FILSAFAT PENDIDIKAN
Dosen :
Dra. Zuwirna, M. Pd, Ph. D
Elsa Rahmayanti, S. Pd, M.Pd
Kelompok 2
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa dipanjatkan atas rahmat Tuhan yang Maha Esa karena
penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul makalah “Ruang Lingkup,
Metode, dan Pembagian Filsafat”. Karya tulis ini dibuat oleh penulis dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan dibawah bimbingan
dosen Dra. Zuwirna, M. Pd, Ph. D dan Elsa Rahmayanti, S. Pd, M.Pd.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan untuk itu kami sangat mengharapkan adanya
masukan dan kritikan yang bersifat membangun untuk membuat makalah ini
menjadi lebih baik.
Akhir kata semoga makalah ini bisa memberikan ilmu yang bermanfaat terkait
dengan ruang lingkup, metode, dan pembagian filsafat. Izinkan penulis mengutip
sebuah kalimat “Teruslah membuat karya, karena karya itulah yang akan
berbicara ketika penulisnya sudah tiada”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................ 2
BAB II............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
B. Metode Filsafat................................................................................................... 3
C. Pembagian Filsafat..............................................................................................7
BAB III............................................................................................................................16
KESIMPULAN............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah yang menjadi ruang lingkup filsafat?
2. Apa saja metode-metode yang ada pada filsafat ?
3. Bagaimana pembagian dari filsafat itu sendiri?
4. Apa perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama?
C. Tujuan Pembahasan
Adapan tujuan dari makalah ini berdasarkan pada rumusan masalah yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami ruang lingkup filsafat.
2. Untuk mengetahui dan memahami metode-metode yang ada di filsafat.
3. Untuk mengetahui pembagian-pembagian yang ada di filsafat.
4. Untuk mengetahui perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan pikiran manusia
yang amat luas. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar, benar ada (nyata),
baik material konkrit maupun nonmaterial abstrak (tidak terlihat). Jadi objek filsafat
itu tidak terbatas. Objek pemikiran filsafat yaitu dalam ruang lingkup yang
menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan alam sekitarnya
adalah juga objek pemikiran filsafat pendidikan. (Zelhendri, 2014: 21-22)
B. Metode Filsafat
3
1. Contemplative (perenungan)
2. Spekulatif
3. Deduktif
a) Metode historis atau sejarah, Metode ini baik karena dengan demikian
pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya.
4
Cara lain untuk mempelajari filsafat dengan menggunakan metode
historis ini adalah dengan cara membagi babakan atau periode filsafat sejarah.
Misalnya mula-mula yang dipelajari adalah filsafat kuno, kemudian filsafat
pertengahan, dan selanjutnya adalah filsafat abad modern. Variasi cara
mempelajari filsafat dengan menggunakan metode historis ini cukup banyak.
Yang penting, mempelajari filsafat dengan metode historis berarti mempelajari
filsafat secara kronologis. Dan metode ini cocok bagi pelajar pemula.
c) Metode sistematis, Metode ini mencari arti atau maksud dari kodrat manusia
yaitu bagaimana manusia, karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya
disebut filsafat itu, lalu dicari akibat-akibatnya.
d) Metode kombinasi, Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu
sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal
terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu
menggunakan pikirannya.
e) Metode Kritis
5
Beberapa pokok pikiran metode kritis Sokrates antara lain:
1) Metode kritis merupakan analisis istilah dan pendapat dalam proses dialog
dalam kehidupan sehari-hari, baik menyangkut fenomena sosial atau
fenomena alam.
6
Sedangkan beberapa pokok pikiran metode kritis dari filosof Plato antara
lain:
3) Menurut Plato, kebenaran umum (definisi) itu bukan dibuat dengan cara
dialog yang induktif (seperti pendapat Sokrates), pengertian umum
(definisi) itu sudah tersedia di ‘sana’ yaitu di ‘alam idea’
4) Hakikat esensi itu mempunyai realitas, dan realitas itu di ‘alam idea’ itu.
Jadi, kebenaran umum itu bukan dibuat tetapi sudah ada di alam idea.
Sebenarnya baik Plato maupun gurunya yaitu Sokrates sama-sama
mengakui kekuatan akal (reason) dan kekuatan hati (rasa dan larsa)
Selain dengan beberapa metode diatas, dalam ilmu filsafat dikenal juga
metode empiris, seperti yang dipahami oleh Thomas Hobbes, John Locke, dan
David Hume. Menurut mereka hanya pengalamanlah yang dapat menyajikan
pengertian benar. Masih banyak metode-metode lainnya yang semua lahir
dikarenakan keyakinan dan pengalaman mereka dalam memahami filsafat secara
sungguh-sungguh sehingga menghasilkan bentuk metode yang berbeda-beda
tersebut. (Susanto, 2010: 13-15).
C. Pembagian Filsafat
7
2. Teori pengetahuan atau epistemologi, yang mempersoalkan: hakikat
pengetahuan, dari mana asal atau sumber pengetahuan, bagaimana membentuk
pengetahuan yang tepat dan yang benar, apa yang dikatakan pengetahuan yang
benar, mungkinkah manusia mencapai pengetahuan yang benar dan apakah
dapat diketahui manusia, serta sampai di mana batas pengetahuan manusia.
3. Filsafat nilai atau aksiologi yang membicarakan: hakikat nilai, di mana letak
nilai, apakah pada bendanya atau pada perbuatannya atau pada manusia yang
menilainya; mengapa terjadi perbedaan nilai antara seseorang dengan orang
lain, siapakah yang menentukan nilai, mengapa perbedaan ruang dan waktu
membawa perbedaan penilaian
1) Logika
8
Logika induktif mencoba untuk menarik kesimpulan tidak dari susunan
proposisi-proposisi, melainkan dari sifat-sifat seperangkat bahan yang diamati.
Logika induktif mencoba untuk bergerak dari suatu perangkat fakta yang diamati
secara khusus menuju ke pernyataan yang bersifat umum mengenai semua fakta
yang bercorak demikian, atau dari suatu perangkat akibat tertentu menuju
kepada sebab atau sebab-sebab dari akibat-akibat tersebut.
Bagi logika deduktif ada suatu perangkat aturan yang dapat dikatakan
hampir-hampir otomatis; bagi logika induktif tidak ada aturan-aturan yang
demikian itu, kecuali hukum-hukum probabilitas. Yang termasuk
pertanyaan pertanyaan terpokok di dalam logika ialah:
2) Metodologi
3) Metafisika
9
Dewasa ini metafisikan dipergunakan baik untuk menunjukkan filsafat
pada umumnya maupun untuk menunjukkan cabang filsafat yang mempelajari
pertanyaan-pertanyaan terdalam. Metafisika juga sering disamakan artinya
dengan ontologi. Sebenarnya, ontologi adalah bagian dari metafisika. Secara
sederhana metafisika dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat atau bagian
pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan pertanyaan mengenai hakikat
ada yang terdalam.
4) Epistemologi
10
mendasar ialah: Apakah mengetahui itu? Apakah yang merupakan asal mula
pengetahuan kita? Bagaimanakah cara kita membedakan antara pengetahuan
dengan pendapat? Apakah yang merupakan bentuk pengetahuan itu? Corak-
corak pengetahuan apakah yang ada? Bagaimanakah cara kita memperoleh
pengetahuan? Apakah kebenaran dan kesesatan itu? Apakah kesalahan itu?
5) Biologi Kefilsafatan
6) Psikologi Kefilsafatan
11
Demikianlah di dalam lapangan psikologi, seorang filsuf mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat hakiki. Dan apa yang pada suatu ketika
dulu semuanya merupakan bagian filsafat dibagi dalam dua lapangan psikologi,
yaitu psikologi sebagai ilmu dan psikologi kefilsafatan. Kedua hal ini tidak
pernah terpisah, melainkan hanya segi-segi yang berbeda dari masalah yang
sama.
7) Antropologi Kefilsafatan
8) Sosiologi Kefilsafatan
12
Apa makna hakiki dari istilah-istilah yang digunakan? Masalah-masalah ideologi
juga dipertanyakan. Misalnya, ideologi manakah yang lebih dapat diterima di
masa depan dan ideologi manakah yang dapat menimbulkan malapetaka?
9) Etika
10) Estetika
13
ataukah suatu ungkapan perasaaan seseorang, ataukah suatu penglihatan ke
dalam kenyataan yang terdalam?
Keberadaan filsafat berbeda dengan ilmu, ilmu ingin mengetahui sebab dan
akibat dari sesuatu, sementara filsafat tidak terikat pada suatu ketentuan dan tidak
mau terkurung hanya pada ruang dan waktu dalam pembahasan dan penyelidikan
tentang hakikat sesuatu yang menjadi objek dan materi bahasanya. Sedangkan
14
agama merupakan wujud kebenaran dan keselamatan manusia untuk hidup di dunia
adan akhirat. Dapat dikatakan bahwa perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama
yaitu sebagai berikut,
15
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat ditarik dua kesimpulan berikut. Pertama, filsafat
dipahami sebagai upaya, proses, metode, cara, dambaan untuk selalu mempersoalkan
apa saja untuk samapai pada kebenaran. Kedua, filsafat dilihat sebagai upaya untuk
memahami konsep atau ide-ide atau gagasan-gagasan. Ada banyak pandangan tentang
cabang-cabang filsafat. Masing-masing ahli filsafat mempunyai telaah sendiri-sendiri.
Tetapi ada cabang-cabang filsafat yang utama, yaitu metafisika, epistemologi, aksiologi,
logika, etika, estetika dan filsafat khusus. Filsafat khusus di antaranya adalah filsafat
sains, filsafat hukum, filsafat sosial, filsafat politik dan filsafat pendidikan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sumantri, Surya. (1994). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
17