KEPERAWATAN JIWA
5021031086
GERBONG A
ALASAN MASUK
Keluarga mengatakan 2 minggu sebelum masuk RSJ, Klien sering tertawa sendiri dan
menurut klien ada suara-suara laki-laki yang mengajaknya berbicara, keluarga mengatakan
klien di rumah marah-marah, membanting barang, memukul keluarga, bicara tidak
nyambung.
I. FAKTOR PREDISPOSISI
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga √ 25
Tindak kriminal
Jelaskan No. 1,2,3 :
keluarga mengatakan klien di rumah marah-marah, membanting barang, memukul
keluarga, bicara tidak nyambung. Selama dirawat klien mengatakan bahwa tetangganya
selalu menjahati dia dengan mengatakan klien sakit dan klien tidak berguna, suara
tetangganya sering menganggu dan terus menerus, sehingga klien marah-marah dan
menyiram anak tetangganya dengan air. Saat akan menempuh pendidikan SI Klien perna
h mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan pernah dirawat di RSJSH pada bulan
Januari 2022. Klien pernah putus obat karena ketidaktahuan jika obat untuk gangguan ji
wa tidak boleh putus.
Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan
................................... ................................... ...........................................
................................... .................................... ...........................................
II. FISIK
III. PSIKOSOSIAL
Genogram
: Klien
: Laki Laki
: Perempuan
1. Konsep diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan menyukai semua anggota ba
dannya.
b. Identitas :
c. Peran : klien mengemban tanggung jawab sebagai kepa
la keluarga.
d. Ideal diri :
e. Harga diri : Klien merasa tidak dihargai dan merasa tidak d
apat bertanggung jawab terhadap keluarga.
2. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : tidak ada
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : tidak aktif
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien merasa keluarganya me
nggapnya negatif karena mengalami gangguan jiwa.
MasalahKeperawatan : isolasi sosial dan koping keluarga tidak efektif
3. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : -
b. Kegiatan ibadah : -
Masalah Keperawatan : tidak ada
2. Pembicaraan
cepat keras gagap √ inkoheren
apatis √ lambat membisu
tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: Klien terlihat sering menyendiri, pembicaraan lambat dan inkoheren karena
klien berbicara sambal tertawa sendiri, baik sedang sendiri maupun sedang melakukan
kegiatan.
Masalah keperawatan :
3. Aktivitas motorik
lesu tegang gelisah agitasi
tik grimasen tremor kompulsif
Jelaskan: -
Masalah keperawatan : tidak ada
4. Alam perasaan
√ sedih ketakutan putus asa
khawatir gembira berlebihan
Jelaskan: klien memiliki emosi yang sedih. Saat menceritakan hal sedih, klien malah t
ertawa sendiri.
Masalah keperawatan :
5. Afek
datar tumpul labil √ tidak sesuai
Jelaskan: Klien tidak fokus saat diajak bicara karena lebih banyak melamun kemudian
tiba-tiba tertawa.
Masalah keperawatan :
6. Interaksi selama wawancara
bermusuhan tidak kooperatif mudah tersinggung
√ kontak mata kurang defensif curiga
Jelaskan: Sedikit bicara, tidak dapat menceritakan suatu kejadian dengan alasan lupa.
Kontak mata tidak dapat dipertahankan.
Masalah keperawatan :
7. Persepsi
Halusinasi
√ pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu
Jelaskan: mendengar suara-suara bisikan atau suara tanpa wujud. Suara tersebut selalu
menghina dan mengejek dirinya hingga klien marah . Klien mengatakan mendengar s
uara tersebut kapan saja dan dimana saja. Respon klien terhadap tersebut marah
karena selalu di kata-katai. Klien mengatakan sering mendengar suara tersebut. Klien
sering tertawa sendiri, saat diajak berbincang-bincag, maupun saat melakukan kegiata
n, klien banyak diam dan sulit makan karena asik dengan halusinasinya. Klien juga
tampak mondar-mandir, dankadang senyum sendiri.
8. Proses pikir
sirkumstansial tangensial kehilangan asosiasi
flight of idea blocking pengulangan
pembicaraan/perseverasi
Jelaskan: ____________________________________________________
Masalah keperawatan : tidak ada
9. Isi pikir
obsesi fobia hipokondria
depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
Waham
agama somatik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol pikir
Jelaskan: ____________________________________________________
Masalah keperawatan : tidak ada
11. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang
√ gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan: Klien mengatakan hanya ingat beberapa temannya, tapi lupa Ketika diminta
menyebutkan namanya.
1. Makan
√ Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi
√ Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : ............................. s/d ...............................
Tidur malam hari : ............................. s/d ...............................
Kegiatan sebelum/sesudah tidur : ....................................................
6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung √
8. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengatur keuangan
Data Objektif:
Klien sering tertawa sendiri, saat diajak b
erbincang-bincag, maupun saat melakuka
n kegiatan.
klien banyak diam dan sulit makan
karena asik dengan halusinasinya.
Klien juga tampak mondar-mandir, dan
kadang senyum sendiri.
17 Februari Data Subjektif: Perilaku kekerasan
2022 Keluarga mengatakan klien di rumah
marah-marah, membanting barang,
memukul keluarga,
Data Objektif:
Jika ada masalah pasien mudah
tersinggung, marah-marah, mengamuk,
dan membenci orang lain.
17 Februari Data Subjektif: Koping keluarga tidak
2022 Klien mengatakan bahwa dirinya merasa efektif
tidak dihargai oleh anggota keluarga
sehingga klien sering merasa kecewa
dengan keluargnnya.
Data Objektif:
Tidak ada
17 Februari Data Subjektif: Harga diri rendah
2022 Pasien merasa tidak dihargai dan merasa
tidak dapat bertanggung jawab terhadap
keluarga.
Data Objektif:
Tidak ada
17 Februari Data Subjektif: Defisit perawatan diri:
2022 Tidak ada berpakaian
Data Objektif:
penampilan tidak rapi, harus dimotivasi u
ntuk mengancing bajunya.
POHON MASALAH
Perilaku kekerasan
Defisit perawatan diri:
berpakaian
Halusinasi: pendengaran
dan penglihatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran dan penglihatan.
2. Perilaku kekerasan.
3. Koping keluarga tidak efektif.
4. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
5. Defisit perawatan diri: berpakaian
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi
Tujuan :
Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
Pasien dapat mengontrol halusinasinya
Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
Tindakan :
e. Pemberian psikofarmakoterapi
Lorazepam 1 X 2mng , Trlhexylphenidil 2x2mg , Risperindo
2x2mg,Trifluperazin 2 X 5mg
3. Evaluasi
a. Pasien mempercayai perawat sebagai terapis. Ditandai dengan:
Pasien mau menerima perawat sebagai perawatnya.
Pasien mau menceritakan masalahnya yang sedang ia hadapi kepada saudara,
bahkan hal-hal yang selama ini dianggap rahasia untuk orang lain.
Pasien mau bekerja sama dengan perawat, setiap program yang perawat
tawarkan ditaati oleh pasien.
b. Pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada obyeknya dan merupakan
masalah yang harus diatasi. Ditandai dengan:
Pasien mengungkapkan isi halusinasi yang dialaminya.
Pasien menjelaskan waktu dan frekuensi halusinasi yang dialaminya.
Pasien menjelaskan situasi yang mencetuskan halusinasi.
Pasien menjelaskan perasaannya ketika mengalami halusinasi
Pasien menjelaskan bahwa ia akan berusaha mengatasi halusinasi yang
dialaminya.
c. Pasien dapat mengontrol halusinasinya. Ditandai dengan :
Pasien mampu memperagakan 4 cara mengontrol halusinasi
Pasien menerapkan 4 cara mengontrol halusinasi:
1. Menghardik Halusinasi
2. Bercakap dengan orang lain disekitarnya bila timbul halusinasi
3. Menyusun jadwal kegiatan dari bangun tidur di pagi hari sampai mau
tidur pada malam hari selama 7 hari dalam seminggu dan
melaksanakan jadwal tersebut secara mandiri.
4. Mematuhi program pengobatan
d. Keluarga mampu merawat pasien dirumah, ditandai dengan:
Keluarga mampu menjelaskan masalah halusinasi yang dialami oleh pasien.
Keluarga mampu menjelaskan cara merawat pasien dirumah
Keluarga mampu memperagakan cara bersikap terhadap pasien.
Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah pasien.
Keluarga melaporkan keberhasilannya merawat pasien.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan Ke : 2
Hari/Tanggal : Senin, 17 Februari 2022
Nama Klien : Tn. R
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan atau suara tanpa
wujud, suara tersebut selalu menghuna dan mengejek dirinya hingga klien
marah.
Klien mengatakan mendengar suara tersebet kapan saja dan di mana saja.
b. Data Objektif
Klien sering tertawa sendiri saat di ajak berbincang bincang, maupun saat
melakukan kegiatan klien sulit makan karena asik dengan halusinasinya
klien juga tampak mundar mandir kadang kadang senyum sendiri
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Mengontrol halusinasi dengan mengajarkan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
4. Tindakan Keperawatan:
a. Evaluasi jadwal harian
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
c. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian.
B. Strategi Komunikasi
1. ORIENTASI:
a. Salam terapeutik: “Selamat pagi Tn. A. apakah Bapa masih ingat dengan saya?
Ya betul Pak saya Reva Susilo Tri Raharjo Mahasiswa Profesi Universitas
Fletehan,.”
b. Evaluasi/Validasi: “Bagaimana perasaan Bapa hari ini? Apa ada keluhan yang
dirasakan hari ini? Apakah halusinasinya masih muncul? Apakah Bapa R telah
melakukan cara yang telah kita pelajari kemarin untuk menghilangkan suara-
suara yang mengganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan harian Bapa R? bagus
sekali latihan menghardik suara-suara telah Bappa lakukan dengan teratur.
Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara suara
yang Bapa R dengarkan berkurang? Coba sekarang praktekan cara menghardik
suara-suara yang telah kita pelajari. Ya bagus Pak.”
c. Kontrak
Topik :”Baiklah Pak, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita
akan belajar cara kedua dari empat cara
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain, apakah Bapa
bersedia?”
2. KERJA:
“Baiklah Bapak, caranya adalah jika Bapak mulai mendengar suara-suara, langsung
saja Bapak mencari teman untuk diajak berbicara. Minta teman Bapak R atau ke
saya juga boleh untuk berbicara dengan Bapak, contohnya begini Pak ‘tolong
berbicara dengan saya… saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol.’ Atau
Bapak bisa minta kepada perawat untuk berbicara dengan Bapak seperti ‘Pak, tolong
ajak saya berbicara karena saya mulai mendengar suara-suara.’”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
Subyektif :”Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan
tentang cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap?”
b. Rencana Tindak Lanjut: “berapa kali Bapak akan bercakap-cakap? Baik 2 kali
ya. Jam berapa saja Pak? Baik jam 9 pagi dan 4 sore ya. Jangan lupa Bapak
lakukan cara yang kedua agar suara-suara yang Bapak R dengarkan tidak
mengganggu Bapak lagi.”
c. Kontrak
Topik :”Baiklah Pak, bagaimana kalau besok kita
berbincang-bincang dan berlaih tentang cara yang
ketiga untuk mengontrol suara-suara atau halusinasi
Bapak, yaitu dengan melakukan kegiatan aktivitas
fisik, apakah Bapak bersedia?”