Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERSOALAN POKOK DALAM PENGEMBANGAN ILMU


(SUMBER, PRINSIP, DAN BATASAN)
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Ilmu
Dosen pengampu : Moh. Dzawinnuha. S.Hum., M.Pd

Disusun oleh ;
Kelompok 5
Wildan Fikri Ansyah (23010230095)
Ahmad Farid Rahman (23010230096)
Ahnaful Arif (23010230097)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafa Ilmu. Makalah ini disusun
dengan harapan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami ilmu mengenai
persoalan pokok dalam pengembangan ilmu (sunber,prinsip,dan Batasan) yang
kami susun berdasarkan dari berbagai sumber informasi dan referensi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan penyumbang pikiran


bagi pembaca khususnya mahasiswa UIN Salatiga. Penyusun sadar bahwa makalah
ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas yang akan datang.

Salatiga, 22 September 2023

Penyusun

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. I
DAFTAR ISI ............................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu .................................................................................... 3
B. Persoalan dan Permasalahan Pengembangan Ilmu Menurut Filsafat
Ilmu ...................................................................................................... 3
C. Dasar-dasar Pengembangan Ilmu Ontology, Epistemology,
Aksoilogy ............................................................................................. 7
D. Contoh Ontology, Epistemology,Aksiology......................................... 8
E. Prinsip Prinsip Persoalan Pokok Dalam Pengembangan Ilmu ............. 8
F. Batasan Persoalan Pokok Dalam Pengembangan Ilmu ....................... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 12

II
III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu telah mengalami perkembangan yang pesat. Indikasi untuk itu adalah
munculnya ilmu-ilmu yang baru, serta ditemukannya teori-teori ilmiah dalam
berbagai bidang. Berkembangnya ilmu membawa keuntungan dan kemudahan
bagi kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu beserta
penerapannya yaitu tekhnologi, merupakan unsur kebudayaan yang sangat
dibutuhkan bagi kehidupan manusia.

Perkembangan suatu zaman ditandai dengan tingkat kemajuan ilmu


pengetahuan yang di miliki individunya. Manusia membutuhkan proses yang
Panjang untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan. Yang dalam
perkembangannya tersebut menjadi pendorong untuk mencari kebenaran dengan
berbagai cara, baik secara rasional maupun empiris. Ketika ilmu tersebut sudah
diketahui kebenarannya maka yang terjadi adalah ilmu tersebut menjadi acuan
individu dalam berfikir dan belajar.

Namun sebagai makhluk yang berfikir, kita seharusnya tidak hanya


mempelajari ilmu dari isinnya saja. Tetapi juga segala bentuk segi dari ilmu
tersebut. Misalnya tentang apa definisi ilmu tersebut, bagaimana cara
memperoleh ilmu tersebut, sampai pada kegunaan ilmu tersebut. Hal-hal
mengenai apa, bagaimana, dan kegunaan ilmu tersebut itulah yang disebut
persoalan-persoalan filsafat ilmu. Persosalan-persoalan tersebut menjadi acuan
para ilmuan dan penelaah ilmu dalam memperoleh penetahuan baru.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana yang dimaksud dengan ilmu?


2. Bagaimana yang dimaksud dengan persoalan atau permasalahan menurut
filsafat ilmu beserta sumber-sumber persoalannya?
3. Dasar-dasar pengembangan ilmu ontology, epistemology, dan aksiologi.?
4. Contoh-contoh ontology, epistemology, dan aksiologi.?
5. Prinsip-prinsip persoalan pokok dalam pengembangan ilmu?
6. Bagaimana batasan persoalan pokok dalam pengembangan ilmu ?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk menjelaskan bagaimana yang dimaksud dengan ilmu.


2. Untuk menjelaskan persoalan atau permasalahan dalam pengembangan
ilmu beserta sumber-sumbernya menurut filsafat ilmu.
3. Untuk menjelaskan dasar-dasar pengembangan ilmu ontology,
epistemology, aksiologi.
4. Untuk menjelaskan contoh-contoh pengembangan ilmu Ontology,
Epistemology, Aksiologi.
5. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip persoalan pokok dalam
pengembangan ilmu.
6. Untuk mengetahui batasan persoalan pokok dalam pengembangan ilmu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis. Ia juga
merupakan cabang pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu. Meskipun
secara metodologis ilmu tidak membedakan antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-
ilmu sosial. Ilmu memang berbeda dari pengetahuan-pengetahuan secara filsafat,
namun tidak terdapat perbedaan prinsip antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu
sosial, dimana keduannya mempunya ciri-ciri keilmuan yang sama. Permasalah
yang muncul salah satunya yaitu perlukah adanya penyesuaian ontologi,
epistemologi, dan aksiologinya?
Mempelajari sejarah dan filsafat ilmu dapat menyaring elemen-elemen
yang tidak Islami, maka fungsinya termodifikasi, sehingga dapat dipergunakan
untuk melayani kebutuhan dan cita-cita islam. Dengan demikian praktek
Pendidikan dapat mencapai tujuan Pendidikan yang diharapkan.
Kajian seputar kaitan antara problem keilmuan dengan proses Pendidikan
tampaknya masih merupakan wilayah yang diterlantarkan. Padahal pandangan
tentang apa hakikat ilmu dan bagaimana pertumbuhannya menjadi salah satu
pilar yang sangat menentukan corak dan pelaksanaa Pendidikan itu sendiri.
Dalam perspektif filsafat ilmu, persoalan keilmuan yang paling sentral hingga
saat ini adalah persoalan hakikat ilmu dan pertumbuhan ilmu pengetahuan.

B. Persoalan atau Permasalahan Pengambangan Ilmu Menurut Filsafat Ilmu


Filsafat ilmu ialah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan
cara-cara memperolehnya. Dengan kata lain, filsafat ilmu merupakan suatu
penyelidikan lanjutan. Al-Syaibany mendefinisikan filsafat sebagai usaha
mencari yang hak dan mengenai kebenaran atau usaha untuk mengetahui sesuatu

3
yang berwujud, atau usaha untuk mengetahui tentang nilai segala sesuatu yang
mengelilingi manusia dalam alam semesta.

Permasalahan atau persoalan dalam pengembangan ilmu menurut filsafat ilmu:


1. Problem epistemologis
Istilah epistemology berasal dari Bahasa Yunani kuno yaitu “episteme”
yang berarti pengetahuan dan kata “logos” yang berate teori, uraian, atau
alasan. Epistemology dapat diartikan sebagai teori tentang pengetahuan yang
dalam Bahasa Inggris dipergunakan istilah theury of knowled. Secara
etimologis dapat diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar dan dalam
Bahasa Indonesia lazim disebut filsafat pengetahuan.
Dari pengertian diatas dapat diperoleh suatu pengertian bahwa
epistemology suatu ilmu adalah teori pengetahuan yang membahas berbagai
segi dari ilmu. Menurut Kant epistemology kebenaran bukan berasal dari
objek pengetahuan, tetapi dimulai dari struktur-struktur subjek yang
memungkinkan mengetahui benda-benda sebagi objek.
Sebenarnya seseorang baru dapat dikatakan berpengetahuan apabila
telah sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan epistemology, artinya
pertanyaan itu dapat menggambarkan manusia mencintai pengetahuan. Hal
ini menyebutkan eksitensi epistemology sangat penting untuk menggambar
manusia mencintai pengetahuan.
Permasalahan-permasalahan yang menjadi fokus pembicaraan
epistemology adalah asal usul pengetahuan, peran pengalaman dan akal dala
pengetahuan, hubungan antara pengetahuan dan kebenaran, dan sebagainya.
2. Problem Metodologi
Metodologi merupakan penelaahan terhadap mtode yang khusus
dipergunakan dalam suatu ilmu. Kokohnya metode menentukan validasi dan
rehabilitasi dari suatu ilmu.
Contoh pertanyaan yang mengaju pada problem-problem metodologis
suatu ilmu adalah:
• Metode apa saja yang dipakai untuk mendapatkan suatu ilmu?

4
• Bagaimana proses yang memungkinkan ditibanya suatu ilmu?
• Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar kita dapat mendapat
pengetahuan yang benar?
• Sarana apa yang membantu kita mendapatkan suatu ilmu?

3.Problem etika/teori moralitas

Etika disebut juga filsafat moral, yang berasal darikata ethos (Yunani)
yang berarti watak. Moral berarti dari kata mos atau mores yang artinya
kebiasaan. Dalam Bahasa Indonesia istilah moral atau etika diartikan
kesusilaan.
Problem estetika termasuk dalam pembahasan landasan aksiologi atau
filsafat nilai. Walter Weimer, ahli filsuf mengemukakan salah satu problem
filsafat ilmu adalah mengenai kejujuran intelektual. Problem ini menyangkut
perilaku senyatannya dari pada ilmuan dengan teori yang mereka anut.

4.Problem estetika

Estetika disebut juga filsafat keindahan yang berasal dari kata aistheika
atau aesthesis (Yunani) yang artinya hal-hal yang dapat dicerap dengan Indera
atau cerapan indra.

Problem estetis yang menyangkut ilmu pada dasawarsa terakhir ini


mulai menjadi topik perbincangan oleh Sebagian filsuf dan oleh ilmuan. Sala
satu cabang ilmu yang dipelajari estetikanya adalah matematika. Contoh
problem mengenai sifat estetis suatu ilmu antara lain:

• Dimana letak keindahan suatu ilmu?


• Apakah ukuran keindahan suatu ilmu?

7. Problem metafisis
Metafisika berasal dari Bahasa Yunani, yaitu meta ta physika yang
berarti segala sesuatu yang berada dibalik hal-hal yang sifatnya fisik.
Metafisika sendiri dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang paling utama
yang membicarakan mengenai eksistensi dan esensi.

5
Dalam buku pengantar filsafat ilmu, LiyangGie mengungkapkan
metafisika belakangan ini dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada.
Segi filsafat ilmu mempersoalkan misalnya eksiatensi dan entitas-entitas
dalam suatu ilmu khusus.
Secara spesifik problem-problem tentang metafisika dicontohkan
dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Objek apa yang ditelaah ilmu?
• Bagaimana wujud hakiki objek tersebut?
• Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia yang
membuahkan pengetahuan.

8. Problem Ontologi
Istilah ontologi, secara bahasa berasal dari bahasa yunani, ontos dan
logos. Ontos berarti sesuatu yangberwujud, sedangkan logos berarti ilmu atau
teori. Secara bahasa ontologi dapat diartikan sebagai ilmuatau teori tentang
wujud dan tentang hakikat yang ada. Secara terminologi, ontologi merupakan
kajiantentang hakikat segala sesuatu atau realitas yang ada yang memiliki
sifat universal, untuk memahamiadanya eksistensi.Ontologi merupakan salah
satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani.
Studitersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh
Yunani yang memiliki pandanganyang bersifat ontologis dikenal seperti
Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orangbelum
membedaan antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai
filosof yang pernahsampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi
terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu.

7. Problem Aksiologi
Secara etimologis, istilah eksiologi berasal dari bahasa Yunani Kuno,
terdiri dari kata “axios” yang berarti nilai dan “logos” yang berarti teori. Jadi,
aksiologi merupakan cabang dari filsafat yang mempelajari nilai. Aksiologi
mempelajari tentang hakikat nilai. Dalam hal ini aksiologi berkaitan dengan
kebaikan dan keindahan tentang nilai dan penilaian. Dasar aksiologis ilmu

6
membahas tentang manfaat yang diperoleh manusia dari pengetahuan yang
didapatkanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu telah memberikan
kemudahan-kemudahan bagi manusia dalam mengendalikan kekuatan-
kekuatan alam. Dangan mempelajari atom kita dapat memanfaatkan untuk
sumber energi bagi keselamatan manusa, tetapi hal ini juga dapat
menimbulkan malapetaka bagi manusia. Penciptaan bom atom akan
meningkatkan kualitas persenjataan dalam perang, sehingga jika senjata itu
dipergunakan akan mengancam keselamatan umat manusia. Aksiologi
merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya.

C. Dasar-dasar Pengembangan Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi


1. Ontology
Beberapa dasar-dasar pengembangan ilmu ontology:
• Substansi, ontology mempertanyakan tentang benda atau objek apa
yang sebenarnya ada di dunia ini.
• Relasi, ontology mempertanyakan hubungan antara benda-benda
atau objek-objek tersebut
• Modalitas, ontology mempertanyakan bagaimana keberadaan dari
benda-benda atau objek-objek terkait dengan kemungkinan dan
keharusan.
2. Epistemology
Beberapa dasar-dasar penegmbangan ilmu eoistemology:
• Justifikasi, epistemology mempertanyakan tentang apa yang
membuat keyakinan kita menjadi benar atau salah.
• Sumber pengetahuan epistemology mempertanyakan darimana
kita memperoleh pengetahuan.
• Metode pengetahan epistemology mempertanyakan bagaimana car
akita memperoleh pengetahuan.
3. Aksiologi
Beerapa dasar-dasar pengembangan ilmu aksiologi:

7
• Etika, aksiologi mempertanyakan tentang apa yang membuat suatu
Tindakan menjadi benar atau salah.
• Estetika, aksiologi mempertanyakan tentang apa yang membuat
suatu objek atau karya seni menjadi indah atau tidak indah.
• Aksiologi poitik, mempertanyakan tentang apa yang membuat
suatu Tindakan politik menjadi benar atau salah.

D. Contoh Ontology, Epistemologi, dan Aksiologi


1. Ontologi
Contoh ontology, yaitu tentang sahabat. Kita pasti memiliki sahabat
yang sudah dikenal sejak lama dan selalu Bersama setiap hari di masa-
masa sekolah. Namun setelah tamat sekolah terpaksa harus berpisah
karena tujuan hidup masing-masing.
Kemudian Kembali bertemu setelah tujuh tahun lamanya. Saat
bertemu pasti dia akan memiliki perubahan fisik. Tidakpeduli perubahan
tersebut,dia tetaplah seorang sahabat selama masih sekolah. Dan kita akan
tetap mengenalinnya sebagai seorang sahabat.
2. Epistimologi
Contoh eistemologi dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan bagaimana kita mendapatkan ilmu pengetahuan contohnya adalah
kursi. Awal mula tentu kita memiliki pengetahuan dan menangkap
keberadaan tentang kursi melalui panca indra. Akan kemudian
mengkategorikannya menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang membahas
tentang kursi. Inilah yang menjadi praktek epistemology.
3. Aksiologi
Teori aksiologi memiliki ranah diantaranya tentang etika dan
estetika. Jadi jika dikaitkan dengan dua contoh diatas yaitu sahabat dan
kursi, bisa dikaitkan apakah pengetahuan tentang sahabat dan kursi
tersebut dapat memberikan manfaat dalam kehidupan kita sehari-hari.

E. Prinsip Prinsip Persoalan Pokok Dalam Pengembangan Ilmu

8
1. Prinsip Tauhid

Menurut Islam bahwa sumber ilmu pengetahuan dapat berupa wahyu


(ayat qauliyah) alam jagat raya (ayat kauniyah), fenomena sosial (ayat
insaniya) Akal pikiran dan intuisi atau ilham yang semuanya berasal dari
Allah SWT sumber ilmu pengetahuan ini antara satu dan lainnya berasal
dari Tuhan, dan harussaling melengkapi antara satu dan lainnya.

2. Prinsip Integrated

Bahwa seluruh sumber ilmu pengetahuan serta pengetahuan yang


dihasilkan melalui sumber tersebut saling membutuhkan antara satu dan
lainnya.

3. Prinsip Pengamalan

Ilmu pengetahuan dalam Islam bukan hanya untuk kepuasan ilmu itu
sendiri (sience for science) melainkan ilmu tersebut harus diamalkan dan
dimanfaatkan baik untuk kepentingan sendiri, maupun kepentingan bangsa

4. Prinsip Pengajaran

Islam mengajarkan atau mewajibkan bagi setiap orang yang berilmu


wajib mengajarkannya kepada orang lain. Dengan kata lain, bahwa tugas
mengajarkan ilmu dalam Islam adalah melekat pada setiap orang, dan
merupakan bagian dari perintah agama.

5. Prinsip berpegang pada Kebenaran

Islam mengajarkan bahwa yang dituju oleh ilmu bukanlah mencari


pembenaran, melainkan mencari kebenaran (al-haqq). Orang yang
mencari pembenaran bisa saja mengatakan sesuatu yang tidak benar,
namun dicari-cari berbagai alasan agar yang tidak benar itu dibenarkan.
Prinsip ilmu pengetahuan berbeda dengan prinsip politik yang bertumpu
pada mencari pembenaran.

F. Batasan Persoalan Pokok Dalam Pengembangan Ilmu

9
Dr. Mr. D.C Mulder menulis dalam karyanya yang berjudul Iman
dan Ilmu Pengetahuan, “Tiap- tiap ahli ilmu vak menghadapi soal- soal yang
tak dapat dipecahkan dengan melulu memakai pengetahuan vak itu sendiri.
Ada soal- soal pokok atau soal- soal dasar yang melalui kompetensi dari ilmu
vak itu sendiri. Misalnya, dimanakah batas- batas lapangan yang saya
selidiki ini? Dimanakah tempatnya di dalam kenyataan seluruhnya ini?
Metode yang saya gunakan ini sampai dimanakah? Umpamanya soal yang
sangat sulit sekali apakah causalitas kealaman (natuur causaliteit) berlaku
juga atas lapangan hayat, psychs, historis, sosial, dan yuridis? Dan tentu ada
lain- lain lagi. Jelaslah untuk menjawab soal- soal semacam itu ilmu- ilmu
vak membutuhkan suatu instansi yang sedemikian itu? Ada juga, yaitu ilmu
filsafat.”
Mengapa ilmu hanya membatasi daripada hal-hal yang berbeda
dalam pengalaman kita? Jawabnya terletak pada fungsi ilmu itu sendiri
dalam kehidupan manusia; yakni sebagai alat pembantu manusia dalam
menanggulangi masalah yang dihadapi sehari-hari. Ilmu membatasi lingkup
penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode
yang dipergunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara
empiris. Sekiranya ilmu memasukkan daerah di luar batas pengalaman
empirisnya, bagaimanakah kita melakukan suatu kontradiksi yang
menghilangkan kesahihan metode ilmiah? Kalau begitu maka sempit sekali
batas pengembangan ilmu, kata seorang, Cuma sepotong dari sekian
permasalahan kehidupan.

Dapat disimpulkan bahwa Batas dari pengembangan ilmu hanyalah


”Pengalaman” manusia, yaitu mulai dari pengalaman manusia dan berhenti
pada pengalaman manusia juga. Pengalaman manusia pada dasarnya dapat
diperoleh melalui panca inderanya, oleh karena itu jika pengalaman
diperoleh dengan melihat maka ”ilmu adalah penglihatanmu”, jika
penglaman diperoleh dengan mendengarkan, maka ”Ilmu adalah
pendengaranmu” begitu juga untuk indera yang lainnya. Ini
mengindikasikan bahwa ilmu sesorang mencapai batas ketika ia harus
meninggalkan dunia ini.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri ciri yang spesifik mengenai apa
ontology, epitemologi, aksiologi, metafisis, metodologi, etika, estetika, dan
logika. Ontology merupakan kajian tentang hakikat sesuatu atau realitas yang
ada yang memiliki sifat universal. Epistemology cabang yang membicarakan
tentang asal muasal. Aksiologi cabang filsafat ang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya. Metafisis mempelajari sesuatu tentang sifat
terdalam dari kenyataan atau keberadaan. Metodologis merupakan penelaahan
terhadap metode khusus yang dipergunakan dalam suatu ilmu. Etika cabang ini
menyangkut perilaku senyatanya dari pada ilmuan dengan teori yang mereka
anut. Estetika menyangkut reflwksi kritis terhadap nilai-nilai atau sesuatu yang
disebut indah atau tidak indah. Logika menyangkut pengkajian untuk berfikir
secara shohih.
Dan juga prinsip-prinsip dalam pengembangan ilmu yang terdiri dari
prinsip tauhid,prinsip integrated, prinsip pengalaman, prinsip pengajaran,
prinsip berpegang pada kebenaran. Dan batas batas dalam pengembangan ilmu
Dapat disimpulkan bahwa Batas dari pengembangan ilmu hanyalah
”Pengalaman” manusia, yaitu mulai dari pengalaman manusia dan berhenti pada
pengalaman manusia.

B. Saran
Pastinya makalah kami ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, kami sebagai pemakalah
sangat memohon bantuan kritik dan saran dari pihak lain sejkalian untuk
kesempurnaan makalah kami yang akan datang.

11
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prinsip-Prinsip
Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Islam, 2022.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-
hidayatullah-jakarta/pengantar-studi-keislaman/prinsip-prinsip-
pengembangan-ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-dalam-islam/42998000.
Diakses 26 September 2023.
Auliya,Catatan Kecil,Ilmu Filsafat:Batas Pengembangan Ilmu,2015
http://evasanty.blogspot.com/2015/08/ilmu-filsafat-batas-pengembangan-
ilmu_14.html?m=1. Diakses, 26 Semptember 2023.
Ueiehjd, Persoalan Persoalan Dalam Pengembangan Ilmu.
https://id.scibd.com/document/396604184/Persoalan-Persoalan-dalam-
Pengembangan-Ilmu . Diakses Senin, 25 September 2023
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Persoalan Pokok Dalam Pengembangan
Ilmu,2020.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-ar-
raniry/filsafat-ilmu/persoalan-pokok-dalam-pengembangan-ilmu/46358065.
Diakses Senin, 25 September 2023
Gie,liang. Pengantar Filsafat Ilmu. Bab V.

12

Anda mungkin juga menyukai