Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. Atas segala nikmatnya
terutama nikmat sehat sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing
kami sehingga makalah ini selesai dengan tepat waktu.
Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan dan masih perlu
pengembangan yang lebih luas. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
penulis
II
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................................. II
DAFTAR ISI ................................................................................................................. III – IV
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH ............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A. PENGERTIAN FILSAFAT ............................................................................ 2
B. OBJEK FILSAFAT ......................................................................................... 4
C. TUJUAN DAN MANFAAT FILSAFAT ........................................................ 5
D. HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN ILMU – ILMU
KEISLAMAN ................................................................................................... 7
1. Filsafat Islam dan Ilmu Kalam ........................................................... 7
2. Filsafat Islam an Tasawuf ................................................................... 8
3. Filsafat Islam dan Ushul Fiqih ............................................................ 9
E. TEMA – TEMA PEMIKIRAN FILSAFAT ISLAM .................................... 10
1. Logika .................................................................................................... 10
2. Teologi ................................................................................................... 10
3. Kenabian ............................................................................................... 10
4. Etika ...................................................................................................... 10
5. Epistemologi ......................................................................................... 10
6. Antropologi ........................................................................................... 10
III
7. Aksiologi ................................................................................................ 11
8. Kosmologi ............................................................................................. 11
9. Metafisika ............................................................................................. 11
10. Estetika .................................................................................................. 11
11. Eskatologi .............................................................................................. 11
12. Psikologi ................................................................................................ 11
F. TOKOH – TOKOH FILSAFAT ISLAM....................................................... 11
1. Al – Kindi .............................................................................................. 12
2. Al – Farabi ............................................................................................ 12
3. Ibnu Rusyd............................................................................................ 12
4. Ibnu Sina ............................................................................................... 13
5. Al – Ghazali .......................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN................................................................................................. 14
B. SARAN .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15
IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FILSAFAT
2
1. Plato (427-347 SM) mengatakan bahwa filsafat itu tidak lain adalah
pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada.
2. Aristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa filsafat itu menyelidiki
sebab dan asas segala benda.
3. Marcus Tullius Cicero (106-143 SM) merumuskan filsafat sebagai
pengetahuan tentang segala yang mahaagung dan usaha-usaha untuk
mencapainya.
4. Al-Farabi (w. 950 M) mengungkapkan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki
hakikatnya yang sebenarnya.
5. Immanuel Kant (1724-1804 M) mengutarakan bahwa filsafat adalah
ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang di dalamnya
mencakup empatpersoalan, yaitu apa yang dapat diketahui manusia
(metafisika), apa yang boleh dikerjakan manusia (etika), sampai di
mana harapan manusia (agama), dan apa yang dinamakan manusia
(antropologi).
6. Harold H. Titus dkk. Mengemukakan lima pengertian filsafat, yaitu
a. suatu sikap tentang hidup dan tentang alam semesta;
b. proses kritik terhadap kepercayaan dan sikap;
c. usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan;
d. analisis dan penjelasan logis dari bahasa tentang kata dan
konsep;
e. sekumpulan problem yang langsung mendapat perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya
7. D.C. Mulder menyatakan bahwa filsafat adalah pemikiran teoretis
tentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan
3
8. Fuad Hasan menggagas bahwa filsafat adalah suatu ikhtiar untuk
berpikir radikal; radikal dalam arti mulai dari radiksnya suatu gejala,
yaitu akar sesuatu yang hendak dipermasalahkan. Dengan jalan
penjajagan yang radikal ini, filsafat berusaha untuk sampai kepada
kesimpulan-kesimpulan yang universal.
9. N. Drijarkara berpendapat bahwa filsafat adalah pikiran manusia yang
radikal, artinya dengan mengesampingkan pendirian-pendirian dan
pendapat-pendapat yang diterima, mencoba memperlihatkan
pandangan lain yang merupakan akar permasalahan. Filsafat tidak
mengarah pada sebab-sebab yang terdekat, tapi pada “mengapa” yang
terakhir, sepanjang merupakan kemungkinan berdasarkan kekuatan
akal budi manusia.
10. Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis bahwa filsafat adalah
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
11. Dictionary of Philosophy mengungkapkan bahwa mencari kebenaran
serta kebenaran itu sendiri adalah filsafat. Bila seseorang menjawab
sesuatu secara sistematis, radikal, dan universal serta bertanggung
jawab, sistem pemikirannya serta kegiatannya itu disebut filsafat.
B. OBJEK FILSAFAT
1. Objek material filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada.
Maksudnya adalah segala sesuatu yang _amper terlihat oleh kasat mata
manusia, dan yang mungkin hanya “terlihat” oleh mata hati manusia.
4
Yang terlihat oleh mata ini adalah hal yang material. Terdiri atas tiga
persoalan pokok yaitu:
a. Masalah Tuhan, yang sama sekali di luar atau diatas jangkauan
ilmu pengetahuan biasa.
b. Masalah alam yang belum atau tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan biasa.
c. Masalah manusia yang juga belum atau tidak dapat dijawab oleh
ilmu pengetahuan biasa.
2. Objek formal filsafat, yaitu mencari keterangan sedalam-dalamnya,
sampai ke akarnya persoalan, sampai kepada sebab-sebab terakhir
tentang objek materi ilsafat, sepanjang kemungkinan yang ada pada
akal budi manusia.
6
D. HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN ILMU-ILMU
KEISLAMAN
7
b. Filsafat adalah istilah asing (Yunani) yang masuk ke dunia islam
(bahasa Arab). Jadi, filssafat islam adalah produk dari luar islam,
Sedangkan ilmu kalam adalah ilmu islam sendiri yang lahir dari
diskusi – diskusi sekitar Al – Qur’an apakah hadis, baharu, atau
kadim?
c. Permulaan lahir filsafat Islam pada abad kedua awal abad ketiga
hijriah, sudah ada filosof – filosof yang terkenal dengan sebutan
filosof, seperti Al – Kindi dengan sebutan filosof Arab. Begitu pula
dengan ilmu kalam tokoh – tokohnya tetap disebut mutakallimin
dan tidak di sebut filosof. Isamping itu, telah terjadi pertentangan
yang sangat tajam antara kaum filosof dan kaum teolog seperti
kasus antara Al – Ghazali teolong Al – Asy’ri dan Ibnu Rusyd.
2. Filsafat Islam dan Tasawuf
Tasawuf berasal dari kata sufi, yakni sejenis wol kasar yang terbuat
dari bulu yang dipakai oleh orang – orang yang hidup sederhana,
namun, berhati suci dan mulai, Tasawuf merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari cara dan jalan bagaimana seorang
islam berada sedekat mungkin dengan Allah Swt. Akan tetapi, kedua
disiplin Ilmu ini terdapat perbedaan – perbedaan sebagai berikut :
8
b. Objek filsafat membahas segala yang ada (al – maujutt), baik fisika
maupun metafisika, termasuk di dalamnya Allah Swt, alam, dan
manusia yang meliputi tingkah laku, akhlak, dan politik. Sementara
itu, objek tasawuf pada dasarnya mengenal Allah, baik dengan
jalan ibadah maupun dengan jalan ilham dan intuisi. Justru itu,
orang sufi di sebut al – ubbad (ahli ibadah), al – zuhdah, (ahli
zuhud) dan al- fuqara (orang kafir), karena kaum sufi dalam
beribadah kezuhudan, dan kewara’annya melebihi orang biasa
Adanya saling kritik antara kaum sufi dan kaum filosof islam,
seperti kritik Al – Ghazali terhadap filsafat dan kritik Ibnu Rusyd
terhadap tasawuf.
c. Jelas bahwa tasawuf Islam secara umum dapat di kelompokan ke
dalam ruang lingkup filsafat islam. Adapun letak perbedaannya
antara ke duanya dari sisi objek dan metodenya.
3. Filsafat Islam dan Ushul Fiqih
3. Kenabian
Kenabian dapat diartikan sebagai suatu kajian tentang tema
kenabian yang menguraikan masalah kenabian dari urgensi kenabian
itu sendiri, baik dalam hal peran historis mau pun tujuan adanya para
Nabi, karakter Nabi, mukjizat yang dimiliki para Nabi, serta hal lain
yang berkaitan tentang kenabian secara mendalam dan bersifat
universal.
4. Etika
Yaitu pembahasan tentang baik dan buruknya perilaku manusia
berdasarkan dalil-dalil tertentu. Bila dalil naqli (al-Qur’an dan Hadits)
bernama akhlaq, bila dalil aqli bernama etika dan bila bersandar pada
budaya masyarakat maka bernama moral.
5. Epistemologi
Yaitu pembahasan tentang sumber asal segala sesuatu, dan metode
mengada atau cara mendapatkan sesuatu. Bila berhubungan dengan
ilmu, maka berarti sumber-sumber ilmu dan metode memperolehnya.
6. Antropologi
Yaitu membahas hakikat manusia dan hubungannya dengan fungsi
dan perannya dari berbagai sudut pandang.
10
7. Aksiologi
Yaitu pembahasan tentang nilai, kegunaan, dan manfaat segala
sesuatu.
8. Kosmologi
Yaitu membahas hakikat alam, dari mana asal dan bagaimana
penciptaannya serta jenis dan cakupannya.
9. Metafisika
Yaitu pembahasan tentang sesuatu yang berada diluar jangkauan
mata fisik/material maupun yang tidak nampak, yang dalam bahasa
agama disebut dengan ghaib.
10. Estetika
Yaitu pembahasan tentang keindahan, seni dari berbagai dimensi
dan cabangnya. Keindahan tersebut mencakup keindahan haqiqi,
keindahan natural dan keindahan artifisial.
11. Eskatologi
Yaitu membahas tentang masalah kehidupan sesudah kematian.
12. Psikologi
Yaitu yang membahas masalah aspek kejiwaan manusia;
hakikatnya, sifat-sifatnya, dan relasi dengan realitas yang lainnya serta
pengaruhnya pada perilaku lahir dan batinnya manusia.
11
1. Al – Kindi
Al – Kindi atau Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Ash – Shabah
bin Imran bin Al – Asy’ats bin Qays Al – Kindi dikenal sebagai
sosok muslim pertama yang memunculkan gagasan tentang fisafat
dan ia jugalah yang berpedapat bahwa ajaran agama Islam
sebenarnya tidak berbeda jauh dengan ilmu filsafat atau falsafah
sehingga keduannya bukanlah dua hal yang bertentangan. Tidak
hanya cerdas sebagai filsuf atau pemikir Islam yang diakui oleh
bangsa Barat, Al – Kindi juga menghasilkan banyak karya dalam
bidang Ilmu pengetahuannya.
2. Al-Farabi
3. Ibnu Rusyd
12
Ibnu Rusyd juga berpendapat bahwa akal fikiran bekerja
dengan didasari oleh pengertian umum atau maj’ani kuliyah dan
didalamnya tercakup hal – hal yang bersifat partial atau disebut
juz’iyah.
4. Ibnu Sina
Ibnu Sina yang terkenal sebagai ilmuwan dalam bidang kedokteran
juga dikenal sebagai seorang sosok filsuf muslim. Ia berpendapat
bahwa semua intelenji atau akal berasal dari Tuhan dan segala hal
yang menyangkut dasar semua ilmu juga berasal dari Tuhan. Ibnu
Sina jugalah yang menyatakan bahwa esensi berada dalam akal dan
wujud berada diluar akal. Ia juga banyak membahas mengenai
metafisikaa dan filsafat tentang jiwa.
5. Al – Ghazali
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Marimba, Ahmad D. “Pengantar Filsafat Pendidikan Islam”. Diambil pada
Tanggal 14 September 2021. Dari https://id1lib.org/book/6134339/8bcfbf ,
1962.
15