Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FILSAFAT Ilmu

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok

Mata kuliah: Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu: Ajid Hakim

Disusun oleh:

1. Supi Septia Wahyuni (1195010149)


2. Taopik Hidayat (1195010150)
3. Trinanda Rafi Hardi Putra (1195010157)
4. Tsaqif Muhammad Jamil (1195010158)

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM (SPI)


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
KOTA BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “FILSAFAT“tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curhahkan kepada Nbi Muhammad
SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya para tabiin dan tabiatnya sampai kepada kita selaku
umatnya di akhir zaman.

Dalam penyusunan makalah ini kami mendapat banyak tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengharapkan banyak terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Kerajaan Sunda. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk
itu kami berharap adanya kritik dan saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak adanya sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dpat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 23 Oktober 2020

Penulis

i
Daftar Isi
BAB I..........................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3

A. Latar Belakang.................................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................3

C. Tujuan Masalah...............................................................................................................................3

BAB II.........................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4

A. Definisi filsafat ilmu........................................................................................................................4

 Pengertian Filsafat.....................................................................................................................4

B. Definisi Ilmu....................................................................................................................................5

a) Komponen Filsafat Ilmu...........................................................................................................5

C. Hubungan Antara Ilmu Dan Filsafat................................................................................................7

BAB III.......................................................................................................................................................9

PENUTUP...................................................................................................................................................9

Kesimpulan..............................................................................................................................................9

Saran........................................................................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mendengar istilah ilmu, namun banyak orang
yang belum memahami dengan sesungguhnya bagaimana filsafat ilmu tersebut. Dalam
makalah ini kami berusaha menjelaskan pengertian filsasfat dan hubungannya dengan ilmu
pengetahuan.
Banyak orang yang beranggapan bahwa berfilsafat adalah merenung namun jika
ditelaah apakah semua orang yang merenung berarti berfilsafat. Padahal berfilsafat
merupakan kegiatan berfikir secara lebih luas mendalam dan objektif sehingga permasalahan
yang ada dapat dipecahkan secara cepat dan tepat.
Pada dasarnya setiap ilmu memiliki dua macam objek material dan objek formal.
Objek material adalah obejk yang dijadikan sasaran penyelidikan seperti tubuh manusia
adalah objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah metode untuk
memahami objek material tersebut. Seperti pendekatan deduktif dan induktif. Filsafat sebagai
proses berfikir yang sitematis dan radikal juga memiliki objek format.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian filsafat ?


2. Bagaimanakah hubungannya dengan ilmu pengetahuan

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui apa definisi atau yang dimaksud dengan filsafat


2. Mengetahui dan memahami bagaimana hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan.
1.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi filsafat ilmu

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat asumsi dan mengenai
implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. di
sini filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi.
Filsafat ilmu berusaha untuk menjelaskan masalah-masalah Seperti apa dan
bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah bagaimana konsep
tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu itu dapat menjelaskan, memperkirakan serta
memanfaatkan alam melalui teknologi cara menentukan validitas dari sebuah informasi
formulasi dan penggunaan metode ilmiah macam-macam penalaran yang dapat
digunakan untuk mendapatkan kesimpulan serta implikasi metode dan model ilmiah
terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. pengertian filsafat

 Pengertian Filsafat

berikut beberapa pengertian dari beberapa ahli :

1. Robert Ackermann mengatakan bahwa filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah
tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan
terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-
ukuran yang dikembangkan dari pendapat pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu
demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.
2. Peter Caws mengatakan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang
mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat se umumnya melakukan pada seluruh
pengalaman manusia
3. Stephen R.Toulmin mengatakan bahwa filsafat ilmu pertama-tama mencoba
menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur
prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan metode-metode penggantian dan

4
perhitungan, anggapan-anggapan metafisis, dan selanjutnya menilai landasan-landasan
bagi kesalahan dari sudut sudut tinjauan logika formal, metodologis praktis, dan
metafisika. [ CITATION ASy17 \l 1033 ]

B. Definisi Ilmu

Istilah ilmu atau science merupakan suatu perkataan yang cukup bermakna ganda,
yaitu mengandung lebih daripada satu arti. Oleh karena itu, dalam memakai istilah
tersebut seseorang harus menegaskan atau sekurang-kurangnya menyadari arti mana yang
dimaksud. Menurut cakupannya pertama-tama ilmu merupakan sebuah istilah umum
untuk menyebut segenap pengetahuan ilmiah yang dipandang sebagai satu kebulatan.
Jadi, dalam arti yang pertama ini ilmu mengacu pada ilmu seumumnya (science-in-
general). [CITATION Gie \l 1033 ]
Ilmu adalah merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupakan
informasi yang didapatkan dan segala sesuatu yang diketahui manusia. Itulah bedanya
filsafat dengan ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan pengetahuan yang berupa
informasi yang didalami sehingga menguasai pengetahuan tersebut yang menjadi suatu
ilmu. Ilmu pengetahuan merupakan rangkaian kata yang sangat berbeda namun memiliki
kaitan yang sangat kuat. Ilmu dan pengetahuan memang terkadang sulit dibedakan oleh
sebagian orang karena memiliki makna yang berkaitan dan sangat berhubungan erat.
Membicarakan masalah ilmu pengetahuan dan definisinya memang sebenarnya tidak
semudah yang diperkirakan. Adanya berbagai definisi tentang ilmu pengetahuan ternyata
belum dapat menolong untuk memahami hakikat ilmu pengetahuan itu. [ CITATION
Daf15 \l 1033 ]

a) Komponen Filsafat Ilmu

Bidang garapan filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang


menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, tiang penyangga itu ada tiga macam yaitu
ontologi epistemologi dan aksiologi

5
1) Ontologi

kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu on berarti being, dan logos berarti
logika. jadi ontologi adalah the theory of being aqua being atau teori tentang keberadaan
sebagai keberadaan. sedangkan menurut Amsal Bachtiar ontologi berasal dari kata autos
yang berarti sesuatu yang berwujud ontologi adalah teori atau ilmu tentang wujud,
tentang hakikat yang ada titik ontologi tidak banyak berdasarkan pada alam nyata tetapi
berdasarkan pada logika Semata. Noeng Muhadjir mengatakan bahwa ontologi
membahas tentang yang ada, yang tidak terkait oleh satu perwujudan tertentu. sedangkan
Jujun mengatakan bahwa antologi membahas apa yang kita ketahui, Seberapa jauh kita
ingin tahu atau dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang yang ada. Sidi
gazalba mengatakan bahwa ontologi mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir dari
kenyataan karena itu ontologi disebut ilmu hakikat hakikat yang bergantung pada
pengetahuan titik dalam agama ontologi memikirkan tentang Tuhan

2) Epistimology

Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan
hakikat dan lingkup pengetahuan pengendalian pengendalian dan dasar-dasar serta
pengertian mengenai Pengetahuan yang dimiliki, mula-mula manusia percaya bahwa
dengan kekuatan pengetahuannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya.
Mereka mengendalikan begitu saja bahwa pengetahuan mengenai kodrat itu mungkin
meskipun beberapa diantara mereka menyarankan bahwa pengetahuan mengenai struktur
kenyataan dapat lebih dimunculkan dari sumber-sumber tertentu ketimbang sumber-
sumber lainnya. pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, Indra dan lain-lain
mempunyai metode tersendiri.

3) Aksiology

Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai dan logos yang
berarti teori. jadi aksiologi adalah teori tentang nilai menurut bramel, aksiologi terbagi
dalam tiga bagian yaitu moral conduct (tindakan moral) esthetic expression ekspresi
keindahan dan socio-political Life kehidupan sosial politik sedangkan menurut Jujun S.

6
Surian Sumantri dalam bukunya filsafat ilmu sebuah pengantar mengartikan aksiologi
sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dan pengetahuan yang diperoleh
dalam ensiklopedia of philosophy dijelaskan bahwa aksiologi disamakan dengan values
and evaluation ada tiga bentuk valuwe and valuation yaitu nilai yang digunakan sebagai
kata benda abstrak nilai sebagai benda konkret dan nilai digunakan sebagai kata kerja
dalam ekspresi menilai memberi nilai dan dinilai dari definisi di atas terlihat jelas bahwa
aksiologi menjelaskan tentang nilai. nilai yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang
dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dia
nilai-nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika makna etika
dipakai dalam dua bentuk arti yaitu suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian
terhadap perbuatan manusia.
Dan suatu predikat yang yang dipakai untuk membedakan hal perbuatan manusia
titik maka akan lebih tepat kalau dikatakan bahwa objek formal dari sebuah etika adalah
norma kesusilaan manusia dan dapat dikatakan pula bahwa etika mempelajari tingkah
laku manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik dalam suatu kondisi. Sedangkan
estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia
terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya. [ CITATION ASy17 \l 1033 ]

C. Hubungan Antara Ilmu Dan Filsafat

Filsafat berbicara tentang ilmu, begitulah Kattsof mengutarakan jalinan filsafat


dengan ilmu. Bahasa yang dipakai dalam filsafat berusaha untuk berbicara mengenai ilmu
dan bukannya di dalamnya ilmu. Sementara itu Saifullah memberikan kesimpulan umum
bahwa pada dasarnya filsafat tiada lain adalah hasil pemikiran manusia, hasil spekulasi
manusia betapa pun tidak sempurnanya daya kemampuan pikiran manusia. Antara filsafat
dan ilmu memiliki persamaan, dalam hal bahwa keduanya merupakan hasil ciptaan
pikiran manusia, yaitu berpikir filosofis, spekulatif, dan empiris ilmiah. Perbedaan antara
keduanya, terutama untuk filsafat menentukan tujuan hidup dan ilmu menentukan sarana
untuk hidup. Karenanya, filsafat inilah kemudian disebut sebagai induknya ilmu
pengetahuan. [ CITATION Sus13 \l 1033 ]

7
Meskipun secara historis antara ilmu dan filsafat pernah merupakan suatu
kesatuan, namun dalam perkembangannya mengalami divergensi, dimana dominasi ilmu
lebih kuat mempengaruhi pemikiran manusia, kondisi ini mendorong pada upaya untuk
memposisikan keduanya secara tepat sesuai dengan batas wilayahnya masing-masing,
bukan untuk me-ngisolasinya melainkan untuk lebih jernih melihat hubungan keduanya
dalam konteks lebih memahami khazanah intelektual manusia. Harold H. Titus mengakui
kesulitan untuk menyatakan secara tegas dan ringkas mengenai hubungan antara ilmu dan
filsafat, karena terdapat persamaan sekaligus perbedaan antara ilmu dan filsafat, di
samping di kalangan ilmuwan sendiri terdapat perbedaan pandangan dalam hal sifat dan
keterbatasan ilmu, demikian juga di kalangan filsuf terdapat perbedaan pandangan dalam
memberikan makna dan tugas filsafat. Adapun persamaan (lebih tepatnya persesuaian)
antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya menggunakan berpikir reflektif dalam
upaya menghadapi atau memahami fakta-fakta dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal
tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap kritis, berpikiran terbuka serta sangat konsen
pada kebenaran, di samping perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisir dan
sistematis.[ CITATION Abd12 \l 1033 ]

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat asumsi dan mengenai
implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.
Filsafat ilmu berusaha untuk menjelaskan masalah-masalah Seperti apa dan bagaimana
suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah bagaimana konsep tersebut
dilahirkan, bagaimana ilmu itu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan
alam melalui teknologi cara menentukan validitas dari sebuah informasi formulasi dan
penggunaan metode ilmiah macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk
mendapatkan kesimpulan serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat
dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

Saran

Kami selaku penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari sempurna. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapar dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai