Anda di halaman 1dari 13

PKN SEBAGAI MPK

DOSEN PENGAMPU : LINDA MULYAWATI, M.Pd

Kelompok 1 :

Aghestine amara cindy 202141001


Daut Letare Hutasoit 202141002
Duwi innekerisnawati 202141003

Fina Aprilinanita 202141004


1. PKn sebagai MPK

2.a) Pentingnya Matakuliah PKn di PT


3. Matakuliah pendidikan kewarganegaraan sangat penting dalam membentuk kepribadian seorang
mahasiswa untuk menjadi lebih baik karena dengan mempelajari matakuliah ini, seorang mahasiswa
akan lebih mengembangkan sifat positif dalam perilaku untuk mendukung bangsa indonesia, oleh
sebab itu setiap mahasiswa harus lebih menyadari bahwa mahasiswa harus menyadari pentingnya
mata kuliah Pkn di Perguruan Tinggi, sehingga setiap mahasiswa memiliki kepribadian yang baik,
rasa demokrasi, cinta tanah air dan rasa nasionalisme terhadap bangsa sendiri.

4.b) Nilai-nilai pancasila sebagai orientasi pembelajaran PKn di PT


5. Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia menjadi nilai-nilai penting sebagai orientasi
pembelajaran PKn di PT, seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusian yang adil dan beradab, nilai
persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Kelima nilai dasar tersebut sebagai pedoman dan
sumber orientasi dalam penyusunan dan pengembangan substansi kajian Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
1 . Identitas Nasional
a) Sejarah kelahiran faham nasionalisme Indonesia

Berasal dari kata nasional atau nation (bahasa Inggris) atau natie (bahasa Belanda) yang artinya
bangsa. Nasional artinya kebangsaan. Bangsa adalah sekelompok manusia yang diam di wilayah
tertentu dan memiliki hasrat serta kemauan untuk bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-
cita dan tujuan. Dengan demikian nasionalisme dapat diartikan semangat kebangsaan, yaitu
semangat cinta kepada bangsa dan negara. Suatu paham yang menyadarkan harga diri suatu
kelompok masyarakat sebagai suatu bangsa.

Dengan kata lain nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa kesetiaan tertinggi
seseorang ditujukan kepada negara kebangsaannya. Nasionalisme untuk pertama kalinya muncul
di Eropa pada akhir abad ke -18.
Lahirnya paham nasionalisme diikuti dengan terbentuknya negara-negara kebangsan yang
dilatarbelakangi oleh faktor-faktor persamaan keturunan, bahasa, adat-istiadat, tradisi dan agama. Akan
tetapi paham nasionalisme lebih menekankan kemauan untuk hidup bersama dalam negara
kebangsaan. Rakyat Amerika Serikat tidak menyatakan satu keturunan untuk membentuk suatu negara,
sebab disadari bahwa penduduk AS terdiri dari berbagai suku, asal usul, adat-istiadat dan agama yang
berbeda. Nasionalisme timbul karena unsur-unsur sebagai berikut:

a. ikatan rasa senasib dan seperjuangan;

b. bertempat tinggal dalam satu wilayah yang sama;

c. campur tangan bangsa lain (penjajahan) dalam wilayahnya;

d. persamaan ras (tetapi hal ini tidak mutlak);

e. keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan absolut agar manusia
mendapatkan hak-haknya secara wajar sebagai warga negara.
Kebangkitan nasional yang muncul di negara-negara Eropa dipengaruhi dan mengakibatkan
hal-hal sebagai berikut.

a. Pecahnya Revolusi Prancis(1789)


Masyarakat Prancis sebelum terjadi Revolusi Perancis terdiri atas kaum bangsawan, pengusaha, dan
pedagang (borjuis) dan kaum jelata (proletar).Kaum borjuis menindas kehidupan kaum proletar. Pada suatu
masa, kaum proletar menuntut kaum borjuis agar bersedia menjamin hak-hak asasinya yang berupa kebebasan
dan persamaan. Tuntutan itu diilhami pemikiran Rousseau yang tertuang di dalam buku berjudul Du Contract
Social (Perjanjian Sosial). Selain itu, rakyat sebagai suatu bangsa juga menuntut pembagian kekuasaan politik
yang adil, yaitu kekuasaan raja harus dibatasi oleh undang-undang dan rakyat harus mempunyai wakil dalam
parlemen.Dalam pemerintahan pun harus ad ta kekuasaan yang satu sama lain terpisah, yaitu kekuasaan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Tuntutan itu diilhami oleh karya besar Montesquieu yang disebut Trias
Politica. Penguasaan beberapa negara di Eropa oleh Napoleon menimbulkan semangat kebangsaan dan
persatuan di antara beberapa negara tersebut untuk bergabung dalam suatu koalisi melawannya.
b. Lahirnya Nasionalisme di Eropa
Munculnya nasionalisme di Eropa karena pengaruh Revolusi Industri dan Revolusi Perancis.Semangat
persaingan yang bebas dari paham liberalisme menimbulkan chauvinisme/ultranasionalisme, suatu paham
nasionalisme yang berlebihan. Nasionalisme di eropa melahirkan kolonialisme yaitu nafsu untuk
memperoleh tanah jajahan sebayak mungkin. Dengan demikian negara-negara di Eropa menjelma menjadi
imperialisme, yang saling berlomba untuk mencari dan mendapatkan tanah jajahan di luar wilayahnya
dengan sasaran Asia dan Afrika. Banyak negara yang dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa yang berpaham
liberal dan kapital. Bangsa-bangsa Eropa cenderung menindas bangsa-bangsa yang dijajah. Dampaknya
bangkitlah semangat nasionalisme di negara-negara jajahan yang diwujudkan dalam bentuk revolusi atau
perang hingga mencapai kemerdekaan.
c. Revolusi Industri di Inggris
Revolusi Industri di Inggris yang didasari paham liberal melahirkan
golongan kapitalis yang menjurus pada tindakan imperialisme. Dalam praktik
imperialisme tentu terjadi pengurangan kemerdekaan, perampasan hak asasi, hak
politik, serta eksploitasi ekonomi terhadap daerah jajahan. Akibat perlakuan yang
sewenang-wenang dari penjajah, semangat nasionalisme rakyat di daerah jajahan
bangkit untuk mencapai kemerdekaan dan berdaulat penuh.
Gerakan nasionalisme untuk memperoleh kemerdekaan terjadi di negaranegara
sebagai berikut.

1) Gerakan nasionalisme di Amerika Serikat menuntut persamaan hak dan


status warga negara yang sederajat dengan warga negara di Inggris.
Gerakan nasionalisme yang dipimpin George Washington itu akhirnya
berhasil memperoleh kemerdekaan (1783).

2) Gerakan nasionalisme di Amerika Latin menentang penjajahan Spanyol


dan Portugal. Gerakan yang dipimpin Simon Bolivar itu akhirnya berhasil
mencapai kemerdekaan. Gerakan itu berlangsung dari tahun 1815 sampai
dengan tahun 1828 yang diilhami oleh Revolusi Amerika (1774-1783) dan
Revolusi Prancis (1789-1815).
3) Gerakan nasionalisme di Jerman di bawah pimpinan Otto von
Bismark(1862-1890) berhasil mengalahkan musuh-musuhnya
(Denmark, Austria, dan Prancis). Gerakan itu kemudian melahirkan
negara kesatuan Jerman dan menobatkan Kaisar Wilhem I di Istana
Versailles sebagai penguasa Jerman (1871).

4) Gerakan nasionalisme di Asia dan Afrika, antara lain terjadi di


negara Jepang, Cina,India, Turki, Mesir, dan Indonesia. Gerakan
nasionalisme di Asia dan Afrika pada akhirnya melahirkan negara-
negara yang merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan bangsa
Barat.
2. Karakter bangsa sebagai identitas nasional
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta:
pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadiperubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa
tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila. Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah
Negara (Philosofische Gronslag) dari Negara, ideologi Negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini
pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan kata
lain perkataan. Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara.
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia merupakan ideologi
yang terbuka. Artinya pancasila memiliki nila-nilai yang bersifat
tetap dan tidak dapat berubah, namun dalam praktek sehari-hari
pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa harus
mengubah kandungannya. Jika dasar negara bersifat tertutup maka
bangsa Indonesia akan tertinggal dari perkembangan zaman dan
peradaban dunia. Akibatnya Indonesia akan terkucilkan dari
pergaulan internasional. Sebagai Ideologi terbuka, Pancasila
memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk
selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan
dihadapinya, terutama menghadapi globalisasi dan era keterbukaan
dunia dalam segala bidang. Ideologi Pancasila menghendaki agar
bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa
Indonesia dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia.
Kesimpulan

Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah bahwa


kita lebih tau tentang arti dan makna pancasila dari setiap
sila yang ada karena pada dasarnya pancasila merupakan
pokok pikiran dasar bangsa Indonesia yang sangat
dibutuhkan generasi sekarang untuk memutuskan harus
kemana bangsa ini dibawa.

Anda mungkin juga menyukai