INTERPERSONAL
DAN
INTRAPERSONAL
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Dwi Oktavyanti S., S.Kep.,M.Si
OLEH
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
STIKes RANA WIJAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020
PENGERTIAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang
terjadi antara sedikitnya dua orang atau dalam
kelompok kecil. Komunikasi interpersonal yang
sehat memungkinkan penyelesaian masalah,
berbagai ide, pengambilan keputusan, dan
pertumbuhan personal.
MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Model komunikasi di atas dimulai dengan pikiran dan perasaan
pengirim pesan yaitu dunia intra-psikis dan pengetahuan bahwa pikiran
dan perasaan ini harus diubah menjadi sandi ke dalam perilaku (pesan)
jika mereka ingin dikeluarkan dari dunia internal dan berkomunikasi
deangan orang lain (penerima). Pesan dalam bentuk tanda-tanda dan
symbol verbal maupun non-verbal perlu disampaikan dalam berbagai
cara agar indra penerima dapat merasakannya. Dengan indra ini,
penerima mengubah sandi dan menafsirkan isi pesan. Pikiran dan
perasaanya belum tentu sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan
pengirim. Pada interaksi manapun, penerima pesan mempunyai pikiran
dan perasaan yang akan diubah dalam bentuk sandi menurut caranya
sendiri dan dikirim kembali ke pengirim awal. Dengan demikian
terjadi komunikasi dua arah.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DALAM KEPERAWATAN
Humor
1. Metakomunikasi.
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi juga
pada hubungan antara Pembicara dengan lawan bicaranya.
Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi
pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu
pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan
perasaan pengirim terhadap pendengar. Contoh: tersenyum
ketika sedang marah.
Lanjutan...
2.Penampilan Personal.
Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang
diperhatikan selama komunikasi interpersonal. Kesan pertama timbul
dalam 20 detik sampai 4 menit pertama. Delapan puluh empat persen dari
kesan terhadap seserang berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990
dalam Potter dan Perry, 1993).
6. Sentuhan
Sentuhan merupakan bagian yang penting dalam hubungan perawat-
klien, namun harus memperhatikan norma sosial. Sentuhan dengan
berjabat tangan ketika berkenalan dapat mendekatkan diri kita kepada
pasien. Konsep sentuhan yang terapeutik adalah dengan menggunakan
sikap terbuka dalam membatu pasien yang mengalami sakit atau
memerlukan bantuan.
Empat phase hubungan perawat pasien yang berkatian dengan
tanggungjawab dan tugas perawat kesehatan terhadap pasien
adalah :
4. Sifat konkrit
Konsep tentang sifat konkrit berhubungan dengan pengertian yang
saling menguntungkan dan akurat tentang perbendaharaan kata
yang digunakan oleh pasien, terutama dalam menggambarkan
emosinya. Misal : Kata ‘sedih’ dan ‘senang’ bersifat subjektif.
Perawat perlu memperjelas arti kata itu secara perseorangan
dengan si pasien untuk dapat menangkap isi pembicaraan.
Lanjutan...
5. Kesegeraan
Sifat segera mengacu pada situasi yang sedang terjadi, bukan pada masa lalu atau
masa datang. Misal : ketika pasien mengungkapkan perasaan tentang pemeriksaan
terakhir, kita perlu menanggapinya tentang hasil pemeriksaan saat itu, bukan pada
perasaannya sebelum pemeriksaan dilakukan.
6. Konfrontasi
Konfrontasi berarti perlawanan/pertentangan terhadap suatu hal. Terkadang orang
membuat generalisasi tentang kejadian, orang, dan perasaan. Untuk membantu
pasien, mungkin kita perlu meng-konfrontasi mereka, mengajak mereka untuk
menemukan kebenaran. Misal : Kasus dimana lansia yang sakit dibawa ke RS,
beliau berpendapat bahwa RS adalah tempat dimana orang meninggal dan bukan
untuk membaik. Untuk meningkatkan motivasi pasien, perawat memberikan ke-
optimisan pada pasien bahwa mereka akan sembuh. Hal itu melalui konfrontasi.
Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor
yang dilakukan perawat kepada pasien :
Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau
berdiskusi dengan kliennya.
Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat
untuk meningkatkan rasa nyaman klien.
Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan
kliennya.
Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis
merupakan komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)
Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki
hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
Lanjutan...
Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan
diri dan keterampilannya.
Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan
penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga kerahasiaan
klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya
Doing artinya melakukan pengkajian dan intervensi
keperawatan serta mendokumentasikannya
Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan
memahami perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien.
Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri
sebelum menerima orang lain
PENGERTIAN KOMUNIKASI INTRAPERSONAL