Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS UJIAN

PENUGASAN MANDIRI KASUS UJIAN 2

KEPERAWATAN JIWA

REVA SUSILO TRI RAHARJO

5021031086

GERBONG A

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG TAHUN 2021-2022
DIKLAT KEPERAWATAN
RS JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : Merak


IDENTITAS KLIEN :

Inisial : Tn. R Tanggal Pengkajian : 17 Februari 2022


Umur : 25 tahun RM No. : 00000
Status : Belum menikah Pendidikan : Sarjana
Agama : Islam Alamat : Jakarta
Suku Bangsa : Indonesia Informan : Keluarga

ALASAN MASUK
Keluarga mengatakan 2 minggu sebelum masuk RSJ, Klien sering tertawa sendiri dan
menurut klien ada suara-suara laki-laki yang mengajaknya berbicara, keluarga mengatakan
klien di rumah marah-marah, membanting barang, memukul keluarga, bicara tidak
nyambung.

I. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? √ Ya  Tidak


2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil  Kurang berhasil √ Tidak berhasil
3.
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya Fisik √ 25

Aniaya Seksual

Penolakan
Kekerasan dalam keluarga √ 25

Tindak kriminal
Jelaskan No. 1,2,3 :
keluarga mengatakan klien di rumah marah-marah, membanting barang, memukul
keluarga, bicara tidak nyambung. Selama dirawat klien mengatakan bahwa tetangganya
selalu menjahati dia dengan mengatakan klien sakit dan klien tidak berguna, suara
tetangganya sering menganggu dan terus menerus, sehingga klien marah-marah dan
menyiram anak tetangganya dengan air. Saat akan menempuh pendidikan SI Klien perna
h mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan pernah dirawat di RSJSH pada bulan
Januari 2022. Klien pernah putus obat karena ketidaktahuan jika obat untuk gangguan ji
wa tidak boleh putus.

Masalah Keperawatan : Perilaku kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa √ Ya  Tidak

Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan
................................... ................................... ...........................................
................................... .................................... ...........................................

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :

Masalah Keperawatan : tidak ada

II. FISIK

1. Tanda Vital TD : 110/70 N : 78x/mt S: 36,5oC P: 16x/mt


mmHg
2. Ukur TB : 170 cm BB: 60 kg
 naik  turun
3. Keluhan  Ya √ Tidak
Fisik
Jelaskan :
Klien memiliki tekanan darah 110/70 mmHg, suhu tubuh 36,50 C, denyut nadi 78 x/meni
t, dan pernafasan 16 x/menit. Tinggi badan 170 cm dan berat badan 60 Kg. Klien mengat
akan menyukai semua anggota badannya.

Masalah Keperawatan : tidak ada

III. PSIKOSOSIAL
Genogram

: Klien

: Laki Laki

: Perempuan

Jelaskan : Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, ayah kl


ien telah meninggal saat duduk di bangku SD (Sekolah Dasar).

Masalah Keperawatan : tidak ada

1. Konsep diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan menyukai semua anggota ba
dannya.
b. Identitas :
c. Peran : klien mengemban tanggung jawab sebagai kepa
la keluarga.
d. Ideal diri :
e. Harga diri : Klien merasa tidak dihargai dan merasa tidak d
apat bertanggung jawab terhadap keluarga.

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

2. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : tidak ada
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : tidak aktif
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien merasa keluarganya me
nggapnya negatif karena mengalami gangguan jiwa.
MasalahKeperawatan : isolasi sosial dan koping keluarga tidak efektif

3. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : -
b. Kegiatan ibadah : -
Masalah Keperawatan : tidak ada

IV. STATUS MENTAL


1. Penampilan
√ tidak rapi  penggunaan pakaian tidak sesuai
 cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Selama dirawat di RSJ, penampilan tidak rapi, harus dimotivasi untuk meng
ancing bajunya.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri : berpakaian

2. Pembicaraan
 cepat  keras  gagap √ inkoheren
 apatis √ lambat  membisu
 tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: Klien terlihat sering menyendiri, pembicaraan lambat dan inkoheren karena
klien berbicara sambal tertawa sendiri, baik sedang sendiri maupun sedang melakukan
kegiatan.
Masalah keperawatan :
3. Aktivitas motorik
 lesu  tegang  gelisah  agitasi
 tik  grimasen  tremor  kompulsif
Jelaskan: -
Masalah keperawatan : tidak ada
4. Alam perasaan
√ sedih  ketakutan  putus asa
 khawatir  gembira berlebihan
Jelaskan: klien memiliki emosi yang sedih. Saat menceritakan hal sedih, klien malah t
ertawa sendiri.
Masalah keperawatan :
5. Afek
 datar  tumpul  labil √ tidak sesuai
Jelaskan: Klien tidak fokus saat diajak bicara karena lebih banyak melamun kemudian
tiba-tiba tertawa.
Masalah keperawatan :
6. Interaksi selama wawancara
 bermusuhan  tidak kooperatif  mudah tersinggung
√ kontak mata kurang  defensif  curiga
Jelaskan: Sedikit bicara, tidak dapat menceritakan suatu kejadian dengan alasan lupa.
Kontak mata tidak dapat dipertahankan.
Masalah keperawatan :

7. Persepsi
Halusinasi
√ pendengaran  penglihatan  perabaan
 pengecapan  penghidu
Jelaskan: mendengar suara-suara bisikan atau suara tanpa wujud. Suara tersebut selalu
menghina dan mengejek dirinya hingga klien marah . Klien mengatakan mendengar s
uara tersebut kapan saja dan dimana saja. Respon klien terhadap tersebut marah
karena selalu di kata-katai. Klien mengatakan sering mendengar suara tersebut. Klien
sering tertawa sendiri, saat diajak berbincang-bincag, maupun saat melakukan kegiata
n, klien banyak diam dan sulit makan karena asik dengan halusinasinya. Klien juga
tampak mondar-mandir, dankadang senyum sendiri.

Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

8. Proses pikir
 sirkumstansial  tangensial  kehilangan asosiasi
 flight of idea  blocking  pengulangan
pembicaraan/perseverasi
Jelaskan: ____________________________________________________
Masalah keperawatan : tidak ada

9. Isi pikir
 obsesi  fobia  hipokondria
 depersonalisasi  ide yang terkait  pikiran magis
Waham
 agama  somatik  kebesaran  curiga
 nihilistik  sisip pikir  siar pikir  kontrol pikir
Jelaskan: ____________________________________________________
Masalah keperawatan : tidak ada

10. Tingkat kesadaran


 bingung  sedasi  stupor
Disorientasi
 Waktu  tempat  orang
Jelaskan:

Masalah keperawatan : ___________________________________

11. Memori
 gangguan daya ingat jangka panjang
√ gangguan daya ingat jangka pendek
 gangguan daya ingat saat ini  konfabulasi
Jelaskan: Klien mengatakan hanya ingat beberapa temannya, tapi lupa Ketika diminta
menyebutkan namanya.

Masalah keperawatan : ___________________________________

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 mudah beralih  tidak mampu berkonsentrasi
 tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: ____________________________________________________
Masalah keperawatan : ___________________________________

13. Kemampuan penilaian


 gangguan ringan  gangguan bermakna
Jelaskan: ____________________________________________________
Masalah keperawatan : ___________________________________

14. Daya tilik diri


 mengingkari penyakit yang diderita
 menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan: ____________________________________________________
Masalah keperawatan : ___________________________________

V. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan
√ Bantuan minimal  Bantuan total
2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal  Bantuan total
3. Mandi
√ Bantuan minimal  Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal  Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
 Tidur siang lama : ............................. s/d ...............................
 Tidur malam hari : ............................. s/d ...............................
 Kegiatan sebelum/sesudah tidur : ....................................................

6. Penggunaan obat
√ Bantuan minimal  Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan  
Sistem pendukung √ 
8. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapihan rumah  
Mencuci pakaian  
Pengatur keuangan  

9. Kegiatan di luar ruangan


Ya Tidak
Belanja  
Transportasi  
Lain-lain  
Jelaskan: ____________________________________________________
Masalah keperawatan : ___________________________________

VI. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladatif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya........................  Lainnya........................

VII.MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Klien mengatakan tidak memiliki ma


salah dengan dukungan kelompok, karena Klien tidak aktif dalam kegiatan baik di ru
mah maupun saat kuliah.

 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Klien memiliki masalah terhadap


lingkungan, dimana klien merasa keluarganya menggapnya negatif karena mengala
mi gangguan jiwa. Pada awalnya, Ibu Klien tidak ingin memberitahu keluarganya te
ntang kondisi Klien yang mengalami gangguan jiwa karena takut diberi cap negatif.
Namun pada akhirnya, keluarga besar mengetahuinya dan membantu kondisi Klien.

 Masalah dengan pendidikan, spesifik ____________________________


___________________________________________________________
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik _____________________________
___________________________________________________________
 Masalah dengan perumahan, spesifik ____________________________
___________________________________________________________
 Masalah ekonomi, spesifik _____________________________________
___________________________________________________________
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik ____________________
___________________________________________________________
 Masalah lainnya, spesifik ______________________________________
___________________________________________________________
 Masalah dengan dukungan lingkungan, spesifik ____________________
___________________________________________________________
Masalah Keperawatan : _________________________________________
VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
 Penyakit jiwa  Sistem pendukung
 Faktor presipitasi  Penyakit fisik
 Koping √ Obat-obatan
 Lainnya
Masalah Keperawatan : __________________________________________

IX. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Skizoprenia Paranoid
Terapi Medik : Risperidone 2x2 Mg, Trihexyphenidil 2x2 Mg, Clozapin 1x100 Mg.

Jakarta, 17 Februari 2022


Mahasiswa,

REVA SUSILO TRI RAHARJO


ANALISA DATA

Tanggal DATA FOKUS MASALAH


KEPERAWATAN
17 Februari Data Subjektif: Perubahan persepsi
2022  Pasien mengatakan mengamuk dan sensori: halusinasi
marah-marah, membanting barang, pendengaran
memukul keluarga, bicara tidak
nyambung.
 Suara tetangganya sering menganggu
dan terus menerus, sehingga klien
marah-marah dan menyiram anak
tetangganya dengan air.
 klien masih sering mendengar suara-suar
a bisikan atau suara tanpa wujud. Suara t
ersebut selalu menghina dan mengejek
dirinya hingga klien marah . Klien meng
atakan mendengar suara tersebut kapan s
aja dan dimana saja.
 Klien mengatakan sering mendengar suar
a tersebut.

Data Objektif:
 Klien sering tertawa sendiri, saat diajak b
erbincang-bincag, maupun saat melakuka
n kegiatan.
 klien banyak diam dan sulit makan
karena asik dengan halusinasinya.
 Klien juga tampak mondar-mandir, dan
kadang senyum sendiri.
17 Februari Data Subjektif: Perilaku kekerasan
2022  Keluarga mengatakan klien di rumah
marah-marah, membanting barang,
memukul keluarga,

Data Objektif:
 Jika ada masalah pasien mudah
tersinggung, marah-marah, mengamuk,
dan membenci orang lain.
17 Februari Data Subjektif: Koping keluarga tidak
2022  Klien mengatakan bahwa dirinya merasa efektif
tidak dihargai oleh anggota keluarga
sehingga klien sering merasa kecewa
dengan keluargnnya.

Data Objektif:
Tidak ada
17 Februari Data Subjektif: Harga diri rendah
2022  Pasien merasa tidak dihargai dan merasa
tidak dapat bertanggung jawab terhadap
keluarga.

Data Objektif:
Tidak ada
17 Februari Data Subjektif: Defisit perawatan diri:
2022 Tidak ada berpakaian

Data Objektif:
 penampilan tidak rapi, harus dimotivasi u
ntuk mengancing bajunya.

POHON MASALAH
Perilaku kekerasan
Defisit perawatan diri:
berpakaian

Halusinasi: pendengaran
dan penglihatan

Gangguan konsep diri:


Koping keluarga tidak
harga diri rendah kronis
efektif

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran dan penglihatan.
2. Perilaku kekerasan.
3. Koping keluarga tidak efektif.
4. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
5. Defisit perawatan diri: berpakaian
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi
Tujuan :
 Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
 Pasien dapat mengontrol halusinasinya
 Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
Tindakan :

a. Melatih pasien menghardik halusinasi


Menghardik adalah upaya mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara
menolak halusinasi yang muncul. Pasien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap
halusinasi yang muncul atau tidak mempedulikan halusinasinya. Mungkin
halusinasi tetap ada namun dengan kemampuan ini pasien tidak akan larut untuk
menuruti apa yang ada dalam halusinasi nya. Tahapan tindakan meliputi :
 Menjelaskan cara menghardik
 Memperagakan cara menghardik
 Meminta pasien memperagakan ulang
 Memantau penerapan cara ini, menguatkan perilaku pasien

b. Melatih bercakap-cakap dengan orang lain


Ketika pasien bercakap-cakap dengan orang lain makan akan terjadi distraksi,
fokus perhatian pasien akan beralih dari halusinasi ke percakapan yang dilakukan
dengan orang lain tersebut. Sehingga cara ini efektif untuk mengontrol
halusinasi.

c. Melatih pasien beraktivitas secara terjadwal


Dengan beraktivitas secara terjadwal pasien tidak akan mengalami banyak waktu
luang sendiri yang seringkali mencetuskan halusinasi. Untuk itu pasien yang
mengalami halusinasi bisa di bantu dengan cara beraktivitas secara teratur dari
bangun pagi sampai tidur malam. Tahapan tindakan meliputi :
 Menjelaskan penting nya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi
 Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien
 Melatih pasien melakukan aktivitas
 Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah
dilatih
 Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan, memberikan penguatan terhadap
perilaku pasien yang positif .

d. Melatih pasien menggunakan obat secara teratur


Pasien gangguan jiwa yang dirawat dirumah sering kali mengalami putus obat
sehingga akibatnya pasien mengalami kekambuhan. Bila kekambuhan terjadi
makan untuk mecapai kondisi seperti semula akan lebih sulit. Untuk itu pasien
dilatih menggunakan obat sesuai program dan berkelanjutan. Tahapan tindakan
meliputi :
 Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
 Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
 Jelaskan akibat bila putus obat
 Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat

e. Pemberian psikofarmakoterapi
Lorazepam 1 X 2mng , Trlhexylphenidil 2x2mg , Risperindo
2x2mg,Trifluperazin 2 X 5mg

2. Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga


Tujuan:
Keluarga dapat merawat pasien dirumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif
untuk pasien.
Tindakan Keperawatan
a. Pendidikan kesehatan kepada keluarga dapat dilakukan melalui 3 tahap meliputi:
 Tahap I : Menjelaskan tentang masalah yang dialami oleh pasien dan
pentingnya peran keluarga untuk mendukung pasien.
 Tahap II : Melatih keluarga untuk merawat pasien.
 Tahap III : Melatih keluarga untuk merawat pasien langsung.
b. Informasi yang perlu disampaikan kepada keluarga meliputi :
 Pengertian Halusinasi
 Jenis Halusinasi yang dialami oleh pasien
 Tanda dan gejala Halusinasi
 Proses terjadinya Halusinasi
 Cara merawat pasien halusinasi
1. Cara berkomunikasi
2. Pemberian obat
3. Pemberian aktivitas kepada pasien
 Sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau.

3. Evaluasi
a. Pasien mempercayai perawat sebagai terapis. Ditandai dengan:
 Pasien mau menerima perawat sebagai perawatnya.
 Pasien mau menceritakan masalahnya yang sedang ia hadapi kepada saudara,
bahkan hal-hal yang selama ini dianggap rahasia untuk orang lain.
 Pasien mau bekerja sama dengan perawat, setiap program yang perawat
tawarkan ditaati oleh pasien.
b. Pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada obyeknya dan merupakan
masalah yang harus diatasi. Ditandai dengan:
 Pasien mengungkapkan isi halusinasi yang dialaminya.
 Pasien menjelaskan waktu dan frekuensi halusinasi yang dialaminya.
 Pasien menjelaskan situasi yang mencetuskan halusinasi.
 Pasien menjelaskan perasaannya ketika mengalami halusinasi
 Pasien menjelaskan bahwa ia akan berusaha mengatasi halusinasi yang
dialaminya.
c. Pasien dapat mengontrol halusinasinya. Ditandai dengan :
 Pasien mampu memperagakan 4 cara mengontrol halusinasi
 Pasien menerapkan 4 cara mengontrol halusinasi:
1. Menghardik Halusinasi
2. Bercakap dengan orang lain disekitarnya bila timbul halusinasi
3. Menyusun jadwal kegiatan dari bangun tidur di pagi hari sampai mau
tidur pada malam hari selama 7 hari dalam seminggu dan
melaksanakan jadwal tersebut secara mandiri.
4. Mematuhi program pengobatan
d. Keluarga mampu merawat pasien dirumah, ditandai dengan:
 Keluarga mampu menjelaskan masalah halusinasi yang dialami oleh pasien.
 Keluarga mampu menjelaskan cara merawat pasien dirumah
 Keluarga mampu memperagakan cara bersikap terhadap pasien.
 Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah pasien.
 Keluarga melaporkan keberhasilannya merawat pasien.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan Ke : 2
Hari/Tanggal : Senin, 17 Februari 2022
Nama Klien : Tn. R

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
 Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan atau suara tanpa
wujud, suara tersebut selalu menghuna dan mengejek dirinya hingga klien
marah.
 Klien mengatakan mendengar suara tersebet kapan saja dan di mana saja.
b. Data Objektif
 Klien sering tertawa sendiri saat di ajak berbincang bincang, maupun saat
melakukan kegiatan klien sulit makan karena asik dengan halusinasinya
klien juga tampak mundar mandir kadang kadang senyum sendiri
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
a. Mengontrol halusinasi dengan mengajarkan cara bercakap-cakap dengan orang
lain
4. Tindakan Keperawatan:
a. Evaluasi jadwal harian
b. Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
c. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian.

B. Strategi Komunikasi
1. ORIENTASI:
a. Salam terapeutik: “Selamat pagi Tn. A. apakah Bapa masih ingat dengan saya?
Ya betul Pak saya Reva Susilo Tri Raharjo Mahasiswa Profesi Universitas
Fletehan,.”
b. Evaluasi/Validasi: “Bagaimana perasaan Bapa hari ini? Apa ada keluhan yang
dirasakan hari ini? Apakah halusinasinya masih muncul? Apakah Bapa R telah
melakukan cara yang telah kita pelajari kemarin untuk menghilangkan suara-
suara yang mengganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan harian Bapa R? bagus
sekali latihan menghardik suara-suara telah Bappa lakukan dengan teratur.
Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara suara
yang Bapa R dengarkan berkurang? Coba sekarang praktekan cara menghardik
suara-suara yang telah kita pelajari. Ya bagus Pak.”
c. Kontrak
Topik :”Baiklah Pak, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita
akan belajar cara kedua dari empat cara
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain, apakah Bapa
bersedia?”

Waktu :”Mau berapa lama kita berbincang-bincang hari ini?


Bagaimana jika 20 menit? Baiklah.”

Tempat “Mau berbincang-bincang di mana Pak? Di taman


atau di kamar saja? Baiklah.”

d. Tujuan : “Agar Bapak dapat mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-


cakap dengan orang lain.”

2. KERJA:
“Baiklah Bapak, caranya adalah jika Bapak mulai mendengar suara-suara, langsung
saja Bapak mencari teman untuk diajak berbicara. Minta teman Bapak R atau ke
saya juga boleh untuk berbicara dengan Bapak, contohnya begini Pak ‘tolong
berbicara dengan saya… saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita ngobrol.’ Atau
Bapak bisa minta kepada perawat untuk berbicara dengan Bapak seperti ‘Pak, tolong
ajak saya berbicara karena saya mulai mendengar suara-suara.’”

“Sekarang bagaimana jika Bapa R memperagakan seperti yang sudah saya


sampaikan? Nah begitu, bagus!”

3. TERMINASI
a. Evaluasi
Subyektif :”Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan
tentang cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap?”

Obyektif :”Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk


mengontrol suara-suara? Coba sebutkan! Bagus
sekali Pak. Sekarang Bapak coba praktekan kembali
cara yang baru saja kita pelajari jika suara-suara yang
mengganggu Bapak muncul! Bagus, benar Pak.”

b. Rencana Tindak Lanjut: “berapa kali Bapak akan bercakap-cakap? Baik 2 kali
ya. Jam berapa saja Pak? Baik jam 9 pagi dan 4 sore ya. Jangan lupa Bapak
lakukan cara yang kedua agar suara-suara yang Bapak R dengarkan tidak
mengganggu Bapak lagi.”
c. Kontrak
Topik :”Baiklah Pak, bagaimana kalau besok kita
berbincang-bincang dan berlaih tentang cara yang
ketiga untuk mengontrol suara-suara atau halusinasi
Bapak, yaitu dengan melakukan kegiatan aktivitas
fisik, apakah Bapak bersedia?”

Waktu :”Mau jam berapa Bu kita memulai latihannya?


Bagaimana kalau jam 10 pagi? Baiklah Pak.”

Tempat :”Di mana besok kita akan bertemu? Di sini saja?


Baiklah Pak, sampai jumpa kembali.”

Anda mungkin juga menyukai