Pertemuan 1
KETRAMPILAMN
KOMUNIKASI PENTING
Farmasis orang profesional, kontak dengan
banyak orang terutama di apotek
Commitment: patient-oriented care
Pharmaceutical care: care dala kebutuhan
terapi obat pasien: identifying, resolving, and
preventing DRP dari undertreatment,
overtreatment atau inappropriate treatment
Farmasis expert dalam penggunaan obat
Sehingga terapi obat rasional
Perlu komunikasi efektif
THE COMMUNICATION
PROCESS
Communication is the sharing of information, ideas, thoughts
and feelings
Tidak hanya kata-kata yang diucapkan, tetapi ekspresi wajah,
vokal, postur tubuh, dan sikap yang lain.
Supaya efektif, harus tahu proses komunikasi
Tujuan semua komunikasi adalah understanding
Komunikasi efektif terjadi bila arti dari pesan dimengerti oleh
reciever
Bila seseorang ingin sharing information dengan orang lain,
sender harus memilih bagaimana menstranfer message.
Medium dapat ditulis, oral, non-verbal atau elektronik.
Informasi dikenall oleh reciever dan tanggap, ini merupakan
respon dan merupakan feedback terhadap sender,. Sender
mengkoreksi jiaka ada misunderstanding.
Komunikasi biasanya melalui multiple non-verbal channels
(facial expressions, gestures, vocal quality, dll.
KOMPONEN MODEL KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Sender
Pesan
Reciever
Feedback
barrier
APAKAH KOMUNIKASI
Pebentukan pesan dari pemikiran, perasaan,
perilaku pengirim (sender)
Penyampaian pesan kepada penerima
(reciever)
Reaksi dari penerima
RINTANGAN
Pesan (sender)
SENDER
RECEIVER
Pentingnya persepsi
Sharing persepsi sama
Feedback untuk mengecek persepsi
Persepsi, credibility dan persuasi
KOMUNIKASI NONVERBAL
DALAM FARMASI
Assertiveness
Tegas, berpikiran perasaan, merasa dan percaya secara
langsung, jujurdan pada jalan yang tepat dan tidak
menghina orang lain.
Aggressive behaviour
Biasanya bertengkar, menakutkan dan tidak dapat diprediksi
Pasive-aggressive behaviour
Biasanya orang memberikan pesan ganda, mungkin dia
setuju dengan yang anda katakan tetapi kemudian
menaikkan alis mata dan menarik muka dibelakang anda.
Submissive behaviour
bersikap tunduk/ patuh, percaya diri sangat rendah dan
rendahnya menghargai diri sendiri
BARIER DALAM KOMUNIKASI
1. Barier lingkungan
2. Barier personal
3. Barier pasien
4. Barier administrasi dan keuangan
5. Barier waktu
BARIER LINGKUNGAN
Tingginya tempat peresepan yang memisahkan pasien dengan farmasis
Pasien ingin mengetahui keberadaan farmasis
Farmasis dapat mengawasi apotek secara periodik
Merupakan tempat bagi farmasis untuk bekerja
Barrier fisik: Ideally faces should be at about the same level.
Kebisingan
Orang berbicara, telpon, suara musik
Menjawab telpon, didengar orang lain
Keleuasaan
Ruang tertutuk
Ruang terbuka dengan tanaman gantung, taman, tau menciptakan tempat
percakapan jauh dari keramaian
Posisi tubuh (menyingkir jauh dari tempat peresepan yang ramai
Kehadiran kasir atau karyawan lain
Kalau pasien ingin berbicara dengan farmasis harus lewat kasir, dan
farmasis memberikan jawaban lewat karyawan
Pasien diberi kesempatan untuk langsung bicara dengan farmasis
BARIER PERSONAL
Kurang percaya diri
Rendahnya rasa harga diri
Malas
Malu, cenderung menghindari komunikasi
Kemampuan berkomunikasi dapat dipelajari dan dibangun
dalam komunikasi tetapi membutuhkan latihan dan pengalaman
Adanya rasa takut
Anggapan bahwa berbicara dengan pasien bukan merupakan
prioritas tertinggi
Tanggung jawab diberikan staf yang belum dilatih
Merasa tertekan karena waktu
Telah terikat dengan masalah lain
Meniadakan barier personal dengan introspeksi diri dan
menganalisa motivasi dan dan keinginan untuk berkomunikasi
BARIER PASIEN
Pasien menganggap farmasis tidak mau berbicara
dengan pasien
Pasien menganggap bahwa pelenggaraan pelayanan
kesehatan sebagai kasus atau tingkat penyakit bukan
sebagai individu. Tidak ada kesan empati yang
diperlihatkan oleh para pemberi pelayanan
kesehatan. Sehingga pasien kurang berminat untuk
berkomunikasi
Kondisi kesehatan/ kondisi fisik pasien juga
menghambat komunikasi
Kesulitan untuk mengerti (pilih bahasa yang tepat)
Buta huruf
BARIER ADMINISTRASI
DAN KEUANGAN
Farmasis tidak dibayar langsung oleh
pasien
Mengecilkan interaksi farmasis-pasien
Proses peracikan resep mengganggu
jalannya komunikasi
BARIER WAKTU
Pemilihan waktu yang tidak tepat untuk berbicara
dapat menyebabkan kesalahan dalam berkomunikasi
Pemilihan waktu yang tepat untuk berkomunikasi
merupakan sesuatu yang sangat kritis
Pasien sudah menunggu lama waktu periksa,
farmasis baru banyak pasien
Diatasi dengan menelpon pasien, me
Buat janji/ mengatur waktu, menyediakan pesan
tertulis/ leaflet yang menguatkan pesan pendek saat
keadaan sibuk
KETRAMPILAN DALAM
PRAKTEK UNTUK FARMASIS
Mendengarkan dan menjawab dengan
empati
Assertiveness/ tegas
Interviewing dan assessment
(pewawancaraan dan penaksiran/ penilaian)
Bagaimana membuat pasien mengerti lebih
baik
Komunikasi dalam kondisi spesial/ khusus
Etika perawatan pasien
MENDENGARKAN DAN
JAWABAN YANG EMPATI
Mendengarkan dengan baik
Jawaban yang empati
Sikap yang empati
Aspek nonverbal dari mendengarkan
Problems in establishing helping relationship
SITUASI SULIT DI APOTEK
Remaja datang ke apotek untuk membeli laxative. Dia memang
membeli laxative secara reguler. Bagaimana anda sebagai
seorang farmasis untuk mengatasi ini. Apa yang anda fikirkan
reaksi gaids tersebut?
Seorang pecandu datang ke apotek untuk membeli spuit insulin
1 ml .. Apa yang anda nasehatkan terhadap orang tersebut.
Bagaimana kira-kira reaksi orang tersebut?
Anda menerima resep pethidine injeksi dari RS yang menulis
adalah perawatnya. Bagaimana anda menjelaskan kepada
dokter? Bagaimana dokter akan bereaksi?
Anda bekerja di industri farmasi. Bos anda minta merelease
obat yang tidak memenuhi persyaratan. Bagaimana anda
menyampaikan kepada manajer anda?
Seorang ibu menemukan obat di kamar anaknya. Anda melihat
adanya penyalahgunaan obat. Bagaimana anda menangani
situasi ini? Bagaimana orang tua akan bereaksi? Perasaan
terhadap anaknya.
SITUASI SULIT
Seorang bapak datang ke apotek. Dia marah-
marah karena anda memberi obat yang salah
kekuatannya. Bagaimana anda menangani?
Apa reaksi bapak tersebut?
Ada seorang ibu datang ke apotek membeli
sebotol obat batuk codipront. Selang 10
menit dia kembali mengatakan bahwa
obatnya jatuh pecah karena tas sobek. Ibu
tersebut mengklim minta tukar. Apa yang
anda lakukan?
KESIMPULAN
Komunikasi yang baik tidak mudah dan diperlukan praktek
Kita ada beda kemampuan dan kelemahan
Jika kita memperhatikan memaksimalkan kemampuan dan
meminimalkan kelemahan, kita akan menjadi komunikator lebih
baik
Pandai berbicara dan menerangkan sesuatu dengan jelas
merupakan hal yang sangat penting bagi farmasis
Mendengarkan dengan mengerti dan empati adalah sama,
situasi tertentu lebih besar dan penting
Kita mendengar yang dikatakan tetapi apakah kita betul-betul
mendengarkan pesan keseluruhan?
KUNCI
Komunikasi non-verbal terdiri dari komunikasi vokal
(paralanguage) dan body language
Body language termasuk: gesture, ekspresi, kontak mata dan
fisik, body posture dan jarak
Setelah mengatakan kata-kata, ekspresi wajah merupakan
bagian terpenting dalam komunikasi
Kontak mata harus dijaga, tetapi tidak melihat tanpa interupsi
Kesadaran jarak personal diperlukan untuk komunikasi yang
efektif
Sifat asertif meperlakukan orang lain sama dan tidak
membingungkan dengan sifat agresif
Komunikasi asertif cenderung menggunakan “saya” dari pada
“kamu”, mengulangi pesan, komunikasi verbal yang jelas non-
verbal dan clarify masalah tanpa emosi.
KUNCI
Empati (active listening) menentukan pengertian perasaan
orang lain dan merefleksi kembali ke mereka
Pertanyaan mungkin terbuka atau tertutup dan pada
kebanyakan situasi keseimbangan kombinasi dibutuhkan
Ketrampilan bertanya juga termasuk mendengarkan untuk
menjawab
Dalam lingkungan pekerjaan banyak barier untuk komunikasi
efektif termasuk: lingkungan, pasien, farmasis, dan waktu
Kebutuhan tertentu pasien harus disesuaikan
Kurang pendengaran pada orang tua merupakan barier dalam
komunikasi
Isyarat membantu orang yang kurang pendengaran dan banyak
tahap untuk untuk membantu situasi tersebut
Farmasis membutuhkan memaksimalkan kemampuannya dan
meminimalkan kekurangannya dalam komunikasi
FARMASIS PERLU KETRAMPILAN
BERKOMUNIKASI
Dengan pasien
Profesi kesehatan lain
Teman sejawat
Pemerintah
Masyarakat luas
COMMUNICATION SKILLS
A manual for pharmacists
The communication Process -- A Model
The Pharmacist - Receiving Information
The Patient -- Receiving Information
The Pharmacist -- Sending Information
The Patient -- Sending Information
Communication -- The Medium
Communating with Confidence
Getting Started
Communication and Compliance
THE PHARMACIST -
RECEIVING INF0RMATION
LISTENING
Good communication is bulit on active listening
Listening/ “mendengarkan” berarti menaruh perhatian terhadap
segala pesan yang dikirim orang. Ini termasuk perhatian tidak
hanya apa yang dikatakan orang, tetapi cara mereka berkata,
cara dia berdiri, ekspresi wajah, gerak-isyarat dan lain-lain
Mendengarkan secara aktif dimulai dengan sikap dasar yang
diringkas sebagai: “selama percakapan kami, saya akan
menerima anda sebagai orang penting dan apa yang anda
katakan sebagai informasi yang penting”
TANDA-TANDA BEHAVING
AND ACTIVE LISTENING
Mendorong, membesarkan hati, menganjurkan
mereka berbicara menceriterakan sejarahnya,
dengan tersenyum, mengangguk, diam (“mm”, “ya”,
“teruskan”, “betul?” dsb)
Melihat kepada orang lain, menjaga kontak mata
pada keadaan yang bagus
Bertatap muka, tidak menoleh atau melihat ke bawah
Mendengarkan secara sederhana dan simpatik
merupakan dasar komunikasi yang baik
RESPONDING
ISI, farmasis harus yakin bahwa informasi
diterima dengan betul
PERASAAN, jawaban dengan perasaan
merupakan komunikasi dengan level yang
lebih dalam
menjawab orang yang sedang emosi lebih ke
perasaan daripada isi dari pesan, memberi
kesempatan untuk menyelidiki sebabnya.
RINGKASAN
Jawaban berkelanjutan
Merupakan bagian yang perlu alur komunikasi normal antara
orang. Mereka memberi tanda untuk berbicara terus berkelanjutan
Jawaban isi
Merupakan bagian yang penting dari jawaban farmasis dan
menunjukkan bahwa farmasis mendengarkan dengan saksama.
Farmasis berkemampuan menyimpulkan informasi dengan
saksama dan tepat dapat meningkatkan keyakinan pasien terhadap
kemampuan profesional farmasis
Jawaban perasaan
Merupakan jalan yang sangat kuat untuk mengikuti kebebasan
pasien untuk menunjukkan dan mengungkapkan isi emosional dari
pesan mereka. Farmasis menggunakan model ini ditentukan
dengan waktu, tempat dan level individual terkait yang sudah di
set.
QUESTIONING
keep the following points in mind
Buat pertanyaan open-ended
Yakin bahwa pasien tahu point pertanyaan anda
Sesuaikan pertanyaan dengan kemampuan pasien
untuk menjawab dengan mudah
Hindari pertanyaaan yang terpenting
Hindari menggunakan sebuah pertanyaan jika
pernyataan sudah diartikan
PERTANYAAN YANG BAIK
Jelas dan mudah dimengerti
Anda minum obat untuk lambung anda? Untuk pencernaan?
Untuk konstipasi? Untuk diare?
Anda minum obat untuk saluran pencernaan?
Tidak membingungkan
Alkohol dapat merubah aktivitas banyak obat. Saya ingin
tahu seberapa banyak anda minum alkohol. Dapatkah anda
ceriterakan berapa banyak alkohol yang anda minum
minggu lalu?
Berapa banyak alkohol yang anda minum?
MACAM PERTANYAAN
Very open: Sangat terbuka
Apa yang anda rasakan?
Open: Terbuka
Apa yang anda harapkan tentang obat ini ?
Moderately open: setengah terbuka
Apa yang anda rasakan minum obat generik?
Moderatlely closed: setengah tertutup
Obat antihipertensi ini, mana yang paling efektif
Highly closed: sangat tertutup
Anda memilih generik atau paten?
Totally closed and Leading: tertutup total dan
terpenting
Anda dapat ketemu saya besok pagi, bukan?
THE PATIENT --
RECEIVING INFORMATION
1. TULUS
2. SEDERHANA
3. PENDEK
4. SPESIFIK
PILIH 4 BAHWA PASIEN INGAT
1. Kapsul ini untuk bronchitis
2. Dosis 4 kali sehari 2 selama satu minggu
3. Dosis 4 kali sehari 1 sesudahnya
4. Ia harus membeli ulang
5. Ia harus menghabiskan kapsul tersebut
6. Ia harus minum 1 satu jam sebelum makan dan
keempat pada waktu malam
7. Ia harus menghindari susu, antasida dan sediaan
besi
8. Ada sebotol minuman untuk pilek
THE PATIENT --
SENDING INFORMATION
KOMUNIKASI NON-VERBAL
Kontak mata: tatapan/ menghindar/ membelalak/
Ekspresi wajah: mengankat alis/ tersenyum/ mengkerutkan
dahi
Gesture: menunjuk/ menggegam tinju/ bergerak relaks
Postur: tegang/ relaks/ merosot (tertelungkup)
Nada suara: datar/ mengasyikkan/ marah
Puncak suara: rendah dan bisu/ tinggi dan gairah
Pakaian : tidak rapi, warna-warni, kasual
TULIS KOMUNIKASI NON-VERBAL
YANG ANDA HARAPKAN
Depresi
Bahagia
Bermusuhan
Cemas
Yakin
Tidak pasti
Marah
sedih
WHY QUESTION
Untuk membentuk hubungan dengan karyawan atau
pelanggan, supaya hati-hati penggunaan pertanyaan
“mengapa”. Dengan pertanyaan “mengapa” membuat
orang defensive karena kebanyakan orang tidak
dapat memberi alasan rasional mengapa
mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu yang
mereka kerjakan. Misal: mengapa antibiotikanya
tidak dihabiskan? Mereka merasa sudah sembuh dan
kebanyakan orang tidak tahu kalau harus
menghabiskan antibiotic .Lebih baik diterangkan,
terjadinya resistensi.
OPEN-ENDED QUESTIONS
Apa dokter memberi tahu gunanya obat
ini?
Apakah dokter memberi tahu
bagaimana caranya minum obat ini?
Apa yang dokter mengatakan apa yang
anda harapkan dari minum obat ini?
PERTANYAAN UNTUK MENGECEK
PASIEN MENGERTI APA TIDAK
2. METODE KOMUNIKASI
Ada keuntungan dan kerugiannya. Email/ surat, telepun, pertemuan,
pesan. Komunikasi merupakan cara yang paling bagus untuk sharing
informasi apa yang mau disampaikan.
Communication Skill untuk
Farmasis
3. FRIENDLINESS
Bersifat bersahabat, ramah, sikap.
5. SHARING FEEDNACK
Memberi jalan keluar/ reaksi
Communication Skill untuk
Farmasis
6. VOLUME AND CLARITY
Volume dan kejelasan. Komunikasi jelas dan audible (terdengar),
suara jelas , jangan terlalu keras, bagaimana kita berkomunikasi
verbal, vocal dan tonality, tone/ nada , naik turun, koma, titik.
7. EMPATHY
Tidak hanya mengerti tetapi juga share emos. Misal merah, frustasi,
sedih. Empathy sangat penting untuk mengurangi emosi, takut,
marah.
Communication Skill untuk
Farmasis
8. RESPECT
Menghormati, bagaimana mengawali/ memulai komunikasi. Misal
menanyakan kabar, mempersilahkan duduk, lebih bagus dengan
body language.
10. RESPONSIVENESS
Daya tanggap, menjawab dengan segera
Macam Komunikasi
1. VERBAL: Bicara
2. NON VERBAL
a. Body language
b. Facial expression
c. Vocalical (nada)
3. TERTULIS
a. Bahasa tertulis
b. Symbol
c. nomor
4. VISUAL
a. Fotografi
b. Art
c. Gambar
d. Skema
e. grafik
InterProfessional Collaboration
(IPC)
Sesi 3.
Dokter Farmasis
ANAMNESA: ASSESMENT
Phisical assessment Biological •Administratif
Clinical assessment system •Pharmaceuticals
•pharmacotherapy
Diagnosa Pasien DRP’s
• umur
Terapi/Peresepan • BB Obat-obatan
• gaya hidup •Dosage form
•Bioavailability
•Route of administration
•Stability
Proses pelayanan kesehatan
kepatuhan dalam
penggunaan obat
Pasien
farmasis perawat
farmasis perawat
Sesi 4.
Prof. Dr. apt. RA. Oetari, S.U., M.M., M.Sc.
Pengertian Pelayanan
Informasi Obat
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No 1197/MENKES/SK/X/2004 Tentang
Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit, Pelayanan
Informasi Obat merupakan kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi
secara akurat, tidak bias, dan terkini kepada dokter,
apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan
pasien.
Tujuan
berdasarkan permintaan
penanya dapat memperoleh informasi khusus yang
dibutuhkan tepat pada waktunya
sumber informasi dapat dipusatkan dalam suatu
sentra informasi obat di instalasi farmasi rumah sakit
Pelayanan Informasi Obat untuk
Evaluasi Penggunaan Obat
Kekurangan:
- kurang info tentang pasien
- kurang kontak dengan dokter
12/09/2021 19
Desentralisasi
- Farmasis kontak dengan profesi lainnya
dalam melayani pasien
Satelit dekat dengan rawat inap
Keuntungan:
- proses penggunaan obat data terapeutik
pasien -- mengacu kepada penggunaan
obat rasional - di cek saran yg diberikan
& follow-up hasil saran
- dapat melayani pertanyaan rutin dan
mendasar → didukung oleh PIO pusat
12/09/2021 20
Tingkatan Pelayanan Informasi Obat
Ideal: tiga sistem yang berikatan
12/09/2021 21
2. Drug Information Unit
12/09/2021 22
3. Drug Information Service (DIS)
- pelayanan minimum & ekonomis
- menerima dan menjawab pertanyaan
sederhana yang berhubungan dengan obat
- terbatas ditempat beroperasi
- kegiatan tidak mencakup banyak hal –
materi tidak perlu banyak
- tidak perlu staf penuh waktu
12/09/2021 23
PENDEKATAN SISTEMATIS DALAM
MENJAWAB PERMINTAAN
INFORMASI OBAT
Ada 7 step:
I. Dapatkan data penanya
II. Dapatkan informasi latar belakang
III. Tentukan dan golongkan pertanyaan
sebenarnya
IV. Tentukan strategi dan lakukan pencarian
V. Lakukan evaluasi, analisa dan sintesa
VI. Formulasi dan berikan jawaban
VII. Tindak lanjut dan dokumentasi
12/09/2021 25
Step 1: Dapatkan Data Penanya
12/09/2021 26
Bila yg bertanya
Step 1: Dapatkan Data penanya
dokter:
Jawab “ Novonorm adalah obat oral
hipoglisemik non-sulfonilurea yg
melepaskan insulin untuk DM tipe 2”
pasien:
Jawab “ Novonorm bekerja dengan
memperbaiki cara tubuh anda
memproses gula”
12/09/2021 27
Step 2: Dapatkan Informasi Latar
Belakang
12/09/2021 28
Step 2: Dapatkan Informasi Latar
Belakang
Contoh:
R/ HCT no 15
1 dd ½
Umur Pasien = 12 thn
Orang tua menanyakan kegunaan HCT buat apa?
Diabetes insipidus
Pada diabetes insipidus ADH tidak bekerja…
Obatnya : Desmopresin—vasopresin analog
HCT (pada nephrogenic diabetes insipidus)
12/09/2021 29
• Gali sumber informasi yg sudah diperoleh
penanya :
o untuk mencegah duplikasi
o dapat juga menilai pengetahuan seseorang
12/09/2021 30
Contoh:
“ berapakah dosis dari metformin ?”
- Untuk pasien atau penelitian
- Untuk pasien: keluhan/diagnosa, umur, bb, alergi,
penyakit lain, fungsi ginjal, konsumsi obat lain
12/09/2021 31
Step 3: Tentukan dan kategorikan
pertanyaan sebenarnya
12/09/2021 32
Contoh:
12/09/2021 33
Penggolongan pertanyaan berguna untuk :
• memulai proses pemikiran dan mengorganisir
pencarian
• Prioritas
12/09/2021 34
Tipe pertanyaan seperti apa
yang ditanyakan?
Kebanyakan:
- Dosis - Interaksi obat
- Efek samping obat - Indikasi
- Obat alternatif - Kompatibilitas
- Pemberian obat - Farmakokinetik
- Identifikasi obat - Teratogenisitas
12/09/2021 35
Pertanyaan lain:
- Kontraindikasi - Menyusui
- Harga - Mutagenisitas
- Informasi buat pasien - Kimia
- Farmakologi - Stabilitas
- Keracunan/overdosis - Penyimpanan
12/09/2021 36
Contoh:
Tittles Special Topics*
1. AMA Drug Evaluation D E F
2. AHFS A B C D E F
3. Applied Therapeutics E
4. USP DI A B C D E F
5. Drug Dex A B C D E F
6. Drug Interaction C
7. Facts and Comparisons A B C D E F
8. Handbook of Injectable Drugs C
9. Handbook of Clinical Drug Data B C D
10. Harrison’s Principles Int Med E
11. Martindale’s A B D E
12/09/2021 38
Contoh:
Bila pertanyaan merupakan golongan interaksi, maka :
- Gunakan textbook spesifik utk interaksi obat seperti
Hansten and Horn’s Drug Interaction Analysis and
Management atau Drug Interaction Facts and
Analysis.
- Bila tidak ada gunakan referensi lain yg berisi
informasi yg diinginkan seperti Drug Facts and
Comparison, AHFS
12/09/2021 39
Step 5: EVALUASI, ANALISA,
dan SINTESA
• Step yang paling penting
• Evaluasi informasi secara menyeluruh dan
objektif
• Konfirmasi informasi dengan literatur lain
• Penting: pencarian yang komprehensif untuk
meyakinkan rekomendasi berdasarkan bukti
terbaru yang tersedia
• Bila literatur tidak memberikan jawaban
langsung, gunakan “professional judgment”
setelah informasi di analisa secara kritis
12/09/2021 40
Analisa
▪ membagi informasi dalam bagian-bagian yg
terpisah sehingga masing-masing dapat dinilai
dengan kritis
▪ diperlukan review dan evaluasi dari bukti yang
tersedia
12/09/2021 41
Sintesa
• proses secara sistematis mekombinasikan ide, elemen,
faktor yg berbeda dalam suatu jawaban dg
menggunakan logika dan deductive reasoning
12/09/2021 42
Step 6: Formulasi dan Berikan
Jawaban
12/09/2021 43
Step 6: Formulasi dan Berikan
Jawaban
Cantumkan :
- pertanyaan dan informasi latar
belakang
- informasi dan rekomendasi
- Sekilas mengenai strategi
pencarian dan literatur bila
pencarian komprehensif
12/09/2021 44
Step 7: Tindak Lanjut dan
Dokumentasi
Metoda tindak lanjut: - via telpon
- tertulis
Tujuan: - informasi tambahan /perubahan
- feedback
12/09/2021 45
Step 7: Tindak Lanjut dan
Dokumentasi
12/09/2021 46
Dokumentasi & Evaluasi
Pertanyaan dan jawabannya:
Tanggal dan waktu pertanyaan diterima
Data lengkap penanya
Petugas penerima pertanyan
Cara penyampaian pertanyaan
Pertanyaan dan informasi latar belakang
Informasi tentang pasien
Klasifikasi pertanyaan
Jawaban
Pustaka
Tanggal dan waktu menjawab
Petugas yang menjawab
Waktu penyiapan dan komunikasi
12/09/2021 Bahan yang dikirim 47
Dokumentasi & Evaluasi
Aktivitas yang di evaluasi: (kuisioner)
- tipe dan jumlah pertanyaan,
- karakteristik penanya,
- kepuasan penanya,
- review akurasi dan
ketepatan waktu
48
Alur Pelayanan Informasi Obat
Seluruh jawaban yang diberikan oleh pelayanan
informasi obat harus didokumentasikan sebagai catatan
dari kegiatan yang dilakukan maupun sebagai informasi
yang berguna bagi pertanyaan berikutnya dan evaluasi
terhadap kegiatan pelayanan informasi obat dan
program jaminan mutu
Keterbatasan seorang farmasis dalam melakukan
pelayanan informasi obat (DICP 1987:21;57-63)
Alasan Persentase
Tidak cukup waktu 73.9%
Dana tidak cukup 48.6%
Pustaka tidak adekuat 46.4%
Perkerjaan terlalu banyak 39.9%
Kurang dukungan dari 32.6%
administrasi
Tidak cukup pelatihan 15.9%
12/09/2021 51
Pharmacy provider:
Dalam melayani permintaan informasi obat, ada
tiga tingkat pharmacy provider :
q The retriever: mendapatkan literatur dari
pustaka, fotokopi dan memberikannya
berdasarkan permintaan
q The informant: me-retrieve informasi secara
selektif, evaluasi, interpretasi literatur dan
memberikan jawaban
q The consultant: selain sebagai informer, juga
meminta data lengkap pasien, diskusi masalah
dan jawaban alternatif, memberikan kesimpulan,
nasehat dan rekomendasi. 52
Sumber Informasi
Textbook (sebaiknya referensi yang terbaru sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan)
Jurnal
Mempunyai akses konsultasi dengan pakar/spesialis
12/09/2021 53
Sumber literatur PIO
1. Literatur Tersier
Berupa buku teks atau data base, kajian artikel,
kompendia dan pedoman praktis. Pustaka tersier umumnya
berupa buku referensi yang berisi materi yang umum,
lengkap dan mudah dipahami. Contoh: AHFS, BNF, DIH, IONI,
pharmacotherapy handbook dll.
Petunjuk untuk mengevaluasi
referensi tersier
12/09/2021 55
Sumber literatur PIO
2. Literatur sekunder
Berupa sistem indeks yang umumnya berisi kumpulan
abstrak dari berbagai kumpulan artikel jurnal. Sumber
informasi sekunder sangat membantu dalam proses
pencarian informasi yang terdapat dalam sumber informasi
primer. Sumber informasi ini dibuat dalam berbagai data
base.
contoh: medline yang berisi abstrak-abstrak tentang
terapi obat, International Pharmaceutikal Abstract yang berisi
abstrak penelitian kefarmasian.
Sumber literatur PIO
3. Literatur primer
Artikel asli yang dipublikasikan penulis atau peneliti,
informasi yang terdapat didalamnya berupa hasil penelitian
yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Contoh pustaka primer
yaitu laporan hasil penelitian, laporan kasus, studi evaluative,
laporan deskriptif.
Keterbatasan literatur primer:
•Diperlukan keahlian untuk
mengevaluasi literatur (critical
appraisal)
•Kesimpulan dapat menyesatkan
bila hanya menggunakan 1 artikel
•Perlu waktu mengevaluasi
sejumlah literatur
12/09/2021 58
KONSELING DAN PELAYANAN INFORMASI OBAT
Pertemuan Ke-5
2021
Avianti Tim
Eka Dewi
Konseling
Aditya
dan
P., PIO
M.Sc., Apt.
KONSELING DAN PELAYANAN INFORMASI OBAT
definisi
Proses Komunikasi
Komunikasi lisan dan tertulis → jawaban secara peroral akan
diikuti materi tulisan (tergantung jenis pertanyaan) :
dokumentasi
• Komunikasi primer,
• Komunikasi sekunder, dan
• Komunikasi sirkular
APOTEKER
“TENAGA KESEHATAN TERAKHIR YANG BERTEMU PASIEN”
Terimakasih ☺☺☺
Tersier primer
Sekunder
Evaluasi pustaka informasi obat
Evaluasi pustaka primer
◦ Reputasi dan kepercayaan penulis dan majalah
◦ Kemungkinan bias
◦ Kecukupan dan ketelitian latar belakang, kerasionalan, dan deskripsi studi
◦ Kecukupan metodologi
◦ Kecukupan dan akurasi dalam pelaporan hasil
◦ Akurasi dalam interpretasi data studi dan pustaka
◦ Derajat kesimpulan yang didukung hasil
Evaluasi pustaka sekunder
◦ Waktu keterlambatan (waktu artiket ipublish)
◦ Jumlah pustaka cakupan
◦ Selektivitas pengindeksan/pengabstrakan
◦ Harga
◦ Bahasa
◦ Frekuensi pemuthakiran
◦ Ketersediaan abstrak
Asal Penanya: Instalasi Rawat Inap Sifat Pertanyaan: Alasan Pertanyaan untuk:
Inst. Gawat Darurat Instalasi Rawat Jalan Segera dijawab Perawatan Pasien
Inst. Bedah Sentral Rumah Pendidikan / Penelitian
Jawaban dapat ditunda
Inst. Rawat Intensif Lain2:……………………. Informasi Umum
Klasifikasi Pertanyaan: Informasi Spesifik Pasien:
Identifikasi Obat
Nama:………………………………….Umur:……….…Berat Badan: …….kg. Sex: L / P
Availibilitas
FORMULIR PIO
PERTANYAAN: JAWABAN:
Farmakokinetika AHFS DI
Clinical Pharmacokinetics Pocket Reference
Drug Dex
Applied Pharmacokinetics Pinciples of Therapeutic Drug Monitoring
Basic Clinical Pharmacokinetics
Farmakologi AHFS DI / Drug Dex / USP DI
Applied Therapeutics : The Clinical Use of Drugs
Drug Information Fulltext
Goodman and Gilman’s : The Pharmacologi Basic of Therapeutics
Drug Interaction Facts
Martindale’s : The Extra Pharmacopoeia
Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach
Meyler’s Side Effects of Drugs : An Encyclopedia of Adverse Reactions and
Interactions
INFORMASI INFORMASI
OBAT UNTUK OBAT UNTUK
DOKTER PERAWAT
PENANYA: Farmasis Msy. Umum Pertanyaan via:……………… Jawaban via: …………………
Dr Umum Perawat Lain2 : Tanggal………………jam……… Tanggal………………jam………
Dr Spesialis Pasien/Klrg Penerima:………………………… Penjawab:………………………..
Asal Penanya: Instalasi Rawat Inap Sifat Pertanyaan: Alasan Pertanyaan untuk:
Inst. Gawat Darurat Instalasi Rawat Jalan Segera dijawab Perawatan Pasien
Inst. Bedah Sentral Rumah Pendidikan / Penelitian
Jawaban dapat ditunda
Inst. Rawat Intensif Lain2:……………………. Informasi Umum
Klasifikasi Pertanyaan: Informasi Spesifik Pasien:
Identifikasi Obat
Nama:………………………………….Umur:……….…Berat Badan: …….kg. Sex: L / P
Availibilitas
FORMULIR PIO
PERTANYAAN: JAWABAN:
Apa efek samping dari penggunaan Ketorolac dan cara pengatasan serta berapa lama boleh diberikan ke
pasien?
Bagaimana pengatasan hipokalemia pada pasien?
Apakah pemberian injeksi ranitidin dapat diberikan bersama infus ringer laktat? Dan injeksi ranitidin pada
pencampurannya dihindari terhadap obat apa saja?
Terimakasih ☺☺☺
APLIKASI PELAYANAN
INFORMASI OBAT
Sasaran pasien
Sasaran apoteker
Bagaimana pengaruh penggunaan
amlodipine pada pasien Hipertensi
• Masukkan kedalam formulir
• Pertanyaan dari akademisi
• Pertanyaan dengan jawaban dapat ditunda
• Klasifikasi pertanyaan : farmakoterapi (Regimen)
• Jawaban pertanyaan : (cari dari jurnal)
• Literature :
• Primer ( jurnal internasional : Open Heart 2016)
• Tersier (Buku texbook : Pharmaceutical care
Hipertensi dan Dipiro, Aplied Pharmacotherapy,
2015)
PELAYANAN INFORMASI OBAT
SASARAN INFORMASI PASIEN