Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS KOPING INDIVIDU TIDAK EEKTIF

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. DWI ARIF PURNOMO AJI (G1B117005)


2. APRIADI RAHMAD (G1B117006)
3. SRI RAHAYU PUTRI (G1B117007)
4. RANI ANGGRAINI (G1B117008)
5. DIAN ANNA SARI (G1B117017)
6. ANA KURNIAWATI (G1B117019)
7. TATA HAYATI (G1B117020)
8. RINIDA ELVITA (G1B117021)
9. REZA ATIKA (G1B117030)
10. NITA ANDRIANA PUTRI (G1B117031)
11. YENI GUSMIDA PABUNTA (G1B117037)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPARAWATAN

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan. Tugas
Asuhan keperawatan kasus koping individu tidak efektif. Dan kami
berterimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu, sehingga kami
lebih mudah dalam menyelesaikan tugas asuhan keperawatan ini.

Kami menyadari bahwa laporan tugas ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penulisan, penyusunan kata demi
kata maupun dari segi bahasa. Oleh karena itu, kami mengharapkan kepada semua
pihak untuk memberikan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran dari para
pembaca yang sifatnya membangun yang akan kami terima dengan senang hati
demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

Jambi,27 September 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
ASUHAN KEPERAWATAN........................................................................1
1.Kasus Koping individu tidak efektif.........................................................1
2. Pengkajian keperawatan...........................................................................2
3. Diagnosis keperawatan............................................................................7
4. Intervensi keperawatan............................................................................8
5. Implementasi Keperawatan......................................................................8
6. Evaluasi keperawatan ..............................................................................11
1. Kasus Koping Individu Tidak Efektif

Tn.A berumur 60 tahun datang ke Poliklinik Jiwa RSJ Provinsi Jambi


bersama istrinya pada tanggal 16 Maret 2020 pukul 09.00 WIB untuk melakukan
kontrol ulang. Klien tinggal di Perumahan Lazio Blok C bersama istri dan 1
anaknya yang berusia 20 tahun, serta mertuanya. Klien pernah mengalami
pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu mengalami kebangkrutan dalam
usaha tekstilnya pada tahun 2019. Istri klien mengatakan 2 bulan semenjak
kejadian itu Tn.A suka melamun, menyendiri di kamar, suka marah-marah, tidak
mau bergaul dengan masyarakat, jarang berkomunikasi dengan orang lain sampai
hubungan dengan tetangga menjadi renggang.
Pada saat pengkajian di dapatkan hasil TD 130/90 mmHg, HR 80 x/i, RR
20 x/i, T 36,8◦C. Klien tampak rapi, terawat dan bersih, tidak ada bekas luka,
tidak ada kelainan fisik yang tampak. Tn.A tampak lebih sering menunduk,
kontak mata tidak terlalu fokus saat berbicara, lebih banyak diam saat ditanya.
Klien mengatakan selalu memikirkan agar dirinya dapat memiliki usaha kembali
dan klien merasa sedih jika mengingat kembali hal itu, klien mengatakan
semenjak kejadian itu klien merasa sering sakit,perubahan pola tidur,sering
merasa keletihan dan sering mengeluh tidak mampu mengatasi masalah yg
dihadapi.klien tidak bisa bercerita dengan orang lain.
Menurut istri Tn.A, saat ini Tn.A tidak lagi bekerja dan lebih banyak
mengurung diri di rumah. Kebutuhan sehari-hari keluarga Tn.A dipenuhi oleh
Istrinya yang berjualan kebutuhan pokok. Klien rutin konsumsi obat. Istri Tn.A
juga mengatakan apabila Tn.A mempunyai masalah lebih sering memendamnya
sendiri dan jarang menceritakan pada keluarganya, karena tidak ingin keluarganya
khawatir. Klien sering marah tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL KEPERAWATAN GERONTIK

1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. DATA BIOGRAFI
Pasien
Nama : Tn A
Tempat/Tanggal Lahir :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Latar Belakang Budaya : -
Pendidikan :-
Agama : islam
Pekerjaan : tidak bekrja
Alamat : Perumahan Lazio Blok C
B. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Tn.A berumur 60 tahun datang ke Poliklinik Jiwa RSJ Provinsi Jambi
bersama istrinya pada tanggal 16 Maret 2020 pukul 09.00 WIB untuk
melakukan kontrol ulang. Pada saat pengkajian di dapatkan hasil TD 130/90
mmHg, HR 80 x/i, RR 20 x/i, T 36,8◦C. Klien tampak rapi, terawat dan
bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada kelainan fisik yang tampak. Tn.A
tampak lebih sering menunduk, kontak mata tidak terlalu fokus saat
berbicara, lebih banyak diam saat ditanya. Klien mengatakan selalu
memikirkan agar dirinya dapat memiliki usaha kembali dan klien merasa
sedih jika mengingat kembali hal itu, klien mengatakan semenjak kejadian itu
klien merasa sering sakit,perubahan pola tidur,sering merasa keletihan dan
sering mengeluh tidak mampu mengatasi masalah yg dihadapi.klien tidak bisa
bercerita dengan orang lain.
Menurut istri Tn.A, saat ini Tn.A tidak lagi bekerja dan lebih banyak
mengurung diri di rumah. Kebutuhan sehari-hari keluarga Tn.A dipenuhi oleh
Istrinya yang berjualan kebutuhan pokok. Klien rutin konsumsi obat. Istri
Tn.A juga mengatakan apabila Tn.A mempunyai masalah lebih sering
memendamnya sendiri dan jarang menceritakan pada keluarganya, karena
tidak ingin keluarganya khawatir. Klien sering marah tiba-tiba tanpa alasan
yang jelas.

C. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :


Klien pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu
mengalami kebangkrutan dalam usaha tekstilnya pada tahun 2019. Istri klien
mengatakan 2 bulan semenjak kejadian itu Tn.A suka melamun, menyendiri
di kamar, suka marah-marah, tidak mau bergaul dengan masyarakat,
jarang berkomunikasi dengan orang lain sampai hubungan dengan tetangga
menjadi renggang.

D. Riwayat Kesehatan Keluarga :


Tidak terkaji

E. Pola Aktivitas Sehari – hari ( Dikaji mulai bangun sampai tidur kembali)
Menurut istri Tn.A, saat ini Tn.A tidak lagi bekerja dan lebih banyak
mengurung diri di rumah. Kebutuhan sehari-hari keluarga Tn.A dipenuhi oleh
Istrinya yang berjualan kebutuhan pokok. Klien rutin konsumsi obat. Istri
Tn.A juga mengatakan apabila Tn.A mempunyai masalah lebih sering
memendamnya sendiri dan jarang menceritakan pada, karena tidak ingin
keluarganya khawatir. Klien sering marah tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.

F. Pengkajian Psikososial, Emosional, dan Spritual


 Psikososial
Klien tinggal di Perumahan Lazio Blok C bersama istri dan 1 anaknya
yang berusia 20 tahun, serta mertuanya. Klien pernah mengalami
pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu mengalami kebangkrutan
dalam usaha tekstilnya pada tahun 2019.
Istrinya mengatakan 2 bulan semenjak kejadian itu Tn.A suka
melamun, menyendiri di kamar, suka marah-marah, tidak mau bergaul
dengan masyarakat, jarang berkomunikasi dengan orang lain sampai
hubungan dengan tetangga menjadi renggang.
Klien selalu memikirkan agar dirinya dapat memiliki usaha kembali
dan klien merasa sedih jika mengingat kembali hal itu, dan juga klien
sering mengeluh tidak mampu mengatasi masalah yg dihadapi. klien tidak
bisa bercerita dengan orang lain.
Menurut istri Tn.A, saat ini Tn.A tidak lagi bekerja dan lebih banyak
mengurung diri di rumah. Kebutuhan sehari-hari keluarga Tn.A dipenuhi
oleh Istrinya yang berjualan kebutuhan pokok. Istri Tn.A juga
mengatakan apabila Tn.A mempunyai masalah lebih sering
memendamnya sendiri dan jarang menceritakan pada keluarganya, karena
tidak ingin keluarganya khawatir. Klien sering marah tiba-tiba tanpa
alasan yang jelas.
 Identifikasi Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap I
o Apakah klien mengalami sulit tidur? (ya )
o Apakah klien sering merasa gelisah ( ya )
o Apakah klien sering murung / menangis sendiri? (ya)
o Apakah klien sering was- was/ khawatir? (ya)

Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika terdapat lebih dari atau sama dengan I
jawaban iya

Pertanyaan Tahap II

 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam satu bulan (ya)
 Ada masalah atau banyak pikiran (ya)
 Ada gangguan atau ada masalah dengan keluarga (tidak)
 Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter (tidak)
 Cenderung mengurung diri? (iya)
Bila terdapat lebih dari atau sama dengan satu jawaban”iya” positif
terdapat masalah emosional
 Spiritual
Tidak terkaji

G. Stres dan Koping


1. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
Klien mengatakan selalu memikirkan agar dirinya dapat memiliki
usaha kembali dan klien merasa sedih jika mengingat kembali hal
itu, klien mengatakan semenjak kejadian itu klien merasa sering
sakit,perubahan pola tidur,sering merasa keletihan dan sering
mengeluh tidak mampu mengatasi masalah yg dihadapi.klien tidak
bisa bercerita dengan orang lain.
b. Stressor jangka panjang
Saat ini Tn.A tidak lagi bekerja dan lebih banyak mengurung diri di
rumah. Kebutuhan sehari-hari keluarga Tn.A dipenuhi oleh Istrinya
yang berjualan kebutuhan pokok Istri Tn.A juga mengatakan
apabila Tn.A mempunyai masalah lebih sering memendamnya
sendiri dan jarang menceritakan pada keluarganya, karena tidak
ingin keluarganya khawatir. Klien sering marah tiba-tiba tanpa
alasan yang jelas.
 Kemampuan klien berespon terhadap stresor
Klien tidak mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. klien tidak
bisa bercerita dengan orang lain.
 Strategi koping yg digunakan
Paien mengatakan apabila Tn A mempunyai masalah masalah lebih
sering memendamnya sendiri dan jarang menceritakan kepada keluarga
 Strategi adaptasi disfungsional
Klien sering marah tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
 Harapan Klien
Klien mengatakan selalu memikirkan agar dirinya dapat memiliki usaha
kembali

H. PENGKAJIAN KLIEN
1. Fisik
Tanda-tanda vital

 Suhu : 36,8 ◦C
 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Nadi : 80 x/i
 Pernapasan : 20x/i
 Tinggi badan :-
 Berat badan :-
ANALISA MASALAH
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Percaya diri tidak Koping individu tidak
Klien mengatakan selalu adekuat dalam efektif
memikirkan agar dirinya dapat kemampuan koping
memiliki usaha kembali dan klien
merasa sedih jika mengingat
kembali hal itu, klien mengatakan
semenjak kejadian itu klien
merasa sering sakit,perubahan
pola tidur,sering merasa keletihan
dan sering mengeluh tidak mampu
mengatasi masalah yg
dihadapi.klien tidak bisa bercerita
dengan orang lain.

DO:
 Tn.A tampak lebih sering
menunduk,
 Kontak mata tidak terlalu
fokus saat berbicara,
 Lebih banyak diam saat
ditanya.
 Klien pernah mengalami
pengalaman yang tidak
menyenangkan yaitu
mengalami kebangkrutan
dalam usaha tekstilnya
pada tahun 2019.
 Istri klien mengatakan
Tn.A suka melamun,
menyendiri di kamar, suka
marah-marah, tidak mau
bergaul dengan
masyarakat, jarang
berkomunikasi dengan
orang lain sampai
hubungan dengan tetangga
menjadi renggang.
 Menurut istri Tn.A, saat ini
Tn.A tidak lagi bekerja
dan lebih banyak
mengurung diri di rumah.
 Kebutuhan sehari-hari
keluarga Tn.A dipenuhi
oleh Istrinya yang
berjualan kebutuhan
pokok.
 Klien rutin konsumsi obat.
 Istri Tn.A juga
mengatakan apabila Tn.A
mempunyai masalah lebih
sering memendamnya
sendiri dan jarang
menceritakan pada
keluarganya, karena tidak
ingin keluarganya
khawatir.
 Klien sering marah tiba-
tiba tanpa alasan yang
jelas.

2. DIAGNOSIS PRIORITAS KEPERAWATAN

1. Koping individu tidak efektif b.d Percaya diri tidak adekuat dalam
kemampuan koping
3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn.D

Ruang : yudistira

No. M.R. :-

Diagnosa
Tujuan Intervensi Implem
Keperawatan

1.Koping Setelah dilakukan SP 1 : Terlampir d


individu intervensi keperawatan
tidak selama 3x24 jam, pasien 1. Bina hubungan saling pecaya,
efektif b.d secara konsisten Memberikan salam terapeutik dan
Percaya diharapkan mampu: kenalan ( Memberikan salam, berjabat
diri tidak tangan dengan pasien,Memperkenalkan
adekuat 1. Mengidentifikasi nama Perawat dengan sopan,
dalam pola koping menanyakan nama pasien, Memanggil
kemampu efektif nama panggilan yang
an koping disukai,Menyampaikan tujuan interaksi
2. Mengidentifikasi
)
pola koping yg
tidak efektif 2. Melakukan validasi data
( Menanyakan perasaan pasien hari ini
3. Melaporkan
dan Memvalidasi masalah pasien )
penurunan stres
4. Memverbalkan 3. Melakukan kontrak ( Waktu,Tempat
kontrol perasaan dan Topik )

SP 2 :

1. Membantu/kaji pasien mengenal status


koping yang digunakan ::

 Mengkaji kapan mulai terjadi


perasaan tidak nyaman
 Mengkaji sebab, tanda dan gejala
perasaan tidak nyaman
 mengkaji hubunganya dengan
kejadian dan perubahan hidup.
2. Mendiskusikan dengan pasien tentang:

 menilai kemampuan untuk


menghubungkan fakta
 dengarkan baik-baik saat pasien
berbicara untuk mengumpulkan
fakta, amati ekspresi wajah, gerak
tubuh, kontak mata, posisi tubuh,
gerak tubuh, serta nada intensitas
suara, berikan dukungan jika
pasien mengungkapkan
perasaanya.
 berikan dukungan jika pasien
mengungkapkan perasaanya,
tentukan risiko adanya perilaku
merugikan diri sendiri yang
dilakukan pasien.
 Motivasi untuk melakukan
evaluasi perilaku sendiri : apa
yang positif pada dirinya, apa
yang perlu
 Fasilitasi mengungkapkan
pengalaman emosional yang
menyakitan
 Fasilitas mengindentifikasi
ansumsi interpersonal yang
melatarbelakangi pengalaman
emosional
 Fasilitasi membedakan
pengungkapan ekspres emosi
yang kuat diperbolehkan dan
yang merusak hubungan
 Fasilitas menetralkan kembali
emosi yang negetif dengan teknik
napas dalam
 Memberikan reinforcement
positif. ditingkatkan, apa yang
dipelajari tentang dirinya, bantu
pasien memecahkan masalah
dengan cara yang konstruktif.
SP 3 :

1. Mengevaluasi respon pasien terhadap


tindakan ( Data subyektif dan Data
Obyektif )

2. Melakukan rencana tindakan lanjut.

3. Melakukan kontrak untuk pertemuan


berikutnya ( Waktu,Tempat dan
Topik )

Nama Pengkaji : Kelompok 1

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : Tn.D

Ruangan : Yudistira

No.RM :
Diagnosa Keperawatan EVALUASI
Koping individu tidak Sp 1
efektif b.d Percaya diri
tidak adekuat dalam S: Tn.A mengatakan merasa sedikiit lega setelah
kemampuan koping diajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa
cemas

O: klien tampak terbuka saat diajak berbicara

A:

1. Tn.A mampu mengidentifikasi pola koping


efektif
2. Tn.A mampu mengidentifikasi pola koping
tidak efektif
3. Tn.A mampu melaporkan penurunan stres
4. Tn.A mampu mengontrol perasaan cemas yang
dirasakannya

P: Menganjurkan klien untuk menerapkan rencana


kegiatan serta menganjurkan klien agar mau membuka
diri pada orang-orang sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai