Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 1

Hakikat Filsafat

1. Alghifari Maulana Zaki (18004004)


2. Cici Maipita Sari (18004010)
3. Tessya Sandriani (18004098)
4. Ami Nurhasanah (18004112)
5. Nadia Septiadi (18004206)
6. Muhammad Aldi Arrahman (18129125)
TOPIK 1

1 Hakikat Filsafat

2 Hubungan Filsafat dengan Filsafat


Pendidikan, Agaman, Ilmu, dan
Kebudayaan

LOREM IPSUM DOOR SIT AMET


Hakikat Filsafat
1. Pengertian Filsafat

Filsafat merupakan ilmu yang sudah sangat tua. Bila kita membicarakan filsafat maka pandangan
kita akan tertuju jauh ke masa lampau di zaman Yunani Kuno. Pada masa itu semua ilmu
dinamakan filsafat. Dari Yunanilah kata ―filsafat‖ ini berasal, yaitu dari kata ―philos‖ dan
―sophia‖. ―Philos‖ artinya cinta yang sangat mendalam, dan ―sophia‖ artinya kebijakan atau
kearifan. Istilah filsafat sering dipergunakan secara populer dalam kehidupan sehari-hari, baik
secara sadar maupun tidak sadar. Dalam penggunaan populer, filsafat dapat diartikan sebagai suatu
pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut sebagai pandangan masyarakat (masyarakat).
Mungkin anda pernah bertemu dengan seseorang dan mengatakan: ―filsafat hidup saya adalah
hidup seperti oksigen, menghidupi orang lain dan diri saya sendiri‖. Atau orang lain lagi
mengatakan: Hidup harus bermanfaat bagi orang lain dan dunia‖. Ini adalah contoh sederhana
tentang filsafat seseorang.
2. Objek Filsafat

a. Objek Material
Objek material filsafat meliputi segala sesuatu yang ada. Segala sesuatu itu adalah Tuhan, alam dan
manusia. Bandingkanlah dengan ilmu empiris dan ilmu agama. Objek ilmu empiris hanya manusia
dan alam. Ilmu empiris tidak mempermasalahkan atau mengkaji tentang Tuhan, tetapi ilmu-ilmu
agama (teologi) sebagian besar berisi kajian tentang ketuhanan ditinjau dari perspektif dan
interpretasi manusia terhadap wahyu atau ajaran para Nabi.

b. Objek Formal
Objek formal (sudut pandang pendekatan) filsafat adalah dari sudut pandang hakikatnya. Filsafat
berusaha untuk membahas hakikat segala sesuatu. Hakikat artinya kebenaran yang sesungguhnya
atau yang sejati, yang esensial, bukan yang bersifat kebetulan. Sebagai contoh dapat dikemukakan
di sini. Manusia sebagai objek kajian ilmu dan filsafat dapat dikaji dari berbagai sudut pandang.
Manusia dapat dikaji dari sudut interaksinya dalam hidup bermasyarakat.
2. Pentingnya Filsafat Bagi Manusia

Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di lembaga pendidikan tenaga keguruan dituntut untuk
memikirkan masalah-masalah hakiki terkait pendidikan. Pemikiran mahasiswa menjadi lebih
terasah terhadap persoalan-persoalan pendidikan baik dalam lingkup mikro maupun makro. Hal ini
menjadikan mahasiswa lebih kritis dalam memandang persoalan pendidikan.
Di samping itu, mahasiswa yang mempelajari dan merenungkan masalahmasalah hakiki pendidikan
akan memperluas cakrawala berpikir mereka sehingga dapat lebih arif dalam memahami problem
pendidikan Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pendidik atau tenaga kependidikan sudah
sewajarnya bila mereka dituntut untuk berpikir reflektif dan bukan sekedar berpikir teknis di dalam
memecahkan problem-problem dasar kependidikan dengan menggunakan kebebasan intelektual
dan tanggung jawab sosial yang melekat padanya.
Hubungan Filsafat dengan
Filsafat Pendidikan, Agama,
Ilmu, dan Kebudayaan

1. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan

Filsafat mempunyai hubungan yang erat dengan pendidikan, baik pendidikan dalam arti teoritis
maupun praktik. Setiap teori pendidikan selalu didasari oleh suatu sistem filsafat tertentu yang
menjadi landasannya. Demikian pula, semua praktik pendidikan yang diupayakan dengan sungguh-
sungguh sebenarnya dilandasi oleh suatu pemikiran filsafati yang menjadi ideologi pendorongnya.
Pemikiran filsafati tersebut berusaha untuk diwujudkan dalam praktik pendidikan. Pernyataan
tersebut sejalan dengan pendapat Imam Barnadib bahwa filsafat pendidikan pada dasarnya
merupakan penerapan suatu analisis filosofis terhadap lapangan pendidikan. John Dewey, seorang
filsuf Amerika yang sangat terkemuka mengatakan bahwa filsafat merupakan teori umum dari
pendidikan, landasan dari semua pemikiran mengenai pendidikan (Barnadib, 1994: 4)
2. Hubungan Filsafat dengan Agama

Agama dan filsafat memainkan peran yang mendasar dan fundamental dalam sejarah dan
kehidupan manusia. Selain menaruh filsafat sebagai sumber pengetahuan, Barat juga menjadikan
agama sebagai pedoman hidup. Hubungan filsafat dan agama di Barat telah terjadi sejak periode
Yunani Klasik, pertengahan, modern, dan kontemporer, meskipun harus diakui bahwa hubungan
keduanya mengalami pasang surut. 
Kalau dilihat melaui sudut pandang Islam maka hubungan antar Filsafat dan agama yaitu sangat
erat hubungannya. Al-Quran mengatakan bahwa sarana yang digunakan dalam mempelajari objek,
yakni akal dan objek yang  diperintahkan untuk dipelajari yaitu yang bersifat realitas secara
menyeluruh.  Ayat-ayat yang menerangkan itu di antaranya “maka berpikirlah wahai orang-orang
yang berakal dan berbudi”. Di sini dapat kita katakan bahwa Al-Quran memandang positif
hubungan antara filsafat dan agama.  
3. Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan

Kebudayaan adalah satu sikap batin, sifat dari jiwa manusia, yaitu usaha untuk mempertahankan
hakikat dan kebebasannya sebagai makhluk yang membuat hidup ini lebih indah dan mulia. Hal
tersebut membutuhkan filosofis dan ilmiah berbagai sifat normatif dan pedoman pelaksanaanya.
Hal itu sejalan dengan pemikiran filsafat yaitu senantiasa untuk memikirkan hakikat tentang
sesuatu sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa filsafat dapat berinterrelasi dengan
budaya.
THANKS
2017/5/14

Anda mungkin juga menyukai