Pengertian Nasionalisme
Secara etimologi asal kata Nasionalisme berasal dari kata latin natio yang berarti
kelahiran, dan suku. dalam perkembanganya kemudian dikembangkan menjadi nation
(bahasa Inggris, Jerman, dan Belanda) yang artinya adalah bangsa. Dalam pengertian
antropologis dan sosiologis, Bangsa adalah suatu persekutuan hidup yang berdiri
sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup merasa satu kesatuan ras,
bahasa, agama, sejarah dan adat-istiadat. Sedangkan dalam pengertian politik adalah
masyarakat dalam suatu daerah yang sama, dan mereka tunduk pada kedaulatan
negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam. Untuk membentuk
sebuah bangsa,orang-orangnya merasa diri untuk Bersatu dan harus mauh bersatu.
Keinginan untuk bersatu itu bisa disebabkan oleh persamaan latar belakang sejarah,
kebudayan, tradisi, dan kepentingan. misalkan bangsa Indonesia yang tauh benar
bahwa dimasa kejayaanya dibawah pimpinan kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan
Mataram dan merasakan penjajahan.
Nasonalisme sebetulnya produk lain dari revolusi prancis. Istilah nasionalisme
sebetulnya sudah ada sejak jaman kuno. Saat terjadi revolusi prancis, beberapa tokoh
kemudian menggabungkan pengertian nasionalisme yang lebih tua ini dengan sebuah
gagasan tentang bangsa. Sejak saat itulah berkembang gagasan tentang bangsa dan
nasionalisme. Akan tetapi gagasan nasionalisme cenderung tidak realistis bahwa
ketika kita berbicara bangsa, bukan saja meliputih faktor budaya dll., yang dimiliki
namun tempat atau wilayah juga sebagai tempat perkumpulan dan menetap yang
kemudian disebut tanah air adalah hal mutlak yang harus diwujudkan sebagaimana
yang dilakukan oleh bangsa Israel.
Dalam konteks bangsa indonesia, beberapa bangsa yang mendiami pulau-pulau
mengikatkan diri pada sebuah bangsa besar bernama indonesia. Kesadaran untuk
menjadi satu negara bangsa (nation) inilah yang melatarblakangi munculnya
nasionalisme. Jadi Nasionalisme adalah suatu paham kesadaran untuk hidup
bersama sebagai suatu bangsa karena adanya kebersamaan kepentingan, rasa
senasib sepenanggungan dalam menghadapi masa lalu dan masa kini serta
kesamaan pandangan, harapan dan tujuan dalam merumuskan cita-cita masa depan
bangsa. Untuk mewujudkan kesadaran tersebut dibutuhkan semangat patriot dan
perikemanusiaan yang tinggi, serta demokratisasi dan kebebasan berfikir sehingga
akan mampu menumbuhkan semangat persatuan dalam masyarakat pluralis. Ketika
negara-negara eropa dengan paham politik imprealisme telah melakukan
kolonialisme kemudian mengakibatkan Penderitaan yang dasyat membuat
bangsabangsa dan sala satunya bangsa indonesia bersatu dan berpegang pada
sebuah ideologi pendobrak yakni nasionalisme dan gagasan persatuan nasional pun
mulai tersebar luas hingga menyebar ke seluruh negara bangsa yang di jajah pada
saat itu.
Nasionalisme Secara Umum
Apa itu nasionalisme? Pengertian Nasionalisme adalah paham kebangsaan dari
masyarakat suatu negara yang memiliki kesadaran dan semangat cinta tanah air dan
bangsa yang ditunjukkan melalui sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat.
Arti nasionalisme dapat juga didefinisikan sebagai pemahaman dari masyarakat suatu
bangsa yang mempunyai keselarasan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-
cita dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari
internal maupun eksternal.
Beberapa contoh sikap dan perilaku nasionalisme adalah:
Mematuhi aturan yang berlaku
Mematuhi hukum negara
Melestarikan budaya Indonesia
Menciptakan dan mencintai produk dalam negeri
Bersedia melakukan aksi nyata membela, mempertahankan, dan memajukan
negara
Dan lain-lain.
Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli
1. Otto Bauar
Menurut Otto Bauar pengertian nasionalisme adalah suatu persatuan perangai
atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.
2. Ernest Renan
Menurut Ernest Renan pengertian nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu
dan bernegara.
3. Hans Kohn
Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya
National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi
(bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara
sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik,
yaitu negara nasional.
4. L. Stoddard
Menurut L. Stoddard nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh
sebagian besar masyarakat di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan
sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
5. Smith
Menurut Smith, definisi nasionalisme adalah suatu gerakan ideologis yang
digunakan untuk meraih dan memelihara otonomi, kohesi, dan individualitas.
Gerakan ini dilakukan oleh satu kelompok sosial tertentu yang diakui oleh
beberapa anggotanya guna membentuk atau menentukan satu bangsa atau yang
berupa potensi saja.
Teori dan Tokoh Nasionalisme
• Ernest Renan
Unsur utama dalam nasionalisme adalah le desir de’etre ensemble (kemauan
untuk bersatu). Kemauan bersama ini disebut nasionalisme yaitu suatu paham
yang memberi ilham kepada sebagian besar penduduk bahwa nation state adalah
cita-cita dan merupakan bentuk organisasi politik yang sah, sedangkan bangsa
merupakan sumber semua tenaga kebudayaan dan kesejahteraan ekonomi.
• Otto Bauer
Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul dari
adanya national consiousnis atau kesadaran nasional berbangsa dan bernegara
sendiri.
• Mahatma Ghandi
India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan nama
”All India National Congres”. Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal
Nehru, B.G. Tilak, dsb. Akan tetapi tokoh pergerakan yang paling tersohor dan
salah satu tokoh nasioanalisme yang paling terpopuler adalah nasionalisme
adalah Mahatma Gandhi yang memiliki konsepsi dasar perjuangan:
• Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.
• Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun
mereka masuk kantor atau pabrik.
• Satyagraha, merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan
pemerintah kolonial Inggris.
• Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang
buatan negeri sendiri. (Selain itu adanya pendidikan Santiniketan oleh
Rabindranath Tagore).
• Sun Yat Sen
Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan pembaharuan
dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti
Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu:
• Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina
• Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan
rakyat)
• Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya. Apa
yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap
pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik
Nasionalis Cina (1911).
• Mustafa Kemal Pasha
Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan dan modernisasi di
segala sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat menumbangkan
Khilafah (Negeri Islam) dengan faham racun (nasionalisme dan sekulerisme).
Mustafa Kemal merupakan agen Inggris (Negeri Penjajah). Gerakan Turki Muda
ini banyak mempengaruhi munculnya pergerakan nasional di Indonesia.
• Arabi Pasha
Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan
bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Adanya pandangan modern
dari Mesir yang dikemukakan oleh Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya
organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia seperti Muhammaddiyah.Intinya
dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara tersebut mendorong negara-
negara lain termasuk Indonesia untuk melakukan hal yang sama yaitu melawan
penjajahan dan kolonialisme di negaranya.
• Bung Karno
Nasionalisme itu yalah suatu iktikad; suatu keinsyafan rakyat, bahwa rakyat itu ada
satu golongan, satu "bangsa" lanjut bung karno nasionalisme bukan saling
mengecualikan akan tetapi saling bersahabat karna kemanusiaan adalah satu.
Tujuan Nasionalisme
Sikap nasionalisme di suatu negara memiliki tujuan tertentu. Berikut ini adalah
beberapa tujuan nasionalisme:
• Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
• Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat.
• Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota
masyarakat.
• Berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau tuntutan berlebihan dari warga
negara kepada pemerintah.
• Menumbuhkan semangata rela berkorban bagi tanah air dan bangsa.
• Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh, baik dari luar maupun dari
dalam negeri.
Ciri-Ciri Nasionalisme
Nasionalisme dapat kita kenali dari karakteristiknya. Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri
nasionalisme adalah sebagai berikut:
Dari faham dan institusi kenegaraan modern disepakati bahwa paham negara yang
berdasarkan hukum, bentuk negara yang republik, kedaulatan rakyat atau demokrasi,
pemilihan umum, sistem pemerintahan presidensiil, pengawasan oleh dewan
perwakilan rakyat, otonomi daerahdan jaminan hak warga negara dan penduduk.
Dengan kesepakatan tersebut maka terbentuklah negara Indonesia.
• Nasionalisme dibedakan menjadi lima jenis, yaitu nasionalisme humaniter,
nasionalisme jacobin, nasionalisme tradisional, nasionalisme liberal, dan
nasionalisme integral.
• Nasionalisme humaniter adalah nasionalisme yang mendasarkan pandangannya
bahwa setiap bangsa berhak memperjuangkan kesejahteraan bangsanya
berdasarkan caranya sendiri.
• Nasionalisme jacobin adalah nasionalisme yang demokratis, tetapi doktriner dan
fanatic terhadap bangsa lain.
• Nasionalisme tradisional adalah nasionalisme yang menekankan keunikan setiap
bangsa dan mempertahankan tradisi dan sejarahnya. Nasionalisme liberal adalah
nasionalisme yang menekankan pentingnya dunia berpegang pada prinsip dimana
setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.
• Nasionalisme integral adalah nasionalisme yang menekankan kepentingan
nasional ada di atas kepentingan individu, berdasarkan prinsip tersebut semua
warga negara harus sepenuhnya setia kepada negara.
Bentuk Nasionalisme
1. Nasionalisme Kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil)
Merupakan bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.
2. Nasionalisme Etnis
Adalah sejenis semangat kebangsaan dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
3. Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas
Dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi (organik) hasil dari
bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya
bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme
etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan.
6. Nasionalisme Agama
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan
agama.
Prinsip Nasionalisme
Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip
nasionalisme, yakni:
1) kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin
kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian, sistem
pertahanan keamanan, dan policy kebudayan;
2) kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan
berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
3) kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
4) kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self
estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian
dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan
kebudayaannya;
5) prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare)
serta kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees adn the glorification) dari
bangsanya
Nasionalisme di Indonesia
Tiga titik sejarah penting pertumbuhan dan perkembangan nasionalisme di
Indonesia adalah Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, dan Proklamasi
Kemerdekaan
Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Oetomo
pada tahun 1908, merupakan titik lahirnya ide atau gagasan tentang nasionalisme
Indonesia
Sumpah Pemuda tahun 1928 merupakan ikrar atau perjanjian untuk mewujudkan
nasionalisme dalam ikatan satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa
persatuan.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 adalah sebuah pernyataan
nasionalisme sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dalam wadah
negara nasional yang bernama Republik Indonesia.
Tantangan nasionalisme di NKRI dapat dibagi menjadi beberapa periode waktu
sebagai berikut:
Faktor Pendorong Nasionalisme Di Indonesia
Nasionalisme di dorong oleh sejarah internal dan eksternal
Eksternal
a. Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga
menaikkan rasa percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan
bangsa kulit putih
b. Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya
nasionalisme di daerah Asia dan Afrika
c. Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points. Semua
hal tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu di
luar negeri.
Internal
a. Kejayaan bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa barat di bawah kerajaan
Sriwijaya, Mataram dan Majapahit.
b. Penderitaan rakyat akibat politik Drainage (pengerukaan kekayaan)
c. Adanya Diskriminasi rasial.
d. Munculnya golongan terpelajar pada awal abad ke-20 ketika di terapkan politik etis
oleh kolonial.
Penerapan politik inilah peluang bagi bangsa indonesia secara strategi, sehingga
kemudian dimanfaatkan oleh para pendiri bangsa indonesia untuk mengenyam
pendidikan yang selama ini telah dieksploitasi oleh Belanda. Ketika sudah banyak
pribumi yang mengenyam pendidikan lanjut kemudian mulai lah merumuskan format
perlawanan yang baru, sala satunya adalah pembentukan organisasi-organisasi
kepemudaan.
Integrasi Nasional
Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu
sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara
politis dan secara antropologis.
Mengacu pada penjelasan definisi integrasi bangsa di atas, adapun beberapa jenis
integrasi nasional adalah sebagai berikut:
Mengacu pada penjelasan di atas, berikut ini adalah beberapa contoh integrasi
nasional di Indonesia:
Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata patria, artinya tanah air. Kata patria berubah menjadi
patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air. Seorang patriotic adalah
orang yang cinta pada tanah air dan rela berkorban untuk mempertahankan
negaranya. Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada tanah air.
Semangat patriotisme semangat untuk mencintai tanah air. Gerakan patriotisme
muncul setelah terbentuknya bangsa yang dilandasi nasionalisme. Pada dasarnya
patriotisme berbeda dengan nasionalisme, meskipun berdekatan dan umumnya
dianggap sama. Patriotisme lahir dari semangat nasionalisme dengan terbentuknya
negara.
Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
• Pro-Patria dan Primus Patria, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan tanah air.
• Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap
perjuangan kemerdekaan.
• Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
• Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
• Jiwa kestaria, kebebasan jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
Contoh Semangat nasionalisme dan patriotisme
• Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuk
• Semangat pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga.
• Senmangat tahan derita dan tahan uji.
• Semangat kepahlawan
• Semangat persatuan dan kesatuan
• Percaya pada diri sendiri
Penerapan Nasionalisme dan Patriotisme dalam Kehidupan Bangsa dan Negara