DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1.Dendy Ananta
2.Muhammad syarifudin(2031710089)
3. Radiatun(2031710078)
4. Yulia syabila Maharani(2031710151)
Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan YME atau limpahan rahmat dankarunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT ILMU
ALAMIAH DASAR” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas
yang di berikan oleh dosen mata kuliah ilmu alamiah dasar. Makalah ini di tulis dari
hasil penyusunan datadata yang penyusun peroleh dari rangkuman mata kuliah ilmu alamiah
dasar. Tak lupa penulis ucapkanterima kasih kepada pengajar mata kuliah imu alamiah dasar
atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini, sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Kami mengharap, dengan
membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai alam sekitar kita, khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca de
mi perbaikan menuju arah yang lebih baik
wasaalamialaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan Makalah..........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Pengertian ilmu alamiah dasar..................................................................................................5
B. Awal kemunculan IAD................................................................................................................5
C. Ruang lingkup IAD......................................................................................................................9
D. Tujuan dan manfaat IAD..........................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11
C. Daftar Pustaka.........................................................................................................................12
BAB 1 PENDAHULUAN
Ilmu Alamiah Dasar jika dipenggal berasal dari tiga suku kata.Ilmu artinya bagian
dari ilmu pengetahuan manusia.Alamiah artinya terjadi dengan sendirinya dan dasar artinya
permulaan suatu bentuk.Istilah ini berasal dari Eropa Daratan (Belanda,Jerman,Inggris,dan
Amerika).Yang mana istilah ini masuk ke indonesia pada zaman yang berbeda-beda. Ilmu
alamiah dapat dilihat dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas ilmu mencakup
semua pengetahuan, termasuk matematika dan filsafat. Sedangkan dalam arti sempit ilmu
mencakup pengetahuan deskriptif saja, diluar itu adAlah non ilmiah.
Ilmu Alamiah Dasar merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang gejala alam semesta,
termasuk yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga di katakan sebagai
konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan semua turunannya, seperti
Biologi, Fisika, dan Kimia. IAD bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan kemajuan
peradaban manusia. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahmah (2006:V) “ Ilmu Alamiah Dasar
merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi”. Sehingga terbentuklah sebuah konsep dan prinsip.
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang
essensial saja. Bagian-bagian dari Ilmu Alamiah Dasar meliputi penciptaan manusia yang
telah diberikan akal untuk berfikir, lahirnya ilmu alamiah, keterbatasan ilmu alamiah,
pembagian ilmu pengetahuan dsb.
Kata manusia dalam Alqur’an banyak ditemukan yang kesemuanya mempunyai penafsiran
yang berbeda-beda. Di antaranya adalah khalifah, al-insan, al-ins, annas, abdullah, al-abdu,
an-nafs, dan al-basyar. Sedangkan misi manusia diciptakan oleh Tuhannya adalah sebagai
khalifah, ibadah, dan imarah. Dalam dunia materialis manusia dapat disebut sebagai homo
educandum, homo educabel, homo faber,) homo sapiens, makhluk monodualis atau
dwitunggal, monopluralis, dan homo religius. Itulah kata yang menunjukkan bahwa persepsi
tentang manusia selalu ber tergantung dari afiliasi keilmuwan yang dimiliki oleh seseorang.
” kelihatannya kata itu merupakan suatu pepesan kosong, tetapi bisa jadi itu merupakan suatu
hal yang biasa). Seperti dijelaskan di muka bahwa rasa ingin tahu manusia terus berkembang
melalui pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga mampu menemukan apa yang
diinginkannya, tetapi karena memang manusia adalah mahluk yang tidak mudah puas dengan
apa yang telah mereka ketahui bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat
menjadi problem solving dan tidak memuaskan dirinya. Pada zaman dulu sering mereka
mencoba mencari-cari jawaban dengan me-reka-reka bahasa untuk memuaskan dirinya
terhadap fenomena alam yang ditangkap pancaindra mereka. Misalnya apa petir itu?
Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka
mereka mencoba mencari-cari jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya
maupun orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa petir itu adalah cemeti malaikat maut
yang mau mencabut nyawa salah seorang di antara mereka. Dari jawaban tersebut muncul
pengetahuan baru yaitu malaikat.
Selanjutnya tentang pertanyaan mengapa bumi bergoyang-goyang? sekali lagi mereka tidak
mampu menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab bumi bergoyang karena
yang punya bumi sedang marah, dari jawaban itu munculah pengetahuan baru yang punya
bumi, sehingga mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada
yang punya, mereka percaya kalau bulan itu ada yang punya, matahari ada yang punya,
bintang ada yang punya. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang
punya gunung, laut, jalan, dan pohon besar tidak marah maka mereka melakukan upacara
ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera, tari-tarian, sesajen, pesta atau kirab.
Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman
indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda.
Mengapa mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini karena
dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran dan hasrat ingin tahunya
yang segera ingin dipenuhi.
Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya mitos adalah adalah
sebagai berikut.
1. Alat Penglihatan
Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata, mata tak
dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada tempat yang jauh
mata tak dapat melihat dengan jelas. Misalnya mengatakan bahwa langit bewarna biru, air
laut yang dalam berwarna kebiruan atau kehijauan, gurun pasir yang kelihatan seperti sumber
air padahal hanyalah peristiwa fatamorgana saja.
2. Alat Pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 20 sampai
20.000 Hertz (audiosonik). Gelombang infrasonik dan ultrasonik tak terdengar oleh telinga
manusia. Sehingga kadang manusia bertakhayul dapat mendengar suara rintihan alam kubur,
dapat berdialog dengan hewan piaraan seperti bercakap-cakap dengan manusia yang lain, dan
sebagainya.
4. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas, dingin, tekanan, sakit yang terdapat
saraf ruffini, passini, krause, meisner, dan saraf bebas, namun sangat relatif atau tergantung
pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat observasi yang tepat.
Mengapa mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa faktor
sebagai berikut:
-Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik langsung maupun
dengan alat.
-Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu.
-Hasrat ingin tahunya terpenuh
Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun
kelompok, menurtut Auguste Comte (1798–1857 M) berlangsung dalam tiga tahap sebagai
berikut:
-Pada tahap teologi, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan sebab pertama dan
tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu dihubungkan dengan supranatural. Fenomena
alam yang menarik atensi selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak.
Manusia mempunyai asumsi bahwa setiap fenomena dikuasai dan diatur oleh para dewa atau
kekuatan gaib lainnya. Tahap metafisika merupakan tahapan manusia masih tetap mencari
sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyandarkan diri pada kepercayaan
akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada rasionya sendiri, yaitu akal yang telah mampu
melakukan abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu.
-Tahap positif atau riil merupakan tahap di mana manusia telah mampu berpikir secara positif
atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif
melalui pengamatan, eksperimen, dan komparatif. Puncak perkembangan pemikiran mitos
adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700–500 BC. Pada zaman ini mereka sudah
mampu menelaah bentuk bumi sehingga mereka berpendapat bahwa bumi ini berbentuk
setengah bola, bumi sebagai hamparan dan langit beserta bintang-bintang sebagai atap,
bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah mengenal orbit matahari sehingga mereka
tahu bahwa dalam setiap 365 hari matahari beredar kembali pada titik semula dan ini yang
disebut waktu tahun yang dipopulerkan oleh Kaisar Romawi bernama Julius Cesar.
-Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik tersendiri pada masa itu, sehingga
pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat, maka munculah pengetahuan konstelasi bintang
yang sekarang dikenal yakni; rasi scorpio, virgo, pisces, leo, cancer, sagitarius, gemini dan
sebagainya. Rasi-rasi ini erat kaitannya dengan prediksi nasib manusia dan dikenallah dengan
istilah astrologi. Karena pengetahuan ini hanya bersifat prediktif, imajiner, dugaan, dan
kepercayaan maka pengetahuan ini disebut pseudo science (sains palsu) yaitu pengetahuan
mitos yang dikaitkan dengan fenomena alam yang sebenarnya (mirip sebenarnya tetapi bukan
sebenarnya).
Sains palsu tersebut sangat berpengaruh pada para filosuf yunani seperti Thales (624-549 M)
yang berpendapat bahwa bumi ini adalah sebuah piring yang terapung di atas air, ia pula yang
pertama kali menggagas asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan berawal dari air.
Hal ini merupakan awal pemikiran yang sangat besar karena mampu mengalihkan pemikiran
mitos yang menganggap semua yang ada di bumi ini adalah ciptaan dewa. Pengaruh
pemikiran Thales ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani untuk meninggalkan mitos
secara gradual. Generasi filosuf Yunani yang telah berhasil menyumbangkan buah pikirannya
di antaranya adalah sebagai berikut.
-Anaximander berpendapat bahwa langit yang dilihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit
dan segala isinya itu mengorbit pada bumi. Ia berhasil membuat jam matahari yang
menggunakan tongkat yang tegak lurus di permukaan bumi. Bayangan tongkat dijadikan
petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an dan sering temukan jenis ini di masjid untuk
pedoman waktu sholat.
-Anaximenes berpendapat bahwa unsur dasar pembentuk benda adalah air, hal ini sependapat
dengan Thales. Yang dikembangkan bahwa air merupakan wujud benda yang dapat berubah
merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah. Konsep ini menjadi awal kansep
transmutasi benda.
-Phytagoras berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsur dasar pembentuk benda
adalah terdiri empat unsur dasar yaitu tanah, api, udara, dan air. Phytagoras sangat terkenal
sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras.
-Leucippos dan Demokritos berpendapat adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus
menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil
itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih dipergunakan
sekalipun konsepnya tidak seperti ini lagi.
-Empedokles pendukung Phytagoras tentang empat unsur dasar pembentuk benda; tanah, air,
api, dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut dengan mengenalkan tentang tenaga
penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat
memisahkan atau menyatukan unsur dasar pembentuk benda tersebut.
-Plato, Ia sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistik sebagaimana
para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaragaman yang terlihat sekarang ini
hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh
besar yang lihat hanyalah copy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar
adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.
-Aristoteles, Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar
benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi
tanah, air, udara, dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab, panas,
dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi
kering, dan dingin hule akan berwujud tanah. Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada
ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan
terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah bahwa untuk
mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep
pentingnya adalah orang yang pertama kali melakukan pengklasifikasian hewan dan
mengemukakan konsep abiogenenis (generatio of spontanea).
-Ptolemeus berpendapat bahwa bumi itu bulat dan seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi
sebagai pusat tatasurya atau geosentris (matahari dan benda lainnya berputar mengelilingi
bumi) dikenal dengan teori Geosentris.
-Ibnu Shina terkenal di barat sebagai Avicena (abad 11) dikenal sebagai ahli kedokteran.
-Ibnu Khaldun ahli sosiologi
-Al Jebra ahli matematika
-Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada wahyu dan nabi karena
menurutnya dengan akal sudah cukup untuk dapat membedakan baik dan buruk, yang
berguna dengan yang tidak berguna dengan akal pula dapat mengenal Tuhan sehingga
menurutnya tidak perlu ada wahyu dan Nabi. Ia dikenal sebagai ahli kimia (penemu air raksa)
dan pengobatan atau kedokteran diakhir hayatnya matanya buta karena terlalu banyak baca
dan pengaruh dari reaksi kimia
-Ibnu Rusdy atau Averous ahli filsafat muslim yang menerjemahkan buku-buku yunani ke
dalam bahasa Arab sehingga Arab menjadi pusat ilmu internasional yang kemudian alih
bahasa ke dalam bahasa latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan pusat
perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba (Spanyol).
-Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia
-Umar Khayyam, dikenal sebagai seorang ahli matematika dan astronomi.
Pola pikir manusia terus mengalami perkembangan yang diawali oleh rasa ingin tahu
(kuriositas) terhadap berbagai gejala alam yang terus memperlihatkan aktivitasnya dan
terkadang membuat manusia menjadi cemas seperti bencana alam gunung meletus,
kebakaran, kekeringan, kebanjiran dan lain-lain. Hal ini merangsang manusia untuk terus
mencari jawaban dan tejadilah berpikir mitos yang mengandalkan keyakinan untuk suatu
kepuasaan. Sejalan dengan perkembangannya berpikir mitos mulai dihubungkan dengan
fenomena alam yang sebenarnya untuk mendapatkan ramalan nasib manusia maka dikenal
pseudo science atau juga dikenal Astrologi.
Pada masa Yunani berpikir mitos mulai ditinggalkan sehingga munculah pemikir-pemikir
rasional (filsafat) yang kebenarannya hanya atas dasar rasio sehingga muncullah konsep-
konsep alam yang sebagiannya saat ini masih dapat digunakan dan diakui kebenarannya.
Dunia Islam tidak kalah ketinggalan ketika filsafat Yunani mulai padam, Islam bersinar di
Persia melahirkan para filosuf muslim yang nama besarnya mendunia karena karya-karyanya
yang ilmiah yang sampai dengan saat ini masih dijadikan referensi bagi perkembangan sain.
Agar peserta didik dapat memahami perkembangan penalaran manusia terhadap gejala-gejala alam
hingga terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari Ilmu Pengetahuan Alam, adapun
tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar dalam Instruksional Khusus adalah agar dapat menjelaskan
perkembangan naluri kehidupan manusia, dapat menjelaskan perkembangan alam pikir manusia
dalam memenuhi kebutuhan terhadap “rasa ingin tahu” nya, serta dapat memberi alasan yang diterima
mitos dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan dari ilmu alamiah dasar itu sendiri adalah memberikan konsep dan gambaran mengenai ilmu
pengetahuan alam kepada para mahasiswa supaya mereka mengenal dan lebih mengetahui tentang
alam semesta ini dan menjadikannya dasar untuk bijak dalam mentaati perintah sang pencipta dan
meninggalkan yang dilarang olehNya.
Manfaat mempalajari Ilmu Alamiah Dasar
Sejumlah manfaat mempelajari Ilmu Alamiah Dasar antara lain
a. Mengenal perilaku lebih dalam tentang dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih
dikenal luarnya saja. Dengan memahami karakter seseorang lebih dalam akan membuat seseorang
menjadi tahu sifat yang ada di dalamnya itu, dan bukan luarnya saja. Karena memahami karakter
seseorang itu jangan hanya dari luar saja, akan tetapi dari dalam juga. Sehingga dalam bergaulpun
akan luwes.
b. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup. Manusia merupakan makhluk sosial, yang berarti
manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.
c. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu
perilaku manusia lain. Dalam bergaul haruslah menjaga sikap dan sifat kita agar terjalinnya hubungan
yang harmonis.
d. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap
masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakan oleh
Allah.
e. Mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta
melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya.
f. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat
kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku. Sebagai pempimpin bangsa, harusnya
tercipta sifat jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. Dia harus bertanggung jawab atas janji-janjinya
sebagai pemimpin. Dan selalu melihat keadaan rakyatnya, baik kalangan atas maupun kalangan
bawah.
g. Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan dinamis.
Ilmu alamiah dasar memberikan dasar yang kokoh bagi para mahasiswa atau manusia terdidik pada
umumnya untuk menjadikan mereka sendiri sebagai manusia yang berpengetahuan luas, sehingga
mereka dapat menjalani kehidupan dengan baik, sejahtera dan berguna bagi lingkungannya,
masyarakat, bangsa dan negara. Ilmu alamiah dasar memperikan kenyataan bahwa semua yang ada di
alam ini mempunyai ukuran-ukuran. Ukuran-ukuran itu dapat berwujud fisik, psikologis, bilogis,
mikrobiologis, sosiologis, ekonomis dan teknologis. Ukuran-ukuran ini penting diketahui oleh para
calon manajer agar mereka berhasil dalam mengelola diri mereka sendiri, mengelola sumberdaya
alam, mengelola keluarga, mengelola masyarakat dan mengelola wilayah hingga mengelola negara
dan negara-negara.
BAB 3 KESIMPULAN
A.Simpulan
Pada hakikatnya ilmu alamiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri, melainkan
merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi).
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan
pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka
bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
B. Saran
Ilmu pengetahuan tidak selamanya membuat manusia menjadi lebih beradap dan mencapai
kesempurnaan hidup, tapi pengetahuan ini juga dapat menjadikan bencana bagi diri kita..
Jadi kita harus faham betul ilmu pengetahuan apa yang sedang kita pelajari. Sebagai calon
kenselor kita seharusnya mampu menganalisis mana yang baik dan mana yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supatmo. 2008. ILMU ALAMIAH DASAR. Jakarta: Rineka Cipta
…….1985.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta. Departemen pendidikan dan kebudayaan, Universitas
Terbuka.
http: harunyahya.com
mursyadanta. (www. Salamindonesia.wordpress.com.) selasa, 22 Maret 2011