Anda di halaman 1dari 11

KONSEP KOMUNIKASI PADA LANSIA

NAMA : DOLLY NURSITA HASRUN


NIM : P4201317001
A. Pengertian Komunikasi Dan Lansia

Komunikasi merupakan suatau hubungan atau kegiatankegiatan yang


berkaitan dengan masalah hubungan atau dapat diartikan sebaagai
saling tukar-menukar pendapat serta dapat diartikan hubungan kontak
antara manusia baik individu maupun kelompok. (Widjaja, 1986).

Lansia  adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan


dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran
sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat mengenai “usia
kemunduran” yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70
tahun.
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994)
menjadi tiga kelompok yakni :
1. Kelompok lansia dini (55-64 tahun), merupakan kelompok yang baru
memasuki lansia.
2. Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70
tahun.
B. Komunikasi Pada Lansia

1. Ketrampilan komunikasi Listening/Pendengaran yang baik


yaitu :
a. Mendengarkan dengan perhatian telinga kita.
b. Memahami dengan sepenuh hati, keikhlasan dengan hati yang
jernih.
c. Memikirkan secara menyeluruh dengan pikiran jernih kita.

2. Tekhnik komunikasi dengan lansia  


a. Tekhnik komunikasi dengan penggunaan bahasa yang baik.
b. Teknik nonverbal komunikasi 
c. Teknik untuk meningkatkan komunikasi dengan lansia.
C. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi dengan
Lansia

1. Komunikasi pada lanjut usia dapatmenjadi lebih sulit akibat


dari gangguan sensori yang terkait usia dan penurunan memori

2. Pasien lanjut usia umumnya lebih sedikit bertanya dan


menunggu untuk ditanya sesuai kewenangan tenaga kesehatan

3. Ageism lazim dijumpai pada perawatan kesehatan dan secara


tidak sengaja berperan terhadap buruknya komunikasi dengan
pasien lanjut usia

4. Penyakit Kronis
D. Teknik Pendekatan Dalam Perawatan Lansia Pada
Konteks Komunikasi Dan Pada Reaksi Penolakan
1. Teknik pendekatan dalam perawatan lansia pada konteks
komunikasi
a. Pendekatan fisik
b. Pendekatan psikologis
c. Pendekatan social
d. Pendekatan Spiritual
2. Teknik pendekatan dalam perawatan lansia pada reaksi penolakan
a. Penolakan segera reaksi penolakan klien.
b. Orientasikan klien lansia pada pelaksanaan perawatan sendiri.
c. Libatkan keluarga atau pihak terdekat dengan tepat
E. Keterampilan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia
1. Keterampilan Komunikasi Terapeutik

a. Perawat membuka wawancara dengan memperkenalkan diri dan


menjelaskan tujuan dan lama wawancara.

b. Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab, berkaitan


dengan pemunduran kemampuan untuk merespon verbal.

c. Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar belakang
sosiokulturalnya.

d. Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia kesulitan
dalam berfikir abstrak

e. Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan


memberikan respon nonverbal seperti kontak mata secara langsung, duduk
dan menyentuh pasien.
Lanjutan...
f. Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadian pasien dan
distress yang ada

g. Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dari wawancara
pengkajian. 

h. Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkan dengan cermat


dan tetap mengobservasi.

i. Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan asing bagi pasien.

j. Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman mungkin.

k. Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang sensitif terhadap,
suara berfrekuensi tinggi atau perubahan kemampuan penglihatan.

l. Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada keluarga pasien atau orang
lain yang sangat mengenal pasien.

m. Memperhatikan kondisi fisik pasien pada  waktu wawancara.


2. Prinsip Gerontologis untuk komunikasi
a. Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
b. Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk mengobrol.
c. Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik.
d. Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
e. Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara langsung dengan telinga yang dapat
mendengar dengan lebih baik.
f. Berdiri di depan klien.
g. Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana
h. Beri kesempatan bagi klien untuk berfikir.
i. Mendorong keikutsertaan dalam aktivitas sosial seperti perkumpulan orang tua, kegiatan
rohani.
j. Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
k. Selalu menanyakan respons, terutama ketika mengajarkan suatu tugas atau keahlian
F. Prinsip-Prinsip Etik Pelayanan Kesehatan Pada Lansia
Beberapa prinsip etika yang harus dijalankan dalam
pelayanan pada derita usia lanjut adalah:
1. Empati
2. Yang harus dan “jangan”
3. Otonomi 
4. Keadilan

Anda mungkin juga menyukai