KEPERAWATAN JIWA
TAHUN AKADEMIK 2021 / 2022
Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta Pusat, Kode Pos 10510
Telp/Faks: 021-42802202
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama Mahasiswa : Dwita Puji Lestari
NPM : 202109400100191
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. D (L) Tanggal Pengkajian : 07 Juni 2022
Umur : 53 tahun RM No : 01-88-70
Informan : Klien Tanggal Masuk RS : 08 April 2022
II. ALASAN MASUK
Klien masuk Rumah Sakit Jiwa Klender pada tanggal 08 April 2021 dengan keluhan
klien mengatakan sering gelisah, sering marah-marah dan mendengar suara-suara
“kamu tidak berguna lebih baik kamu mati saja”. Klien sering tampak menyendiri,
bicara tidak nyambung.
IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 150/75 mmHg N: 90 x/menit S: 36,5 ℃ P: 20 x/menit
2. Ukur : TB: 170 cm BB: 110 Kg
3. Keluhan fisik: (√) Ya ( ) Tidak
Jelaskan: Klien mengatakan jalannya pincang, klien mengatakan badannya terlalu
gendut, klien mengatakan giginya sudah tidak lengkap lagi sehingga klien merasa malu
dengan fisik yang dia punya.
Masalah Keperawatan: harga diri rendah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan:
Laki-laki Tinggal serumah
Perempuan Meninggal
Garis keturunan
Pasien
Jelaskan: Klien awalnya tinggal dengan kedua orang tuanya karena adik dan
kakaknya sudah berkeluarga semua dan tinggal Bersama keluarga nya. Hanya saja
saat orang tuanya meninggal klien tinggal Bersama kakak permpuannya, Klien
mengatakan bapak dan ibunya mendidik dia dengan baik, pola komunikasi terarah.
Klien mengatakan jika terdapat masalah dalam keluarganya dibicarakan dengan
baik. Hanya saja sejak ditinggal oleh kedua orang tuanya klien merasa sedih dan
sering menyendiri sehingga tidak banyak berkomunikasi dengan keluarganya yang
lain.
Masalah Keperawatan: harga diri rendah
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan semua bagian tubuh disukai.
b. Identitas
Klien mengatakan dirinya dalah seorang laki-laki.
c. Peran
Klien mengatakan bahwa ia adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara, hanya ia yang
tinggal Bersama kedua orang tuanya karena ia belum menikah, ia berkerja
sebagai accounting, dan juga menjaga kedua orang tuanya. Hanya saja saat
setelah diberhentikan dari pekerjaannya dan sulit untuk mendapatkan pekerjaan
kembali klien merasa malu, gagal dan tidak berguna, sehingga menyebabkan
klien sering mengurung diri di kamarnya. Klien banyak melamun dan berakhir
dengan banyak mendengar suara-suara yang mengatakan bahwa ia tidak
berguna.
d. Ideal diri
Klien ingin sembuh hanya saja ia merasa keluarganya sudah tidak
membutuhkannya sehingga ia menjadi malas untuk minum obat dan malah
menjadi menikmati ketika ada suara-suara yang ia dengarkan.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa dirinya sangat berharga meskipun ia menjadi
kehilangan keluarganya dan harus di rawat di rumah sakit ini. Klien merasa
sedih, merasa tidak berharga dan tidak berguna saat setelah dipecat dari
pekerjaanya dan sulit untuk mendapatkan pekerjaan kembali.
Masalah Keperawatan: harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti:
Klien mengatakan tn. Dody adalah orang yang sangat dekat dengannya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan sering mengikut kegiatan kelompok seperti bersih-bersih,
hanya saja setelahnya klien berdiam diri lagi didalam kamarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Ada. Klien sulit memulai pembicaraan dengan orang lain, tidak ingin
memperkenalkan diri duluan, kontak mata sedikit kurang.
Masalah Keperawatan: isolasi sosial
4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan:
Klien mengatakan sakitnya datang dari tuhan dan yakin bahwa sakitnya bisa
sembuh.
b. Kegiatan ibadah:
Klien mengatakan agamanya Kristen. Klien mengatakan selama dirawat klien
tidak pernah mengikuti kegiatan beribadah.
Masalah Keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan
2. Pembicaraan
(√ ) Cepat (√ ) Keras ( ) Gagap (√ ) Inkoheren
( ) Apatis ( ) Lambat ( ) membisu (√ ) Tidak mampu memulai bicara
Jelaskan: Pada tanggal 07 juni 2022 klien berbicara dengan perawat dengan cepat
dan tidak nyambung. Hanya saja klien selalu menjawab ketika ditanya oleh
perawat, hanya saja pola pikir klien terkadang tidak nyambung dan susah untuk
berkonsentrasi sehingga setiap pertanyaan terkadang harus di tanyakan berkali-kali
hingga mendapatkan jawaban yang sesuai dengan apa yang ditanyakan. Klien tidak
dapat memulai pembicaraan sehingga jika perawat tidak bertanya klien tidak
berbicara apa-apa. Pada tanggal 09 juni 2022 klien berbicara dengan keras dan
terkesan menghindar dari pembicaraan yang dimulai oleh perawat.
Masalah Keperawatan: Isolasi sosial, Resiko perilaku kekerasan
3. Aktivitas Motorik
( ) Lesu ( ) Tegang ( √ ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif
Jelaskan: pada tanggal 07 juni 2022, Ketika berbicang-bincang dengan perawat,
klien menjawab pertanyaan perawat hanya saja kebanyak klien bercerita tentang
apa yang ia pikirkan sehingga tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh
perawat. Pasien sering berdiam diri dikamarnya hanya saja saat berbicara kontak
mata kurang, berbicara sering tidak nyambung. Pada tanggal 09 juni 2022, ketika
diajak berbicara klien tampak menatapa perawat dengan tatapan tajam, tangan
sedikit mengepal, dan berbicara dengan nada yang keras.
Masalah Keperawatan: isolasi sosial, resiko perilaku kekerasan
4. Alam Perasaan
( √ ) Sedih ( ) Ketakutan ( √ ) Putus Asa ( ) Khawatir
( ) Gembira berlebihan
Jelaskan: Klien mengatakan sedih karena telah dipecat dari pekerjaannya dan
merasa putus asa karena tidak bisa mendapat pekerjaan kembali.
Masalah Keperawatan: harga diri rendah
5. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul ( √ ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan: Ketika berbicara afek cenderung labil klien terkadang berekspresi sesuai
dengan stimulus terkadang tidak. Bahkan ketika tidak ingin diganggu klien sangat
pendiam, tidak berekspresi, pandangan mata kosong, dan sikap tubuh kaku.
Masalah Keperawatan: isolasi sosial
7. Persepsi
( √ ) Halusinasi pendengaran ( ) Halusinasi Penglihatan ( ) Halusinasi
Perabaan
( ) Halusinasi pengecapan ( ) Halusinasi Penghidu
Jelaskan: Klien mengatakan sering mendengar suara-suara di telinga kanan dan kiri,
klien mengatakan suara itu membuat ia ketakutan, klien mengatakan suara itu
datang 1 kali sehari pada malam hari saat ingin tidur, klien mengatakan suara itu
datang selama 1 menit, klien mengatakan isinya “kamu tidak berguna, lebih baik
kamu mati saja”.
Masalah Keperawatan: Halusinasi pendengaran
8. Proses pikir
( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking (√)Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan: Klien mengalami gangguan proses pikir. Pada saat berbicara dengan
perawat klien berbicara secara jelas hanya saja sering mengulang-ngulang
pebicaraaan dan menjawab pertanyaan tidak jelas. Sehingga perlu menanyakan
sesuatu hal secara berulang supaya mendapatkan jawaban yang benar.
Masalah Keperawatan: harga diri rendah
9. Isi Pikir
( √ ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) Depersonalisasi ( ) Ide yang terkait ( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistik ( ) Sisip piker ( ) Siar piker ( )
Kontrol pikir
Jelaskan: Klien selalu berbicara tentang obsesinya menjadi orang kaya, klien juga
menunjukkan tulisan klien yang berisikan daftar orang kaya yang ada diindonesia.
Sebelum dirawat klien juga mengatakan sering membaca berita dimedia online
tentang orang-orang kaya.
Masalah keperawatan: tidak terdapat masalah keperawatan
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka Panjang ( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Kofabulasi
Jelaskan: Klien tidak mengalami gangguan daya ingat. Klien dapat menjawab dan
menjelaskan yang perawat tanyakan dengan baik.
Masalah Keperawatan: Tidak terdapat masalah keperawatan
Isolasi social
Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Risiko perilaku kekerasan
3. Isolasi social
4. Harga diri rendah kronik
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n
1. Gangguan Tujuan Umum: Setelah..x interaksi klien 1. Bina hubungan saling
persepsi Klien dapat menunjukan ekspresi percaya dengan
sensori: mengontrol wajah bersahabat, menggunakan prinsip
Halusinasi halusinasi yang menunjukan rasa senang, komunikasi terpeutik:
pendengaran dialami ada kontak mata, mau a. Sapa baik klien
berjabat tangan, mau dengan ramah baik
TUK 1: menyebutkan nama, mau verbal maupun
Klien dapat menjawab salam, klien non verbal.
membina mau duduk berdampingan b. Perkenalkan diri
hubungan saling dengan perawat, mau dengan sopan.
percaya mengutarakan masalah c. Tanyakan nama
yang dihadapi. lengkap dan nama
panggilan yang
disukai klien.
d. Jelaskan tujuan
pertemuan.
e. Jujur dan menepati
janji.
f. Tunjukan sikap
empati dan
menerima klien apa
adanya.
g. Beri perhatian dan
perhatikan
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n kebutuhan dasar
klien.
TUK 2: Setelah..x interaksi klien 1. Adakan kontak
Klien dapat dapat menyebutkan: sering dan singkat
mengenal 1. Isi secara bertahap
halusinasinya 2. Waktu 2. Observasi tingkah
3. Frekuensi laku yang terkait
4. Situasi dan kondisi dengan halusinasi
yang menimbulkan (Verbal dan non
halusinasi verbal)
3. Bantu mengenal
halusinasi
a. Jika menemukan
klien sedang
halusinasinya
tanyakan apakah
ada suara/bisikan
yang di dengar
atau melihat
bayangan tanpa
wujud atau
merasakan
sesuatu yang
tidak ada
b. Jika klien
menjawab iya,
lanjutkan apa
yang dialaminya
c. Katakana bahwa
perawat percaya
klien mengalami
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n hal tersebut,
namun perawat
sendiri tidak
mengalaminya
(dengan nada
bersahabat, tidak
menuduh dan
menghakimi)
d. Katakan bahwa
ada klien lain
yang mengalami
seperti pasien
e. Katakana bahwa
perawat akan
membantu pasien
4. Jika klien tidak
sedang berhalusinasi,
klasifikasi tentang
adanya pengalaman
halusinasi,
diskusikan dengan
klien: isi, waktu, dan
frekuensi halusinasi,
situasi dan kondisi
yang dapat memicu
muncul atau tidaknya
halusinasi
5. Diskusi tentang apa
yang dirasakan saat
terjadi halusinasi
6. Dorong untuk
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n mengungkapkan
perasaan saat terjadi
halusinasi
7. Diskusikan tentang
dampak yang akan
dialaminya jika
pasien menikmati
halusinasinya
TUK 3: Setelah...x interaksi klien: 1. Identifikasi Bersama
Klien dapat a. menyebutkan tentang cara tindakan
mengontrol tindakan yang jika terjadi halusinasi
halusinasi biasanya dilakukan 2. Diskusikan manfaat
untuk mengendalikan cara yang digunakan
halusinasinya klien:
b. Menyebutkan cara a. Jika cara
baru mengontrol tersebut adaptif
halusinasinya beri pujian
c. Memilih dan b. Jika maladaftif
mengdemostrasikan diskusikan
cara mengatasi dengan klien
halusinasi kerugian cara
d. Melaksanakan cara tersebut
yang dipilih untuk 2. Diskusikan cara beri
mengendalikan untuk
halusinasi memutus/mengontrol
e. Mengikuti terapi hjalusinasi klien
aktivitas kelompok a. Menghardik
halusinasi:
katakana pada
diri sendiri
bahwa tidak
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n nyata (saya tidak
mau mendengar
pada saat
halusinasi terjadi
b. Menemui orang
lain untuk
bercakap-cakap
jika halusinasi
dating
c. Membuat dan
melaksanakan
jadwal kegiatan
sehari-hari yang
telah disusun
d. Memberikan
pendidikan
kesehatan
tentang
penggunaan obat
untuk
mengendalikan
halusinasinya
3. Bantu klien memilih
cara yang sudah
dianjurkan dan
dilatih untuk
mencobanya
4. Pantau pelaksanaan
tindakan yang telah
dipilih dan dilatih,
jika berhasil beri
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n puian
5. Libatkan pasien
dalam TAK:
stimulasi persepsi
TUK 4: Setelah..x interaksi 1. Buat kontrak
Klien dapat keluarga: pertemuan dengan
dukungan dari a. Menyatakan setuju keluarga (waktu,
keluarga dalam untuk mengikuti tempat, topik)
mengontrol pertemuan dengan 2. Diskusikan dengan
halusinasi perawat keluarga:
b. Menyebutkan a. Pengertian
pengertian, tanda dan halusinasi
gejala, proses b. Tanda-gejala
terjadinya dan c. Proses terjadinya
tindakan untuk d. Cara yang bisa
mengendalikan dilakukan oleh
halusinasi klien dan
keluarga untuk
memutusi
halusinasinya
e. Cara merawat
klien halusinasi
dirumah
f. Beri informasi
waktu follow up
atau kapan perlu
mandapat
bantuan
3. Beri reinforcement
positif atas
keterlibatan keluarga
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n TUK 5: Setelah..x klien dapat: 1. Diskusikan tentang
Klien 1. Manfaat minum obat manfaat dan kerugian
menggunakan obat 2. Kerugian tidak minum tidak minum obat,
dengan benar obat dosis, nama,
3. Nama, warna, dosis, frekuensi, dan efek
efek terapi, samping minum obat
efeksamping 2. Pantau saat pasien
4. Klien dapat minum obat
mendemostrasikan 3. Anjurkan pasien minta
pengguanaan obat sendiri obatnya pada
perawat
4. Beri reimorment jika
pasien menggunakan
obat dengan benar
5. Diskusikan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi
dengan dokter
6. Anjurkan klien
berkontruksi dengan
dokter/perawat jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan
2. Risiko Tujuan Umum: Setelah..x interaksi klien 1. Bina hubungan saling
perlaku Klien dapat menunjukan ekspresi percaya dengan
kekerasan mengontrol wajah bersahabat, menggunakan prinsip
perilaku menunjukan rasa senang, komunikasi terpeutik:
kekerasan. ada kontak mata, mau b. Sapa baik klien
berjabat tangan, mau dengan ramah baik
TUK 1: menyebutkan nama, mau verbal maupun non
Klien dapat menjawab salam, klien verbal.
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n membina mau duduk berdampingan c. Perkenalkan diri
hubungan saling dengan perawat, mau dengan sopan.
percaya dengan mengutarakan masalah d. Tanyakan nama
perawat. yang dihadapi. lengkap dan nama
panggilan yang
disukai klien.
e. Jelaskan tujuan
pertemuan.
f. Jujur dan menepati
janji.
g. Tunjukan sikap
empati dan
menerima klien apa
adanya.
2. Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien.
TUK 2: Setelah..x interaksi, klien 1. Bantu klien
Klien dapat menceritakan penyebab mengungkapkan
mengidentifikasi perilaku kekerasan yang perasaan marahnya :
penyebab perilaku dilakukannya : a. Motivasi klien
kekerasan yang 1. Klien dapat untuk menceritakan
dilakukannya menceritakan penyebab penyebab rasa kesal
perasaan jengkel/kesal atau jengkelnya.
baik dari diri sendiri 2. Dengarkan tanpa
maupun lingkungannya. menyela atau
memberi penilaian
setiap ungkapan
perasaan klien.
TUK 3: Setelah...x interaksi klien 1. Anjurkan klien
Klien dapat dapat: mengungkapkan apa
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n mengidentifikasi a. Klien dapat yang dialami dan
tanda-tanda mengungkapkan dirasakan saat marah/
perilaku kekerasan perasaan jengkel.
jengkel/kesal. 2. Observasi tanda dan
b. Klien dapat gejala perilaku
menyimpulkan tanda kekerasan pada klien.
dan gejala 3. Simpulkan bersama
jengkel/kesal yang klien tanda dan gejala
dialaminya jengkel/kesal yang
akan dialami.
TUK 4: Setelah..x interaksi, klien 1. Anjurkan klien untuk
Klien dapat membuat : mengungkapkan
mengidentifikasi 1. Klien dapat perilaku kekerasan
perilaku kekerasan mengungkapkan yang biasa dilakukan
yang biasa perilaku kekerasan klien (verbal, pada
dilakukan yang biasa dilakukan. orang lain, pada
2. Klien dapat bermain lingkungan dan pada
peran sesuai perilaku diri sendiri).
kekerasan yang biasa 2. Bantu klien bermain
dilakukan. peran sesuai dengan
3. Klien dapat perilaku kekerasan
mengetahui cara yang yang biasa dilakukan.
biasa dilakukan untuk 3. Bicarakan dengan
menyelesaikan klien, apakah dengan
masalah. cara yang klien
lakukan masalahnya
selesai.
TUK 5: Setelah..x interaksi, klien 2. Bicarakan
Klien dapat dapat : akibat/kerugian dari
mengidentifikasi 1. Klien dapat cara yang digunakan
akibat perilaku menjelaskan akibat dari klien
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n kekerasan cara yang digunakan 3. Bersama klien
klien (akibat pada klien menyimpulkan akibat
sendiri, pada orang lain, dari cara yang
serta lingkungan). dilakukan klien
4. Tanyakan kepeda
klien “ Apakah ia
ingin mempelajari
cara baru yang sehat”.
TUK 6: Setelah..x interaksi, klien 1. Diskusikan kegiatan
Klien dapat dapat : fisik yang biasa
mendemonstrasika 1. Klien dapat dilakukan klien.
n cara fisik untuk menyebutkan contoh 2. Beri pujian atas
mencegah perilaku pencegahan perilaku kegiatan fisik klien
kekerasan kekerasan secara fisik : yang biasa
−Tarik nafas dalam. dilakukan.
−Pukul bantal. 3. Diskusikan dua cara
−Kegiatan fisik lain. fisik yang palingt
2. Klien dapat mudah dilakukan
mengidentifikasikan untuk mencegah
cara fisik untuk perilaku kekerasan,
mencegah perilaku yaitu : tarik nafas
kekerasan. dalam dan pukul
3. Klien mempunyai kasur serta bantal.
jadwal untuk melatih 4. Diskusikan cara
cara pencegahan fisik melakukan nafas
yang telah dipelajari dalam bersama
sebelumnya. klien.
4. Klien mengevaluasi 5. Beri contoh klien
kemampuan dalam tentang cara menarik
melakukan cara fisik nafas dalam.
sesuai jadwal yang 6. Minta klien
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n telah disusun. mengikuiti contoh
yang diberikan
sebanyak 5 kali.
7. Beri pujian positif
atas kemampuan
klien
mendemonstrasikan
cara menarik nafas
dalam.
8. Tanyakan perasaan
klien setelah selesai.
9. Anjurkan klien
menggunakan cara
yang telah dipelajari
saat marah/jengkel.
10. Diskusikan dengan
klien mengenai
frekuensi latihan
yang akan dilakukan
sendiri oleh klien.
11. Susun jadwal
kegiatan untuk
melatih cara yang
telah dipelajari.
TUK 7: Setelah..x interaksi, klien 1. Diskusikan cara
Klien dapat dapat : bicara yang baik
mendemonstrasika 1. Klien dapat dengan klien
n cara sosial untuk menyebutkan cara 2. Beri contoh cara
mencegah perilaku bicara (verbal) yang bicara yang baik:
kekerasan baik dalam mencegah a. Meminta
perilaku kekerasan: dengan baik.
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n a. Meminta dengan b. Menolak
baik. dengan baik.
b. Menolak dengan c. Mengungkapka
baik. n perasaan
c. Mengungkapkan dengan baik.
perasaan dengan 3. Meminta klien
baik. mengikuti contoh
2. Klien dapat cara bicara yang
mendemonstrasikan baik.
cara verbal yang baik. 4. Meminta dengan
baik “Saya minta
uang untuk beli
makan”.
5. Menolak dengan
baik “Maaf, saya
tidak bisa
melakukan karena
ada kegiatan lain”.
6. Mengungkapkan
perasaan dengan
baik “Saya kesal
karena permintaan
saya tidak
dikabulkan” disertai
dengan suara nada
rendah.
7. Minta klien
mengulang sendiri .
8. Beri pujian atas
keberhasilan klien.
9. Diskusikan dengan
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n klien tentang waktu
dan kondisi cara
bicara yang dapat
dilatih di ruangan,
misalnya: meminta
obat, baju, dll;
menolak ajakan
merokok, tidur tidak
tepat pada waktunya,
menceritakan
kekesalan pada
perawat.
10. Susun jadwal
kegiatan untuk
melatih cara ynag
telah dipelajari.
11. Klien mengevaluasi
pelaksanaan latihan
cara bicra yang baik
dengan mengisi
jadwal kegiatan (self
evaluation).
12. Validasi kemampuan
klien dalam
melaksankan latihan.
13. Berikan pujian atas
keberhasilan klien
Tanyakan kepeda
klien “Bagaimana
perasaan bapak denis
setelah latihan bicara
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n yang baik? Apakah
keinginan marah
berkurang?”
TUK 8: Setelah..x interaksi, klien 1. Diskusikan dengan
Klien dapat dapat: klien kegiatan ibadah
mendemonstrasika 1. Klien dapat yang pernah
n cara sosial untuk menyebutkan cara dilakukan
mencegah perilaku bicara (verbal) yang 2. Bantu klien menilai
kekerasan baik dalam mencegah kegiatan ibadah yang
perilaku kekerasan. dapat dilakukan di
2. Klien dapat ruang perawat
mendemonstrasikan 3. Bantu klien memilih
cara verbal yang baik kegiatan ibadah yang
3. Klien mempunyai akan dilakukan
jadwal untuk melatih 4. Minta klien
cara bicara yang baik mendemonstrasikan
4. Klien melakukan kegiatan ibadah yang
evaluasi terhadap dipilih
kemampuann cara 5. Beri pujian atas
bicara sesuai dengan keberhasilan
jadwal yang telah 6. Evaluasi pelaksanaan
disusun kegiatan ibadah
dengan mengisi
jadwal kegiatan
7. Susun jadwal
kegiatan untuk
melatih kegiatan
ibadah
8. Klien mengealuasi
pelaksanaan kegiatan
ibadah dengan
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n mengisi jadwal
kegiatan harian
9. Validasi kemampuan
klien dalam
melakukan validasi
10. Berikan pujian atas
keberhasilan klien
11. Tanyakan kepada
klien bagaimana
perasaan imam
setelah teratur
melaksanakan
ibadah? Apakah
keinganan marah
berkurang
TUK 9: Setelah..x interaksi, klien 1. Diskusikan dengan
Klien dapat: klien tentang jenis
mendemonstra 1. Klien dapat obatnya (nama,
siakan kepatuhan menyebutkan jenis, warna, besarnya);
minum obat untuk dosis, dan waktu waktu minum obat
mencegah perilaku minum obat serta (jika 3 kali: pkl
kekerasan. manfaat dari obat itu 07.00), 13.00, 19.00;
(prinsip 5 benar : cara minum obat).
benar orang, dosis, 2. Diskusikan dengan
waktu dan cara klien manfaat minum
pemberian). obat :
2. Klien a. Beda perasaan
mendemonstrasikan sebelum minum
kepatuhan minum obat dan sesudah
obat sesuai jadwal minum obat.
yang ditetapkan. b. Jelaskan bahwa
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n 3. Klien mengevaluasi jenis obat hanya
kemampuannya dalam boleh diubah oleh
mematuhi minum dokter.
obat. c. Jelaskan
mengenai akibat
minum obat yang
tidak teratur,
misalnya
penyakitnya
kambuh.
3. Diskusikan tentang:
a. Klien meninta
kepada perawat
(jika di RS)
kepada keluarga
(jika di Rumah).
b. Klien memeriksa
obat sesuai
dosisnya.
c. Klien meminum
obat pada waktu
yang tepat.
4. Susun jadwal minum
obat bersama klien.
5. Klien mengevaluasi
pelaksanaan minum
obta dengan mengisi
jadwal kegiatan
harian.
3. Isolasi social Tujuan umum: Setelah 2 x pertemuan, 1. Bina hubungan
Klien dapat klien dapat menerima saling percaya
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n berinteraksi dengan kehadiran perawat. dengan:
orang lain. Klien dapat a. Beri salam
mengungkapkan perasaan setiap
TUK 1: dan keberadaannya saat ini berinteraksi.
Dapat membina secara verbal: b. Perkenalkan
hubungan saling 1. Mau menjawab salam nama, nama
percaya 2. Ada kontak mata panggilan
3. Mau berjabat tangan perawat dan
4. Mau berkenalan tujuan perawat
5. Mau menjawab berkenalan
pertanyaan c. Tanyakan dan
6. Mau duduk panggil nama
berdampingan dengan kesukaan klien
perawat d. Tunjukkan sikap
7. Mau mengungkapkan jujur dan
perasaannya menepati janji
setiap kali
berinteraksi
e. Tanyakan
perasaan klien
dan masalah
yang dihadapi
kllien
f. Buat kontrak
interaksi yang
jelas
g. Dengarkan
dengan penuh
perhatian
ekspresi
perasaan klien
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n TUK 2: Setelah 1 x interaksi, klien 1. Tanyakan pada klien
Klien dapat dapat menyebutkan tentang:
menyebutkan penyebab isolasi sosial: a. Orang yang
penyebab isolasi a. Diri sendiri tinggal
sosial b. Orang lain serumah / teman
c. Lingkungan sekamar klien
b. Orang yang
paling dekat
dengan klien di
rumah/ di RS
c. Apa yang
membuat klien
dekat dengan
orang tersebut
d. Orang yang
tidak dekat
dengan klien di
rumah/di RS
e. Apa yang
membuat klien
tidak dekat
dengan orang
tersebut
f. Upaya yang
harus dilakukan
agar dekat
dengan orang
lain.
2. Diskusikan dengan
klien penyebab isolasi
sosial atau tidak mau
No Diagnosa Perencanaan
. keperawata Tujuan Kriteria hasil Tindakan keperawatan
n bergaul
3. Beri pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya
Implementasi Evaluasi
1. Data S:
Data subjektif : a. Klien mengatakan Namanya Tn. D
a. Klien mengatakan hari ini kepalanya b. Klien mengatakan sering mendengar
sedikit pusing suara-suara di telinga kiri dan kanannya
b. Klien mengatakan semalam c. Klien mengtakan suara itu membuat dia
halusinasinya muncul hanya saja ketakutan, jika sedang tidak bisa
didiamkan oleh klien mengontrol rasa marahnya maka pasien
Data objektif : akan lepas Kendal dan mengamuk
a. Klien tampak gelisah d. Klien mengatakan suara itu data 1 kali
b. Berbicara sering tidak nyambung sehari pada malam hari saat ingin tidur
c. Sering mengulang-ulang e. Klien mengatakan suara itu datang
pembicaraan selama kurang lebih 1 menit
2. Diagnosa keperawatan f. Klien mengatakan suara itu berisi “kamu
Gangguan persepsi sensori : halusinasi tidak berguna, lebih baik kamu mati
pendengaran saja”
3. Tindakan keperawatan O:
a. Membina hubungan saling percaya a. Klien tampak gelisah
b. Membantu klien mengenali b. Berbicara cepat
halusinasinya c. Klien sulit berkonsentrasi
c. Menanyakan isi halusinasi d. Pertanyaan dan jawaban kadang tidak
d. Menanyakan waktu terjadinya nyambung
Implementasi Evaluasi
halusinasi e. Sering mengulang-ulang pembicaraan
e. Menanyakan berapa sering f. Klien tampak menyendiri di kamar
halusinasi itu muncul A:
f. Menanyakan situasi apa yang Gangguan persepsi sensori : halusinasi
mencetus timbulnya halusinasi pendengaran
g. Menanyakan bagaimana perasaan P:
klien saat halusinasi muncul Evaluasi SP 1 haluasinasi
h. Mengajarkan klien cara menghardik Lanjutkan SP 2 halusinasi
halusinasinya
i. Mengangjurkan klien memasukkan TTD Perawat
cara menghardik halusinasi ke Dwita
dalam jadwal Latihan harian klien Dwita Puji Lestari
5. Rencana tindak lanjut/planning perawat
a. Menganjurkan klien melatih
menghardik halusinasi
b. Meminta klien memasukkan
menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan sehari-hari
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Evaluasi
1. Data S:
Data subjektif : a. Klien mengatakan sudah bisa
a. Klien mengatakan tadi siang habis menghardik dengan cara menutup
mengamuk telinga dan mengatakan “pergi-pergi
b. Klien mengatakan halusinasinya kamu suara palsu, kamu tidak nyata”
sangat mengganggunya b. Klien mengatakan sudah sering
c. Klien mengatakan kepalanya pusing bercakap-cakap dengan pasien RS jiwa
Data objektif : islam yang lainnya
a. Klien tampak gelisah c. Klien mengatakan sering melatih
b. Berbicara keras menghardik setiap harinya
c. Klien sulit berkonsentrasi O:
d. Pertanyaan dan jawaban kadang a. Klien tampak tegang
tidak nyambung b. Tatapan mata tajam
e. Kontak mata kurang c. Kontak mata kurang
f. Tatapan mata tajam d. Klien tampak menyendiri
g. Klien tampak menyendiri di kamar e. Sulit berkonsentrasi
2. Diagnosa keperawatan A:
Gangguan persepsi sensori : halusinasi Gangguan persepsi sensori : halusinasi
pendengaran pendengaran
3. Tindakan keperawatan P:
a. Membina hubungan saling percaya Evaluasi SP 2
b. Meminta klien mengulangi cara Lanjutkan SP 3
Implementasi Evaluasi
menghardik halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol TTD Perawat
halusinasi dengan cara bercakap- Dwita
cakap dengan orang lain Dwita Puji Lestari
d. Mengangjurkan klien memasukkan
cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap ke dalam jadwal
Latihan harian klien
4. Rencana tindak lanjut/planning perawat
a. Menganjurkan klien melakukan
bercakap-cakap dengan orang lain
untuk mengontrol halusinasinya
b. Menganjurkan klien memasukkan
menga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Evaluasi
1. Data S:
Data subjektif : a. Klien mengatakan masih ingat cara
a. Klien mengatakan hari ini mengontrol halusinasi dengan cara
perasaannya cukup tenang bercakap-cakap dengan orang lain
b. Klien mengatakan kepalanya sudah b. Klien mengatakan sering melakukan
tidak pusing kegiatan bersih-bersih kamar tidurnya
Data objektif : c. klien mengatakan bisa mengontrol
a. Klien tampak tenang halusinasinya
b. Berbicara cepat O:
c. Tatapan mata biasa a. Klien tampak tenang
d. Kontak mata (+) b. Berbicara biasa
2. Diagnosa keperawatan c. Klien tampak mempraktekkan
Gangguan persepsi sensori : halusinasi membersihkan kamar tidurnya
pendengaran d. Klien tampak memasukkan cara
3. Tindakan keperawatan melakukan kegiatan hatian yang sering
a. Membina hubungan saling percaya dilakukan ke dalam jadwal harian
b. Meminta klien mengulangi cara A:
mengontrol halusinasi dengan cara Gangguan persepsi sensori : halusinasi
bercakap-cakap dengan orang lain pendengaran
c. Mengajarkan klien mengontrol P:
halusinasi dengan cara melakukan Evaluasi SP (1,2,3)
aktivitas harian yang sering Lanjutkan SP 4
dilakukan
Implementasi Evaluasi
d. Mengangjurkan klien memasukkan TTD Perawat
cara mengontrol halusinasi dengan Dwita
cara melakukan aktivitas harian Dwita Puji Lestari
yang sering dilakukan
4. Rencana tindak lanjut/planning perawat
a. Menanjurkan klien melatih
mengintrol halusinasi dengan cara
melakukan hal-hal yang bisa
dilakukan (membereskan kamar)
b. Meminta klien memasukkan kedalam
jadwal kegiatan harian klien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Evaluasi
1. Data S:
Data subjektif : a. Klien mengatakan masih ingat cara
a. Klien mengatakan hari ini kepalanya mengontrol halusinasi dengan cara
sudah tidak pusing menghardik halusinasi, bercakap-cakap
b. Klien mengaakn halusinasinya dengan orang lain, serta melakukan
muncul 1 x semalam kegiatan harian yang sering dilakukan
c. Klien mengatkan dapat (membersihkan kamar)
mengendalikan halusinasinya b. Klien mengatakan jarang meminum obat
Data objektif : c. Klien mengatakan tahu jika setelah
a. Klien tampak tenang meminum obat halusinasinya dapat
b. Berbicara cepat terkontrol
c. Kontak mata (+) d. Klien mengatakan sudah hapal dengan
d. Klien kooperatif obat-obatan yang ia konsumsi
2. Diagnosa keperawatan O:
Gangguan persepsi sensori : halusinasi a. Klien tampak tenang
pendengaran b. Klien tampak mengerti jika jarus patuh
3. Tindakan keperawatan dalam meminum obat
a. Mengevaluasi SP 1,2,3 c. Kontak mata (+)
b. Meminta klien mengulangi cara d. Klien kooperatif
mengontrol halusinasi dengan cara e. Klien berbicara dengan baik
rutin meminum obat A:
c. Mengajarkan klien mengontrol Gangguan persepsi sensori : halusinasi
halusinasi dengan cara rutin pendengaran
Implementasi Evaluasi
meminum obat P:
d. Mengangjurkan klien memasukkan Evaluasi SP 1,2,3,4
cara mengontrol halusinasi dengan
cara rutin meminum obat TTD Perawat
4. Rencana tindak lanjut/planning perawat Dwita
a. Menganjurkan klien untuk selalu Dwita Puji Lestari
rutin minum obat
b. Meminta klien memasukkan jadwal
minum obat dalam jadwal kegiatan
sehari-hari