Anda di halaman 1dari 23

MODUL 49

No 1. Nasionalisme Pancasila

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya


persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai
suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam
satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai,
memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan
atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan (Departemen Pendidikan RI,
1990).

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan


manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.

.... nasionalisme yang dianut Indonesia ya Nasionalisme Pancasila

Nasionalisme Indonesia merupakan suatu bangunan suatu negara yang


dibentuk berdasarkan anti penjajahan, penindasan, diskriminasi, kedholiman,
ketidakadilan, serta pengingkaran atas nilai-nilai ketuhanan
Menurut Tjahyadi (2010), nilai-nilai nasionalisme adalah sebagai berikut:

1. Menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan


bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan.
2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara.
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri.
4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
sesama manusia dan sesama bangsa. menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia
5. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
6. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
9. Berani membela kebenaran dan keadilan.
10.Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat
manusia.
11.Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain.

No. 2 Nasionalisme kewarganegaraan

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara atau


gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara,
etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan
dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian atau
semua elemen tersebut.

Nasionalisme adalah sejenis nasionalisme di mana negara


kewarganegaraan (atau memperoleh kebenaran politik dari penyertaan
nasionalisme sipil) aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan
politik".

Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques


Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan.
Antara tulisan yang terkenal adalah buku
berjudul Du Contract Sociale
Nasionalisme etnis nasionalisme di mana negara memperoleh
adalah kebenaran politik dari budaya asal atau etnis
sebuah masyarakat.

Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder,


yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa
Jerman untuk "rakyat").
Nasionalisme romantik lanjutan dari nasionalisme etnis di mana negara
(juga disebut memperoleh kebenaran politik secara
nasionalisme organik, semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras;
nasionalisme identitas) menurut semangat romantisme.

Nasionalisme romantik adalah bergantung


kepada perwujudan budaya etnis yang menepati
idealisme romantik; kisah tradisi yang telah
direka untuk konsep nasionalisme romantik.
Misalnya "Grimm Bersaudara" yang dinukilkan
oleh Herder merupakan koleksi kisah-kisah yang
berkaitan dengan etnis Jerman.
Nasionalisme Budaya Nasionalisme di mana negara memperoleh
kebenaran politik dari budaya bersama dan
bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit,
ras dan sebagainya.

Contoh yang terbaik ialah rakyat Tionghoa yang


menganggap negara adalah berdasarkan kepada
budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana
golongan Manchu serta ras-ras minoritas lain
masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok.
Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan adat
istiadat Tionghoa membuktikan keutuhan
budaya Tionghoa.
Nasionalisme kenegaraan Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga
ialah variasi nasionalisme diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal
kewarganegaraan, dan kebebasan.

Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan


berkonflik dengan prinsip masyarakat demokrasi

Contoh biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme


Turki kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih
kecil,
Nasionalisme agama Nasionalisme di mana negara memperoleh
legitimasi politik dari persamaan agama.

Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme


bersumber dari persamaan agama mereka yaitu
Katolik; nasionalisme di India seperti yang
diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber
dari agama Hindu.

No 3. Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan Tujuan wawasan nusantara secara umum adalah


Nusantara mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia. Bentuk nasionalisme ini
adalah lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan individu, kelompok, golongan,
suku bangsa ataupun daerah.
Pembangunan termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV,
Nasional yaitu:

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh


tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mecerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana
termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD1945.
Persatuan Arti penting persatuan dan kesatuan bagi
Indonesia pembangunan bangsa adalah untuk mengindari konflik
serta perpecahan antargolongan masyarakat. Hal ini
dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai macam
suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan kebudayaan

Tujuannya : Memperkuat jati diri Negara Kesatuan


Republik Indonesia (NKRI). Memperkuat ketahanan
nasional dalam menghadapi segala ancaman dan
gangguan dari musuh. Terwujudnya kehidupan yang
seimbang, selaras, dan serasi antar masyarakat.
Pelaksanaan gotong-royong akan berjalan lancar dan
baik

Tujuan persatuan dan kesatuan adalah untuk


mewujukan cita-cita bersama dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang didasari oleh
empat hal yang tercantum di dalam pembukaan UUD
1945 alenia keempat, yaitu:
1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia,
2) Memajukan kesejahteraan umum,
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Wawasan Yaitu cara pandang masyarakat sebagai bagian dari
Kebangsaan bangsa terhadap diri dan lingkungannya dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara.

Wawasan kebangsaan dapat memberikan jaminan


atas tercapainya kepentingan nasional baik ke dalam
maupun keluar. Hal ini berarti bahwa Wawasan
Kebangsaan memberikan gambaran dan arah yang
jelas bagi kelangsungan hidup bangsa, sekaligus
perkembangan kehidupan bangsa dan Negara di masa
depan

Tujuan wawasan kebangsaan adalah membentang


dari kesadaran diri sampai nasionalisme atau
patriotisme. Kesadaran diri yang dimaksud adalah
pengetahuan tentang kondisi internal bangsanya.
Naionalisme atau patriotisme tidak sekadar identitas,
melainkan juga keberpihakan yang jelas pada
kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi.
Tujuan Nasional Tujuan negara Indonesia terdapat pada UUD 1945
alinea ke-4, yang berbunyi:

“...melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh


tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,  perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

Tujuan negara sendiri merupakan suatu pedoman


dalam menyusun dan mengendalikan alat
perlengkapan negara serta mengatur kehidupan
rakyatnya.

Tujuan negara Indonesia dibagi menjadi tujuan


perlindungan,kesejahteraan,pencerdasan,dan
pedamaian

No 4. Fungsi Bahasa Indonesia

Kedudukan dua kedudukan yaitu sebagai bahasa Nasional dan


bahasa Negara.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi
bahasa Indonesia adalah sebagai lambang kebanggaan
kebangsaan, indentitas nasional, alat perhubungan
antar warga, antar daerah dan antar budaya, serta alat
pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara.

dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, fungsi


bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat
perhubungan tingkat nasional dan alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi

No 5 . Survei integritas pegawai

Survei Penilaian Integritas merupakan penilaian integritas berbentuk survei


yang telah dikembangkan oleh KPK sejak 2007. Setelah dilakukan percobaan
terkait Survei Penilaian Integritas di tahun 2017 dan 2018, KPK akhirnya
merasa yakin dan sangat mengharapkan keterlibatan aktif dari setiap
kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk melakukan survei ini
secara mandiri

Kata integritas sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Integrity, yang secara
definisi berarti: kepengikutan dan ketundukan kepada prinsip-prinsip moral
dan etis (adherence to moral and ethical principles); keutuhan karakter moral
(soundness of moral character); kejujuran (honesty); tidak rusak secara moral
(morally unimpared) atau keadaan moral sempurna tanpa cacat (morally
perfect condition)

Integritas dalam konteks pemerintahan adalah penggunaan kekuasaan resmi


atau wewenang oleh para pejabat publik untuk tujuan-tujuan yang sah
(justified) menurut hukum. Keteguhan diri aparatur birokrasi dan pejabat
publik untuk tidak meminta atau menerima apapun yang bukan menjadi
haknya merupakan bentuk integritas yang dapat membantu mendukung
terciptanya good governance.

Penilaian integritas adalah penilaian yang dilakukan kepada suatu insititusi


dengan mengkombinasikan pendekatan persepsi dan pengalaman baik secara
langsung maupun tidak langsung dan diwakili oleh pegawai/pejabat publik
dalam melaksanakan tugas secara transparan, akuntabel, dan antikorupsi
Tujuannya : Meningkatkan kesadaran Risiko Korupsi dan Perbaikan Sistem
Antikorups

Manfaat Sirvei Penilaian Integritas :


1) Identifikasi Area Rentan Korupsi
2) Indikator keberhasilan Kegiatan Antikorupsi
3) Peningkatan Kepercayaan Publik

No 6 . Hak asasi ekonomi

Hak asasi manusia ini meliputi hak untuk hidup dan kebebasan, kebebasan dari
perbudakan dan penyiksaan, kebebasan berpendapat dan berekspresi, hak
untuk bekerja dan pendidikan, dan banyak lagi. Setiap orang berhak atas hak-
hak tersebut, tanpa adanya diskriminasi.

Hak asasi ekonomi adalah Hak kebebasan melakukan kegiatan transaksi jual
beli. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak. Hak kebebasan
menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang. Hak kebebasan untuk
memiliki sesuatu.

Hak Asasi Pribadi. Hak asasi ini berhubungan


Hak Asasi Pribadi
dengan kehidupan pribadi setiap manusia.
(Personal Rights)
Contoh hak-hak asasi pribadi yaitu:

 Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian,


dan berpindah-pindah tempat.
 Hak kebebasan mengeluarkan atau
menyatakan pendapat.
 Hak kebebasan memilih dan aktif dalam
organisasi atau perkumpulan.
 Hak kebebasan untuk memilih, memeluk,
menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing.
 Hak untuk hidup, berperilaku, tumbuh dan
berkembang.
 Hak untuk tidak dipaksa dan disiksa.

Hak Asasi Politik (Political Hak asasi ini berhubungan dengan kehidupan
Rights) politik. Contoh hak-hak asasi politik yaitu:

 Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu


pemilihan.
 Hak ikut serta dalam kegiatan
pemerintahan.
 Hak membuat dan mendirikan partai politik
serta organisasi politik lainnya.
 Hak untuk membuat dan mengajukan suatu
usulan petisi.
 Hak diangkat dalam jabatan pemerintah.

Hak ini menjelaskan bahwa setiap manusia


Hak Asasi Hukum (Legal
memiliki kedudukan yang sama di depan hukum
Equality Rights)
dan pemerintahan.

Contoh hak-hak asasi hukum yaitu:

 Hak mendapatkan perlakuan yang sama


dalam hukum dan pemerintahan.
 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil
(PNS).
 Hak dalam mendapatkan dan memiliki
pembelaan hukum pada peradilan
 Hak mendapat layanan dan perlindungan
hukum.

Hak Asasi Ekonomi Hak ini berhubungan dengan kegiatan manusia


(Property Rigths) dalam perekonomian. Contoh hak-hak asasi
ekonomi ini yaitu:

 Hak kebebasan melakukan kegiatan


transaksi jual beli.
 Hak kebebasan mengadakan perjanjian
kontrak.
 Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-
menyewa dan utang piutang.
 Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
 Hak untuk menikmati SDA.
 Hak untuk memperoleh kehidupan yang
layak.
 Hak untuk meningkatkan kualitas hidup.
 Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan
yang layak.

Hak Asasi Peradilan Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)


Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan,
penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di
muka hukum

Contoh hak-hak asasi peradilan yaitu:

 Hak mendapat pembelaan hukum di


pengadilan.
 Hak persamaan atas perlakuan
penggeledahan, penangkapan, penahanan,
dan penyelidikan di muka hukum.
 Hak memperoleh kepastian hukum.
 Hak menolak digeledah tanpa surat adanya
surat penggeledahan.
 Hak mendapatkan perlakukan adil dalam
hukum

Hak Asasi Sosial Budaya Hak yang berhubungan dengan kehidupan


(Social Culture Rights) bermasyarakat. ... Hak menentukan, memilih, dan
mendapatkan pendidikan

No 7. Tanggal lahirnya kesadaran rasa nasionalisme

Lahirnya nasionalisme bangsa Indonesia didorong oleh dua faktor, baik faktor
intern dan faktor ekstern.

1. Faktor Intern
Faktor intern adalah kondisi di dalam negeri yang mempengaruhi munculnya
kesadaran nasional Indonesia.

a. Sejarah Masa Lampau yang Gemilang


Kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Kedua kerajaan tersebut pernah
memainkan peranan penting sebagai negara nasional. Hal ini dapat menggugah
perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada dekade awal abad XX.

b. Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan


Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan
sejak masa kolonial Portugis hingga kolonial Belanda

c. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Barat di Indonesia.


Sejak dilaksanakannya politik etis banyak pemuda Indonesia yang yang
belajar/sekolah secara modern, bahkan banyak pula yang menuntut ilmu ke
luar negeri. Kaum terpelajar inilah yang mempelopori lahirnya kesadaran
nasional

d. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia


Ada tiga macam jenis pendidikan Islam di Indonesia saat itu; pendidikan di
surau/langgar, pesantren, dan madrasah. Walaupun dasar pendidikan dan
pengajarannya berlandaskan ilmu pengetahuan agama Islam, mata pelajaran
umum lainnya juga mulai disentuh.

e. Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di Indonesia


Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan antara lain Ki Hajar
Dewantara mendirikan Taman Siswa, Douwes Dekker mendirikan Ksatrian
School, dan Moh. Syafei mendirikan perguruan Indonesische Nederlandsche
School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).

f. Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia


Kebijakan Belanda menimbulkan rasa iri hati rakyat Indonesia diantaranya
keturunan Cina diberi kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, pertokoan,
dan menjadi kolektor pajak dari pemerintah Belanda. Akibatnya kaum Cina
menjadi lebih agresif. Peristiwa itu membangkitkan persatuan yang kokoh di
antara sesama pedagang pribumi untuk menghadapi secara bersama
pengaruh dari pedagang Cina.

g. Peranan Bahasa Melayu


Bahasa Melayu sudah lama menjadi bahasa pergaulan umum (Lingua Franca).
Dalam perkembangannya, bahasa Melayu berubah menjadi bahasa persatuan
nasional Indonesia. Dengan posisi sebagai bahasa pergaulan, bahasa Melayu
menjadi sarana penting untuk menyosialisasikan semangat kebangsaan dan
nasionalisme ke seluruh pelosok Indonesia.

h. Istilah Indonesia sebagai Identitas Nasional


Istilah ‘Indonesia‘ berasal dari kata India = Hindia dan kata nesos = kepulauan,
sehingga kata Indonesia berarti Kepulauan Hindia. Istilah Indonesia, Indonesisch
dan Indonesier makin tersebar luas pemakaiannya setelah banyak dipakai oleh
kalangan ilmuwan seperti G.R. Logan, Adolf Bastian, van Vollen Hoven, Snouck
Hurgronje dll.

2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah kondisi di luar negeri yang mempengaruhi munculnya
kesadaran nasional Indonesia.

a. Kemenangan Jepang atas Rusia


Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum bahwa keperkasaan Eropa
menjadi simbol
Hal itu ternyata bukan suatu kenyataan sejarah. Pada tahun 1904-1905 terjadi
peperangan antara Jepang melawan Rusia, ternyata Jepang (bangsa Asia yang
Cebol) keluar sebagai pemenang. Hal ini memberikan semangat juang terhadap
para pelopor pergerakan nasional di Indonesia.

b. Partai Kongres India


Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan nasional di India membentuk
All India National Congress (Partai Kongres India) pada tahun 1885.

Di bawah kepemimpinan Mahatma Gandhi, partai ini kemudian menetapkan


garis perjuangan yang meliputi Swadesi, Ahimsa, Satyagraha, dan Hartal.
Keempat ajaran Ghandi ini memberi banyak inspirasi terhadap perjuangan di
Indonesia.

c. Filipina di bawah Jose Rizal


Filipina merupakan jajahan Spanyol yang berlangsung sejak 1571 – 1898.
Dalam perjalanan sejarah Filipina muncul sosok tokoh yang bernama Jose Rizal
yang merintis pergerakan nasional dengan mendirikan Liga Filipina pada tahun
1892. Tujuannya ingin membangkitkan nasionalisme Filipina dalam
menghadapi penjajahan Spanyol.

d. Gerakan Nasionalisme Cina


Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya
pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864) dan kemudian disusul oleh
pemberontakan Boxer. Gerakan ini ternyata berimbas semangatnya di tanah air
Indonesia.

e. Gerakan Turki Muda


Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dipimpin oleh Mustafa Kemal
Pasha. Gerakannya dinamakan Gerakan Turki Muda. Ia menuntut adanya
pembaruan dan modernisasi di segala sektor kehidupan masyarakatnya.
Gerakan Turki Muda mem- berikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa
Indonesia sebab mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.

Awal Bangkitnya Kesadaran Bangsa (2008) karya Gamal Komandoko, pada 20


Mei 1908 sebagai tanda awal kebangkitan nasional. Rakyat Indonesia pun
menjadikan tanggal berdirinya Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional
yang menjadi salah satu tonggak penting dari perjalanan bangsa Indonesia.

No 8. Pengamalan Sila Pancasila

Sila ke 1 - Taat dalam beribadah sesuai agama dan kepercayaan yang


dianut oleh masing-masing orang.

- Berdoa dalam melakukan aktivitas sehari-hari sebagai tanda


syukur atau terima kasih pada Tuhan.

- Merawat dan menyayangi hewan dan tumbuhan di sekitar


kita, karena hewan dan tumbuhan juga makhluk ciptaan Tuhan.

- Menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan orang


lain yang berbeda dengan kita.

- Saling tolong menolong tanpa membeda-bedakan agama dan


kepercayaan yang dianut.
Sila ke 2 - Saling menghargai pendapat satu sama lain, terutama saat
sedang berdiskusi atau bermusyawarah.

- Menolong orang yang sedang membutuhkan pertolongan.

- Memperlakukan semua orang dengan adab yang baik.

- Bersikap adil pada semua orang dan tidak membeda-bedakan


orang berdasar latar belakangnya.

- Menjenguk teman yang sakit

Sila ke 3 - Bekerja sama dengan teman di sekolah saat mengerjakan


tugas kelompok.

- Bergotong royong membersihkan lingkungan tempat tinggal.

- Bekerja sama mendirikan tenda saat berkemah dalam


kegiatan pramuka.

- Bersama-sama menjaga persatuan dan hubungan baik satu


sama lain, dan tidak mudah terpecah belah.

- Menjaga kerukunan bangsa Indonesia yang memiliki beragam


latar belakang suku, budaya, agama, dan bahasa. ( menghargai
keanekaragaman yang ada di Indonesia untuk menjaga rasa
nasionalisme )
Sila ke 4 - Bermusyawarah dalam mencari keputusan untuk kepentingan
bersama di sekolah.

- Mengikuti pemilihan umum untuk menentukan pemimpin


daerah atau pemimpin negara.

- Bermusyawarah dengan tetangga untuk mencari solusi


permasalahan di lingkungan masyarakat.

- Menghormati pendapat orang lain dan tidak memaksakan


kehendak diri sendiri ketika bermusyawarah.

- Menerima hasil musyawarah untuk kebaikan bersama dengan


lapang dada.

Sila ke 5 - Membagi tugas secara adil untuk anggota kelompok saat


mengerjakan tugas sekolah.

- Memberikan kesempatan pada semua anggota kelompok


untuk berpendapat.

- Melaksanakan kewajiban secara bertanggung jawab serta


mendapatkan hak sebagai warga negara.

- Menghemat energi dan sumber daya alam karena semua


orang berhak menikmatinya juga.
No 9. Menjaga keutuhan negara

Menjaga keutuhan NKRI 1. Cinta tanah air


2. Membina Persatuan dan
Kesatuan di Manapun Kita
Berada
3. Sikap Rela Berkorban
Cinta tanah air  Menjaga keamanan wilayah
artinya berbakti kepada negara dan negaranya dari ancaman yang
bersedia berkorban membela negara. datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
 Menjaga kelestarian lingkungan
dan mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan.
 Mengolah kekayaan alam
dengan menjaga ekosistem
guna meningkatkan
kesejahteraan seluruh rakyat.
 Rajin belajar guna menguasai
ilmu pengetahuan dari berbagai
disiplin untuk diabdikan kepada
negara.

Membina Persatuan dan  Menjalin kerjasama


Kesatuan di Manapun Kita antardaerah
Berada  Menjalin persahabatan
antarsuku bangsa, misalnya
dengan memberi bantuan tanpa
membedakan suku bangsa atau
asal daerah.
 Mempelajari berbagai kesenian
dari daerah lain.
 Memperluas pergaulan demi
persatuan dan kesatuan bangsa.
 Mengerti dan merasakan
kesedihan dan penderitaan
orang lain serta tidak mudah
marah atau menyimpan
dendam.
 Menerima teman tanpa
mempertimbangkan perbedaan
suku, agama, ras, maupun
golongan.

Sikap Rela Berkorban Rela berkorban yaitu kesediaan


dan keikhlasan memberikan
sesuatu yang dimiliki untuk
orang lain maupun bangsa dan
negara walaupun akan
menimbulkan penderitaan bagi
diri sendiri

No10. Pemicu persatuan negara :hal hal yang mendorong persatuan negara

1) Lagu Nasional Indonesia Rayya


2) Lambang garuda pancasila
3) Bendera merah putih
4) Lagu—lagu nasional
5) Sumpah Pemuda
6) Pancasila
7) Semboyan Bhineka Tunggal Ika

Kegiatan yang dapat menimbulkan perpecahan dan hilangnya rasa persatuan


dan kesatuan adalah:

1) Menyampaikan pendapat di muka umum berlebihan...


dapatmenimbulkan pertikaian atau perpecahan
2) Kurangnya rasa toleransi di masyarakat bisa menimbulkan perpecahan
dan hilangnya rasa persatuan dan kesatuan.
3) Kurang kesadaran adanya gangguan luar
4) Mementingkan diri sendiri

No 11. Unsur berdirinya negara

unsur konstitutif (unsur unsur deklaratif (unsur tambahan).


pokok)
Unsur konstitutif terdiri dari Unsur deklaratif terdiri dari kesanggupan
penduduk/rakyat, wilayah, menjalin hubungan dengan negara lain dan
dan pemerintah yang pengakuan dari negara lain.
berdaulat.
Bentuk pengakuan dari negara lain dapat
berwujud dalam kerjasama antar negara,
baik bilateral atau multilateral.

Ada dua jenis pengakuan yaitu pengakuan


secara de facto dan pengakuan secara de
jure
Pengakuan De Fakto Pengakuan De Jure
Kata de facto berasal Kata de jure sendiri
dari bahasa latin juga berasal dari
yang berarti ‘pada bahasa latin yang
kenyataannya’. berarti berdasarkan
hukum.
Syarat yang
dimaksud adalah Pengakuan secara
memiliki unsur – de jure adalah
unsur pokok bentuk pengakuan
terbentuknya suatu yang dinyatakan
negara. secara resmi oleh
negara lain
1) rakyat, mengikuti hukum
2) wilayah, dan internasional terkait
3) pemerintah keberadaan suatu
yang negara baru.
berdaulat.

No 12. Pertahanan negara

Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan


negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara

No 13. Sasaran perbaikan struktur politik yang demokratis


Sasaran perbaikan struktur politik yang demokratis pada intinya ialaha
adanya keseimbangan, adanya peningkatan kinerja lembaga-lembaga negara,
serta adanya … Pemisahan kekuasaan dimaksudkan agar tidak terjadi
pemegang kekuasaan dalam satu tangan saja

No 14. Konstitusi politik dan UUD 45

Konstitusi atau Undang-undang Landasan (bahasa Latin: constitutio) dalam


negara yaitu sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada
pemerintahan negara - biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis –

Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip


entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus kepada
menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip landasan politik,
prinsip-prinsip landasan hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur,
wewenang dan kewajiban pemerintahan negara biasanya,

Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga


masyarakatnya. Istilah konstitusi bisa dilaksanakan kepada seluruh hukum yang
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.

No 15. Pancasila sebagai norma dasar yang imperatif

Pancasila dapat dikatakaan sebagai falsafah dasar, pandangan hidup dan


ideologi kenegaraan Indonesia.

Pancasila juga mengandung cita hukumnya (rechts idee)tersendiri, yang


menempatkannya sebagai norma dasar bernegara
(Grundnorm/Staatsfundamentalnorm),sebagai sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia bersifat imperatif , artinya mengikat dan mengharuskan
atau memaksa

No 16. Nasionalisme dalam dunia kerja

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia


Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang


diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa

No 17. Kewajiban warga negara dalam mewujudkan cita-cita negara

Pasal 27

(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan


pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.

(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.

(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.

No 18. Pembukaan UUD 45


N0 19. Pengamalan Pancasila

N0 20 .Wawasan Nusantara lihat soal no 3

No 21. Etos kerja anti korupsi

Nilai-nilai anti korupsi dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu


1) aspek nilai inti yang terdiri dari jujur, disiplin, dan tanggung jawab,
2) aspek etos kerja terdiri dari kerja keras, sederhana, dan mandiri,
3) aspek nilai sikap terdiri dari adil, berani, dan peduli

no 22. Kompetensi integritas (sesuai KPK)

baca soal 2 modul 29.

Berdasarkan kamus kompetensi perilaku KPK, yang dimaksud dengan


integritas adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan
tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai
kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi).

No 23. Hambatan nasionalisme

No 24 prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia dalam kesatuan majemuk


tunggal. Faktor pembentuk nasionalisme

Prinsip-Prinsip nasionalisme Indonesia (persatuan Indonesia) tersusun dalam


kesatuan majemuk tunggal, yaitu sebagai berikut.

1) Kesatuan sejarah; yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang


dalam suatu proses sejarah.
2) Kesatuan nasib; yaitu berda dalam satu proses sejarah yang sama dan
mengalami nasib yang sama yaitu dalam penderitaan penjajah dan
kebahagiaan bersama.
3) Kesatuan kebudayaan; yaitu keanekaragaman kebudayaan tumbuh
menjadi suatu bentuk kebudayaan nasional.
4) Kesatuan asas kerohanian; yaitu adanya ide, cita-cita dan nilai-nilai
kerokhanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam Pancasila.
Maka dari itu kita sebagai Bangsa Indonesia harus bersatu dan saling
menghormati antar suku karena kita bangsa yang telah berjuang melawan
penjajahan yang membuat kita bersatu untuk melawan.

No 25. Kata sambung

Konjungsi atau kata sambung adalah kata atau ungkapan yang


menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa
dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat

No 26. Penulisan nama dan gelar


Cara Penulisan Gelar yang Benar

1. Gelar bisa ditulis di belakang maupun di depan nama.


2. Setiap unsur singat harus diawali huruf kapital (kecuali untuk gelar tertentu seperti
dokter yang ditulis dr.) dan diakhiri tanda titik.
3. Menggunakan tanda koma (,) sebagai pemisah antara nama orang dengan nama
gelar.

Prof. Dr. Sumaryono, S.E

S.E. (Sarjana Ekonomi) S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen) S.I.P. (Sarjana Ilmu
Politik) S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)

N0 27. ..puisi

No 28. Pola kalimat

Kalimat yaitu rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran,


atau perasaan. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.

Pada kalimat sekurang kurangnya harus memiliki subjek (S) dan predikat (P).

Bila tidak memiliki subjek dan predikat maka bukan disebut kalimat tetapi
disebut frasa.

Dalam menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar maka
kita harus ketahui unsur-unsur yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat.
Dalam bahasa Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat,
Objek atau Subjek, Predikat, Objek, Keterangan).
No 29. Makna denotasi(makna sebenarnya/nyata) dan konotasi (bukan
makna sebenarnya/kias)

No 30. Tanda hubung

1) Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris

Misalnya:

 Di samping cara lama, diterapkan juga ca-


ra baru ….
 Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.
 Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
 Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.

2) Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

Misalnya:

 anak-anak
 berulang-ulang
 kemerah-merahan
 mengorek-ngorek

3) Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun


yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata
yang dieja satu-satu.

Misalnya:

 11-11-2013
 p-a-n-i-t-i-a
4) Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata
atau ungkapan.

Misalnya:

 ber-evolusi
 meng-ukur
 dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
 23/25 (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
 mesin hitung-tangan

5) Tanda hubung dipakai untuk merangkai


a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-
Indonesia, se-Jawa Barat);
b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
c. angka dengan –an (tahun 1950-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-
H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan); e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-
Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf
kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).

Catatan: Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka


jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf.

Misalnya:

 BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga


Kerja Indonesia)
 LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
 P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)

6) Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan


unsur bahasa daerah atau bahasa asing.

Misalnya:

 di-sowan-i (bahasa Jawa, 'didatangi')


 ber-pariban (bahasa Batak, 'bersaudara sepupu')
 di-back up
 me-recall
 pen-tackle-an

7) Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi


objek bahasan.

Misalnya:

 Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.


 Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi
pembetonan.

Anda mungkin juga menyukai