Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FUNGSI DAN PERANAN FILSAFAT BAGI BERBAGAI KEPENTINGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Filsafat Umum

Dosen Pengampu:

MUHAMMAD AMIRIL A’LA, M.H

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

1. MEGA TRI UTAMI (126101212173)


2. MARIZKA ROKHIMATUZZAHWA (126101212186)
3. LAILATUL FAIZAH (126101212198)
4. MAULINA RESPITA DEWI (126101212208)

HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

MARET 2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena ridha-Nya, makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta keluarganya, para sahabatnya, dan
seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman nanti.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat umum sebagai salah
satu ilmu pengetahuan umum yang nantinya dapat memberikan wawasan kepada
pembaca tentang dunia filsafat yang tak asing lagi. Selain itu, penyusunan makalah ini
dengan judul fungsi dan peranan filsafat bagi berbagai kepentingan bertujuan untuk
memberikan wawasan ilmu pengetahuan filsafat umum tentang peranannya masing-
masing, karena pada dasarnya setiap hal memiliki fungsi dan peran dalam kehidupan
sehari-hari.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami satu kelompok mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag.


2. Bapak Dekan FASIH Dr. H. Nur Effendi, M.Ag.
3. Bapak Kajur HES Abd Khair Wattimena, MH
4. Dosen Pengampu Filsafat Umum Muhammad Amiril A’la, M.H
5. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih kurang sempurna dengan
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami dalam menggali informasi. Oleh karena
itu, kami sebagai penulis mohon maaf atas kesalahan yang ada dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini sekaligus diharapkan berbagai saran dan kritik
dari pembaca untuk membantu menyempurnakan pembuatan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tulungagung, 4 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3

A. Fungsi Filsafat............................................................................................................3
B. Peran filsafat dalam pengembangan pemikiran.........................................................5
C. Peran filsafat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.............................................6
....................................................................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................8

A. Kesimpulan................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang unik dan menarik. Tuhan
menciptakan manusia dengan memiliki akal dan pikiran yang dapat berkembang semasa
hidupnya. Manusia berkembang sesuai dengan keberadaan lingkungan hidupnya. Hal itu lah
yang mengembangkan manusia berpikir, menciptakan, dan berkarya. Keadaan sekitar yang
beragam menciptakan manusia yang arif, bijaksana, dan kreatif. Manusia memiliki rasa
pengetahuan yang besar sehingga membuatnya berpikir akan kebenaran ketidaktahuannya
itu. Proses akan berpikirnya manusia dalam mencari kebenaran itu disebut filsafat. Filsafat
sebagai proses berpikir manusia dalam mencari kebenaran yang mulai dikembangkan pada
peradaban Yunani kuno. Seiring perkembangan zaman, pola pikir orang Yunani mulai
meninggalkan kepercayaan terhadap dongeng maupun mitos belaka.

Filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan. Filsafat berperan sebagai
induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga bisa
berkembang secara luas. Filsafat membantu berbagai ilmu pengetahuan untuk berpikir
rasional dalam mempertanggungjawabkan ilmunya. Maksudnya di sini harus terbuka dalam
segala arah baik pertanyaan dan argumen-argumen yang objektif. Filsafat juga bukan ilmu
yang terbatas dan tidak hanya pada bidang tertentu saja melainkan masih banyak objek
realitas yang akan dibahas. Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan tentang kenyataan
yang ada dan selalu mempersoalkan hakikat, prinsip, bahkan apa saja dipertanyakan
termasuk filsafat itu sendiri.

Cara berpikir filsafat bukan sembarang berpikir, tapi harus berpikir mengacu pada
kaidah-kaidah tertentu dengan disiplin. Pada dasarnya, manusia adalah homo sapien, hal ini
tidak semua manusia menjadi filsuf, sebab berpikir filsafat memerlukan pembiasaan dan
latihan secara terus menerus sehingga setiap permasalahan mendapat pencermatan untuk
mencapai kebenaran sebagai manifestasi jawaban pada kebenaran. Sidi Galzaba (1976),
menyatakan bahwa cara berpikir filsafat adalah radikal, sistematik, dan universal. Radikal

1
bermakna, berpikir sampai ke akar-akarnya, tidak tanggung-tanggung sampai
konsekuensinya tidak terbelenggu oleh pemikiran yang sudah diterima khalayak umum.
Sistematik artinya berpikir secara logis dan teratur dengan urutan yang rasional serta dapat
dipertanggungjawabkan. Universal artinya berpikir secara menyeluruh tidak pada bagian
khusus yang sifatnya terbatas.

Dalam perjalanannya filsafat mengalami perkembangan yang pesat. Sejarah filsafat


berkembang atas dasar pemikiran kefilsafatan yang dibangun sejak abad ke-6 SM. Ada dua
orang filsuf yang yang corak pemikirannya boleh dikatakan mewarnai diskusi sepanjang
sejarah perkembangannya yaitu Herakleitos (535-475 SM) dan Parmenides (540-475 SM).
Pembagian secara periodesasi filsafat barat adalah zaman kuno, zaman abad pertengahan,
zaman modern, dan masa kini. Aliran yang muncul dan berpengaruh pada perkembangan
pemikiran filsafat adalah rasionalisme, empirisme, kritisme, positivisme, materialisme,
pragmatisme, fenomenologi, eksistensialisme, kemudian di dunia timur terdapat
perkembangan khususnya islam yaitu filsafat islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi filsafat?
2. Apa peran filsafat dalam pengembangan pikiran?
3. Apa peran filsafat dalam pengembangan ilmu pengetahuan?

C. Tujuan Penulisan
1. Memperkaya wawasan pengetahuan soal filsafat umum
2. Mengetahui apa saja fungsi filsafat
3. Mengetahui apa peranan filsafat dalam berbagai kepentingan
4. Memperkaya bahasan topik filsafat yang sudah berkembang secara luas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi filsafat
Fungsi filsafat dalam membangun ilmu-ilmu sosial kiranya tidak bisa dilepaskan dari
fungsi filsafat secara keseluruhan, yakni:1
- Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
- Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan
filsafat lainnya
- Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
- Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
- Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek
kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.

a) Filsafat sebagai ilmu


Dikatakan filsafat sebagai ilmu karena mengandung empat pertanyaan ilmiah yaitu
apakah, mengapa, bagaimana, dan ke mana. Pertanyaan apakah menanyakan hakikat
dari suatu hal, hakikat ini sifatnya dalam dan tidak bersifat empiris sehingga dapat
dimengerti oleh akal.2 Pengetahuan yang diperoleh nantinya dapat mengetahui hal-hal
yang sifatnya umum dan abstrak. (Achmadi 2001:4). Pertanyaan mengapa
menanyakan tentang sebab suatu objek, jawaban atau pengetahuan yang didapat
nantinya bersifat kausalitas (sebab-akibat). Pertanyaan bagaimana menanyakan sifat-
sifat yang dapat ditangkap indera, jawaban atau pengetahuan yang diperoleh nanti
bersifat deskripsi (penggambaran). Pertanyaan ke mana menanyakan apa yang terjadi
di masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Jawaban yang diperoleh
memuat tiga buah jenis pengetahuan yaitu pengetahuan yang timbul dari kebiasaan
yang nantinya digunakan sebagai pedoman, pedoman yang timbul dari dalam adat
istiadat yang berlaku di masyarakat, dan pengetahuan yang timbul dari pedoman yang
dipakai (hukum) sebagai suatu hal dijadikan pegangan kehidupan.
1
Fungsi dan Peranan Kefilsafatan Dalam Membangun Ilmu-ilmu Sosial, diakses dari
https://www.ag-historis.com/2014/07/fungsi-dan-peranan-kefilsafatan-dalam.html, pada tanggal 5 Maret 2022.
2
Muliadi, Filsafat Umum, (Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020), hlm.9.

3
b) Filsafat sebagai cara berpikir
Berpikir secara filsafat dianggap berpikir secara mendalam sampai hakikatnya
menyeluruh secara global yang dilihat dari berbagai sudut pandang ilmu pengetahuan.
Berpikir seperti ini sebagai upaya untuk berpikir secara logis dan tepat serta dapat
dipertanggungjawabkan. Berpikir filsafat harus memenuhi:3
- Harus sistematis
Sistematis artinya masing-masing unsur berkaitan satu sama lain secara
menyeluruh dan dimaksudkan menyusun pola pengetahuan yang rasional.
Sistematika pemikiran filsuf banyak dipengaruhi oleh keadaan, lingkungan,
zaman, sistem pemikiran, dan juga pendidikan.
- Harus konsepsional
Konsepsional berkaitan dengan gambar yang melekat pada akal pikiran yang
berada dalam intelektual. Gambaran mempunyai bentuk tangkapan sesuai riilnya,
untuk menyusun suatu bagian yang terkonsepsi (jelas) karena berpikir filsafat
sebenarnya berpikir tentang hal dan prosesnya.
- Harus koheren
Unsur-unsurnya harus runtut dan tidak boleh mengandung uraian yang
bertentangan satu sama lain. Koheren di dalamnya memuat suatu kebenaran yang
logis.
- Harus rasional
Pemikiran filsafat harus diuraikan dalam bentuk yang logis, yaitu bentuk
kebenaran yang mempunyai kaidah-kaidah berpikir (logika).
- Harus sinoptik
Pemikiran filsafat harus melihat hal-hal secara menyeluruh secara integral.
- Harus mengarah pada pandangan dunia
Pemikiran filsafat sebagai upaya untuk memahami semua realitas kehidupan
dengan jalan menyusun suatu pandangan hidup (dunia).

c) Filsafat sebagai pandangan hidup

3
Ibid., hlm.10

4
Dikatakan filsafat sebagai pandangan hidup karena filsafat hakikatnya bersumber
pada kodrat pribadi manusia (makhluk sosial, makhluk individu, dan makhluk
Tuhan). Filsafat mendasarkan bahwa penjelmaan manusia secara total sesuai dengan
hakikat manusia sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari
jiwa dan raga). Filsafat sebagai pandangan hidup dijadikan dasar setiap tindakan dan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari dan juga digunakan menyelesaikan
persoalan yang dihadapi dalam hidup manusia.4

B. Peran filsafat dalam pengembangan pemikiran


Peran filsafat menurut Rapar (1996) memiliki tiga peranan penting dalam
pengembangan pemikiran manusia yaitu antara lain sebagai pendobrak, pembebas, dan
pembimbing.

1) Pendobrak
Seseorang yang berfilsafat dapat mendobrak sebuah pemikiran dongeng, takhayul,
atau tradisi lainnya yang telah menjadi hakiki dari warisan tradisi tidak ilmiah yang
telah diyakini turun temurun dan diakui kebenarannya tak boleh diganggu gugat.
Kehadiran filsafat membuat manusia berpikir tentang kebenaran takhayul, dongeng
atau cerita lain, hal ini menunjukkan bahwa filsafat dapat merombak pemikiran tanpa
landasan ilmiah yang mengakar lama dalam budaya manusia.5
2) Pembebas
Orang yang berfilsafat dapat menemukan informasi yang dapat membebaskan
manusia dari ketidaktahuan dan melepaskan cara berpikir tidak ilmiah. Berfilsafat
dapat membantu manusia menemui suatu ketidaktahuan tentang segala hal dan
membebaskan cara berpikir dari kekurangan pengetahuan secara tidak sistematis dan
tidak ilmiah. Selain itu, dengan filsafat manusia dapat membebaskannya berpikir
tidak kritis yang membuat manusia mudah menerima informasi secara tidak ilmiah
yang menyesatkan.
3) Pembimbing

4
Ibid., hlm.11
5
Ari Prasetyo dkk, Filsafat Ekonomi Islam Menjawab Tantangan Peradaban, (Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2021),
hlm.51.

5
Seseorang yang berfilsafat dapat membuahkan hasil yaitu filsafat dapat membimbing
seseorang untuk berpikir rasional sehingga dapat membedakan informasi mana yang
dapat diterima dengan logika, akal, dan tidak mempercayai informasi tidak ilmiah
seperti informasi dongeng dan takhayul.6 Filsafat dapat membimbing manusia
berpikir secara luas dan berkembang, yaitu berpikir secara logis dan sistematis.
Tujuan filsafat membebaskan manusia dari cara pikir yang tidak utuh dan
fragmentaris untuk berpikir secara sistematis, yaitu koheren dan integral.

C. Peran filsafat dalam pengembangan ilmu pengetahuan


Pengetahuan menjadi bagian dasar manusia sebagai hasil dari aktivitas dalam
berpikir. Usaha manusia mencari hakikat secara mendasar dan kritis dari berbagai macam
fenomena dalam kehidupan berasal dari proses berfilsafat. Adapun dari pengetahuan
menghasilkan ilmu pengetahuan setelah proses pembuktian secara ilmiah, terdapat
sistematika tersusun, dan harus terjamin kebenarannya.7 Contohnya, ketika ada rasa ingin
tahu bagaimana bumi berputar, tapi manusia tidak terbang karena perputaran bumi
tersebut. Pertanyaan semacam ini kemudian diproses pencarian kebenaran dan dikaji
dengan metodologi ilmiah hingga menghasilkan ilmu pengetahuan mengani gaya
gravitasi bumi. Filsafat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam
kehidupan dengan pola pikir menuju kebenaran.
Filsafat akan memberikan manusia dasar-dasar pengetahuan yang dapat hidup
dengan baik sehingga ia akan menjadi manusia yang bahagia. Filsafat tentunya
memberikan peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu merupakan
cabang filsafat yang memberikan landasan filosofi untuk memahami konsep dari teori
suatu disiplin ilmu sehingga dikatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan objek kajian
filsafat ilmu yang digali secara rasional, mendasar, dan menyeluruh. Rasional dalam hal
ilmu pengetahuan memiliki maksud ketika manusia dihadapkan dengan suatu hal
misalnya tradisional, di luar akal sehat, maka mereka akan menolak sebelum
dilakukannya proses pengkajian ilmiah dan objektif.
Filsafat ilmu memberikan bimbingan pada manusia untuk menelaah ilmu
pengetahuan secara mendalam sehingga mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dan
6
Ibid., hlm.52
7
Ahmad Taufik Nasution, Filsafat Ilmu Hakikat Mencari Pengetahuan, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm.4

6
tidak menyesatkan.8 Hal itu karena ilmu pengetahuan sudah seharusnya dikembangkan ke
arah yang positif mengingat ilmu itu akan diteruskan ke generasi muda berikutnya.
Pengetahuan yang diperoleh dari indra bersifat spontan dan pra ilmiah. Pengetahuan yang
diperoleh manusia tidak semua akan diterima begitu saja kebenarannya oleh manusia itu
sendiri. Manusia memiliki hasrat tidak pernah puas dalam konteks ini meskipun sudah
mengetahui, manusia akan terus memiliki rasa ingin tahu yang besar. Tanpa sebuah
pertanyaan, ilmu dan pengetahuan tidak akan maju dan berkembang. Di sinilah filsafat
memberikan perannya yang nyata dalam kehidupan manusia dalam upaya mencari
jawaban yang sudah dilakukan pada abad-abad yang lalu bahkan sebelum masehi oleh
para filsuf.

BAB III
PENUTUP

8
Paulus Wahana, Filsafat Ilmu Pengetahuan, (Yogyakarta: Pustaka Diamond, 2016), hlm.12

7
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat simpulkan bahwa fungsi filsafat dalam kehidupan yaitu:
a. Filsafat aebagai ilmu
b. Filsafat sebagai cara berpikir
c. Filsafat sebagai pandangan hidup
Filsafat juga memiliki tiga peranan penting dalam pengembangan pemikiran manusia
yaitu antara lain sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing. Selain itu juga
memiliki peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan

B. Saran
Kami selaku penulis makalah menyadari bahwa jika penulisan dalam makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu diperlukan saran yang membangun dari
para pembaca untuk lebih teliti dan membantu dalam penyempurnaan makalah. Kami
berharap pembaca dapat meningkatkan kekritisannya dalam mencari sumber referensi
lain untuk menambah wawasan dan pengetahuan sesuai topik yang dibahas sehingga
dapat melengkapi isi dari materi terutama kalimat efektif dalam kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muliadi. 2020. Filsafat Umum. Bandung: Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.

Prasetyo, Ari, dkk. 2021. Filsafat Ekonomi Islam Menjawab Tantangan Peradaban. Sidoarjo:
Zifatama Jawara.

https://www.ag-historis.com/2014/07/fungsi-dan-peranan-kefilsafatan-dalam.html

Taufik, Ahmad Nasution. 2016. Filsafat Ilmu, Hakikat Mencari Kebenaran. Yogyakarta:
Deepublish.

Wahana, Paulus. 2016. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Diamond.

Anda mungkin juga menyukai