I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.M ( L ) Tanggal Pengkajian : 19/12/2022
Umur : 40 Tahun RM No. : -
Informan : keluarga Tn.S (Adik)
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 120/80 mmhg N: 85x/m S: 36,50c P: 21x/m
2. Ukur : TB: 170 BB: 61 Turun Naik:
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : …………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
----
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: laki-laki/perempuan yang telah meninggal dunia
: Hubungan perkawinan
: Tinggal serumah
: Pasien
2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : pasien merasa tidak terganggu dengan anggota
keluarganya pasien bersyukur dan menerima keadaan
diri apa adanya .pasien mengakui keluarganya .
b. Identitas diri : pasien mengatakan mengenal dirinya sendiri sebagai
seseorang laki-laki, pasien mampu menyebutkan identitas
dirinya ,nama dan alamat.
3. Hubungan Sosial:
1. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yan berarti dalam hidupnya adalah kedua orang
tuanya .
2) Kegiatan ibadah :
Keluarga mengatakan pasien tetap tetap menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
Pembicaraan :
Cepat Keras Gagap Inkoheheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : pasien terlihat saat diwawancara bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan akan tetapi lama untuk berbicara.
Aktivitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : pasien terlihat lemas seperti ingin mengurung diri ,sering mondar –
mandir keluar masuk kamarnya dan suka marah-matah tanpa sebab.
Masalah Keperawatan : resiko prilaku kekerasa
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan :pasien terlihat khawatir dan gelisa
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :saat pengkajian emosi pasien tampak stabil
Waham :
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kntrol pikir
Jelaskan : ……………………………………………………………………………
11. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang Ggn daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : pasien mampu menginggat kejadian yang pernah dirasakan seperrti
pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
7. Pemeliharaan kesehatan :
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
2. Subyektif : Halusinasi
Pasien mengatakan masih
melihat sesuatu yang muncul
pada saat sendiri
Ketika terjadi halusinasi pasien
mengatakan gelisa
Obyektif :
Klien terlihat sering menyendiri
dan terlihat gelisa
TTV
TD : 120/90 MmHg
S : 36,7C
RR : 20X/m
N : 87x/M
Obyektif :
ISOLASI SOSIAL
RPK
HALUSINA
SI
1. ISOLASI SOSIAL
2. HALUSINASI
3. DEFISIT PERAWATAN DIRI
B. RENCANA KEPERAWATAN
TANGGAL 21/12/22
P : lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
3 21/12/22 DEFISIT Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk S:
PERAWATAN pasien defisit perawatan diri adalah: 1. klien mengatakan sudah mandi
12.00 DIRI 1. Melatih pasien cara-cara perawatan meskipun belum
kebersihan diri 2. keluarga klien mengatakan klien
jarang mandi
2. Melatih pasien berdandan/berhias
3. Melatih pasien makan secara mandiri
O:
4. Mengajarkan pasien melakukan
1. klien nampak tidak rapi
BAB/BAK secara mandiri
Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk 2. rambut klien nampak kusam dan
keluarga pasien defisit perawatan diri adalah: kotor
3. kuku klien kotor dan tidak bersih
1. Diskusikan dengan keluarga 4. Keluarga klien terlihat sudah
paham mengenai apa yang
tentang masalah yang dihadapi
dijelaskan
keluarga dalam merawat pasien 5. keluarganya nampak bersedia
2. Jelaskan pentingnya perawatan diri akan dilakukan kunjungan
untuk mengurangi stigma selanjutnya.
3. Diskusikan dengan keluarga 6. TTV
tentang fasilitas kebersihan diri TD : 120/90 MmHg
yang dibutuhkan oleh pasien S : 36,7C
untuk menjaga perawatan diri RR : 20X/m
pasien N : 87x/M
4. Anjurkan keluarga untuk terlibat
A : Masalah belum teratasi
dalam merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien P : Lanjutkan Intervensi
dalam merawat diri (sesuai jadual
yang telah disepakati)
5. Anjurkan keluarga untuk
memberikan pujian atas
keberhasilan pasien dalam merawat
diri
6. Bantu keluarga melatih cara
merawat pasien defisit perawatan
diri
IMPLEMENTASI & EVALUASI
TANGGAL 22/12/22
P : lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
3 22/12/22 DEFISIT Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk S :
PERAWATAN pasien defisit perawatabn diri adalah: 1. klien mengatakan sudah mandi
16.30 DIRI 1. Melatih pasien cara-cara perawatan pada saat bertanya
kebersihan diri 2. keluarga klien mengatakan klien
2. Melatih pasien berdandan/berhias sudah bisa mandi secara mandiri
3. Melatih pasien makan secara
mandiri O:
1. klien nampak sedikit rapi
4. Mengajarkan pasien melakukan
2. rambut klien masih nampak
BAB/BAK secara mandiri
Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk kusam dan kotor
keluarga pasien defisit perawatan diri adalah: 3. kuku klien masih kotor dan
tidak bersih
1. Diskusikan dengan keluarga 4. Keluarga klien terlihat sudah
paham mengenai apa yang
tentang masalah yang dihadapi
dijelaskan
keluarga dalam merawat pasien 5. keluarganya nampak bersedia
2. Jelaskan pentingnya perawatan diri akan dilakukan kunjungan
untuk mengurangi stigma selanjutnya.
3. Diskusikan dengan keluarga 7. TTV
tentang fasilitas kebersihan diri TD : 120/90 MmHg
yang dibutuhkan oleh pasien S : 36,7C
untuk menjaga perawatan diri RR : 20X/m
pasien N : 87x/M
4. Anjurkan keluarga untuk terlibat
A : Masalah teratasi sebagian
dalam merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien P : Lanjutkan Intervensi
dalam merawat diri (sesuai jadual
yang telah disepakati)
5. Anjurkan keluarga untuk
memberikan pujian atas
keberhasilan pasien dalam
merawat diri
6. Bantu keluarga melatih cara
merawat pasien defisit perawatan
diri
IMPLEMENTASI & EVALUASI
TANGGAL 23/12/22
P : lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
3 23/12/22 DEFISIT Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk S:
PERAWATAN pasien defisit perawatabn diri adalah: 1. keluarga klien mengatakan
17.00 DIRI 1. Melatih pasien cara-cara perawatan klien sudah bisa mandi secara
kebersihan diri mandiri
2. Melatih pasien berdandan/berhias
3. Melatih pasien makan secara O:
mandiri 1. klien nampak s rapi
4. Mengajarkan pasien melakukan 2. rambut klien sudah bersih
3. Keluarga klien terlihat sudah
BAB/BAK secara mandiri
Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk paham mengenai apa yang
keluarga pasien defisit perawatan diri adalah: dijelaskan
4. keluarganya nampak bersedia
1. diskusikan dengan keluarga akan dilakukan kunjungan
selanjutnya.
tentang masalah yang dihadapi
8. TTV
keluarga dalam merawat pasien TD : 120/90 MmHg
2. jelaskan pentingnya perawatan diri S : 36,7C
untuk mengurangi stigma RR : 20X/m
3. diskusikan dengan keluarga N : 87x/M
tentang fasilitas kebersihan diri
yang dibutuhkan oleh pasien A : Masalah teratasi
untuk menjaga perawatan diri
pasien P : Intervensi dihentikan
4. anjurkan keluarga untuk terlibat
dalam merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien
dalam merawat diri (sesuai jadual
yang telah disepakati)
5. anjurkan keluarga untuk
memberikan pujian atas
keberhasilan pasien dalam
merawat diri
6. bantu keluarga melatih cara
merawat pasien defisit perawatan
diri
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah utama : Isolasi Sosial
Pertemuan ke :1
Hari/ Tanggal : Rabu, 21 desember 2022
A.Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DO : Klien malas berinteraksi
DS :
o Kontak mata pata klien kurang
o Klien tampak lebih duduk sendiri dan berbaring di tempat tidur
o Klien tampak jarang berhubungan dengan orang lain
o Verbal kurang
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
4. Tindakan keperawatan
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
3) Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang
lain.
4) Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
5) Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
6) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
B.Starategi Komunikasi Tindakan Keperawatan
1. Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi Pak!” Perkenalkan nama saya sri astuti , biasa di panggil tuti,
saya mahasiswa STIKES Mataram. Saya praktek disini mulai dari hari ini
sampai tanggal 8 januari 2022 . Nama bapak siapa? Senang di panggil apa?
b. Validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini ?”
c. Kontrak
Topik
“ Senang ya bisa berkenalan dengan bapakhari ini, bagaimana kalau
kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal sekaligus agar
bapak dapat mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan
orang lain?
Waktu
“ berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?
Tempat
“ di manabapak mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di
ruangan ini saja kita berbincang-bincang...”
Tujuan
“Agar bapak dengan saya dapat saling mengenal sekaligus bapak dapat
mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian
tidak berinteraksi dengan orang lain.”
2. Fase Kerja
“Bapak”, kalau boleh saya tau orang yang paling dekat dengan Bapak siapa?
Menurut Bapak apa keuntungann berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain? Kalau Bapak tidak tahu saya akan memberitahukan
keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain yaitu bapak punya banyak teman,
saling menolong, saling bercerita, dan tidak selalu sendirian. Sekarang saya akan
mengajarkan Bapak berkenalan. Bagus... Bapak dapat mempraktekkan apa yang
saya ajarkan tadi.. bagaiman kalau kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
2) Evaluasi Objektif
“coba Bapak ceritakan kembali keuntungan berinteraksi dan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain?”
b. Tindak Lanjut
“tadi saya sudah menjelaskan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain dan cara berkenalan yang benar. Saya harap Bapak dapat
mencobanya bagaimana berinteraksi dengan orang lain!“
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan
berbincang-bincang lagi tentang jadwal yang telah kita buat dan
mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain?
2) Waktu
“berapa lama Bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?”
3) Tempat
“ di mana Bapak mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya
sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di teras depan
saja?... Terminasi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
A.Proses Keperawatan
5. Kondisi Pasien dan keluarga
DO : Klien malas berinteraksi
DS :
o Kontak mata pata klien kurang
o Klien tampak lebih duduk sendiri dan berbaring di tempat tidur
o Klien tampak jarang berhubungan dengan orang lain
o Verbal pasien kurang
6. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
7. Tujuan Khusus
Keluarga Klien dapatb mengetahui mengenai isolasi social ,penyebab dan cara
merawata pasien isolasi social.
8. Tindakan keperawatan
1) Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai maslah
isolasi social ,penyebab isolasi social dan cara merawatat pasien isolasi
social
2) Melatih keluarga mempraktekan cara merawat psien isolasi social
Pertemuan ke :1
Data Subyektif :
6. TTV :
- TD : 110/80 MmHg
- R : 19 x/M
- S : 36.7 C
- N : 81x/M
4. Tindakan keperawatan :
Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk pasien halusinasi adalah:
1. Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol
halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama:
menghardik halusinasi
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua: bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga:
melaksanakan aktivitas terjadwal
4. Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
c. Kontrak waktu
Waktu yang dibutuhkan 1 jam ibu, apakah boleh saya bertanya buk ?
terimakasih ibu.
2. Fase Kerja
“ibu ini suara itu mungkin benar adanya buk ngih “ “Ibu, mohon maaf
sebelumnya, kalau suara itu hadir biasanya ibu akan berbicara dengan suara itu ?”
“ biasanya kalau suara itu muncul ibu akan melakukan apa buk? Mungkin seperti
membereskan rumah, menyuci pirang ?” “ kalau suara itu muncul biasanya pada
saat apa saja ? pagi, siang malam kah ibu ?” ibu ini ada kegiatan untuk mengusir
suara itu ibu, bagimana kalau ibu melakukan kegitatan ini ketika suara itu
muncul ? akan saya beritahu caranya. Apa ibu bersedia ?
TAK I
“Ibu, mohon maa sebelumnya ngih”Apakah ibu mendengar suara tanpa ada
ujudnya?Apa yang dikatakan suara itu?” ” Apakah terus-menerus terdengar atau
sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering dengar suara? Berapa kali sehari ibu
alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?” ” Apa
yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?” ”Apa yang ibu lakukan saat
mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana
kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul? ” ibu , ada
empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan menghardik
suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga,
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan
teratur.” ”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung ibu bilang, pergi
saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba ibu peragakan! Nah begitu,
… bagus! Coba lagi! Ya bagus ibu sudah bisa”
TAK II
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau ibu mulai mendengar suara-suara,
langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan
ibu Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya adik ipar atau adek ibu
katakan: dek ayo ngobrol dengan saya.
TAK III
“Apa saja yang biasa ibu lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak
sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut).
Bagus sekali ibu bisa lakukan. Kegiatan ini dapat bapak lakukan untuk mencegah
suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai
malam ada kegiatan.
TAK IV
“Ibu adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara
berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang ibu dengar
dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang ibu
minum ? 2 kali sehari sesuai dengan anjuran dokter, jam nya sama gunanya untuk
pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, ibu akan
kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis ibu
bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Ibu juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya ibu harus
memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya ibu Jangan keliru dengan obat
milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya,
dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya ibu juga
harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10
gelas per hari” “Nah bagaimana ibu, apa ibu paham ? jangan lupa ibu lakukan ini
pada saat suara itu muncul, nah ibu bagus sekali, bisa ngih melakukan ini?
Allhamdulillah,
Pada Keluarganya
“Apa yang Ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat Ny.S Apa yang Ibu
lakukan?” “Ya, gejala yang dialami oleh ibu itu dinamakan halusinasi, yaitu
mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya. ”Tanda-
tandanya bicara dan tertawa sendiri,atau marah-marah tanpa sebab” “Jadi kalau
kakak ipar mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak ada.”
“Kalau Ny.S mengatakan melihat bayangan-bayangan, sebenarnya bayangan itu
tidak ada.” ”Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara.
Ada beberapa cara untuk membantu ibu agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-
cara tersebut antara lain: Pertama, dihadapan Ny.S, jangan membantah halusinasi
atau menyokongnya. Katakan saja Ibu percaya bahwa Ny.S tersebut memang
mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi Ibu sendiri tidak mendengar atau
melihatnya”.
”Kedua, jangan biarkan Ny.S melamun dan sendiri, karena kalau melamun
halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya.
Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sama. Tentang
kegiatan, saya telah melatih Ny.S untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
Tolong Ibu pantau pelaksanaannya, ya dan berikan pujian jika dia lakukan!”
”Ketiga, bantu Ny.S minum obat secara teratur. Jangan menghentikan obat tanpa
konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih Ibu untuk minum obat
secara teratur. Jadi Ibu dapat mengingatkan kembali minum obatnya 2 x sehari,
sesuai anjuran dokter Obat perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan”
”Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi NY.S
dengan cara menepuk punggung Ny.S. Kemudian suruhlah Ny.S menghardik suara
tersebut. Ny.S sudah saya ajarkan cara menghardik halusinasi”.
”Selamat siang buk ” ”Ny.S ini adek iparnya sangat ingin membantu Ny.S
mengendalikan suara-suara yang sering Ny.S dengar. Untuk itu siang ini adik ipar
Ny.S datang untuk mempraktekkan cara memutus suara-suara yang Ny.S
dengar.Ny.S nanti kalau sedang dengar suara-suara bicara atau tersenyum-senyum
sendiri, maka Ibu akan mengingatkan seperti ini” ”Sekarang, coba ibu peragakan
cara memutus halusinasi yang sedang Ny.S alami seperti yang sudah kita pelajari
sebelumnya. Tepuk punggung Ny.S lalu suruh Ny.Smengusir suara dengan
menutup telinga dan menghardik suara tersebut” (saudara mengobservasi apa yang
dilakukan keluarga terhadap Ny.S)Bagus sekali!Bagaimana Ny.S ? Senang dibantu
Ibu? Nah ibu ingin melihat jadwal harian Ny.S.
“Ini jadwal kegiatan Ny.S yang telah disusun. Jadwal ini dapat dilanjutkan.
Coba Ibu lihat mungkinkah dilakukan. Siapa yang kira-kira akan memotivasi dan
mengingatkan?” Bu jadwal yang telah dibuat tolong dilanjutkan, baik jadwal
aktivitas maupun jadwal minum obatnya” “Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih
lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh Ny.S selama di rumah.Misalnya kalau
Ny.S terus menerus mendengar suara-suara yang mengganggu dan tidak
memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera bawa kerumah sakit untuk
dilakukan pemeriksaan ulang dan di berikan tindakan”
“ Ibu, ini sebagai keluarnya Ny.S sangat dibutuhkan peranya untuk membantu
kesembuhan Ny.S, ibu ini Ny.S mengalami halusinasi yang dimana halusianasi ini
adalah keadaan seeorang mendengarkan sesuatu yang tidak nyata, untuk merawat
pasien dengan ini tidak dianjurkan untuk sendirian, mohon untuk ditemani, dan
diajak bicara untuk dapat mengalihkan suara tersebut buk ngih, dan juga harus
dilakukan kontrol selalu buk ngih sesuai dengan jadwalnya, obatnya juga jangan
lupa untuk diberikan agar pasien tidak kambuh dan memburuk keadaanya, karna
obatnya kan memang baik untuk Ny.S nya. Semangat buk untuk mengurus Ny.S
peran keluar sangat penting untuk mendukung keadaan NY.S, ngih ada yang ingin
ibu tanyakan ? baik buk besok saya datang lagi ngih ? besok saya tanya soal untuk
mengusir suara, dna bagimana cara untuk merawat Ny.S bagaimana buk ?terima
kasih ibu, sekian dan wassalamualikum
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
1. Ny.S nampak berbicara sendiri
2. Ny.S nampak nampak nyaman namun masih sering menunduk
3. Ny.S belum bisa mengulang kembali cara menghardik Halusianasi yang
telah diajarkan
4. Ny.S nampak senang ketika diberikan pujian
5. Ny.S nampak tersenyum
6. Keluarga Ny.S terlihat sudah paham mengenai aoa yang dijelaskan
7. Ny.S beserta keluarganya nampak bersedia akan dilakukan kunjungan
selanjutnya.
8. TTV :
TD : 120/90 MmHg
S : 36,7C
RR : 20X/m
N : 87x/M
b. Evaluasi obyektif
1. Ny.s mengatakan halusinasya hadir setiap hari, pada saat pagi siang, dan
malam
2. Ny.s mengatakan suara itu tidak hadir apabila ny.s sedang duduk bersama
keluarga,
3. sedang mengerjakan urusan rumah, dan pada saat ny.s sholat
4. Ny mengatakan halusinasi itu akan hadir apabila ia sendirian dan pada
saat ia akan tidur, melamun
5. Ny.s mengatakan setuju untuk menyibukan diri apabila suara itu hadir
6. Keluarga ny.s mengatakan paham mengenai tugas keluarga untuk
merawat ny.s Keluarga ny.s mengatakan ny.s biasanya minum obat 2x
sehari Keluarga ny.s mengatakan obat ny.s sudah habis
7. Keluarga ny.s mengatakan paham mengenai dampak ketika ny.s tidak
meminum obatnya
A.Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Ds :
1. klien mengatakan sudah mandi meskipun belum
2. keluarga klien mengatakan klien jarang mandi
Do :
1. klien nampak tidak rapi
2. rambut klien nampak kusam dan kotor
3. kuku klien kotor dan tidak bersih
4. Keluarga klien terlihat sudah paham mengenai apa yang dijelaskan
5. keluarganya nampak bersedia akan dilakukan kunjungan selanjutnya.
6. TTV
TD : 120/90 MmHg
S : 36,7C
RR : 20X/m
N : 87x/M
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan Khusus
Defisit perawatan diri meningkat
4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk pasien defisit perawatan diri adalah:
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias
3. Melatih pasien makan secara mandiri
4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
Tindakan keperawatan yang dapat diberikan untuk keluarga pasien defisit perawatan diri
adalah:
“Fase Terminasi
a. Evaluasi
1. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
2. Evaluasi Objektif
“coba Bapak ceritakan apa manfaat menjaga kebersihan diri yang saya
jelaskan tadi?”
b. Tindak Lanjut
“tadi saya sudah menjelaskan keuntungan menjaga kebersihan diri . Saya
harap Bapak dapat mencobanya bagaimana berinteraksi dengan orang lain!“
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik
“baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan
berbincang-bincang lagi tentang jadwal yang telah kita buat ?
2. Waktu
“berapa lama Bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja?”
3. Tempat
“ di mana Bapak mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya
sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di teras depan
saja?... Terminasi
PROPOSAL HOME VISITE KEPERAWATAN JIWA
NPM : 022.02.1067
Ruangan :-
Nama KK : Musania
Diagnosa Keperawatan :
isolasi social
.Halusinasi
Defisit perawatan diri
Pengkajian :
pengkajian dilakukan pada tanggal 19 desember 2022 dari hasil pengkajian klien tinggal
bersama kedua orang tuannya di desa jeringo utara ,klien mengalami gangguan jiwa sejak
5 tahun yang lalu ,didapatkan informasi dari keluarga klien sebelum berkerja di malasya
sebagai TKW dan sejak pulang kerja dari sana mengalami gangguan jiwa ,klien sering
menhurung diri dikamar, tidak mau berinteraksi dengan orang lain ,lebih suka sendiri dan
pasien suka marah-marah tanpa sebab .
Validasi data :
Menanyakan susunan anggota keluarga
Menanyakan factor penyebab dan pencetus sehingga
klien mengalami gangguan jiwa
Menanyakan harapan keluarga terhadap kesembuhan
klien
Menanyakan presepsi keluarga terhadap penyakit klien
1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
Mahasiswa memperkenalkan diri dengan terlebih dulu memberi salam dan
menjelaskan bahwa perawat merupakan mahasiswa dari STIKES MATARAM
Serang yang sedang menjalani praktek profesi di desa jeringo .Menjelaskan
tujuan dan kontrak waktu bila keluarga bisa menerima kedatangan mahasiswa.
b. Validasi
Mengkaji dan menvalidasi data tentang klien antara lain: faktor predisposisi dan
presipitasi, genogram, psikososial dan lingkungan, persepsi keluarga tentang
penyakit klien, sistem pendukung di keluarga, usaha-usaha yang telah dilakukan
keluarga, serta kendala keluarga dalam merawat klien dirumah dan
mendiskusikan dengan keluarga hal-hal yang dapat dilakukan dirumah
c. Kontrak
Mahasiswa dan keluarga membuat kesepakatan tentang topic yang akan
dibicarakan terkait dengan masalah keperawatan “isolasi sosial ” pada Tn. M
dan perkembangan kondisi klien sewaktu di rumah dan waktu yang diperlukan
untuk membicarakan masalah klien serta memilih tempat yang nyaman bagi
keluarga dan perawat untuk berbincang-bincang dan berdiskusi.
2. Fase kerja
Tindakan keperawatan sesuai diagnosa keperawatan Tn.M
Diagnosa isolasi sosial
Sp 1 keluarga
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga mengenai masalah
isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien isolasi sosial.
Sp 2 keluarga
Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien isolasi sosial
langsung dihadapan pasien
Sp3 keluarga .
Membuat perencanaan pulang bersama keluarga.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon keluarga terhadap kunjungan.
Menanyakan bagaimana perasaan keluarga setelah berdiskusi dengan perawat
seputar masalah yang dialami Tn. M
b. Evaluasi kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
Tn. M
1) Keluarga dapat menyebutkan apa yang bisa dilakukan dalam merawat Tn.
M, bersedia menjelaskan pentingnya keluarga dalam merawat dan dapat
menyebutkan cara merawat Tn. M dan mampu mendemonstrasikan cara
tersebut.
2) Keluarga memahami tanda, gejala serta akibat yang dapat terjadi jika isolasi
sosial Tn. M muncul.
3) Keluarga mampu melaksanakan perawatan Tn. M dengan baik, dengan
mengingatkan minum obat teratur.
4) Keluarga mampu menyebutkan tempat yang di tuju jika Tn. M kambuh dan
mampu mengambil keputusan tersebut
c. Tindak lanjut
Meminta keluarga untuk melakukan hal hal yang didiskusikan untuk membantu
perawatan Tn. M selama di rumah.
d. Rencana pertemuan berikut.
Untuk saat ini meminta keluarga untuk menemani Tn.M
1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
b. Mahasiswa memperkenalkan diri dengan terlebih dulu memberi salam dan
menjelaskan bahwa perawat merupakan mahasiswa dari STIKES
MATARAM Serang yang sedang menjalani praktek profesi di desa
jeringo .Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu bila keluarga bisa menerima
kedatangan mahasiswa.
c. Validasi
d. Mengkaji dan menvalidasi data tentang klien antara lain: faktor predisposisi
dan presipitasi, genogram, psikososial dan lingkungan, persepsi keluarga
tentang penyakit klien, sistem pendukung di keluarga, usaha-usaha yang telah
dilakukan keluarga, serta kendala keluarga dalam merawat klien dirumah dan
mendiskusikan dengan keluarga hal-hal yang dapat dilakukan dirumah
e. Kontrak
f. Mahasiswa dan keluarga membuat kesepakatan tentang topic yang akan
dibicarakan terkait dengan masalah keperawatan “isolasi sosial ” pada Tn. M
dan perkembangan kondisi klien sewaktu di rumah dan waktu yang
diperlukan untuk membicarakan masalah klien serta memilih tempat yang
nyaman bagi keluarga dan perawat untuk berbincang-bincang dan berdiskusi.
2. Fase kerja
Tindakan keperawatan sesuai diagnosa keperawatan Tn.M
Diagnosa isolasi sosial
Sp 1 keluarga
Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang
dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien
halusinasi.
Sp 2 keluarga
Keluarga: Melatih keluarga praktek merawat pasien langsung dihadapan
pasien. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara
merawat pasien dengan halusinasi langsung dihadapan pasien.
Sp3 keluarga .
Menjelaskan perawatan lanjutan
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon keluarga terhadap kunjungan.
Menanyakan bagaimana perasaan keluarga setelah berdiskusi dengan
perawat seputar masalah yang dialami Tn. M
b. Evaluasi kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada Tn. M
Keluarga dapat menyebutkan apa yang bisa dilakukan dalam merawat Tn.
M, bersedia menjelaskan pentingnya keluarga dalam merawat dan dapat
menyebutkan cara merawat Tn. M dan mampu mendemonstrasikan cara
tersebut.
c. Keluarga memahami tanda, gejala serta akibat yang dapat terjadi jika
halusinasi Tn. M muncul.
Keluarga mampu melaksanakan perawatan Tn. M dengan baik, dengan
mengingatkan minum obat teratur.
d. Keluarga mampu menyebutkan tempat yang di tuju jika Tn. M kambuh dan
mampu mengambil keputusan tersebut
e. Tindak lanjut
Meminta keluarga untuk melakukan hal hal yang didiskusikan untuk
membantu perawatan Tn. M selama di rumah.
f. Rencana pertemuan berikut.
Untuk saat ini meminta keluarga untuk menemani Tn.M
3. Kunjungan III ( Hari / Tgl / Waktu : 23,desember 2022/16.00)
Rencana Tindakan Keperawatan Diagnosa defisit perawatan diri
1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
b. Mahasiswa memperkenalkan diri dengan terlebih dulu memberi salam dan
menjelaskan bahwa perawat merupakan mahasiswa dari STIKES
MATARAM Serang yang sedang menjalani praktek profesi di desa
jeringo .Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu bila keluarga bisa menerima
kedatangan mahasiswa.
c. Validasi
d. Mengkaji dan menvalidasi data tentang klien antara lain: faktor predisposisi
dan presipitasi, genogram, psikososial dan lingkungan, persepsi keluarga
tentang penyakit klien, sistem pendukung di keluarga, usaha-usaha yang telah
dilakukan keluarga, serta kendala keluarga dalam merawat klien dirumah dan
mendiskusikan dengan keluarga hal-hal yang dapat dilakukan dirumah
e. Kontrak
f. Mahasiswa dan keluarga membuat kesepakatan tentang topic yang akan
dibicarakan terkait dengan masalah keperawatan “defisit perawatan diri” pada
Tn. M dan perkembangan kondisi klien sewaktu di rumah dan waktu yang
diperlukan untuk membicarakan masalah klien serta memilih tempat yang
nyaman bagi keluarga dan perawat untuk berbincang-bincang dan berdiskusi.
2. Fase kerja
Tindakan keperawatan sesuai diagnosa keperawatan Tn.M
Diagnosa defisit perawatan diri
Sp 1 keluarga
Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat pasien
Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
Sp 2 keluarga
Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien
Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadual
yang telah disepakati)
Sp3 keluarga .
Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien
dalam merawat diri
Bantu keluarga melatih cara merawat pasien defisit perawatan diri.
4. Fase terminasi
a. Evaluasi respon keluarga terhadap kunjungan.
Menanyakan bagaimana perasaan keluarga setelah berdiskusi dengan
perawat seputar masalah yang dialami Tn. M
b. Evaluasi kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada Tn. M
Keluarga dapat menyebutkan apa yang bisa dilakukan dalam merawat Tn.
M, bersedia menjelaskan pentingnya keluarga dalam merawat dan dapat
menyebutkan cara merawat Tn. M dan mampu mendemonstrasikan cara
tersebut.
c. Keluarga memahami tanda, gejala serta akibat yang dapat terjadi jika
halusinasi Tn. M muncul.
Keluarga mampu melaksanakan perawatan Tn. M dengan baik, dengan
mengingatkan minum obat teratur.
d. Keluarga mampu menyebutkan tempat yang di tuju jika Tn. M kambuh dan
mampu mengambil keputusan tersebut
e. Tindak lanjut
Meminta keluarga untuk melakukan hal hal yang didiskusikan untuk
membantu perawatan Tn. M selama di rumah.
f. Rencana pertemuan berikut.
Untuk saat ini meminta keluarga untuk menemani Tn.M
LAPORAN HOME VISITE KEPERAWATAN JIWA
NPM : 022.02.1067
Ruangan :-
Nama KK : Musania
Diagnosa Keperawatan :
isolasi social
.Halusinasi
Defisit perawatan diri
Hasil Kunjungan Rumah
Pengkajian : pengkajian dilakukan pada tanggal 19 desember 2022 dari hasil pengkajian
klien tinggal bersama kedua orang tuannya di desa jeringo utara ,klien mengalami
gangguan jiwa sejak 5 tahun yang lalu ,didapatkan informasi dari keluarga klien sebelum
berkerja di malasya sebagai TKW dan sejak pulang kerja dari sana mengalami gangguan
jiwa ,klien sering menhurung diri dikamar, tidak mau berinteraksi dengan orang lain ,lebih
suka sendiri dan pasien suka marah-marah tanpa sebab .
Validasi data :
Menanyakan susunan anggota keluarga
Menanyakan factor penyebab dan pencetus sehingga
klien mengalami gangguan jiwa
Menanyakan harapan keluarga terhadap kesembuhan
klien
Menanyakan presepsi keluarga terhadap penyakit klien
Identifikasi Support Sistem : klien dalam menjalani hidupnya selalu di support oleh
keluarganya dan dalam menghadapi penaykitnya ,teutama support kedua orang tuanya dan
adeknya.
Pengetahuan keluarga tentang masalah pasien : keluarga klien kurang mengetahui terkait
penyakit yang diderita oleh klien .
Perubahan diagnosa keperawatan (jika ada) : tidak ada perubahan pada klien
BUKTI KUNJUNGAN RUMAH
NPM : 022.02.1067
Waktu : 11.30
Klien : Tn.M
(.....................................................................) (.................................................................)
Mengetahui,
Kepala RT/RW/Lingkungan/Dusun,
(...........................................................................)