Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FILSAFAT UMUM

ORIENTASI PEMIKIRAN FILSAFAT

Dosen Pengampu : Fitri Trihardini, S.Hut, MH

Di susun oleh Kelompok 3 :

 Choirun Nisa : 2031710041


 Rika Dea Ananda Puspita Sari : 2031710135
 Kholifatur Rohmah : 2031710062
 Ismayana Juhelma : 2031710049
 Zhuliana Putri : 2031710098
 Sri Wahyu Ningsih : 2031710030

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

2020/2021

1
Kata Pengantar

          Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seluruh alam. Yang telah memberi kami kesempatan
dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, berserta
keluarga dan para sahabatnya serta para pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.

            Makalah atau ini kami buat dengan maksud untuk menunaikan tugas kami mengenai
filsafat umum. Saya berharap penyusunan dalam bentuk makalah ini akan memberi banyak
manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan kita.

            Dan kami menyadari didalam penyusunan ini mungkin masih belum sempurna dan
terdapat kesalahan dalam penyusunannya, kami mohon untuk bimbingan dan kritik serta saran
yang bersifat membangun.   

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kami mohon, semoga usaha ini merupakan usaha
yang murni bagi-Nya dan berguna bagi kita sekalian sampai hari kemudian.
           

DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR............................................................................................            ii

DAFTAR ISI............................................................................................................            iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................4

C. Tujuan penulisan.....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Ruang lingkup kosmosentrisme .....................................................5

2. Pengertian dan Ruang Lingkup Teosentrisme.........................................................6

3. Pengertian dan Ruang Lingkup Anthroposentrisme ...............................................7

BAB III  PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................9

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berfikir merupakan hal yang selalu dilakukan oleh manusia, dan berpikir pula merupakan
keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT. kepada kita manusia. Akal yang diberikan oleh-
nya merupakan suatu pembeda antara kita dengan makhluk lainnya.

Filsafat merupakan suatu upaya berfikir yang jelas dan terang tentang seluruh kenyataan,
filsafat dapat mendorong pikiran kita untuk meraih kebenaran yang dapar membawa manusia
kepada pemahaman, dan pemahaman membawa manusia kepada tindakan yang lebih layak.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian dan ruang lingkup kosmosentrisme  ?


2. Pengertian dan ruang lingkup teosentrisme?
3. Pengertian dan ruang lingkungan anthroposentrisme ?

C. Tujuan Penulisan

Makalah tentang filsafat ini di buat bertujuan agar kita mengetahui, yaitu :

 Pengertian dan ruang lingkup kosmosentrisme  ?


 Pengertian dan ruang lingkup teosentrisme?
 Pengertian dan ruang lingkungan anthroposentrisme ?
 

BAB II

4
PEMBAHASAN

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Kosmosentrisme

Kosmosentris merupakan ilmu-ilmu yang bersifat kealaman atau eksakta. Fase Kosmosentris
merupakan zaman kuno yaitu pada masa peradaban Yunani dan Romawi. Pada fase ini
pemikiran filsafat meletakkan alam sebagai objek pemikiran, masa ini dikenal masa awal
perkembangan ilmu filsafat.

Thales, Anaximander/Anaximandros, Anaximenes mewakili zaman kosmosentris itu. Para


filsuf zaman ini mencari jawaban tentang prinsip pertama (arkhe). Kelahiran filsafat bermula
dari adanya aktivitas manusia dalam berpikir. Berpikir secara radikal, sistematis dan universal,
yang bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang benar.

Bila membaca buku Alam Yunani Kuno karangan Muhammad Hatta, awal pembahasan
menyangkut para pemikir alam semesta, memang pencarian mereka belum berujud pada
teosentris (ilmu-ilmu agama) dan antroposentris (ilmu-ilmu kemanusian).

Ruang Lingkup Kosmosentris

Pada fase ini pemikiran filsafat meletakkan alam sebagai objek pemikiran, masa ini dikenal
masa awal perkembangan ilmu filsafat.

2. Pengertian dan Ruang Lingkup Teosentris

5
Fase Teosentris Merupakan fase abad pertengahan, Teosentris berasal dari bahasa
Yunani, theos, yang memilik iarti Tuhan, dan bahasa Ingris, center, yang berarti pusat. Pada
konteks ini, teosentris mengacu pada pandangan bahwa sistem keyakinan dan nilai terkait
Ketuhanan secara moralitas lebih tinggi dibandingkan sistem lainnya. Teosentris adalah sebuah
pemikiran dimana semua proses dalam kehidupan dimuka bumi ini akan kembali kepada tuhan. 

      Pada kajian yang lebih mendalam, teosentris berarti menegakan kejayaan Tuhan dengan
melakukan berbagai hal yang baikdan menghalau berbagai hal yang buruk.Terkait hal ini,
perspektif Kristiani serupa dengan Islam. Kitab suci Al-Quran menyatakan bahwa tujuan dari
penciptaan manusia adalah untuk mengagung kan dan menyembah Allah SWT, seperti yang
dinyatakan pada surat Adh Dhariyat 51:56: “dan tidaka Kuciptakan jinn dan manusia kecuali
untuk menyembah-Ku.” Menyembah, dalam kajian Islam, berarti mengakui pada kesatuan dan
kekuasaan Allah SWT. Kehidupan merupakan perjuangan yang berkelanjutan antara kebajikan
dan kejahatan.

   Sementara kajian Kristiani juga mengandung arti yang sama mengenai konsep keberpusatan
pada Tuhan dalam penciptaan manusia. Pada Yesaya 43:7, dikatakan: “semua orang yang
disebutkan dengannama-Ku yang kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan
jugaKujadikan!” Dengan kata lain, tujuan akhir manusia di dunia ini adalah untuk
mengagungkan Tuhan. Perspektif teosentris bahwa Tuhan meminta manusia untuk mengikuti
hukum moralitas disajikan melalui uraian mencitai Tuhan kita dengan sepenuh hati, sepenuh
jiwa, dengan sepenuh tenaga, dan dengan sepenuh pikiran. 

    Dalam teologi modern, teosentris sering kali dihubungkan dengan pelayanan dan etika
lingkungan. Hal ini terkait dengan keyakinan bahwa manusia harus menjaga dunia sebagai
pemelihara dan sehingga yang mana Tuhan menginginkan mereka. Manusia seharusnya
memikirkan semua, dari hewan hingga tumbuhan hingga kemanusia sendiri. Hal ini memelihara
bahwa manusia sejatinya di sini untuk waktu yang singkat dan seharusnya menjaga dunia untuk
generasi mendatang.

Ruang Lingkup Teosentris

Teosentrisme di sini menjelaskan bahwa Tuhan sebagai pusat dari alam semesta. Pemahaman
ini menganggap bahwa semua yang manusia lakukan semata-mata atas kehendak Tuhan. Terkait
dengan penjelasan ini dalam ilmu kalam sendiri dinamakan dengan kaum Jabariyah. Manusia
tidak berkuasa apa-apa tidak mempunyai daya kemampuan untuk berbuat karena semuanya
dikendalikan oleh Tuhan.
3. Pengertian dan Ruang Lingkup Anthroposentrisme

6
Anthroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat
dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara
langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya.

        Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di
alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi
kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana
bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan
manusia. Alamti dak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.

    Munculnya teori Antroposentris, maka berkembanglah teori yang berkaitan dengan
Antroposentris. Diantaranya :
a.       Teori Etika Egosentris
b.      Teori Etika Homosentris
c.       Teori Etika Ekosentris 

Etika Egosentris

       Etika egosentris adalah etika yang berdasarkan ego (diri). Focus etika ini adalah suatu keharusan
untuk melakkukan tindakan yang baik bagi diri. Menurut Sony Keraf (1990: 31) etika egosentris
memempercayai bahwa tindakan setiap orang pada dasarnya bertujuan mengejar kepentingannya
sendiri dan demi keuntungan dan kemajuannya pribadi. Dengan demikian manusia merupakan
pelaku rasional dalam mengusahakan hidup dengan memanfaatkan alam yang berdasarkan pada
kenyataan. 

Etika Homosentris 

      Etika homosentris bertolak belakang dengan etika egosentris dalam arti jika egosentris lebih
menekankan pada individu, maka etika homosentris lebih menitik beratkan pada masyarakat. Model-
model yang dijadikan dasarnya adalah kepentingan social dengan memperhatikan hubungan antara
pelaku dengan lingkungan yang mampu melindungi sebagian besar hajat masyarakat. 

Etika Ekosentris 

   Etika ekosentris merupakan aliran etika yang ideal sebagai pendekatan dalam mengatasikrisis
ekologi dewasa ini. Hal ini disebabkan karena etika ekosentris lebih berpihak pada lingkungan
secara keseluruhan, baik biotik maupun abiotik. Hal terpenting dalam pelestarian lingkungan
menurut etika ekosentris adalah tetap bertahannya segala yang hidup dan yang tidak hidup sebagai
komponen ekosistem yang sehat.

7
Ruang Lingkup Anthroposentrisme

Antroposentrisme kebalikan dari teosentrisme pusat alam semesta bukan lagi tuhan tetapi
manusia. Manusia mempunyai kebebasan dalam berbuat dan bertindak, tuhan tidak menciptakan
perbuatan makhluknya terutama manusia.

PENUTUP

A. Kesimpulan

8
Proses perkembangan filsafat dari zaman Yunani kuno sampai sekarang yang terbagi dalam
tiga fase yaitu kosmosentris, teosentri, antroposentris, tidak terlepas dari peran bahasa
didalamnya. Dengannya konsep-konsep filosofi dapat diuraikan dengan jelas sehingga
muncullah teori-teori baru yang sangat membantu perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan.

Selain itu sikap kritis para filsuf yang didasari oleh analisis bahasa telah membawa mereka
kepada pemahaman baru tanpa melepaskan konsep lama, hal ini berlangsung sesuai dengan
perkembangan peradaban manusia dengan kompleksitas permasalahan yang dihadapi.

Apalagi pada zaman sekarang ini yaitu era postmodernisme, bahasa merupakan objek kajian
filsafat yang utama sehingga banyak mewarnai perkembangan ilmu pengetahuan baik dalam
ranah sains: nature sain, ilmu sosial seperti antropologi, ekonomi, politik.

Anda mungkin juga menyukai