Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Dinamika Politik|Vol.1|No.

3|Desember 2012 ISSN: 2302-1470


Winner Silaban Pemikiran Soekarno Tentang Nasionalisme

Pemikiran Soekarno Tentang


Nasionalisme
WINNER SILABAN

Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan,
Jl. Dr. Sofyan No.1 Medan, 20155, Telepon: 061-8220760, Email: winn_7laban@yahoo.com

Diterima tanggal 28 September 2012/Disetujui tanggal 12 November 2012

This study is the study of the concept of thinking about nationalism Soekarno. The focus is talking
about what is behind the rise of nationalism under Sukarno thought. The findings of this study,
among others, there are two important things behind the rise of nationalism under Sukarno thought,
among other things: First, the desire of a people to break away from the occupation; Second, a
sense of unity and patriotism without accentuate the differences that exist in society. The method
used is descriptive-qualitative method that is intended to describe an event in more detail.

Kata Kunci: Pemikiran politik, persatuan, nasionalisme.

Pendahuluan dan sosial yang aktif maka dengan ini negara


menjadi milik seluruh rakyat sebagai
Nasionalisme merupakan suatu paham keseluruhan.1 Secara obyektif nasionalisme
kebangsaan yang timbul karena adanya mengandung unsur-unsur seperti bahasa, ras,
perasaan senasib dan sejarah serta etnik, agama, peradaban, wilayah, negara dan
kepentingan untuk hidup bersama sebagai kewarganegaraan. Ini merupakan faktor-
suatu bangsa yang merdeka, bersatu berdaulat faktor atau unsur-unsur pokok nasionalisme
dan maju dalam satu kesatuan bangsa, negara yang objektif dan sangat kuat membentuk
dan cita-cita bersama guna mencapai dan nasionalisme serta membantu mempercepat
memelihara serta mengabdikan identitas proses evolusi nasionalisme ke arah
persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau pembentukan negara nasional.
kekuasaan negara kebangsaan yang
bersangkutan. Oleh karena itu, nasionalisme Terbentuknya Indonesia sebagai negara
sering dipandang sebagai suatu ideologi kesatuan merupakan kesadaran seluruh
pemelihara negara bangsa. Nasionalisme juga komponen bangsa tanpa mempersoalkan latar
merupakan filsafat politik dan sosial yang belakang agama, suku dan bahasa. Kesadaran
menganggap kebaikan bangsa paling utama. itu lahir dari kehendak bersama untuk
Konsepsi tersebut menggambarkan semangat membebaskan diri dari belenggu penjajahan
yang lebih untuk kesejahteraan dan kemajuan yang tidak sesuai dengan semangat dan nilai-
nasional sehingga menjadi suatu gerakan
sosial atau aliran rohaniah yang dapat 1
mempersatukan rakyat kedalam bangsa yang Decki Natalis. Evolusi Nasionalisme dan
membangkitkan massa dalam keadaan politik Sejarah, (Jakarta : PT Penebar Swadaya, 2000),
Hal. 57.
1
Jurnal Dinamika Politik|Vol.1|No.3|Desember 2012 ISSN: 2302-1470
Winner Silaban Pemikiran Soekarno Tentang Nasionalisme

nilai kemanusiaan universal. Semangat ini sosial yang mempunyai orientasi terhadap
menjadi modal dasar dan landasan kuat untuk masa depan sedangkan ideologi dan politik
menyatukan dan meleburkan diri dengan kolonial melihat masa lampau. Usaha untuk
penuh kerelaan dalam bentuk Negara menolak kolonialisme inilah yang merupakan
Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan manifestasi dari penderitaan dan tekanan-
masyarakat Indonesia untuk menyatukan tekanan yang disebut dengan nasionalisme.
berbagai bentuk kepentingan yang ada pada Melalui keinginan bersama yang didasarkan
saat itu sangatlah tidak mudah. Hal ini karena oleh persamaan kepentingan itu akhirnya
berbagai corak pemikiran maupun cita-cita menciptakan nasionalisme Indonesia.3
masing-masing daerah dipengaruhi oleh
karakteristik budaya dan perilaku masyarakat Nasionalisme bangsa tumbuh dan
yang berbeda-beda pula. Karena jika dilihat berkembang sebagai jawaban atas kondisi
dari dimensi sejarah, bangsa Indonesia pada struktur sosial yang ada. Nasionalisme bangsa
awalnya terdiri dari beberapa kerajaan yang Indonesia lahir di bawah tekanan penjajahan.
masing-masing kerajaan mempunyai hukum Oleh karena itu, nasionalisme Indonesia
ketatanegaraan sendiri-sendiri.2 bersifat anti penjajahan, anti kolonialisme dan
imperialisme. Nasionalisme Indonesia lahir
Nasionalisme Indonesia yang dalam untuk menghilangkan diskriminasi yang
perkembangannya mencapai titik puncak diciptakan oleh penjajah dengan berbagai
setelah diproklamasikannya kemerdekaan peraturan untuk memberikan kesempatan dan
Indonesia berarti bahwa pembentukan keuntungan yang berbeda menurut rasa suka
kebangsaan Indonesia berlangsung melalui dan tingkat sosial dalam masyarakat.
proses sejarah yang panjang. Indonesia dan Nasionalisme Indonesia lahir untuk
negara-negara lain di Asia sebagian besar memerangi kemiskinan dan kebodohan
mengalami penjajahan dan secara serentak sebagai akibat penjajahan.4
membangkitkan nasionalismenya sendiri-
sendiri sehingga menciptakan sebuah negara Tampilnya Soekarno dengan ideologi
yang merdeka. Gerakan-gerakan anti nasionalismenya dianggap sebagai pembuka
kolonialisme yang telah berkembang kebuntuan perjuangan bangsa dengan
memberikan andil yang besar bagi bangsa- mengaktualisasikan ke dalam konsep
bangsa yang terjajah untuk menyatakan diri pendidikan humanistis agar dapat mengalir
sebagai negara yang bebas. sesuai dengan arus perjuangan. Soekarno
adalah sosok pribadi yang kompleks. Lewat
Timbulnya nasionalisme Indonesia atribut revolusionernya, dia berusaha untuk
mempunyai kaitan erat dengan kolonialisme memodernisasikan kaum konservatif dengan
yang sudah beberapa abad berkuasa di tidak bisa lari jauh dari eksistensi manusia
Indonesia. Nasionalisme sebagai gejala sendiri yang secara kodrati sebagai makhluk
historis telah berkembang sebagai jawaban yang dikarunia oleh Tuhan beberapa hak
terhadap kondisi politik, ekonomi dan sosial yang tidak bisa dimonopoli, termasuk di
yang khusus yang ditimbulkan oleh situasi dalamnya hak untuk memperoleh
kolonialisme. Antara nasionalisme dan kemerdekaan. Hal ini tidak lepas dari latar
kolonialisme tidak dapat dipisahkan satu belakang Soekarno sendiri sebagai orang
sama lain sebab terdapat hubungan timbai yang jauh di bawah elitisme. Bagi Soekarno,
balik antara nasionalisme yang sedang bangsa, kebangsaan atau nasionalisme dan
berkembang dan berproses dengan politik dan
ideologi kolonial. Pada situasi kolonial,
3
nasionalisme dianggap sebagai kekuatan Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional,.
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1994), hal. 5.
4
H.A Prayitno dan Trubus, Kebangsaan,
2
http:/Palembangoke.blogspot.com. Diakses pada Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, (Jakarta:
tanggal 17 Mei 2012, pukul 15.00 wib. Universitas Trisakti, 2004), hal. 33.
2
Jurnal Dinamika Politik|Vol.1|No.3|Desember 2012 ISSN: 2302-1470
Winner Silaban Pemikiran Soekarno Tentang Nasionalisme

tanah air merupakan suatu kesatuan yang tak penjajah yang berujung pada kekalahan.
dapat dipisahkan. Kekalahan tersebut disebabkan oleh berbagai
kendala antara lain, belum adanya persatuan
Soekarno melihat dan memahami segala dan kesatuan, perjuangan yang masih bersifat
penderitaan masyarakat Indonesia selama kedaerahan, tujuannya masih berkisar
masa kolonialisme dan imperialisme Belanda wilayah kekuasaan raja atau penguasa
yang disebabkan kapitalisme yang melanda setempat.5 Pada posisi ini, Soekarno melihat
Eropa pada abad ke-19. Sehingga Soekarno bahwa satu-satunya senjata yang ampuh
merumuskan suatu gagasan pembebasan bagi adalah persatuan secara luas yaitu
masyarakat tertindas yang dibahasakan oleh nasionalisme. Ada dua hal yang
Soekarno sebagai nasionalisme. Studi ini melatarbelakangi munculnya nasionalisme
membahas tentang apa yang menurut pemikiran Soekarno tersebut.
melatarbelakangi munculnya nasionalisme
menurut pemikiran Soekarno. Pertama, adanya keinginan suatu bangsa
untuk melepaskan diri dari penjajahan.
Metode Keinginan ini muncul karena adanya
perasaan senasib, sepenanggungan dan
Penelitian ini bersifat diskriptif-kualitatif. sependeritaan di bawah penjajahan bangsa
Pengumpulan data dengan teknik lain. Dengan demikian, bahwa nasionalisme
perbandingan sejarah. Analisis data di Indonesia itu lahir dan berkembang sebagai
menggunakan analisis kualitatif. fenomena yang menentang penjajahan oleh
satu bangsa atas bangsa yang lain. Atau
Munculnya Nasionalisme Menurut dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pada
Pemikiran Soekarno mulanya nasionalisme itu adalah fenomena
yang bersifat anti kolonialisme dan
Suatu bangsa akan memiliki kedaulatan yang imperialisme di segala bidang seperti bidang
utuh apabila didasarkan pada persatuan dan politik, ekonomi, sosial-budaya, militer dan
kesatuan. Persatuan dan kesatuan merupakan lain sebagainya.
ciri pengikat yang melebur perbedaan dan
menyatukan persepsi serta cita-cita universal. Bagi Soekarno sendiri, nasionalisme disini
Persatuan dan kesatuan tersebut pada merupakan kekuatan bagi bangsa-bangsa
prinsipnya mengandalkan adanya pluralitas. yang terjajah yang kelak akan membuka masa
Demikian pula halnya bangsa Indonesia, gemilang bagi bangsa tersebut. Disini jelas
kehidupan berbangsa hendaknya didasarkan dapat dikatakan bahwa nasionalisme telah
pada persatuan dan kesatuan. Dalam memegang peranan yang sangat penting dan
perspektif ini, Soekarno melihat hal ini bersifat positif dalam menopang tumbuhnya
sebagai suatu hal yang penting karena bangsa persatuan dan kesatuan. Dalam pandangan
Indonesia terdiri dari ribuan pulau dengan Soekarno tersebut nasionalisme adalah
berbagai etnik dan kultur yang ada. sebagai dasar untuk membangun kemandirian
bangsa karena kemandirian bangsa tersebut
Zaman penjajahan yang dialami oleh bangsa adalah modal utama untuk mewujudkan cita-
Indonesia telah menciptakan suatu kondisi cita kemedekaan yaitu bangsa yang merdeka,
yang buruk bagi rakyat Indonesia. Dimana berdaulat, adil dan makmur yang terbebas
hak-hak dasar dan nilai-nilai kemanusiaan dari segala bentuk penjajahan. Oleh karena
diabaikan sehingga membuat bangsa ini sulit itu, dalam kaitan ini dibutuhkan suatu
berkembang. Untuk dapat membebaskan diri
dari cengkeraman penjajah tersebut tentunya
sangat sulit. Perjuangan yang hanya
5
mengandalkan kekuatan bersenjata Sudiyo, Pergerakan Nasional : Mencapai dan
tradisional ternyata tidak mampu mengusir Mempertahankan Kemerdekaan, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2002), hal. 3.
3
Jurnal Dinamika Politik|Vol.1|No.3|Desember 2012 ISSN: 2302-1470
Winner Silaban Pemikiran Soekarno Tentang Nasionalisme

semangat nasionalisme sebagai alat untuk nasionalisme lahir dari semangat perlawanan
melawan penjajahan tersebut. terhadap penjajahan. Jadi, nasionalisme
merupakan gejala yang lahir dari semangat
Untuk membangkitkan semangat anti penjajahan. Nasionalisme bukan semata-
nasionalisme itu, menurut Soekarno ada tiga mata hanya sebatas bentuk ungkapan tanpa
hal yang harus dilakukan, yang diucapkannya sebab-sebab yang jelas. Nasionalisme
sewaktu sidang dalam Indonesia Menggugat mendefinisikan musuh-musuhnya berupa
di depan sidang Belanda, yaitu : suatu kekuatan yang dianggap menyerang
dan mengancam keberadaan masyarakat
…“Bagaimana caranya menghidupkan nasionalisme suatu bangsa.
itu? Jalannya ada tiga : Pertama, kami menunjukkan
kepada rakyat bahwa ia punya hari dulu, adalah hari
dulu yang indah. Kedua, kami menambah Kedua, rasa persatuan dan cinta tanah air
keinsyafan rakyat bahwa ia punya hari sekarang, tanpa menonjolkan perbedaan yang ada
adalah hari yang gelap. Ketiga, kami dalam masyarakat. Lahirnya pergerakan Budi
memperlihatkan kepada rakyat sinarnya hari
kemudian yang berseri-seri dan terang cuaca,
Utomo pada tahun 1908 dan peristiwa ikrar
beserta cara-caranya mendatangkan hari kemudian Sumpah Pemuda pada tahun 1928
yang penuh dengan janji-janji itu. merupakan akar dari semangat perjuangan
menuju gerbang kemerdekaan. Kedua
...kami punya hari dulu yang indah, kami punya peristiwa ini muncul karena adanya rasa
masa depan yang gemilang! Siapakah orang
Indonesia yang tidak mengeluh hatinya, kalau kebersamaan serta semangat persatuan dan
mendengarkan cerita tentang keindahan itu, kesatuan tanpa memandang suku, agama, ras,
siapakah yang tidak menyesalkan tentang semuanya merasa memiliki satu cita-cita
kebesaran-kebesarannya! Siapakah orang Indonesia yaitu memperjuangkan terwujudnya
yang tidak hidup semangat nasionalnya, kalau
mendengar riwayat tentang kebesaran kerajaan
kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian,
Melayu dan Sriwijaya, tentang kebesaran Mataram dapat dikatakan bahwa kemerdekaan yang
yang pertama, kebesaran jaman Sindok dan telah dicapai oleh bangsa Indonesia pada
Erlangga, Kediri dan Singasari, Majapahit dan waktu itu adalah karena semangat persatuan
Padjajaran, kebesaran Demak, Bintara, Banten dan dan kesatuan dari seluruh masyarakat bangsa
Mataram kedua dibawah Sultan Agung! Siapakah
orang Indonesia yang tidak mengeluh hatinya kalau itu sendiri. Dari berbagai macam ras, suku,
ia ingat akan benderanya yang dulu ditemukan dan golongan, etnik, agama yang berbeda-beda
dihormati orang sampai di Madagaskar, di Persia semuanya dapat bersatu dalam satu kekuatan
dan di Tiongkok! demi tercapainya kemerdekaan bangsa
Tetapi sebaliknya, siapakah yang tidak hidup
Indonesia. Peristiwa besar tersebut telah
harapannya dan kepercayaanya, bahwa rakyat yang melahirkan semangat nasionalisme yang
demikian kebesarannya dari dulu itu pasti cukup sangat besar.
kekuatan untuk mendatangkan hari kemudian yang
indah pula, pasti masih juga mempunyai kebiasaan- Dalam kaitan ini, Soekarno berpandangan
kebiasaan menarik lagi di atas tingkat kebesaran di
kelak kemudian hari? Siapakah yang tidak seolah- bahwa syarat terbentuknya nasionalisme itu
olah mendapat nyawa baru dan tenga baru, kalau ia adalah kehendak untuk bersatu. Dengan
membaca riwayat zaman dulu itu!”.6 perkataan lain, Soekarno memahami
nasionalisme itu sebagai suatu gagasan
Dari perkataan Soekarno tersebut diatas, pemersatu yang potensial yang dapat
Soekarno menggambarkan bahwa mempertemukan adanya perbedaan yang
nasionalisme Indonesia muncul bersamaan saling bertentangan dalam masyarakat
dengan munculnya kesadaran akan adanya Indonesia. Secara filosofis, Soekarno
bangsa sendiri yang ingin lepas dari meyakini bahwa persatuan merupakan tali
penjajahan asing sehingga semangat persaudaraan yang menjadi pengikat umat
manusia di dunia untuk hidup rukun, damai
dan sejahtera. Dengan demikian, dapat
6
Nurani Soyomukti, Soekarno dan Cina, dipahami bahwa Soekarno adalah seorang
(Yogyakarta : Garasi. 2012), hal. 129.
4
Jurnal Dinamika Politik|Vol.1|No.3|Desember 2012 ISSN: 2302-1470
Winner Silaban Pemikiran Soekarno Tentang Nasionalisme

nasionalis dalam artian dia menginginkan yang ada satu sama lain. Dengan jalan yang jauh
bahwa perbedaan yang ada dalam masyarakat kurang sempurna, kita menunjukkan teladan
pemimpin-pemimpin negeri. Akan tetapi, kita yakin
seperti suku, ras, agama, adat istiadat dan bahwa kita dengan terang benderang menunjukkan
lain sebagainya bukanlah halangan untuk kemauan kita menjadi satu. Kita yakin bahwa
bersatu. Ini bisa bersatu karena adanya titik pemimpin-pemimpin Indonesia semuanya insyaf,
temu antara manusia yang dibedakan oleh bahwa persatuan lah yang membawa kita kearah
kebesaran dan kemerdekaan.8
identitas budaya. Titik temunya adalah bahwa
mereka sama-sama membutuhkan kecukupan
Inilah yang menjadi rahasia persatuan
hidup atau kemakmuran dan kesejahteraan.
menurut Soekarno itu sendiri yang pada
Hal ini dapat dilihat dari pandangan Soekarno
akhirnya menciptakan suatu semangat
yang menyatakan bahwa :
nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Pada
… “Nasionalis yang sejati, yang cintanya kepada posisi ini, Soekarno melihat bahwa satu-
tanah air itu bersendi pada pengetahuan atas satunya senjata yang tepat adalah persatuan
susunan ekonomi dunia dan riwayat, dan bukan secara luas yakni nasionalisme. Dimana
semata-mata timbul dari kesombongan bangsa menurut Soekarno sendiri bahwa yang dapat
belaka, nasionalis yang bukan chauvinis, tak bole
tidak haruslah menolak segala macam pengecualian
menghantarkan bangsa Indonesia kepada
yang sempit budi itu. Nasionalis yang sejati, yang kemerdekaan, baik secara de facto maupun
nasionalismenya itu bukan semata-mata copy atau secara de jure adalah persatuan. Lebih jauh
tiruan dari Nasionalisme Barat, akan tetapi timbul menurut Soekarno, kemerdekaan tidak hanya
dari rasa cinta akan manusia dan kemanusiaan, sampai pada tahap ini melainkan
nasionalis yang menerima rasa nasionalismenya itu
sebagai wahyu dan melaksanakan rasa itu sebagai kemerdekaan harus sampai pada memberikan
suatu bakti, adalah terhindar dari segala paham kebebasan kepada manusia Indonesia untuk
kekecilan dan kesempitan. Baginya, maka rasa cinta dapat mengekspresikan diri secara baik.
bangsa itu adalah lebar dan luas, dengan memberi
tempat kepada seuatu yang lain-lain,
sebagai lebar dan luasnya udara yang perlu untuk
Peningkatan kesadaran masyarakat akan
hidupnya segala hal yang hidup.7 nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah sarana
untuk membangkitkan semangat
Soekarno berkeyakinan bahwa pada intinya nasionalisme yang dapat dilakukan dengan
persatuan itu terbentuk atas dasar saling senantiasa memupuk rasa persatuan dan
memberi menerima. Persatuan tidak akan kesatuan bangsa dan bernegara dalam
terjalin jika masing-masing pihak tidak kehidupan bermasyarakat. Kehendak bangsa
memahami kedua unsur tersebut. Hal ini untuk bersatu dalam wadah negara kesatuan
tercermin dalam pernyataan Soekarno yang Republik Indonesia merupakan suatu unsur
mengatakan bahwa : yang penting dalam mewujudkan
nasionalisme. Dengan demikian, tidak
... “Entah bagaimana tercapainya persatuan itu, sepantasnya masyarakat mempersoalkan
entah pula bagaimana wajahnya persatuan itu, akan perbedaan suku, agama, ras, budaya dan
tetapi tetaplah bahwa kapal yang membawa kita ke
Indonesia Merdeka itu ialah dengan kapal golongan-golongan tertentu. Kehendak untuk
persatuan! Mahatma, juru mudi yang akan membuat bersatu sebagai suatu bangsa memiliki
dan mengemudikan kapal persatuan itu kini konsekuensi siap mengorbankan kepentingan
barangkali belum ada, akan tetapi yakinlah kita pula pribadi demi menjunjung tinggi nilai-nilai
bahwa di kelak kemudian hari mustilah datang
saatnya sang Mahatma itu berdiri ditengah-tengah
persatuan dan kesatuan. Tanpa adanya
kita! Dengan jalan yang jauh kurang sempurna, kita pengorbanan tersebut maka tidak mungkin
mencoba membuktikan bahwa paham nasionalisme, persatuan dan kesatuan tersebut dapat
itu dalam negeri jajahan dapat menutupi perbedaan terwujud. Dan sebaliknya, jika masyarakat
mempersoalkan segala perbedaan yang ada
7
Yuli Hananto, Bermuka Dua : Kebijakan
dalam masyarakat tersebut maka akan dapat
Soeharto terhadap Soekarno Beserta menimbulkan perpecahan.
Keluarganya. (Yogyakarta: Ombak. 2005), hal.
8
35. Ibid. hal. 37.
5
Jurnal Dinamika Politik|Vol.1|No.3|Desember 2012 ISSN: 2302-1470
Winner Silaban Pemikiran Soekarno Tentang Nasionalisme

Penutup

Kehendak suatu bangsa untuk bersatu


merupakan unsur yang penting dalam
mewujudkan nasionalisme. Bagi Soekarno,
nasionalisme merupakan sebagai sarana
untuk menjunjung nilai-nilai persatuan dan
kesatuan Terdapat dua hal penting yang
melatarbelakangi munculnya nasionalisme
menurut pemikiran Soekarno tersebut, antara
lain: pertama, adanya keinginan suatu bangsa
untuk melepaskan diri dari penjajahan;
Kedua, rasa persatuan dan cinta tanah air
tanpa menonjolkan perbedaan yang ada
dalam masyarakat.

Daftar Pustaka

Hananto, Yuli. 2005. Bermuka Dua : Kebijakan


Soeharto terhadap Soekarno Beserta
Keluarganya. Yogyakarta: Ombak.
Natalis, Decki. 2000. Evolusi Nasionalisme dan
Sejarah. Jakarta : PT Penebar Swadaya.
Prayitno, H.A dan Trubus. 2004. Kebangsaan,
Demokrasi dan Hak Asasi Manusia.
Jakarta: Universitas Trisakti.
Soyomukti, Nurani. 2012. Soekarno dan Cina.
Yogyakarta : Garasi.
Sudiyo. 2002. Pergerakan Nasional : Mencapai
dan Mempertahankan Kemerdekaan.
Jakarta : Rineka Cipta.
Suhartono. 1994. Sejarah Pergerakan Nasional..
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prihatmoko, Joko J.. 2008. Medemokrtisasikan
Pemilu dari Sistem Sampai Elemen Teknis,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http:/Palembangoke.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 17 Mei 2012 pukul 15.00 wib.

Anda mungkin juga menyukai