Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KOMUNIKASI LANSIA

N S . L U R I M E K E A M A , S . K E P. , M . K E P
KOMUNIKASI EFEKTIF PADA LANSIA

A. Pengertian
Merupakan komunikasi interpersonal dalam membangun
hubungan yang baik antara perawat dan lansia
B. Cara membentuk hubungan interpersonal pada lansia
• Keterbukaan (openness)
• Empati (Empathy)
• Perilaku positif (positiveness)
• Sikap mendukung (supportiveness)
• Kesetaraan (equality)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL

• Komunikasi antar pribadi atau jalinan hubungan interaktif


antara seorang individu dan individu yang lain dimana
pengirim pesan dapat menyampaikan pesan secara langsung,
dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi
secara langsung pula
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

• komunikasi terapeutik adalah berpusat pada klien, meghargai lansia


sebagai individu yang unik dan bebas, serta meningkatkan
kemampuan lansia untuk berpartisipasi dengan aktif dalam
mengambil keputusan mengenai pengobatan dan perawatannya.
Selain itu juga degaan menghargai keluarga, kebudayaan,
kepercayaan, nilai-nilai hidup, dak hak asasi dari lansia (Nugroho,
2012)
TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA
1. Tahap I (Pra interaksi)
Pada tahap ini perawat atau pemberi asuhan sudah memiliki informasi
tentang lansia, seperti nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan riwayat
kesehatan, dll.
2. Tahap II (Pengenalan)
• Perawat dan lansia saling mengenal dan mencoba menumbuhkan rasa
percaya satu sama lain.
• Perawat harus membuat lansia merasa nyaman dengan melakukan
interaksi sosial, seperti membicarakan topik yang rigan dan umun terlebih
dahulu.
• Perhatikan respon non verbal pada lansia, misalnya sikap penolakan yang
mungkin lansia belum siap untuk mengungkapkan dan menghadapi
PROSES KOMUNIKASI PADA LANSIA
1. Perawat membuka wawancara dengan memperkealkan diri dan
menjelaskan tujuan dan lama wawancara
2. Berikan waktu yang cukup kepada pasien untuk menjawab,
berkaitan dengan pengunduran kemampuan untuk merespon
verbal.
3. Gunakan kata-kata yang tidak asing bagi klien sesuai dengan latar
belakang sosiokulturalnya
4. Gunakan pertanyaan yang pendek dan jelas karena pasien lansia
kesulitan dalam berfikir abstrak
5. Perawat dapat memperlihatkan dukungan dan perhatian dengan
memberikan respons non verbal, seperti kontak mata secara
6. Perawat harus hormat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadian
.

pasien dan distress yang ada


7. Perawat tidak boleh beramsumsi bahwa pasien memahami tujuan
wawancara pengkajian
8. Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkan
dengan cermat dan tetap mengobservasi
9. Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan
asing bagi psien
10. Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman
mungkin
11. Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang
sensitif tehadap suara berfrekuwensi tinggi atau perubahan kemampuan
penglihatan
METODE KOMUNIKASI PADA LANSIA

1. Duduk tegak, rileks, dan menghadap lansia secara muka dengan


mungka,posisi ini menunjukkan saya siap dan mau mendengarkan.
2. Mempertahankan kontak mata. Sebaikknya mata perawat sejajar
dengan pama klien lansia. Tempat duduk perawat atau pemberi
asuhan tidak lebih tinggi dari tempat duduk lansia. Kontak mata
harus spontan dan wajar
3. Tubuh perawat sedikit membungkuk atau sikap menghormati
kearah lansia.Biasanya secara spontan tubuh seseorang langsung
bergerak sedikit mendekat pada lansia yang sedang biacara. Bila ia
ingin mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan
LANJUT

4. Mempertahankan sikap tubuh yang terbuka. Hindari duduk dengan


kedua kaki atau tangan bersilang karena posisi semacam ini
menunjukkan sikap defensive, posisi tubuh perawat harus
menunjukkan bahwa dirinya bersedia menerima dan membantu,
seperti pintu yang terbuka yang mengundang oranguntuk masuk
tanpa mengetuk

5. Mempertahankan posisi tubuh yang rileks, memang sulit untuk


mempertahankan posisi tubuh yang rileks penuh karena
mendengarkan dengan seluruh dirinya perawat sudah mengeluarkan
banyak tenaga akan tetapi, suasana tegang dapat dicegah dengan
SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF
1. Dapat di percaya (credible)
Kelebihan-kelebihan tersebut dapat mampu memikat khalayak sehingga mau
mendengarkan pembicaraannya, mempercayai pembicaraannya, dan melaksanakan
pesan yang telah disampaikan
2. Konteks (Context)
Pesan yang disampaikan hendaknya sesuai dengan sasaran untuk memenuhi
kepentingan dan dibutuhkan pasien saat ini
3. Isi (Content)
Isi materi meruupakan initi dari kegiatan komunikasi. Sesuai dengan tujuan
komunikasi yang dilakukan, dengan harapan akan memberikan efek positif yaitu
terjadi perubahan perilaku klien
4. Kejelasan (Clarity)
Komunikasi harus dapat dimengertidan diterima, maka kejelasan dari pesan itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai