0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan berbagai pemikiran mengenai nasionalisme di Indonesia sebelum kemerdekaan.
2) Ada tiga pemikiran utama yaitu paham ke-Islaman, marxisme, dan nasionalisme Indonesia.
3) Nasionalisme di Indonesia berbeda dengan Eropa karena dipengaruhi oleh penolakan terhadap kolonialisme Belanda.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan berbagai pemikiran mengenai nasionalisme di Indonesia sebelum kemerdekaan.
2) Ada tiga pemikiran utama yaitu paham ke-Islaman, marxisme, dan nasionalisme Indonesia.
3) Nasionalisme di Indonesia berbeda dengan Eropa karena dipengaruhi oleh penolakan terhadap kolonialisme Belanda.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang nasionalisme dan berbagai pemikiran mengenai nasionalisme di Indonesia sebelum kemerdekaan.
2) Ada tiga pemikiran utama yaitu paham ke-Islaman, marxisme, dan nasionalisme Indonesia.
3) Nasionalisme di Indonesia berbeda dengan Eropa karena dipengaruhi oleh penolakan terhadap kolonialisme Belanda.
Nasionalisme Secara umum dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan di mana kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung kpd negara bangsa atas nama sebuah bangsa. Munculnya nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari cengkraman kolonial. Nation State / negara bangsa merupakan sebuah bangsa yg memiliki bangunan politik (political building) seperti ketentuan perbatasan teritorial, pemerintahan yg sah, pengakuan luar negeri dst… Secara garis besar terdapat 3 pemikiran mengenai watak Nasionalisme Indonesia yg terjaadi pada masa sebelum kemerdekaan yaitu: 1) paham ke-Islaman 2) marxisme, dan 3) Nasionalisme Indonesia. Nasionalisme adalah manifestasi kesadaran bernegara atau semangat bernegara. Semangat nasionalisme sebagai manifestasi kesadaran bernegara pada waktu itu tidak sama dengan nasionalisme yang tumbuh dalam diri pejuang kemerdekaan selama zaman penjajahan. Nasionalisme pada zaman penjajahan pada hakikatnya baru mencapai taraf ingin mempunyai negara. Nasionalismenya meliputi perjuangan melepaskan kesatuan bangsa yang diikat oleh kesatuan wilayah yang luasnya sama dengan Indonesia, dari penjajah Belanda. Perjuangannya dihadapkan pada penjajahan dengan tujuan mencapai Indonesia merdeka. Jadi nasionalisme pada watu penjajahan memiliki watak khsus yakni anti penjajahan. Pada masa penjajahan sejarah sudah mencatat nama-nama besar yang mengobarkan semangat nasionalisme ini, diantaranya R.A. kartini melalui tulisan-tulisannya yang berjudul habis gelap terbitlah terang yang ditulisnya tahun 1899-1904, yang berisi tentang kehidupan keluarga, adat istiadat, keterbelakangan wanita, cita-cita terhadap kebahagiaan bangsanya. Timbulnya nasionalisme Indonesia khususnya nasionalisme Asia umumnya berbeda dengan timbulnya nasionalisme di Eropa. Jelas bahwa nasionalisme Indonesia mempunyai kaitan erat dengan kolonialisme Belanda yang sudah beberapa abad lamanya berkuasa di Indonesia. Usaha untuk menolak kolonialisme inilah yang merupakan manifestasi dari penderitaan dan tekanan- tekanan yang disebut Nasionalisme. Di Eropa sendiri nasionalisme terjadi pada masa transisi dari masyarakat feodal ke masyarakat industri. Ada tiga macam teori tentang pembentukan nation. 1. Teori kebudayaan (culture) yang menyebut suatu bangsa itu adalah sekelompok manusia dengan persamaan kebudayaan. 2. Teori negara (staat) yang menentukan terbentuknya suatu negara lebih dahulu adalah penduduk yang ada di dalamnya disebut bangsa, dan 3. Teori kemauan (wils), yang mengatakan bahwa syarat mutlak yaitu adanya kemauan bersama dari sekelompok manusia untuk hidup bersama dalam ikatan suatu bangsa, tanpa memandang perbedaan kebudayaan, suku dan agama. Suatu hal yang menakjubkan pada persiapan kemerdekaan Indonesia adalah bahwa kesadaran para pemimpin pada waktu itu tidak dipecah oleh adanya kepentingan kelompok dan golongan, mereka memiliki satu visi yang sama yaitu bersama-sama memerdekakan Negara Kesatuan Republik Indonesia, semua unsur yang akan membuat pola kesadaran mereka terbelah kemudian dapat diatasi melalui suatu dialog yang sebetulnya tajam. Akan tetapi karena semangat menjadi Indonesia merka sangat kuat, maka perbedaan pendapat pada waktu itu dapat diatasi