Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH KOMUNIKASI

KOMUNIKASI PERAWAT
YANG EFEKTIF
POLTEKKES JAKARTA 1
ANGGOTA KELOMPOK
ADHYA KINARYO AGUNG DEVI FITRIANA MISMAN

AISYAH DIVA YASINTA DINDA RIZMI NATHAYANA

ALMA KHAIRUNNISA FANNY NUR AROFAH

AMANDA PUTRIYANA FATHIN AHDES

ARILLIA AZZAHRA FENI MARLIA

ARSYFA AMERUNINDYA FITRIA

ASTRID YAUMUL AZA GIBRAN AL HAFIZH SETIAWAN

BAGHNGIDZUL ZULHULAIFAH GITA MAULIDA

CHOIRUNNISA DWI BANOWATI INDAH TRI AZIZAH


KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
dari satu pihak ke pihak lain untuk mendapatkan saling
pengertian. dari definisi tersebut terkandung dua
pengertian yaitu proses dan informasi, yang merupakan
suatu rangkaian dari langkah-langkah yang dilalui dalam
usaha pencapaian tujua.

Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara


lisan maupun tulisan dengan kata-kata atau yang
disampaikan dengan bahasa tubuh, gaya maupun
penampilan diri, menggunakan alat bantu disekeliling kita
sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

Ada lima faktor utama yang memengaruhi


komunikasi ditinjau dari elemen
komunikasi
TUJUAN
KOMUNIKASI

Menyampaikan ide/informasi/berita Memberikan pendidikan

Memengaruhi orang lain Memahami (ide) orang lain


Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif,
kita perlu memahami tentang The 5 Inevitable
Laws of Efffective Communication (5 Hukum
Komunikasi Efektif). 5 hukum tersebut dikenal
dengan REACH
• Respect • Emphaty
Rasa hormat dan sikap Kemampuan kita untuk
menghargai merupakan menempatkan diri kita pada
hukum yang pertama dalam situasi atau kondisi yang
kita berkomunikasi dengan dihadapi oleh orang lain
orang lain. atau kemampuan kita untuk
mendengarkan atau
• Audible mengerti terlebih dulu
Dapat didengar atau dimengerti
sebelum didengarkan atau
dengan baik, kemampuan kita untuk
dimengerti oleh orang lain.
menggunakan berbagai media
maupun alat bantu audio visual yang
akan membantu kita agar pesan
yang kita sampaikan dapat diterima
dengan baik.
• Clarity • Humble
Kejelasan dari pesan itu sendiri Sikap rendah hati
sehingga tidak menimbulkan (bukan rendah diri).
multi interpretasi atau berbagai Sikap rendah hati
penafsiran yang berlainan. dapat dikatakan
Clarity juga dapat diartikan sebagai bentuk
sebagai keterbukaan sehingga penghargaan
dapat menimbulkan rasa komunikator
percaya dari penerima pesan
terhadap komunikan
sebagai penerima
pesan.
HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN
DALAM KOMUNIKASI

1. Perkembangan/usia 7. Peran dan hubungan


2. Jenis kelamin 8. Lingkungan
3. Pengetahuan 9. Jarak
4. Persepsi/nilai/standar/pandangan 10. Citra diri
5. Latar belakang sosial budaya 11. Kondisi fisik
6. Emosi/perasaan subjektif
BENTUK ATAU JENIS KOMUNIKASI
Menurut Chitty (1997) menjelaskan bahwa secara umum
ada dua bentuk komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal

a. Komunikasi Verbal b. Komunikasi Non Verbal


Menurut Chitty (1997) mendefinisikan
Menurut Chitty (1997) mendefinisikan bahwa
komunikasi nonverbal adalah
komunikasi verbal adalah pertukaran informasi
pertukaran informasi tanpa
menggunakan kata-kata yang diucapkan secara
menggunakan kata-kata. Komunikasi
oral dan kata-kata yang dituliskan. Komunikasi
ini tidak disampaikan secara
oral adalah komunikasi yang dilakukan secara
langsung oleh komunikator, tetapi
lisan, baik langsung dengan cara tatap muka
berhubungan dengan pesan yang
maupun secara tidak langsung, melalui telepon
disampaikan secara oral ataupun
atau telekonferensi
tulisan
KETERAMPILAN KOMUNIKASI UNTUK BERBICARA TERHADAP LANSIA

Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien


7. memahami tujuan dari wawancara pengkajian.
Perawat membuka wawancara dengan
1. memperkenalkan diri serta menjelaskan Perawat harus memperhatikan respons pasien
tujuan dan lama wawancara. 8. dengan mendengarkan dengan cermat dan tetap
mengobservasi.
Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk
2. menjawab, berkaitan dengan pemunduran
9. Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada
kemampuan untuk merespons verbal. tempat yang baru dan asing bagi pasien.
Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien
3. sesuai dengan latar belakang sosiokulturalnya. 10.
Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus
dibuat senyaman mungkin.
Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan
4. karena pasien lansia kesulitan dalam berpikir
11. kondisi lansia yang sensitif terhadap suara
abstrak berfrekuensi tinggi atau perubahan kemampuan
Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan penglihatan.
5. perhatian dengan memberikan respons nonverbal, Perawat harus mengonsultasikan hasil wawancara
seperti kontak mata secara langsung, duduk, dan 12. kepada keluarga pasien atau orang lain
menyentuh pasien. yang sangat mengenal pasien.
Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi
Memperhatikan kondisi fisik pasien pada
6. tanda-tanda kepribadian pasien 13. waktu wawancara.
dan distress yang ada.
PERAN TEKNOLOGI DALAM
KOMUNIKASI DI BIDANG
KESEHATAN

Meningkatkan Derajat Kesehatan Mempersingkat Waktu


Tunggu Pasien

Mempermudah Dokter dan Tenaga


Memudahkan Pasien
Medis Lainnya Dalam Menolong
Pasien.
TERIMA KASIH☺

Anda mungkin juga menyukai