Anda di halaman 1dari 14

NASIONALI

SME
Sri Handayani Retna Wardani, SH. MH.
Pengertian
Nation berasal dari bahasa Latin natio, yang dikembangkan dari kata nascor (saya
dilahirkan), maka pada awalnya nation (bangsa) dimaknai sebagai “sekelompok orang
yang dilahirkan di suatu daerah yang sama” (group of people born ini the same place).
Kata ‘nasionalisme’ menurut Abbe Barruel untuk pertama kali dipakai di Jerman pada abad
ke-15, yang diperuntukan bagi para mahasiswa yang datang dari daerah yang sama atau
berbahasa sama, sehingga mereka itu (di kampus yang baru dan daerah baru) tetap
menunjukkan cinta mereka terhadap bangsa/suku asal mereka.
Nasionalisme pada mulanya terkait dengan rasa cinta sekelompok orang pada bangsa, bahasa
dan daerah asal usul semula. Rasa cinta seperti itu dewasa ini disebut semangat
patriotisme. Jadi pada mulanya nasionalisme dan patriotisme itu sama maknanya.
Sejak revolusi Perancis meletus 1789, pengertian nasionalisme mengalami berbagai pengertian, sebab kondisi yang
melatarbelakanginya amat beragam. Antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Nasionalisme bukan lagi
produk pencerahan Eropa tetapi menjadi label perjuangan di negara-negara Asia-Afrika yang dijajah bangsa Barat.
Keragaman makna itu dapat dilihat dari sejumlah pendapat berikut.

Smith memaknai nasionalisme sebagai gerakan ideologis untuk meraih dan memelihara otonomi, kohesi dan
individualitas bagi satu kelompok sosial tertentu yang diakui oleh beberapa anggotanya untuk membentuk atau
menentukan satu bangsa yang sesungguhnya atau yang berupa potensi saja.

Snyder sementara itu memaknai nasionalisme sebagai satu emosi yang kuat yang telah mendominasi pikiran dan
tindakan politik kebanyakan rakyat sejak revolusi Perancis. Ia tidak bersifat alamiah, melainkan merupakan satu
gejala sejarah, yang timbul sebagai tanggapan terhadap kondisi politik, ekonomi dan sosial tertentu.
Dengan demikian, dapatlah kita mengambil suatu pemahaman sederhana bahwa
nasionalisme merupakan rasa yang tumbuh atas dasar adanya kesadaran bersama
untuk menuju pada suatu cita dan tujuan. Kesadaran bersama tersebut lazimnya
terbentuk dalam kelompok masyarakat yang yang diawali oleh keinginan untuk
menjaga dan mempertahankan wilayah tempat mereka hidup. Selain alasan wilayah
tersebut, kesadaran bersama juga bisa terbangun atas dasar latar belakang identitas yang
sama seperti SARA. Jauh lebih besar lagi, nasionalisme juga dibangun atas dasar kesadaran
bersama akan persatuan bangsa dengan pertimbangan bahwa jika tidak ada persatuan maka
kehidupan warga bangsa akan mudah mendapat gangguan dan ancaman dari luar.
Nasionalisme Bangsa
Indonesia
Nasionalisme di Indonesia timbul sesudah tahun 1905 dengan menangnya
Jepang atas Rusia dan timbulnya pergerakan Budi Utomo pada tahun 1908.
Perdebatan mengenai nasionalisme adalah sebuah perdebatan yang tidak
kunjung usai. Masing-masing individu, dalam hal ini yang memiliki interest
akan nasionalisme, memiliki acuan sendiri. Ibaratnya adalah sebuah patron
yang diikuti dan menjadi keyakinan yang dalam. Bahkan sangat mendalam
karena memang watak nasionalisme yang emosional dan euphoris
(meledak-ledak). Belum lagi dalam wilayah politik dengan berbagai
kepentingan yang ada didalamnya, sangat wajar apabila nasionalisme
sendiri akan terurai menjadi banyak mancam pengertian dan acuan,
sebagaimana juga sosialisme, maupun imperiaslisme dan kolonialisme
sendiri.
Perjuangan nasionalisme tidak cukup sampai pada lepas dari penjajahan namun terus
berkembang. Setelah proklamasi kemerdekaan diucapkan pada tanggal 17 agustus 1945 ada beberapa
tahapan penting dalam perkembangan nasionalisme indonesia yang patut dicatat.Secara dasar
pemikiran mengenai nasionalisme Indonesia yang sering dikumandangkan Soekarno sebagai perasaan
senasib dan sepenanggungan dipengaruhi oleh dua pemikir eropa yaitu Renan dan Baueur

Ernest Renan Otto Bauer

Menurut Renan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian. Otto bauer adalah seorang
Suatu jiwa yang menimbulkan asas kerohanian antara lain: toko partai sosial demokrat
pertama, kemuliaan di masa lampau, yang dari aspek ini bangsa berkebangsaan austria. Pada tahun 1907
dapat disebut sebagai suatu hasil historis; kedua, keinginan utuk dalam menjawab persoalan Was isi eine
hidup bersama diwaktu sekarang, jadi merupaka suatu Nation beliau mengemukakan eine
persetujuan atau solidaritas besar dalam bentuk tetap Nation ist eine aus
mempergunakan warisan dimasa lampau tersebut bagi waktu schicksalsgeminscafterwachsene
sekarang dan seterusnya. Dasar dari paham kebangsaan, bekal Charactergemeinscaft.
bagi berdirinya suatu bangsa adalah suatu kejayaan bersama pada Suatu bangsa adalah suatu
masa lampau, dimiliki orang-orang dan diperolehnya masyarakat ketertiban yang muncul dari
kemenangan kemenangan. Kenang-kenangan nasional penderita perasaan senasib atau dengan perkataan
atau kesengsaraan lebih berpengaruh dari pada kejayaan. Ingatan singkat bangsa adalah satu kesamaan
pada penderitaan-penderitaan yang dialami inialah yang menjadi perangai/karakter yang timbul karena
cambuk bagi suatu bangsa untuk membela bangsanya dari kesamaan nasib/pengalaman.
tekanan-tekanan luar, sehigga timbul usaha bersama.
Selain atas dasar perasaan romantisme kejayaan masa lampau dan
perasaan senasib di atas, menurut Thung Ju Lan & M. Azzam
Manan nasionalisme Indonesia menggambarkan ikatan budaya yang
menyatukan dan mengikat rakyat Indonesia yang majemuk menjadi
satu bangsa dalam ikatan negara-bangsa (nation state). Dalam upaya
menyatukan pada sebuah ikatan itu, maka diperlukan ikatan budaya
sebagai pendorong hidup bangsa. Berkembangnya nasionalisme
Indonesia sangat bergantung pada kohesivitas dalam bentuk
ketahanan budaya yang bertumpu pada ikatan budaya tersebut.
Ikatan ini mampu menjadi daya tahan yang kuat dalam menghadapi
arus globalisasi yang cenderung berdampak pada peniadaan batas-
batas teritorial dan kedaulatan bangsa. Dengan demikian, unsur
penting dalam membentuk nasionalisme bangsa Idonesia
dilatarbelakangi oleh berbagai macam faktor sepeti perasaan
romantisme kejayaan masa lalu, perasaan senasib yaitu sama-sama
dijajah dan oleh karena adanya ikatan budaya.
Bentuk, Fungsi dan Tujuan Nasionalisme
Beberapa bentuk nasionalisme
● Nasionalisme Etnis yaitu nasionalisme yang terbentuk dari semangat
kebangsaan dimana negara memiliki kebenaran politik dari budaya asal
atau etnis suatu masyarakat yang lazimnya dari “sifat keturunan”
seperti ras, warna kulit, dan lainnya
● Nasionalisme Budaya yaitu dimana negara memiliki kebenaran politik
yang berasal dari budaya bersama, dan bukan dari “sifat keturunan”
seperti ras, warna kulit, dan lainnya.
● Nasionalisme Agama yaitu bentuk nasionalisme dimana negara
memiliki legitimasi politik dari adanya persamaan agama.
● Nasionalisme Bangsa yaitu nasionalisme yan terbangun atas dasar
memiliki kesamaan tujuan dan cita-cita. Nasionalisme ini telah
melepaskan identitas-identitas yang terdapat dalam masyarakat seperti
SARA.
● Nasionalisme Kewarganegaraan disebut juga dengan nasionalis sipil,
yaitu bentuk nasionalisme dimana negara memiliki kebenaran politik
dari penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat, atau perwakilan
politik.
Dari beberapa bentuk nasionalisme di atas, dapat kita
memperoleh kesimpulan sederhana bahwa sebenarnya
nasionalisme yang terdapat pada bangsa Indonesia
khususnya dalam perjuangan kemerdekaan memilki
beberapa bentuk. Nasionalisme etnis tidak boleh
dilupakan sebagai salah satu bentuk pergerakan
melawan penjajah karena unsur identitas masih melekat
pada segenap elemen masyarakat bangsa Indonesia.
Begitu pula nasionalisme budaya dan nasionalisme
agama telah menjadi alat perjuangan bangsa. Terutama
nasionalisme agama, harus diakui bahwa pergerakan
perjuangan karena unsur persamaan agama khususnya
agama Islam berperan sangat besar dalam perjalananan
sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pada akhirnya,
segenap elemen masyarakat bangsa Indonesia
dipersatukan sehingga menumbuhkan nasionalisme
bangsa yaitu nasionalisme atas adanya kesamaan tujuan Kesimpulan
dan cita-cita serta oleh dorongan perasaan senasib dan
sepenanggungan.
Bentuk, Fungsi dan Tujuan Nasionalisme

Fungsi Nasionalisme

1. Sebagai penggerak
persatuan
2. Memperkuat praktik
demokrasi
3. Meneguhkan
keberadaan Pancasila
sebagai dasar negara
Bentuk, Fungsi dan Tujuan Nasionalisme

3
Tujuan Nasionalisme Menciptakan
stabilitas dalam
pelaksanaan
sistem demokrasi

4
2
Agar seganap elemen Untuk memperkuat perasaan
masyarakat senantiasa kesetaraan antarsesama warga
mengupayakan persatuan bangsa sehingga tidak adanya
bangsa dominasi atas nama SARA

5
1
Untuk selalu
Munumbuhkan rasa
mengupayakan pengayatan
cinta yang kuat
terhadap bangsa dan Pancasila sebagai dasar
negara negara sehingga unsur
identitas yang melekat pada
setiap elemen masyarakat
tidak mengganggu
kestabilan penyelenggaraan
negara.
Nasionalisme Prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia
(persatuan Indonesia) tersusun dalam
dalam kesatuan majemuk tunggal yaitu:
Menghadapi 1. Kesatuan sejarah, yaitu bangsa Indonesia tumbuh dan
Pekembangan berkembang dalam suatu proses sejarah, sejak zaman
prasejarah, Sriwijaya, Majapahit, Sumpah Pemuda 28
Zaman Oktober 1928 dan sampai proklamasi 17 Agustus 1945
dan kemudian membentuk negara Republik Indonesia.
2. Kesatuan nasib, yaitu berada dalam suatu proses
sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama
yaitu dalam penderitaan penjajahan dan kebahagian
bersama.
3. Kesatuan kebudayaan, yaitu keaneka ragaman
kebudayaan tumbuh menjadi suatu bentuk kebudayaan
nasional.
4. Kesatuan wilayah, yaitu keberadaan bangsa Indonesia
tidak bisa dipisahkan dengan wilayah tumpah darah
Indonesia.
5. Kesatuan asas kerokhanian, yaitu adanya ide, cita-cita
dan nilai-nilai kerokhanian yang secara keseluruhan
tersimpul dalam pancasila.
Prinsip-prinsip dasar nasionalisme Indonesia sebagaimana
dikemukakan Notonagoro di atas, menjadi modal dan pedoman bagi
warga bangsa Indonesia untuk senantiasa menumbuhsuburkan perasaan
bersatu dalam bingkai NKRI dan Pancasila. Perasaan bersatu tersebut
dikehendaki selalu terpelihara dalam setiap waktu dan dalam setiap
perkembangan sehingga bagaimanapun cepatnya laju perkembangan
tidak lantas menghancurkan perasaan bersatu itu. Tidak boleh dinafikan
bahwa perkembangan zaman sekarang ini begitu besar pengaruhnya
terhadap segala tatanan kehidupan manusia. Bangsa Indonesia sebagai
bagian dari masyarakat dunia juga tentu dihadapkan dengan pengaruh
besar perkembangan zaman. Dalam pada itu, nasionalisme sebagai
modal dalam kehidupan bernegara haruslah selalu dipertahankan karena
tanpa itu suatu bangsa hanyalah menjadi kumpulan manusia tanpa
identitas dan tujuan bersama.

+ + + =
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai