Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan proses yang


sangat khusus dan berarti dalam
hubungan antar manusia
Pada profesi keperawatan komunikasi
menjadi lebih bermakna karena
merupakan metode utama dalam
mengimplementasikan proseskeperawatan
Pengalaman ilmu untuk menolong
sesama memerlukan kemampuan
khusus & keperdulian sosial yang
besar
PENDAHULUAN

Untuk itu memerlukan kemampuan


khusus dan keperdulian sosial ya n g
mencakup keterampilan intelektual,
tehnikal dan interpersonal ya n g tercermin
dalam perilaku “Caring” atau kasih
sayang/cinta dalam berkomunikasi
dengan orang lain
PENDAHULUAN
Perawat ya n g memiliki keterampilan
komunikasi secara terapeutik tidak saja akan
mudah menjalin hubungan rasa percaya
dengan klien, mencegah terjadinya
masalah legal, memberikan kepuasan
profesional dalam pelayanan keperawatan
dan meningkatkan citra profesi
keperawatan serta citra Rumah Sakit, tetapi
ya n g paling penting adalah mengamalkan
ilmunya untuk memberikan pertolongan
terhadap sesama manusia
PENGERTIAN DAN JENIS KOMUNIKASI

 Komunikasi merupakan proses “kompleks “yang


melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya
 Perry & Potter (1993komunikasi terjadi pada 3
tingkatan yaitu Intrapersonal, interpersonal dan
publik
 Perry & Potter (1993 ) ada 3 jenis
komunikasi yaitu Verbal, Tertulis dan Non
verbal yang dimanifestasikan secara
teraputik
KOMUNIKASI VERBAL
• Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan
dalam pelayanan keperawatan adalah
pertukaran informasi secara verbal terutama
pembicaraan dengan tatap muka

• Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan lebih tepat


waktu

• Kata2 adalah alat (simbol yang dipakai untuk


mengekspresikan ide atau perasan, membangkitkan
respon emosional atau menguraikan obyek,
observasi dan ingatan

• Keuntungan dapat merespon secara langsung


KOMUNIKASI VERBAL
Jenis komuniasi Verbal

• Berbicara dan menulis

• Berbicara adalah komunikasi verbal vocal,


sedangkan menulis adalah komunikasi verbal
non vocal. Presentasi dalam rapat adalah
contoh dari komunikasi verbal vocal. Surat
menyurat adalah contoh dari komunikasi
verbal non vocal.

KOMUNIKASI VERBAL
Jenis komuniasi Verbal
• Mendengarkan dan membaca Mendengar dan
mendengarkan adalah dua hal yang berbeda.

• Mendengar mengandung arti hanya


mengambil getaran bunyi, sedangkan
mendengarkan adalah mengambil makna dari
apa yang didengar.

• Mendengarkan melibatkan unsur


mendengar, memperhatikan, memahami dan
mengingat. Membaca adalah satu cara untuk
mendapatkan informasi dari sesuatu yang
ditulis .
KOMUNIKASI VERBAL
Keuntungan memungkinkan
tiap individu untuk berespon secara
langsung
Komunikasi verbal yang efektif harus :
1. Jelas dan Ringkas
Sederhana, pendek,langsung
Makin sedikit kata2, makin kecil kemungkinan
terjadinya kerancuan
Kejelasan dapat di capai dengan berbicara
secara lambat dan mengucapkannya dengan
jelas
KOMUNIKASI VERBAL
• Penggunaan contoh bisa membuat penjelasan
lebih mudah untuk dipahami
• Ulang bagian penting dari pesan yang
disampaikan
• Penerima pesan perlu mengetahui apa,
mengapa, bagaimana, kapan, siapa, dan
dimana
• Ringkas dengan menggunakan kata2 yang
mengekspresikan ide secara sederhana
• Co : “Katakan pada saya, dimana rasa nyeri
timbul “( yang benar )
2. Perbendaharaan Kata
 Komunikasi tidak akan berhasil, jika pengirim pesan
tidak mampu menterjemahkan kata dan ucapan
 Banyak istilah dan tehnik yg digunakan dalam
keperawatan dan kedokteran, dan jika ini digunakan
oleh perawat, klien dapat menjadi bingung dan
tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari
informasi penting

 Ucapkan pesan dengan istilahyang dimengerti


klien, daripada mengatakan
• “Duduklah, sementara saya akan
mengauskultasi paru2 anda”(tidak tepat)
• “Silahkan duduk, sementara saya akan
mendengarkan suara paru2 anda “(tepat)
3. A r t i D e n o t a t i f Dan K o n o t a t i f
 Denotatif : memberikan pengertian ya n g sama
terhadap kata ya n g digunakan
 Kambing hitam Pak Arif sudah terjual di pasar
hewan. 'Kambing hitam' bermakna sebenarnya,
yaitu kambing berwarna hitam.
 adik duduk di kursi empuk ya n g terbuat dari
busa. 'Duduk' bermakna sebenarnya, yaitu
meletakkan tubuh atau terletak tubuhnya
dengan bertumpu pada pantat.
3. A r t i D e n o t a t i f Dan
Konotatif
 K o n o t a t i f : makna kias atau bukan kata
sebenarrnya dan berkaitan dengan nilai rasa. Makna
konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang
dipegang oleh masyarakat tertentu, yang juga membuat
adanya perbedaan fungsi sosial kata dengan makna yang
hampir sama
 Fadlan tak ingin sombong, meski berada di kursi empuk di
kantornya. (kursi empuk: jabatan yang bagus)
 Mukhlis hidup sebatang kara. (sebatang kara:
sendirian/tanpa keluarga)
 Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah. (jago
merah: Api)
 Ketika berkomunikasi dengan pasien, perawat
harus berhati-hati memilih kata2 sehingga tidak
mudah untuk disalahtafsirkan

 Terutama sangat penting ketika menjelaskan


terapi, tujuan dan kondisi klien

4. Selaan dan kecepatan berbicara


Kecepatan dan tempo berbicara yang tepat turut
menentukan keberhasilan komunikasi verbal
 Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga
kata2 tidak jelas
 Selaan perlu digunakan untuk menekankan pada hl2
ttt, memberi waktu kepada pendengar untuk
mendengarkan & memahami arti kata
 Selaan ya n g tepat dapat dilakukan dengan
memikirkan apa ya n g akan dikatakan sebelum
mengucapkannya, menyimak isyarat non verbal
dari pendengar

 Perawat juga bisa menanyakan kepada klien, apakah ia


berbicara terlalu lambat, cepat dan perlu unt uk diulang
5. Wa k t u d a n R e l e v a n s i
• Waktu yang tepat sangat penting untuk
menangkap pesan, bila klien sedang menangis
kesakitan, tidak waktunya untuk menjelaskan
resiko operasi
• Kendatipun pesan yang disampaikan jelas dan
singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat
menghalangi penerimaan pesan secaraakurat
• Perawat harus peka terhadap ketepatan waktu
untuk berkomunikasi
• Begitu pula, komunikasi verbal akan lebih
bermakna jika pesan yang disampaikan
berkaitan dengan minat dan kebutuhan klien
6. Humor

• Dugan (1989) menyatakan bahwa tertawa


membantu mengurangi ketegangan & rasa sakit
yang disebabkan oleh stress dan meningkatkan
keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan
emosional terhadap stres.

• Sulivan & Deanu (1980) dengan humor produksi


katekolamin & hormon ya n g menimbulkan
perasaan sehat meningkatkan teloransi terhadap
rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi
relaksasi pernafasan dan menggunakan humor
unt uk menutupi rasa takut &tidak enak
KOMUNIKASI NON VERBAL
Manusia berkomunikasi menggunakan kode verbal dan
nonverbal.
Kode nonverbal disebut isyarat atau bahasa diam (silent
language).
Melalui komunikasi nonverbal kita bisa mengetahui
suasana emosional seseorang, apakah ia sedang bahagia,
marah, bingung, atau sedih.
Kesan awal kita mengenal seseorang sering didasarkan
pada perilaku nonverbalnya, yang mendorong kita untuk
mengenal lebih jauh.
Sebuah studi yang dilakukan Albert Mahrabian (1971) yang
menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari
pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal,
38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka.
Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan
antara apa yang diucapkan seseorang dengan
perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal
yang bersifat nonverbal
Jalaludin Rakhmat (1994) mengelompokkan pesan-
pesannonverbal sebagai berikut:
• Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan
gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga
komponen utama
• pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural
• Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan
maknatertentu.
• Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat
menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna:
kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan,
kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban,
dan tekad.
Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian
anggota badan seperti mata dan tangan untuk
mengkomunikasi berbagai makna.
Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan
anggota badan, makna yang dapat disampaikan adalah:
• Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak
sukaan terhadap individu yang lain.
• Postur yang condong ke arah yang diajak bicara
menunjukkan kesukaan dan penilaian positif
• Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri
komunikator. Anda dapat membayangkan postur
orang yang tinggi hati di depan anda, dan postur
orang yang merendah
Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan
jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita
mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
 Jarak intim, jaraknya dari 0 – 4 5 cm.
 (Fase dekat 0-15 cm, Fase Jauh 15-45cm), jarak ini dianggap
terlalu dekat sehingga tidak dilakukan didepan umum Jarak
personal, jaraknya 45-120 cm .
 (Fase dekat 4 5 -75 cm y a n g bisa disentuh dengan uluran
tangan;
 Fase jauh 7 5 - 120 cm y a n g bisa disentuh dengan dua uluran
tangan.
 Jarak ini menentukan batas kendali fisik atas orang lain,
y g bisa dilihat rambut,pakaian, gigi, muka.
 Bila ruang pribadi ini diganggu, kita sering merasa tidak
nyaman.
 Jarak sosial, jaraknya 120 – 360 cm
 Jarak publik, lebih dari 360-750 cm

 Pesan artifaktual diungkapkan melalui


penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik.
Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang
sering berperilaku dalam hubungan dengan
orang lain sesuai dengan persepsinya tentang
tubuhnya (body image).
 Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita
membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan
kosmetik.
Pesan paralinguistik
 adalah pesan nonverbal yang berhubungan
dengan dengan cara mengucapkan pesan
verbal.
 Satu pesan verbal yang sama dapat
menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan
secara berbeda.
 Aspek ini meliputi nada bicara, volume suara,
dan ketinggian nada yang digunakan pada suatu
pembicaraan.
 Paralinguistik ini bisa menunjukkan makna yang
sebenarnya dari suatu pembicaraan.
 Sebagai contoh, Anda menanyakan kabar
pada teman, lalu dia menjawab, “Saya baik-
baik saja,” dengan nada pelan dan dingin.
Dari nada bicaranya ini, Anda bisa tahu
bahwa teman Anda mungkin sedang tidak
Pesan sentuhan dan bau-bauan.
• Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu
menerima dan membedakan emosi yang disampaikan
orang melalui sentuhan.
• Sentuhan dengan emosi tertentu dapat
mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah,
bercanda, dan tanpa perhatian.
• Bau-bauan, terutama yang menyenangkan
(wewangian) telah berabad-abad digunakan orang, juga
untuk menyampaikan pesan –menandai wilayah
mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional,
pencitraan, dan menarik lawan jenis.
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima
fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan
pesan verbal:
Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang
sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah
mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan
kepala.
Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang
verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata,
kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-
anggukkan kepala.
Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi
makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya
anda ’memuji’ prestasi teman dengan mencibirkan bibir,
seraya berkata ”Hebat, kau memanghebat.”
Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya
makna pesan nonverbal. Misalnya, air mukaanda
menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap
dengan kata-kata.
Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbalatau
menggarisbawahinya. Misalnya, anda
mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan
memukul meja.
Komunikasi nonverbal meliputi :
Metakomunika
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan
tetapi juga pada hubungan antara pembicara
dengan lawan bicaranya.
Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi
pembicaraan dan sifat hubungan antara yang
berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang
menyampaikan sikap dan perasaan pengirim
terhadap pendengar.
Contoh: tersenyum ketika sedang marah
Penampilan Peran
• Merupakan hal pertama yang diperhatikan selama
komunikasi
• Kesan pertama saat 20 detik sampai 4 menit84% dari
kesan thd seseorang berdasarkan penampilannya
• Bentuk fisik,cara berpakaian, berhias, menunjukan
kepribadian, status sosial, pekerjaan, agama, budaya
dan konsep diri
• Penampilan fisik perawat  mempengaruhi persepsi
klien thd perawat, Karena setiap klien memiliki nilai
bagaimana seharusnya perawat berpenampilan, Akan
sulit perawat untuk berhubungan dengan klien jika
perawat tidak memenuhi citra klien
 Intonasi
• Intonasi sangat mempengaruhi makna suatu pesan
• Suatu pernyataan sederhana dapat mengekpresikan
antusiasme,kemarahan,kekhawatir an atau keacuhan jika
diucapkan dengan intonasi yang berbeda
 Ekpresi Wajah
Penelitian : 6 keadaan emosi yang tampak melalui
ekspresi ; terkejut,takut,jijik,bahagia,sedih
Ekspresi wajah sering digunakan sebagai dasar
penting dalam menentukan pendapat interpersonal
Afek yang tidak sesuai adalah ekspresi wajah yang tidak
sesuai dengan isi pesan
 Kontak mata
Penting dalam komunikasi interpersonal
Mempertahankan kontak mata mengekpresikan orang
yang dapat dipercaya dan pengamat yang baik
Perawat  sebaiknya tidak memandang kebawah ketika
berbicara dengan klien,oleh karena itu ketika berbicara
sebaiknya duduk  sehingga tidak nampak dominan
 Sikap dan langkah
Sikap tubuh dan langkah menggambarkan
sikap,emosi,konsep diri dan keadaan fisik
Perawat dapatmengumpulkan informasi yang
bermanfaat  mengamati sikap tubuh dan langkah
Langkah tubuh dipengaruhi oleh faktor fisik spt rasa sakit
Sentuhan
Kasih sayang,dukungan emosional dan perhatian
 disampaikan melalui sentuhan
Penting bagi perawat  perhatikan norma
sosial,dapat diterima dan di mengerti klien 
perawat harus peka dan hati2

Anda mungkin juga menyukai