Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KAJIAN FILSAFAT DALAM ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah : Studi Keislaman
Dosen Pengampu : Dr. Indah Wigati, M. Pd.I

Disusun oleh Kelompok 3:


Sem. I/Pendidikan Biologi 2

Tegar Bintang Saputri (2120207031)


Nur Saffana (2120207032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. Atas segala nikmatnya
terutama nikmat sehat sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing
kami sehingga makalah ini selesai dengan tepat waktu.

Secara umum, makalah ini memuat KAJIAN FILSAFAT DALAM


ISLAM. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya dan berguna untuk kehidupan yang akan datang.

Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan dan masih perlu
pengembangan yang lebih luas. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 19 September 2021

penulis

II
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................................. II
DAFTAR ISI ................................................................................................................. III – IV
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH ............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A. PENGERTIAN FILSAFAT ............................................................................ 2
B. OBJEK FILSAFAT ......................................................................................... 4
C. TUJUAN DAN MANFAAT FILSAFAT ........................................................ 5
D. HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN ILMU – ILMU
KEISLAMAN ................................................................................................... 7
1. Filsafat Islam dan Ilmu Kalam ........................................................... 7
2. Filsafat Islam an Tasawuf ................................................................... 8
3. Filsafat Islam dan Ushul Fiqih ............................................................ 9
E. TEMA – TEMA PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM .................................... 10
1. Logika .................................................................................................... 10
2. Teologi ................................................................................................... 10
3. Kenabian ............................................................................................... 10
4. Etika ...................................................................................................... 10
5. Epistemologi ......................................................................................... 10
6. Antropologi ........................................................................................... 10

III
7. Aksiologi ................................................................................................ 11
8. Kosmologi ............................................................................................. 11
9. Metafisika ............................................................................................. 11
10. Estetika .................................................................................................. 11
11. Eskatologi .............................................................................................. 11
12. Psikologi ................................................................................................ 11
F. TOKOH – TOKOH FILSAFAT ISLAM....................................................... 11
1. Al – Kindi .............................................................................................. 12
2. Al – Farabi ............................................................................................ 12
3. Ibnu Rusyd............................................................................................ 12
4. Ibnu Sina ............................................................................................... 13
5. Al – Ghazali .......................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN................................................................................................. 14
B. SARAN .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

IV
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Allah swt. Menciptakan manusia di muka bumi ini yaitu untuk


beribadah kepada-Nya. Bukan hanya sholat, dan dzikir, ada banyak cara
umat muslim beribadah kepada sang pencipta yang mana semua tujuan
ibadah tersebut yaitu untuk menghambakan diri sepenuh hati sepenuh jiwa
kepada Allah swt.

Maka, semakin eratlah keterkaitan antara manusia, alam semesta,


tujuan hidup, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan ilmuwan. Apabila aspek-
aspek tersebut dibangun dalam satu kesatuan yang terintegrasi akan lahir
sebuah _amper. Kemudian, agar tujuan yang ingin dicapai oleh _amper
tersebut sesuai dengan konsep awalnya (menghamba kepada Allah), maka
semua pemikiran mutlak berlandaskan azas-azas dan nilai-nilai Islam,
sehingga tidak terlepas dari pedoman Al Quran dan As Sunnah. Untuk
memahami hal tersebut, diperlukan pemikiran-pemikiran filosofis, baik
secara _amper_ion, epistemologis, maupun aksiologis. Melalui cara
tersebut orang akan paham makna hidup, pentingngnya ilmu pengetahuan
dalam hidup, dan akan memahami juga bagimana caranya agar hidup dan
kehidupan ini bernilai.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar bekang, diatas dapat disimpulkan rumusan masalahnya


sebagai berikut :

1. Apa Pengertian filsafat?


2. Apa saja objek filsafat islam?
3. Apa tujuan dan manfaat filsafat islam?
1
4. Bagaimana Hubungan filsafat islam dengan ilmu-ilmu keislaman?
5. Apa saja tema-tema pemikiran filsafat islam?
6. Siapakah tokoh-tokoh filsafat islam?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian filsafat


2. Untuk mengetahui objek filsafat
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat filsafat
4. Untuk mengetahui hubungan filsafat dengan ilmu ilmu keislaman
5. Untuk mengetahui tema tema pemikiran filsafat islam
6. Untuk mengetahui tokoh tokoh filsafat islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat menurut asal katanya adalah “cinta akan kebenaran” yang


berasal dari bahasa Yunani philos (cinta) dan _amper (kebenaran). Ada
juga yang berpendapat bahwa, kata falsafah berasal dari bahasa Yunani
kuno apabila diterjemahkan secara bebas berarti “cinta akan hikmah”.

Berikut dikemukakan beberapa pengertian filsafat menurut para ahli,


mulai dari klasik hingga modern (dalam buku filsafat pendidikan islam
karangan Dr. Toto Suharto, M.Ag.):

2
1. Plato (427-347 SM) mengatakan bahwa filsafat itu tidak lain adalah
pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada.
2. Aristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa filsafat itu menyelidiki
sebab dan asas segala benda.
3. Marcus Tullius Cicero (106-143 SM) merumuskan filsafat sebagai
pengetahuan tentang segala yang mahaagung dan usaha-usaha untuk
mencapainya.
4. Al-Farabi (w. 950 M) mengungkapkan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki
hakikatnya yang sebenarnya.
5. Immanuel Kant (1724-1804 M) mengutarakan bahwa filsafat adalah
ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang di dalamnya
mencakup empatpersoalan, yaitu apa yang dapat diketahui manusia
(metafisika), apa yang boleh dikerjakan manusia (etika), sampai di
mana harapan manusia (agama), dan apa yang dinamakan manusia
(antropologi).
6. Harold H. Titus dkk. Mengemukakan lima pengertian filsafat, yaitu
a. suatu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta;
b. proses kritik terhadap kepercayaan dan sikap;
c. usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan;
d. analisis dan penjelasan logis dari bahasa tentang kata dan
konsep;
e. sekumpulan problem yang langsung mendapat perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya
7. D.C. Mulder menyatakan bahwa filsafat adalah pemikiran teoretis
tentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan

3
8. Fuad Hasan menggagas bahwa filsafat adalah suatu ikhtiar untuk
berpikir radikal; radikal dalam arti mulai dari radiksnya suatu gejala,
yaitu akar sesuatu yang hendak dipermasalahkan. Dengan jalan
penjajagan yang radikal ini, filsafat berusaha untuk sampai kepada
kesimpulan-kesimpulan yang universal.
9. N. Drijarkara berpendapat bahwa filsafat adalah pikiran manusia yang
radikal, artinya dengan mengesampingkan pendirian-pendirian dan
pendapat-pendapat yang diterima, mencoba memperlihatkan
pandangan lain yang merupakan akar permasalahan. Filsafat tidak
mengarah pada sebab-sebab yang terdekat, tapi pada “mengapa” yang
terakhir, sepanjang merupakan kemungkinan berdasarkan kekuatan
akal budi manusia.
10. Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis bahwa filsafat adalah
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
11. Dictionary of Philosophy mengungkapkan bahwa mencari kebenaran
serta kebenaran itu sendiri adalah filsafat. Bila seseorang menjawab
sesuatu secara sistematis, radikal, dan universal serta bertanggung
jawab, sistem pemikirannya serta kegiatannya itu disebut filsafat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah usaha manusia untuk


mengetahui atau memperoleh suatu kebenaran secara mendalam dengan
menggunakan akalnya.

B. OBJEK FILSAFAT

Ada 2 jenis objek filsafat yaitu :

1. Objek material filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada.
Maksudnya adalah segala sesuatu yang _amper terlihat oleh kasat mata
manusia, dan yang mungkin hanya “terlihat” oleh mata hati manusia.
4
Yang terlihat oleh mata ini adalah hal yang material. Terdiri atas tiga
persoalan pokok yaitu:
a. Masalah Tuhan, yang sama sekali di luar atau diatas jangkauan
ilmu pengetahuan biasa.
b. Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan biasa.
c. Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh
ilmu pengetahuan biasa.
2. Objek formal filsafat, yaitu mencari keterangan sedalam-dalamnya,
sampai ke akarnya persoalan, sampai kepada sebab-sebab terakhir
tentang objek materi ilsafat, sepanjang kemungkinan yang ada pada
akal budi manusia.

C. TUJUAN DAN MANFAAT FILSAFAT ISLAM

Pendidikan Islam sebagai sebuah proses memiliki dua tujuan, yaitu


tujuan akhir (tujuan umum) yang disebut sebagai tujuan primer dan tujuan
antara (tujuan khusus) yang disebut tujuan sekunder.

1. Tujuan akhir pendidikan Islam adalah penyerahan dan penghambaan


diri secara total kepada Allah. Tujuan ini bersifat tetap dan berlaku
umum, tanpa memerhatikan tempat, waktu, dan keadaan.
2. Tujuan antara pendidikan Islam merupakan penjabaran tujuan akhir
yang diperoleh melalui usaha ijtihad para pemikir pendidikan Islam,
yang karenanya terikat oleh kondisi locus dan tempus. Tujuan antara
harus mengandung perubahan-perubahan yang diharapkan subjek didik
setelah melakukan proses pendidikan, baik yang bersifat individual,
sosial maupun profesional.
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany mencoba memperjelas
tujuan “antara” dalam pendidikan Islam dengan membaginya dalam
tiga jenis, yaitu ;
5
a. Tujuan individual, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kepribadian
individu dan pelajaran-pelajaran yang dipelajarinya. Tujuan ini
menyangkut perubahan perubahan yang diinginkan pada tingkah
laku mereka, aktivitas, dan pencapaiannya, pertumbuhan
kepribadian, dan persiapan mereka di dalam menjalani
kehidupannya di dunia dan akhirat.
b. Tujuan sosial, yaitu tujuan yang berkaitan dengan kehidupan sosial
anak didik secara keseluruhan. Tujuan ini menyangkut perubahan-
perubahan yang dikehendaki bagi pertumbuhan, memperkaya
pengalaman, dan kemajuan mereka di dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat.
c. Tujuan profesional, yaitu tujuan yang berkaitan dengan pendidikan
sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai suatu
aktivitas di antara aktivitasaktivitas yang ada di dalam masyarakat.

Manfaat filsafat islam:

1. Filsafat pendidikan Islam dapat menolong para perancang


pendidikan dan orang- orang yang melaksanakannya dalam suatu
negeri untuk membentuk pemikiran sehat terhadap terciptanya
amper pendidikan. Selain itu berfungsi untuk memperbaiki
peningkatan pelaksanaan pendidikan serta kaidah dan cara guru
mengajar yang mencakup penilaian, bimbingan, dan penyuluhan.
2. Filsafat pendidikan Islam dapat menjadi asas terbaik untuk
penilaian pendidikan dalam arti yang menyeluruh.
3. Filsafat pendidikan Islam akan menolong dalam memberikan
pendalaman pemikiran bagi faktor-faktor spiritual, kebudayaan,
ekonomi, sosial, dan politik di suatu negara.

6
D. HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN ILMU-ILMU
KEISLAMAN

Sebagaimana diketahui menggunakan akal yang besar dalam


pembahasan masalah – masalah keagamaan dalam islam tidak hanya
dijumpai dalam bidang filsafat islam, tetapi juga dalam bidang ilmu kalam,
tasawuf, ushul fiqih, dan sains. Untuk itulah di bawah ini di jelaskan
hubungan antara filsafat dan ilmu – ilmu keislaman.

1. Filsafat Islam dan Ilmu Kalam

Kalam dalam bahasa Arab dapat di artikan sebagai perkataan dan


ucapan. Dalam ilmu kebahasaan , Kalam ialah kata – kata yang
tersusun dalam suatu kalimat yang mempunyai arti. Sementara dalam
ilmu agama kalam adalah Firman Allah. Jelas bahwa perbedaan antara
filsafat islam dan ilmu kalam terletak pada metode dan objeknya.
Secara rinci dapat diketengahkan sebagai berikut.

a. Ilmu kalam dasarnya keagamaan berbeda dengan metode dan objek


dari filsafat islam.Filsafat metode intelektual, maka nash agama di
jadikan sebagai bukti untuk membenarkan akal. Sementara itu ilmu
kalam metode argumentasinya, maka filsafat di jadikan alat untuk
membenarkan nash agama. Objek filsafat adalah Tuhan, alam, dan
manusia, sementara objek ilmu kalam adalah Allah dengan alam
dan manusia yang hidup di bumi sesuai dengan syariat yang di
turunkan Allah kepada hambanya dalam kitab – kitab suci. Filsafat
mengarungi medan pemikiran tanpa terikat dengan pendapat yang
ada. Sementara ilmu kalam mengambil dalil akidah yang tertera
dalam nash agama yang tidak mungkin diragukan lagi seperti
adanya Allah, kemudian di carikan argumentasinya.

7
b. Filsafat adalah istilah asing (Yunani) yang masuk ke dunia islam
(bahasa Arab). Jadi, filssafat islam adalah produk dari luar islam,
Sedangkan ilmu kalam adalah ilmu islam sendiri yang lahir dari
diskusi – diskusi sekitar Al – Qur’an apakah hadis, baharu, atau
kadim?

c. Permulaan lahir filsafat Islam pada abad kedua awal abad ketiga
hijriah, sudah ada filosof – filosof yang terkenal dengan sebutan
filosof, seperti Al – Kindi dengan sebutan filosof Arab. Begitu pula
dengan ilmu kalam tokoh – tokohnya tetap disebut mutakallimin
dan tidak di sebut filosof. Isamping itu, telah terjadi pertentangan
yang sangat tajam antara kaum filosof dan kaum teolog seperti
kasus antara Al – Ghazali teolong Al – Asy’ri dan Ibnu Rusyd.
2. Filsafat Islam dan Tasawuf

Tasawuf berasal dari kata sufi, yakni sejenis wol kasar yang terbuat
dari bulu yang dipakai oleh orang – orang yang hidup sederhana,
namun, berhati suci dan mulai, Tasawuf merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari cara dan jalan bagaimana seorang
islam berada sedekat mungkin dengan Allah Swt. Akan tetapi, kedua
disiplin Ilmu ini terdapat perbedaan – perbedaan sebagai berikut :

a. Filsafat memandang dengan mata akal dan mengikuti metode


argumentasi dan logika. Sementara tasawuf menempuh
jalan mujahadah (pengekangan hawa nafsu) dan musyahadah
(pandangan batin) dan berbicara dengan bahasa intuisi dan
pengalaman batin. Jadi, kaun filosof adalah pemilik argumentasi
dan kaum sufi pemilik intuisi dan perasaan batin.

8
b. Objek filsafat membahas segala yang ada (al – maujutt), baik fisika
maupun metafisika, termasuk di dalamnya Allah Swt, alam, dan
manusia yang meliputi tingkah laku, akhlak, dan politik. Sementara
itu, objek tasawuf pada dasarnya mengenal Allah, baik dengan
jalan ibadah maupun dengan jalan ilham dan intuisi. Justru itu,
orang sufi di sebut al – ubbad (ahli ibadah), al – zuhdah, (ahli
zuhud) dan al- fuqara (orang kafir), karena kaum sufi dalam
beribadah kezuhudan, dan kewara’annya melebihi orang biasa
Adanya saling kritik antara kaum sufi dan kaum filosof islam,
seperti kritik Al – Ghazali terhadap filsafat dan kritik Ibnu Rusyd
terhadap tasawuf.
c. Jelas bahwa tasawuf Islam secara umum dapat di kelompokan ke
dalam ruang lingkup filsafat islam. Adapun letak perbedaannya
antara ke duanya dari sisi objek dan metodenya.
3. Filsafat Islam dan Ushul Fiqih

Ushul fiqih adalah ilmu pengetahuan tentang kaidah dan bahasa


yang di jadikan acuan dalam menetapkan _ampe syariat mengenai
perbuatan manusia berdasarkan dalil – dalil secara detail. Dengan
ringkas kata, ushul fiqih adalah ilmu tentang dasar – dasar _ampe
dalam islam.

Abd Al – Raziq dalam bukunya Tamhid li Tarikh al – Falsafah al


– Islamiyyat dan Al – Iraqih ke dalam ruang lingkup filsafat islam
karena ilmu ushul fikih ini di sebut juga dengan ilmu ushul al – ahkam.
Sebagai mana Ilmu Kalam dan Ilmu Tasawuf, ilmu ushul fiqih ini juga
mempunyai hubungan yang erat dengan falsafah islam. Hal ini dapat di
lihat dari segi pembahasan ilmu ini _amper sama dengan pembahasan
yang terdapat dalam ilmu kalam, bahkan dalam salah satu pembahasan
ilmu dapat di sebut dengan Mabadi Kalamiyyat, juga termasuk
bahasan dari ilmu kalam.
9
E. TEMA-TEMA PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM
1. Logika
Yaitu pembahasan yang berhubungan dengan pembahasan benar-
salahnya suatu pemikiran rasio/akal berdasarkan sistem tertentu. Atau
yang berkaitan dengan cara maupun metode berpikir yang dapat
dipertanggungjawabkan dan menghasilkan kebenaran sesungguhnya.
2. Teologi
Yaitu pembahasan tentang ketuhanan yang akan meliputi
eksistensi, esensi, sifat, nama dan perbuatan-Nya

3. Kenabian
Kenabian dapat diartikan sebagai suatu kajian tentang tema
kenabian yang menguraikan masalah kenabian dari urgensi kenabian
itu sendiri, baik dalam hal peran historis mau pun tujuan adanya para
Nabi, karakter Nabi, mukjizat yang dimiliki para Nabi, serta hal lain
yang berkaitan tentang kenabian secara mendalam dan bersifat
universal.

4. Etika
Yaitu pembahasan tentang baik dan buruknya perilaku manusia
berdasarkan dalil-dalil tertentu. Bila dalil naqli (al-Qur’an dan Hadits)
bernama akhlaq, bila dalil aqli bernama etika dan bila bersandar pada
budaya masyarakat maka bernama moral.

5. Epistemologi
Yaitu pembahasan tentang sumber asal segala sesuatu, dan metode
mengada atau cara mendapatkan sesuatu. Bila berhubungan dengan
ilmu, maka berarti sumber-sumber ilmu dan metode memperolehnya.

6. Antropologi
Yaitu membahas hakikat manusia dan hubungannya dengan fungsi
dan perannya dari berbagai sudut pandang.
10
7. Aksiologi
Yaitu pembahasan tentang nilai, kegunaan, dan manfaat segala
sesuatu.

8. Kosmologi
Yaitu membahas hakikat alam, dari mana asal dan bagaimana
penciptaannya serta jenis dan cakupannya.

9. Metafisika
Yaitu pembahasan tentang sesuatu yang berada diluar jangkauan
mata fisik/material maupun yang tidak nampak, yang dalam bahasa
agama disebut dengan ghaib.

10. Estetika
Yaitu pembahasan tentang keindahan, seni dari berbagai dimensi
dan cabangnya. Keindahan tersebut mencakup keindahan haqiqi,
keindahan natural dan keindahan artifisial.

11. Eskatologi
Yaitu membahas tentang masalah kehidupan sesudah kematian.

12. Psikologi
Yaitu yang membahas masalah aspek kejiwaan manusia;
hakikatnya, sifat-sifatnya, dan relasi dengan realitas yang lainnya serta
pengaruhnya pada perilaku lahir dan batinnya manusia.

F. TOKOH – TOKOH FILSAFAT ISLAM

Dalam perkembangan filsafat dan keilmuan, ada beberapa tokoh


filsafat islam yang sudah banyak dikenal, antara lain:

11
1. Al – Kindi

Al – Kindi atau Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Ash – Shabah
bin Imran bin Al – Asy’ats bin Qays Al – Kindi dikenal sebagai
sosok muslim pertama yang memunculkan gagasan tentang fisafat
dan ia jugalah yang berpedapat bahwa ajaran agama Islam
sebenarnya tidak berbeda jauh dengan ilmu filsafat atau falsafah
sehingga keduannya bukanlah dua hal yang bertentangan. Tidak
hanya cerdas sebagai filsuf atau pemikir Islam yang diakui oleh
bangsa Barat, Al – Kindi juga menghasilkan banyak karya dalam
bidang Ilmu pengetahuannya.

2. Al-Farabi

Al – Farabi atau Abu Nasir Muhammad bin al – Farabi adalah


seorang tokoh ilmuwan sekaligus filsuf muslim yang berusaha
memadukan beberapa aliran filsafat antara lain; aliran falsafah al –
taufiqhidayah yang berkembang sebelumnya dari hasil pemikiran
filsuf Yunani seperti Plato, Aristoteles, dan Plotinus.

Al – Farabi juga berpendapat bahwa pada hakikatnya filsafat


itu memiliki satu tujuan yakni untuk mencari kebenaran dari suatu
hal.

3. Ibnu Rusyd

Abu Walid Muhammad bin Rusyd atau yang dikenal dengan


nama Ibnu Rusyd adalah tokoh salah satu tokoh ilmuwan muslim
yang cukup dikenal. Ia juga merupakan salah satu seorang filsuf
yang dikenal dengan aliran rasionalnya. Sebagai seorang filsuf dan
pemikir, Ibnu Rusyd menjunjung tinggi akal dan peranannya dalam
kehidupan.

12
Ibnu Rusyd juga berpendapat bahwa akal fikiran bekerja
dengan didasari oleh pengertian umum atau maj’ani kuliyah dan
didalamnya tercakup hal – hal yang bersifat partial atau disebut
juz’iyah.

4. Ibnu Sina
Ibnu Sina yang terkenal sebagai ilmuwan dalam bidang kedokteran
juga dikenal sebagai seorang sosok filsuf muslim. Ia berpendapat
bahwa semua intelenji atau akal berasal dari Tuhan dan segala hal
yang menyangkut dasar semua ilmu juga berasal dari Tuhan. Ibnu
Sina jugalah yang menyatakan bahwa esensi berada dalam akal dan
wujud berada diluar akal. Ia juga banyak membahas mengenai
metafisikaa dan filsafat tentang jiwa.
5. Al – Ghazali

Muhammad bin Ahmad, Al – Imamul Jalil, Abu Hamid Ath


Thusi Al – Ghazali atau yang lebih dikenal sebagai Al – Ghazali
adalah seorang filsuf ternama yang berasal dari daerah Thusi yang
merupakan bagian dari Negara Persia. Al – Ghazali banyak
menghasilkan karya dibidang filsafat dan ia pada mulanya
berpendapat bahwa ilmu pengetahuan sebenarnya tidak bisa
ditangkap dengan menggunakan panca indera mannusia. Al –
Ghazali lebih cenderung percaya terhadap akal dari pada kelima
panca indera. Dizamannya, ia pernah menjadi guru besar di
Nidamiyah, Baghdad selama empat tahun. Beberapa kitab
karangan Al – Ghazali yang terkenal antara lain; Ilya Ulum Ad –
Din, Tahafut al – Falasifah dan Al – Munqidz min adh – Dhalal.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Filsafat Islam merupakan suatu kajian sistematis terhadap kehidupan,


alam semesta, etika, moralitas, pengetahuan, pemikiran, dan gagasan
politik yang dilakukan didalam dunia Islam atau peradaban umat Muslim
dan berhubungan dengan ajaran – ajaran Islam. Secara umum, tujuan
filafat adalah meraih kebenaran agar dapat membawa manusia kepada
pemahaman, dan kepada tindakan yang lebih layak. Ada dua objek filsafat
yaitu objek material, dan objek formal filsafat. Manfaat filsafat islam
diantaranya untuk memperbaiki peningkatan pelaksanaan pendidikan,
dapat memberikan pendalaman pemikiran, serta dapat memberi asas
terbaik untuk penilaian pendidikan. Filafat islam mempunyai hubungan
dengan ilmu – ilmu keislaman seperti, pada ilmu kalam, tasawuf, dan
ushul fiqih.

Adapun tema – tema pemikiran filsaat islam yaitu logika, teologi,


kenabian, etika, epistemologi, antropologi, aksiologi, kosmologi,
metafisika, estetika, eskatologi, dan psikologi. Tokoh – tokoh filafat islam
diantaranya Al – Kindi, Al – Farabi, Al – Ghazali, Ibnu Sina, dan Ibnu
Rusyd.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan


manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA
Marimba, Ahmad D. “Pengantar Filsafat Pendidikan Islam”. Diambil pada
Tanggal 14 September 2021. Dari https://id1lib.org/book/6134339/8bcfbf ,
1962.

Suharto, Toto. “Filsafat Pendidikan Islam: Menguatkan Epistemologi


Islam dalam Pendidikan”. Diambil pada Tanggal 14 September 2021. Dari
https://id1lib.org/book/6419124/92ca97 , 2014.

Yunus, H.A. Filsafat Pendidikan Islam. Majalengka: Universitas


Majalengka, 2016. https://id1lib.org/book/6068958/08fd5b , hlm 7.

Harisman, Heris A. “Filsafat Pendidikan Islam”. Diambil pada Tanggal 15


September 2021. Dari https://id1lib.org/book/7885869/df6e90 , 2012.

Anwar, Muhammad. “Filsafat Pendidikan”. Diambil pada Tanggal 15


September 2021. Dari https://id1lib.org/book/5764959/66a5e7 , 2015.

Mintasiroh, Alfiatul. 2018. “Filsafat Islam dengan Ilmu Kalam, Tasawuf,


dan Ushul Fiqih. Diakses pada Tanggal 17 September 2021. Dari
https://osf.io/k358m/.

Kanafi, Imam. Filsafat Islam: Pendekatan Tema dan Konteks. Repository:


Institut Agama Islam Negeri Pekalongan, 2019.

Al – Juharie, Khanafi Imam. “Tema – Tema Filsafat Islam”. Diakses pada


Tanggal 17 September 2021. Dari
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=yMk3EAAAQBAJ&oi=f
nd&pg=PR6&dq=tema-
tema+pemikiran+filsafat+islam&ots=HPPluqldwD&sig=QTtKmsibb6Q0
NaeZOEj-HrS2OZs&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false , 2020.

Hadariansyah, 2012. Pengantar Filafat Islam: Mengenal Filosof – Filosof


Muslim dan Filosof Mereka, Banjarmasin: Kafusari Press.

15

Anda mungkin juga menyukai