Anda di halaman 1dari 14

NASIONALISME

Pengertian Nasionalisme
Secara etimologi asal kata Nasionalisme berasal dari kata latin natio yang berarti
kelahiran, dan suku. dalam perkembanganya kemudian dikembangkan menjadi nation
(bahasa Inggris, Jerman, dan Belanda) yang artinya adalah bangsa. Dalam pengertian
antropologis dan sosiologis, Bangsa adalah suatu persekutuan hidup yang berdiri
sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup merasa satu kesatuan ras,
bahasa, agama, sejarah dan adat-istiadat. Sedangkan dalam pengertian politik adalah
masyarakat dalam suatu daerah yang sama, dan mereka tunduk pada kedaulatan
negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam. Untuk membentuk
sebuah bangsa,orang-orangnya merasa diri untuk Bersatu dan harus mauh bersatu.
Keinginan untuk bersatu itu bisa disebabkan oleh persamaan latar belakang sejarah,
kebudayan, tradisi, dan kepentingan. misalkan bangsa Indonesia yang tauh benar
bahwa dimasa kejayaanya dibawah pimpinan kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan
Mataram dan merasakan penjajahan.
Nasonalisme sebetulnya produk lain dari revolusi prancis. Istilah nasionalisme
sebetulnya sudah ada sejak jaman kuno. Saat terjadi revolusi prancis, beberapa tokoh
kemudian menggabungkan pengertian nasionalisme yang lebih tua ini dengan sebuah
gagasan tentang bangsa. Sejak saat itulah berkembang gagasan tentang bangsa dan
nasionalisme. Akan tetapi gagasan nasionalisme cenderung tidak realistis bahwa
ketika kita berbicara bangsa, bukan saja meliputih faktor budaya dll., yang dimiliki
namun tempat atau wilayah juga sebagai tempat perkumpulan dan menetap yang
kemudian disebut tanah air adalah hal mutlak yang harus diwujudkan sebagaimana
yang dilakukan oleh bangsa Israel.
Dalam konteks bangsa indonesia, beberapa bangsa yang mendiami pulau-pulau
mengikatkan diri pada sebuah bangsa besar bernama indonesia. Kesadaran untuk
menjadi satu negara bangsa (nation) inilah yang melatarblakangi munculnya
nasionalisme. Jadi Nasionalisme adalah suatu paham kesadaran untuk hidup
bersama sebagai suatu bangsa karena adanya kebersamaan kepentingan, rasa
senasib sepenanggungan dalam menghadapi masa lalu dan masa kini serta
kesamaan pandangan, harapan dan tujuan dalam merumuskan cita-cita masa depan
bangsa. Untuk mewujudkan kesadaran tersebut dibutuhkan semangat patriot dan
perikemanusiaan yang tinggi, serta demokratisasi dan kebebasan berfikir sehingga
akan mampu menumbuhkan semangat persatuan dalam masyarakat pluralis. Ketika
negara-negara eropa dengan paham politik imprealisme telah melakukan
kolonialisme kemudian mengakibatkan Penderitaan yang dasyat membuat
bangsabangsa dan sala satunya bangsa indonesia bersatu dan berpegang pada
sebuah ideologi pendobrak yakni nasionalisme dan gagasan persatuan nasional pun
mulai tersebar luas hingga menyebar ke seluruh negara bangsa yang di jajah pada
saat itu.
Nasionalisme Secara Umum
Apa itu nasionalisme? Pengertian Nasionalisme adalah paham kebangsaan dari
masyarakat suatu negara yang memiliki kesadaran dan semangat cinta tanah air dan
bangsa yang ditunjukkan melalui sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat.
Arti nasionalisme dapat juga didefinisikan sebagai pemahaman dari masyarakat suatu
bangsa yang mempunyai keselarasan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-
cita dan tujuan sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari
internal maupun eksternal.
Beberapa contoh sikap dan perilaku nasionalisme adalah:
 Mematuhi aturan yang berlaku
 Mematuhi hukum negara
 Melestarikan budaya Indonesia
 Menciptakan dan mencintai produk dalam negeri
 Bersedia melakukan aksi nyata membela, mempertahankan, dan memajukan
negara
 Dan lain-lain.
Pengertian Nasionalisme Menurut Para Ahli
1. Otto Bauar
Menurut Otto Bauar pengertian nasionalisme adalah suatu persatuan perangai
atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.
2. Ernest Renan
Menurut Ernest Renan pengertian nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu
dan bernegara.
3. Hans Kohn
Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya
National Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi
(bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara
sendiri. Dan kesadaran nasional inilah yang membentuk nation dalam arti politik,
yaitu negara nasional.
4. L. Stoddard
Menurut L. Stoddard nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh
sebagian besar masyarakat di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan
sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
5. Smith
Menurut Smith, definisi nasionalisme adalah suatu gerakan ideologis yang
digunakan untuk meraih dan memelihara otonomi, kohesi, dan individualitas.
Gerakan ini dilakukan oleh satu kelompok sosial tertentu yang diakui oleh
beberapa anggotanya guna membentuk atau menentukan satu bangsa atau yang
berupa potensi saja.
Teori dan Tokoh Nasionalisme

• Ernest Renan
Unsur utama dalam nasionalisme adalah le desir de’etre ensemble (kemauan
untuk bersatu). Kemauan bersama ini disebut nasionalisme yaitu suatu paham
yang memberi ilham kepada sebagian besar penduduk bahwa nation state adalah
cita-cita dan merupakan bentuk organisasi politik yang sah, sedangkan bangsa
merupakan sumber semua tenaga kebudayaan dan kesejahteraan ekonomi.
• Otto Bauer
Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul dari
adanya national consiousnis atau kesadaran nasional berbangsa dan bernegara
sendiri.
• Mahatma Ghandi
India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi kebangsaan dengan nama
”All India National Congres”. Tokohnya, Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal
Nehru, B.G. Tilak, dsb. Akan tetapi tokoh pergerakan yang paling tersohor dan
salah satu tokoh nasioanalisme yang paling terpopuler adalah nasionalisme
adalah Mahatma Gandhi yang memiliki konsepsi dasar perjuangan:
• Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti peperangan.
• Hartal, merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa berbuat apapun walaupun
mereka masuk kantor atau pabrik.
• Satyagraha, merupakan gerakan rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan
pemerintah kolonial Inggris.
• Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk memakai barang-barang
buatan negeri sendiri. (Selain itu adanya pendidikan Santiniketan oleh
Rabindranath Tagore).
• Sun Yat Sen
Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan pembaharuan
dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia menentang kekuasaan Dinasti
Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu:
• Republik Cina adalah suatu negara nasional Cina
• Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi (kedaulatan berada di tanggan
rakyat)
• Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial bagi rakyatnya. Apa
yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar pengaruhnya terhadap
pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi setelah terbentuknya Republik
Nasionalis Cina (1911).
• Mustafa Kemal Pasha
Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan dan modernisasi di
segala sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin agar dapat menumbangkan
Khilafah (Negeri Islam) dengan faham racun (nasionalisme dan sekulerisme).
Mustafa Kemal merupakan agen Inggris (Negeri Penjajah). Gerakan Turki Muda
ini banyak mempengaruhi munculnya pergerakan nasional di Indonesia.
• Arabi Pasha
Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan menentang kekuasaan
bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri Mesir. Adanya pandangan modern
dari Mesir yang dikemukakan oleh Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya
organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia seperti Muhammaddiyah.Intinya
dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara tersebut mendorong negara-
negara lain termasuk Indonesia untuk melakukan hal yang sama yaitu melawan
penjajahan dan kolonialisme di negaranya.
• Bung Karno
Nasionalisme itu yalah suatu iktikad; suatu keinsyafan rakyat, bahwa rakyat itu ada
satu golongan, satu "bangsa" lanjut bung karno nasionalisme bukan saling
mengecualikan akan tetapi saling bersahabat karna kemanusiaan adalah satu.
Tujuan Nasionalisme
Sikap nasionalisme di suatu negara memiliki tujuan tertentu. Berikut ini adalah
beberapa tujuan nasionalisme:

• Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
• Membangun hubungan yang rukun dan harmonis antar individu dan masyarakat.
• Membangun dan mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota
masyarakat.
• Berupaya untuk menghilangkan ekstrimisme atau tuntutan berlebihan dari warga
negara kepada pemerintah.
• Menumbuhkan semangata rela berkorban bagi tanah air dan bangsa.
• Menjaga tanah air dan bangsa dari serangan musuh, baik dari luar maupun dari
dalam negeri.
Ciri-Ciri Nasionalisme
Nasionalisme dapat kita kenali dari karakteristiknya. Menurut Drs. Sudiyo, ciri-ciri
nasionalisme adalah sebagai berikut:

• Adanya persatuan dan kesatuan bangsa.


• Adanya organisasi modern yang sifatnya nasional.
• Perjuangan yang dilakukan sifatnya nasional.
• Nasionalisme bertujuan untuk kemerdekaan dan mendirikan suatu negara
merdeka dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
• Nasionalisme lebih mengutamakan pikiran, sehingga pendidikan memiliki peranan
penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Semangat nasionalisme juga tertuang dalam Pancasila, yaitu pada sila ke-3 Pancasila
yang bunyinya “Persatuan Indonesia” denga ciri-ciri:

• Rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.


• Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
• Bangga memiliki tanah air dan bangsa Indonesia.
• Memposisikan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
Nasionalisme dan Negara Bangsa
Hubungan negara dan warga negara sangat kuat, tidak dapat dilepaskan dari paham
nasionalisme. Kewarganegaraan merupakan konsekuensi dari paham nasionalisme.
Dengan terbentuknya negara bangsa atau negara modern maka yang paling penting
adalah siapa-siapa yang menjadi warga negara dan negara bangsa tersebut.
Nasionalisme memiliki banyak arti, tergantung dari penekanan dan sudut pandang
yang dipakai. Nasionalisme dapat diartikan kesadaran diri suatu bangsa.
Nasionalisme berkaitan dengan gagasan dan sentimen tentang identitas nasional
bersamaan dengan identitas seperti agama, suku, kelas, gender dan lain-lain.
Nasionalisme juga merupakan gerakan untuk meraih dan memelihara otonomi kohesi
dan individualitas bagi suatu kelompok.
Nasionalisme terbagi menjadi 5 jenis yaitu:
1. Nasionalisme humaniter
2. Nasionalisme yacobin
3. Nasionalisme tradisional
4. Nasionalisme liberal
5. Nasionalisme integral

Konsep nasionalisme dapat dikatakan sebagai suatu konsep yang meletakkan


kesetiaan tertinggi seseorang pada suatu negara tertentu. Konsep nasionalisme
berasal dari peradaban purba Yunani dan Ibrani Purba. Yang kemudian diubah
pandangannya oleh kaum kosmopolitan dengan pendapat tidak ada bangsa yang ada
warga dunia. Dengan munculnya Rennaissance dan reformasi maka nasionalisme
kemudian tumbuh dan berkembang dan akhirnya lahirlah bangsa-bangsa modern.
Revolusi Prancis pada tahun 1789 mengakibatkan perombakan total pada berbagai
bidang politik, negara memiliki peranan yang sangat penting memahami pendidikan
agar terbentuk generasi muda nasionalis. Revolusi ini digerakkan oleh bangsawan
nasionalis.
Indonesia dapat dicirikan sebagai satu negara modern didasari dengan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yaitu masyarakat untuk membangun masa depan
bersama negara walaupun berbeda-beda suku, agama, ras, etnik, budayadan
golongan. Nasionalisme lahir pada abad 20 dengan adanya organisasi Boedi Oetomo
yang menghasilkan ketetapan Sumpah Pemuda pada tanggal 20 Oktober 1928.
Tetapi pada saat itu belum dilandasi dengan nasionalisme. Akar nasionalisme muncul
setelah para pemuda belajar di Belanda atau belajar dari pemerintah jajahanyang
memunculkan nasionalisme modern karena melampaui batas-batas etnis.
Untuk membentuk negara lebih sulit daripada membentuk pemerintahan khususnya
bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Agar terbentuk negara modern harus
memiliki wawasan kenegaraan dan dasar-dasar kultur Politik Nasional yang bersifat
abstrak dan lembaga-lembaga negara yang bersifat konkrit untuk mewujudkan
kepentingan rakyat. Perlu adanya integrasi nasional yang solid.
Dalam merancang lembaga-lembaga negara Indonesia bersumber dari :
1. Esensi kultur politik tradisional yang dianut masyarakat Indonesia yang sifatnya
majemuk
2. Faham atau institusi kenegaraan modern yang dianut pemimpin pergerakan
kemerdekaan Indonesia.

Dari faham dan institusi kenegaraan modern disepakati bahwa paham negara yang
berdasarkan hukum, bentuk negara yang republik, kedaulatan rakyat atau demokrasi,
pemilihan umum, sistem pemerintahan presidensiil, pengawasan oleh dewan
perwakilan rakyat, otonomi daerahdan jaminan hak warga negara dan penduduk.
Dengan kesepakatan tersebut maka terbentuklah negara Indonesia.
• Nasionalisme dibedakan menjadi lima jenis, yaitu nasionalisme humaniter,
nasionalisme jacobin, nasionalisme tradisional, nasionalisme liberal, dan
nasionalisme integral.
• Nasionalisme humaniter adalah nasionalisme yang mendasarkan pandangannya
bahwa setiap bangsa berhak memperjuangkan kesejahteraan bangsanya
berdasarkan caranya sendiri.
• Nasionalisme jacobin adalah nasionalisme yang demokratis, tetapi doktriner dan
fanatic terhadap bangsa lain.
• Nasionalisme tradisional adalah nasionalisme yang menekankan keunikan setiap
bangsa dan mempertahankan tradisi dan sejarahnya. Nasionalisme liberal adalah
nasionalisme yang menekankan pentingnya dunia berpegang pada prinsip dimana
setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri.
• Nasionalisme integral adalah nasionalisme yang menekankan kepentingan
nasional ada di atas kepentingan individu, berdasarkan prinsip tersebut semua
warga negara harus sepenuhnya setia kepada negara.

Bentuk Nasionalisme
1. Nasionalisme Kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil)
Merupakan bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan politik.
2. Nasionalisme Etnis
Adalah sejenis semangat kebangsaan dimana negara memperoleh kebenaran politik
dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
3. Nasionalisme Romantik/Organik/Identitas
Dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi (organik) hasil dari
bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya
bersama dan bukannya “sifat keturunan” seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme Kenegaraan
Variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme
etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi keutamaan mengatasi hak
universal dan kebebasan.
6. Nasionalisme Agama
Bentuk nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan
agama.

Prinsip Nasionalisme
Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip
nasionalisme, yakni:
1) kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin
kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian, sistem
pertahanan keamanan, dan policy kebudayan;
2) kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan
berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi;
3) kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban;
4) kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self
estreem), rasa bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian
dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan
kebudayaannya;
5) prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare)
serta kebesaran dan kemanusiaan (the greatnees adn the glorification) dari
bangsanya

Nasionalisme di Indonesia
 Tiga titik sejarah penting pertumbuhan dan perkembangan nasionalisme di
Indonesia adalah Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, dan Proklamasi
Kemerdekaan
 Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Oetomo
pada tahun 1908, merupakan titik lahirnya ide atau gagasan tentang nasionalisme
Indonesia
 Sumpah Pemuda tahun 1928 merupakan ikrar atau perjanjian untuk mewujudkan
nasionalisme dalam ikatan satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa
persatuan.
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 adalah sebuah pernyataan
nasionalisme sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan bersatu dalam wadah
negara nasional yang bernama Republik Indonesia.
Tantangan nasionalisme di NKRI dapat dibagi menjadi beberapa periode waktu
sebagai berikut:
Faktor Pendorong Nasionalisme Di Indonesia
Nasionalisme di dorong oleh sejarah internal dan eksternal
Eksternal
a. Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga
menaikkan rasa percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan
bangsa kulit putih
b. Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya
nasionalisme di daerah Asia dan Afrika
c. Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points. Semua
hal tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu di
luar negeri.

Internal
a. Kejayaan bangsa Indonesia sebelum kedatangan bangsa barat di bawah kerajaan
Sriwijaya, Mataram dan Majapahit.
b. Penderitaan rakyat akibat politik Drainage (pengerukaan kekayaan)
c. Adanya Diskriminasi rasial.
d. Munculnya golongan terpelajar pada awal abad ke-20 ketika di terapkan politik etis
oleh kolonial.
Penerapan politik inilah peluang bagi bangsa indonesia secara strategi, sehingga
kemudian dimanfaatkan oleh para pendiri bangsa indonesia untuk mengenyam
pendidikan yang selama ini telah dieksploitasi oleh Belanda. Ketika sudah banyak
pribumi yang mengenyam pendidikan lanjut kemudian mulai lah merumuskan format
perlawanan yang baru, sala satunya adalah pembentukan organisasi-organisasi
kepemudaan.

Integrasi Nasional

Integrasi Nasional adalah suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan


berbagai perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu
wilayah sehingga membentuk suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Dengan kata lain, integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu
sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia. Integrasi bangsa dapat dilihat secara
politis dan secara antropologis.

• Pengertian Integrasi Nasional secara Politis adalah proses penyatuan


berbagai kelompok budaya dan sosial di dalam kesatuan wilayah nasional yang
kemudian membentuk identitas nasional.
• Pengertian Integrasi Nasional secara Antropologis adalah proses
penyesuaian berbagai unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi
keseresaian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Berbagai keanekaragaman yang ada di Indonesia sudah seharusnya dipelihara dan


dijaga oleh seluruh elemen masyarakat. Jangan menjadikan perbedaan sebagai
pertentangan karena perbedaan dan keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan
dan kelebihan yang dimiliki oleh Indonesia.

Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong terjadinya national integration:

1. Adanya faktor sejarah sehingga timbul rasa senasib dan seperjuangan.


2. Semua kalangan masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk bersatu, seperti
yang tertuang pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
3. Timbulnya rasa cinta tanah air yang ditunjukkan pada masa perjuangan merebut
kemerdekaan, hingga mengisi kemerdekaan.
4. Adanya rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara seperti yang
ditunjukkan oleh para pahlawan yang gugur selama masa perjuangan
kemerdekaan.
5. Konsensus nasional di dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila
serta UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan
bahasa kesatuan bahasa Indonesia.

Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat national integration:


1. Keanekaragaman budaya, bahasa daerah, agama, ras, dan berbagai perbedaan
lainnya menjadi faktor penghambat proses national integration.
2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari
ribuan kepulauan dan dikelilingi lautan yang luas juga menjadi penghambat
integrasi bangsa.
3. Ketimbangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah telah menimbulkan
rasa tidak puas. Masih banyaknya konflik berunsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahaan, domenstrasi, juga
menjadi faktor penghambat integrasi.
4. Paham etnossentrisme yang masih dimiliki oleh beberapa suku sehingga
menonjolan kelebihan daerahnya dan meremehkan budaya suku bangsa yang
lain.

Syarat Integrasi Nasional

Berikut ini adalah beberapa syarat integrasi bangsa:

1. Adanya kesadaran anggota masyarakat bahwa dibutuhkan hubungan satu


dengan yang lain agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
2. Anggota masyarakat sepakat tentang norma dan nilai sosial yang dijadikan
pedoman dalam bermasyarakat.
3. Adanya norma dan nilai sosial yang berlaku sebagai aturan dan pedoman
dalam proses integrasi masyarakat.

Jenis Integrasi Nasional

Mengacu pada penjelasan definisi integrasi bangsa di atas, adapun beberapa jenis
integrasi nasional adalah sebagai berikut:

1. Integrasi Asimilasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan


yang menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh
masyarakat.
2. Integrasi Akulturasi; merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan
tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan.
3. Integrasi Normatif; terjadi karna keberadaan norma-norma yang berlaku dan
mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah terbentuk.
4. Integrasi Instrumental; terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat
adanya keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat, misalnya
keseragaman pakaian.
5. Integrasi Ideologis; terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan
spiritual/ ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan.
6. Integrasi Fungsional; terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari
semua pihak di dalam masyarakat.
7. Integrasi Koersif; terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat
paksaan.

Contoh Integrasi Nasional

Mengacu pada penjelasan di atas, berikut ini adalah beberapa contoh integrasi
nasional di Indonesia:

1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah


Indonesia pada tahun 1976. Di lokasi TMII tersebut terdapat rumah adat dan
aneka macam budaya dari seluruh provinsi Indonesia.
2. Sikap menghargai dan toleransi terhadap antar umaat beragama di Indonesia.
Hal ini terlihat dari sikap masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan
agama.
3. Sikap menghargai dan merasa memiliki kebudayaan yang berasal dari daerah
lain, bahkan mempelajari kebudayaan dari daerah yang berbeda.

Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata patria, artinya tanah air. Kata patria berubah menjadi
patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air. Seorang patriotic adalah
orang yang cinta pada tanah air dan rela berkorban untuk mempertahankan
negaranya. Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada tanah air.
Semangat patriotisme semangat untuk mencintai tanah air. Gerakan patriotisme
muncul setelah terbentuknya bangsa yang dilandasi nasionalisme. Pada dasarnya
patriotisme berbeda dengan nasionalisme, meskipun berdekatan dan umumnya
dianggap sama. Patriotisme lahir dari semangat nasionalisme dengan terbentuknya
negara.
Sikap patriotisme yang diwujudkan dalam semangat cinta tanah air dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :

• Perbuatan rela berkorban untuk membela dan mempertahankan negara dan


bangsa
• Perbuatan untuk mengisi kelangsungan hidup negara dan bangsa.
Perbuatan membela dan mempertahankan negara diwujudkan delam bentuk
kesediaan berjuang untuk menahan dan mengatasi serangan atau ancaman bangsa
lain yang akan menghancurkan negara. Selain itu, ancaman negara lain, ancaman
dari kelompok bangsa sendiri, kegiatan yang dapat merugikan negara, dan ancaman
alam dapat mengakibatkan kerusakan dan kehancuran negara. Kelangsungan hidup
negara dapat diwujudkan dengan kesediaan bekerja sesuai dengan bidang dan
kapasitasnya dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa, serta
pencapaian tujuan negara.
Contoh Sikap Patriotisme
Sikap patriotisme dapat diwujudkan dalam banyak hal. Wujud sikap patriotisme antara
lain sebagai berikut:

• Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri


Mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri merupakan bagian dari
cinta tanah air. Dengan menggunakan produk dalam negeri berarti kita memberi
keuntungan kepada warga Indonesia sendiri. Baik pembuatnya ataupun
pedagangnya. Berarti juga memberi keuntungan kepada negara. Sebenarnya produk-
produk dalam negeri tak takkalah dengan produk luar negeri. Bahkan banyak produk-
produk asli buatan Indonesia yang ditiru orang luar negeri.

• Tidak merusak lingkungan hidup


Lingkungan hidup haruslah dijaga kelestariannya. Merusaknya berarti kita tidak
mencintai tanah air. Lingkungan hidup yang rusak akan merugikan manusia sendiri.

• Ikut serta memelihara fasilitas umum


Fasilitas umum merupakan sarana yang disediakan oleh pemerintah untuk kebutuhan
masyarakat. Contohnya adalah telepon umum, jembatan, halte, kereta api dan lain-
lainnya. Jika kita merusak fasilitas umum akan merugikan orang lain dan negara. Kita
sendiri juga tidak dapat menggunakannya lagi.

• Ikut serta dalam pembangunan bangsa


Negara kita harus terus membangun agar lebih maju dan kehidupan rakyatnya lebih
baik. Bila kita ingin mencintai tanah air, maka kita harus ikut serta dalam
pembangunan. Ikut serta dalam pembangunan bisa diwujudkan dengan taat
membayar pajak, menjadi pegawai yang baik, dan sebagainya.

• Mentaati peraturan yang ada


Peraturan dibuat agar masya-rakat tertib dan nyaman. Jika kita melanggar peraturan
akan merugikan diri kita sendiri. Bahkan orang lain dan negara juga akan dirugikan.
Berarti jika kita melanggar peraturan berarti kita tidak cinta tanah air.

• Melestarikan budaya bangsa


Budaya bangsa merupakan kekayaan bangsa. Menjaga keles-tarian budaya bangsa
berarti mencintai bangsa dan tanah air. Kita harus bangga memiliki budaya bangsa
yang beragam dan unik. Orang asing saja banyak yang mengagumi budaya bangsa
kita. Termasuk melestarikan budaya bangsa adalah berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar.
Contoh Sifat dan jiwa nasionalisme dan patriotisme

• Pro-Patria dan Primus Patria, yaitu selalu berjiwa untuk tanah air dan
mendahulukan tanah air.
• Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap
perjuangan kemerdekaan.
• Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
• Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
• Jiwa kestaria, kebebasan jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
Contoh Semangat nasionalisme dan patriotisme
• Semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuk
• Semangat pengorbanan seperti pengorbanan harta benda dan jiwa raga.
• Senmangat tahan derita dan tahan uji.
• Semangat kepahlawan
• Semangat persatuan dan kesatuan
• Percaya pada diri sendiri
Penerapan Nasionalisme dan Patriotisme dalam Kehidupan Bangsa dan Negara

• Contoh penerapan jiwa dan semangat nasionalisme serta patriotisme dalam


kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:
• Selalu berjiwa untuk tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air.
• Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan mamsyarakat dalam
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan.
• Jiwa toleransi dan tenggang rasa antar agama, suku, golongan, dan bangsa.
• Jiwa tanpa pamrih dan bertanggungjawab dalam mempertahankan serta megisi
kemerdekaan sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
• Semangat menantang dominasi asing dalam segala bentuk perjanjian diantaranya
ekonomi, politik, sosial budaya, dan lain-lain.
• Semangat mengorbankan baik harta maupun jiwa demi mempertahankan
kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan.
• Semangat tahan uji dan tahan derita dalam mempertahankan serta mengisi
kemerdekaan agar tidak tertinggal oleh bangsa lain.
• Semangat persatuan dan kesatuan dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan.
• Semangat percaya diri sendiri dalam mepertahankan dan mengisi kemerdekaan
untuk mengejar bangsa lain yang lebih maju
Hubungan Antara Patriotisme Dengan Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Patriotisme adalah sikap yang
berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.
Patriotisme berasal dari kata “patriot” dan “isme” yang berarti sifat kepahlawanan atau
jiwa pahlawan, atau “heroism” dan “patriotism” dalam bahasa Inggris. Pengorbanan
ini dapat berupa pengorbanan harta benda maupun jiwa raga. Antara nasionalisme
dan patriotisme mempunyai hubungan yang erat. Patriotisme lebih menekankan pada
cintanya terhadap tanah air tempat berpijak serta tempat hidup dan mencari
penghidupan, sedang nasionalisme lebih menekankan pada cintanya terhadap
bangsa. Jadi, jika seseorang memiliki nasionalisme, sikap patriot akan muncul dari
dalam dirinya. Sehingga, sikap nasionalisme akan menumbuhkan patriotisme pada
diri seseorang.

Anda mungkin juga menyukai