Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

A DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN HALUSINASI DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT
JIWA MUTIARA SUKMA

Disusun Oleh :

Kadek Mega Mutiara Sari Putri

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MATARAM TAHUN AKADEMIK 2023/2024


LAPORAN KASUS KEPERAWATAN JIWA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Tanggal pengkajian : Senin,2 Oktober 2023

RUANG RAWAT: TGL. DIRAWAT:

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A ( L ) Tanggal Pengkajian : 02/10/2023
Umur : 44 Tahun RM No. : 024572
Informan : Pasien dan RM

II. ALASAN MASUK


Pasien masuk RSJ ke 8 dengan keluhan sering mendengar suara suara yang
mengoloknya, kadang melihat bayangan hitam pada sudut tembok, pasien juga suka
tiba tiba marah dan pasien lebih suka menyendiri dikamar.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil Tidak
Berhasil
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
3. Aniaya fisik
 Aniaya seksual
 Penolakan
 Kekerasan dalam keluarga
 Tindakan kriminal

Jelaskan nomor : 1,2,3 : Pasien sudah sudah pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya, saat ini pasien masuk RSJ sudah yang ke 8x karna mendengar suara-
suara yang terus mengoloknya.
Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran .

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Ya Tidak


Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan

Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :

Pasien mengatakan dahulu sering mengalami kekerasan dalam keluarga yaitu


dipukul oleh orang tuanya (Bapaknya) dari SD – SMA.

Masalah Keperawatan : risiko prilaku kekerasa

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 101/80 mmhg N: 85x/m S: 36,50c P: 20x/m
2. Ukur : TB: 167 BB: 62 Turun Naik:
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : klien mengatakan memiliki masalah gatal pada kulit nya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Penjelasan : Pasien mengatatan bahwa pasien anak 2 dari 6 bersaudara


semua saudaranya sudah menikah, hanya pasien yang belom menikah dan
masih tinggal bersama orang tuanya .

2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : pasien merasa tidak terganggu dengan anggota
keluarganya pasien bersyukur dan menerima keadaan
diri apa adanya .pasien mengakui keluarganya .

b. Identitas diri : pasien mengatakan mengenal dirinya sendiri sebagai


seseorang laki-laki , pasien mampu menyebutkan
identitas dirinya ,nama dan alamat.
c. Peran : pasien mengatakan dirinya adalah anak ke 2

d. Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh.

e. Harga diri : klien mengatakan malu, takut, dan tidak berdaya

Masalah Keperawatan : harga diri rendah

3. Hubungan Sosial:
1. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah orang
tuanya

2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :


Pasien mengatakan sering mengikuti kegiatan di sekitar lingkungan rumahnya
.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mentakan sering beriteraksi dengan orang sekitar rumah atau
tetangganya .
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

4. Spiritual:
1) Nilai dan Keyakinan :
Pasien mengatakan ia beragama islam dan percaya terhadap allah swt

2) Kegiatan ibadah :
Keluarga mengatakan pasien tetap tetap menjalankan ibadah sholat 5 waktu.

Masalah Keperawatan : tidak ada maslalah pasien tetap melaksanakan sholat 5


waktu
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai Cara berpakaian
tidakseperti
biasanya
Jelaskan: pasien terlihat tidak rapi ,pasien belum mengati bajunya .
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri

 Pembicaraan :
Cepat Keras Gagap Inkoheheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : pasien terlihat saat diwawancara bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan .

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

 Aktivitas Motorik :
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : pasien terlihat lemas , gelisah, dan hanya mau diam dikamar saja

Masalah Keperawatan : isolasi sosial

4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan
Jelaskan :pasien terlihat khawatir dan gelisa saat mendengar suara-suara mengolok
yang muncul dan membuatnya tiba tiba marah

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :saat pengkajian emosi pasien tampak stabil
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

6. Interaksi Selama Wawancara :


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan : saat wawancara kontak mata pasien kurang akan tetapi saat melihat tatapan
pasien sangat tajam .

Masalah Keperawatan : resiko prilaku kekerasan

7. Persepsi : tidak ada halusinasi.


Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan Pengecapan
Penghidu
Jelaskan : pasien sering mendengarkan suara”yang mengolok-ngoloknya .
Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir :
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Perseverasi
Jelaskan : pasien mendengarkan apa yang ditanyakan oleh perawat tetapi
hanya menjawab seperlunya.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah


9. Isi pikir :
Obsesi Fobia Hipokrondri
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham :
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kntrol pikir
Jelaskan :
……………………………………………………………………………

Masalah Keperawatan : tidak ada maslah dalam pikir.

10. Tingkat Kesadaran Compos mentis.


: Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : saat diajak bicara pasien terlihat bingung dan sering gelisa.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

11. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang Ggn daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan : pasien mampu menginggat kejadian yang pernah dirasakan seperti
dipuku orang tuanya dari SD - SMA .

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung :


Mudah beralih Tdk mampu berkonsentrasi
Tdk mampu berhitung sederhana
Jelaskan : pasien terlihat sulit untuk berkonsentarsi.

Masalah Keperawatan : depresi

13. Kemampuan Penilaian :


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : …………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan : tidak ada maslah dengan penilaian.
14. Daya Tilik Diri :
Mengingkari penyakit yg diderita Menyalahkan hal-hal diluar
dirinya Jelaskan : pasien mengatakan mengetahui dirinya sedang sakit tetapi pasien
tidak mengetahuai tentang segala peyakitnya.

Masalah Keperawatan : defisit penegtahuan.


VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan : mandiri
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/ BAK: mandiri
Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi: mandiri
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/ berhias: mandiri
Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan Tidur: mandiri
Tidur siang lama: 12.30s/d 14.00
Tidur malam lama:21.00s/d 05.00
Aktivitas sebelum/sesudah tidur: tidak adas/d tidak ada
6. Penggunaan obat :
Bantuan minimal Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan :
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung

8. Aktivitas di dalam rumah Yg


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan

9. Aktivitas di luar rumah : berbelanja, transportasi : bantuan minimal.


Ya Tidak
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan : ………

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik Relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruksi Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya ............................. Lainnya ...................................

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Pasien mengatakan pernah mengikuti kegiatan kelompok
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Pasien pernah ikut dalam interaksi
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Pasien mengatakan sekolah sampai S1
Masalah dengan pekerjaan , uraikan
Pasien mengatakan sudah tidak berkerja
Masalah dengan perumahan, uraikan
pasien mengatakan tidak ada masalah dalam rumah
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Pasien dirawat dan dibiayai oleh BPJS
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Pelayana kesehatan cukup jauh dari rumahnya
Masalah lainnya, uraikan
Tidak ada naslah lainnya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor predisposisi Penyakit Fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya ………………………………………………………
Masalah Keperawatan : defisit pengetahuan

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : gangguan apektif berpikir (skzoprenio paranoid)

Therapi Medik :
-ativan 0,5 mg 1x1
- haloperidol 5 mg 3x1
XII. ANALISA DATA
No. Data Masalah Keperawatan
1. Subyektif : Halusinasi
 Klien mengatakan sering
mendengarkan suara
suara yang
menggoloknya
 Ketika terjadi halusinasi pasien
mengatakan gelisah

Obyektif :
 Pasien tampak menutup
telinganya
 Pasien tampak terdiam dan
bingung
 Pasien tampak gelisa
TTV
 TD : 101/80 MmHg
 S : 36,5C
 RR : 20X/m
 N : 85x/M

2. Subyektif : Risiko prilaku kekerasan


 Pasien mengatakan dari
SD-SMA sering di pukul
oleh orang tuanya
 Pasien mengatakan sering
tiba – tiba marah

Obyektif :
 Klien terlihat sering
menyendiri dan terlihat gelisa
TTV
 TD : 101/90 MmHg
 S : 36,5C
 RR : 20X/m
 N : 85x/M
3. Subyektif : Defisit perawatan diri
 Pasien mengatakan jarang
memakai sampo
 Tidak mengosok badanya
saat mandi karena gatal pada
tubuhnya

Obyektif :

 Pasien terlihat kurang


rapi ,rambut tidak terawat dan
bau badan kurang enak
 Baju tampak tidak diganti
 TTV
 TD : 101/90 MmHg
 S : 36,5C
 RR : 20X/m
 N : 85x/M

XIII. POHON MASALAH :

DEFISIT PERAWATAN DIRI

RESIKO PRILAKU KEKERASAN

HALUSINASI
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS :

1. HALUSINASI
2. RISIKO PRILAKU KEKERASAN
3. DEFISIT PERAWATAN DIRI
B. RENCANA KEPERAWATAN
1. HALUSINASI
TGL NO DX KEP RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
PADA PASIEN
02/10/23 1 HALUSINASI Setelah dilakukan Dengan Kriteria hasil : Tindakan keperawatan yang dapat
Tindakan keperawatan 1. verbalisasi mendengar diberikan untuk pasien halusinasi adalah:
selama 3x,klien di bisikan menurun 1. Membantu pasien mengenal
harapkan halusiansi 2. perilaku halusinasi menurun halusinasi, menjelaskan cara-cara
membaik. 3. melamun menurun mengontrol halusinasi, mengajarkan
4. menarik niri menurun pasien mengontrol halusinasi dengan
cara pertama: menghardik halusinasi
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi
dengan cara kedua: bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Pasien : Melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan cara ketiga:
melaksanakan aktivitas terjadwal
4. Melatih pasien menggunakan obat
secara teratur

2. RESIKO PERILAKU KEKERASAN


TGL NO DX KEP RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
PADA PASIEN
02/10/23 3 RESIKO Dengan kriteria hasil : Tindakan keperawatan yang dapat
PERILAKU - Perilaku menyerang diberikan untuk pasien resiko perilaku
KEKERASAN menurun kekerasan adalah:
- Perilaku melukai diri 1. Membina hubungan saling
sendir/orang lain menurun. percaya, identifikasi penyebap
perasaan marah,tanda dan gejala
yang di rasakan,perilaku
kekerasan yang dilakukan
akibatnya, serta mengontrol
secara fisik.
2. Membantu pasien Latihan
mengendalikan perilaku
kekerasan dengan cara fisik
kedua.
3. Membantu pasien Latihan
mengendalikan perilaku
kekerasan secara verbal/sosial.
4. Membantu pasien Latihan
mengontrol perilaku kekerasan
secara spiritual.
5. Membantu pasien Latihan
mengontrol perilaku kekerasan
dengan obat
3. DEFISIT PERAWATAN DIRI
TGL NO DX KEP RENCANA KEPERAWATAN
DX TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
PADA PASIEN
02/10/23 2 DEFISIT Setelah Dengan kriteria hasil : Tindakan keperawatan yang dapat diberikan
PERAWATAN dilakukan - Kemampuan mandi untuk pasien deficit perawatan diri adalah:
DIRI Tindakan meningkat 1. Mendiskusikan pentingnya kebersihan
keperawatan - Kemampuan mengenakan diri, cara-cara merawat diri dan melatih
selama 3x,klien pakaian meningkat. pasien tentang cara-cara perawatan
di harapkan - Kemampuan makan kebersihan diri.
deficit perawatan meningkat 2. Percakapan saat melatih pasien berdandan.
diri membaik. 3. Percakapan melatih pasien makan sendiri.
4. Percakapan mengajarkan pasien
BAB/BAK secara mandiri.
Implementasi dan evaluasi
No. Waktu DX Keperawatan Tindakan Keperawatan Evaluasi
1. 02 /10 Halusinasi - Latih pasien melawan halusinasi S:
dengan menghardik - Pasien mengatakan halusinasi tidak hadir setiap hari
2023 biasanya pada saat sore dan malam hari.
- Pasien mengatakan mengerti tentang bagaiamana cara
- Pasien mengatakan tau cara menggosok gigi.
Resiko - Latih pasien melakukan relaksasi :
Perilaku kekerasan Tarik nafas dalam, pukul Kasur O:
bantal, senam, dan jalan jalan - Pasien tampak kontak mata kurang jika di ajak komunikasi.
- Pasien tampak menjawab apa yang ditanyakan
- Latih pasien untuk bicara dengan - Pasien tampak belum mengati bajunya
baik : mengungkapkan perasaan,
menolak dan meminta dengan baik A:
- Halusinasi
- Resiko Perilaku Kekerasan
- Latih kebersihan diri : - Defisit Perawatan Diri
Defisit
( mandi, keramas, sikat gigi,
perawatan diri P:
berpakaian, berhias, gunting kuku)
- Latih pasien melawan halusinasi dengan menghardik 2x sehari
- Latih pasien melakukan relaksasi : Tarik nafas dalam, pukul
Kasur bantal, senam, dan jalan jalan 3x sehari
- Latih pasien untuk bicara dengan baik : mengungkapkan
perasaan, menolak dan meminta dengan baik 2x sehari

2.03 / 10 Halusinasi S:
- Latih pasien mengabaikan halusinasi - Pasien mengatakan paham cara mengontrol halusinasi
2023
dengan bersikap cuek - Pasien mengerti dengan mengontrol marah
- Latih pasien mengalihkan halusinasi - Pasien mengatakan mandi sekali sehari di pagi hari
dengan bercakap cakap melakukan
kegiatan secara teratur O:
- Pasien tampak mengontrol halusinasi
- Pasien tampak mengikuti cara nafas dalam yang diajarkan
perawat
- Rambut pasien tampat kurang rapi
Resiko - Latih pasien deaskalasi secara verbal A:
Perilaku maupun tertulis
Kekerasan - Latih pasien untuk melakukan - Halusinasi
kegiatan ibadah sesuai kepercayaan - Resiko Perilaku Kekerasan
yang dianut - Defisit Perawatan Diri

P:
- Latih pasien mengabaikan halusinasi dengan bersikap cuek 3x
- Latihan makan dan minum
Defisit sehari
Perawatan Diri - Latih pasien mengalihkan halusinasi dengan bercakap cakap
melakukan kegiatan secara teratur 3x sehari
- Latih pasien deaskalasi secara verbal maupun tertulis 3x sehari
- Latih pasien untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai
kepercayaan yang dianut 3x sehari
- Latihan makan dan minum 3x sehari
04 / 10 Halusinasi - Latih pasien minum obat S:
2023 - Pasien mengatakan patuh minum obat yang di berikan
- Pasien mengatakan bisa BAB/BAK secara mandiri
Resiko - Latih pasien patuh minum obat
Perilaku O:
Kekerasan - Kemampuan pasien melatih menggunkan obat secara teratur
baik
- Kemampuan melakukan BAB/BAK secara mandiri baik
- Latihan BAB/BAK
Defisit A:
- Latihan kebersihan dan kerapian
Perawatan Diri - Halusinasi
lingkungan
- Resiko Perilaku Kekerasan
- Defisit Perawatan Diri

P:
- Latih pasien minum obat 2x sehari
- Latih pasien patuh minum obat 2x sehari
- Latihan BAB / BAK 2x sehari
- Latihan kebersihan dan lingkungan 2x sehari
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah Utama : Halusinasi
Pertemuan ke : pertemuan ke - 1
Hari / Tanggal : 02 Oktober 2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien tampak hanya tersenyum jika ditanyakan pakah ada keluha atau tidak.
- Tn.A kontak mata kurang jika sedang berkomunikasi Data
Subyektif :
- Klien Mengatakan sering mendengar suara suara yang mengoloknya
2. Diagnosa keperawatan : skyzofernia
3. Tujuan umum (TUM) :
Kliem tidak mencederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
d. Klien dapat memanfaatkan sistem atau keluarga
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
5. Tindakan keperawatan :
a. Membantu mengidentifikasi jenis halusinasi klien
 Mengidentifikasi isi halusinasi klien ( apa yang didengar, dilihat atau dirasa)
 Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
 Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
Sp 1 pasien : membantu pasien mengenal halusinasi,menjelaskan cara-cara mengontrol
halusinasi,mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama :
menghardik halusinasi
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi pak, perkenalkan saya mega, Saya Mahasiswa
keperawatan STIKES yang akan merawat bapak
Nama bapak siapa? Bapak Senang dipanggil apa”
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat
ini” (pasien hanya menjawab dengan senyuman)
c. Kontrak waktu
Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama
ini bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya?
Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30
menit”
2. Fase Kerja
”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang dikatakan suara
itu?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling
sering dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara
itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara- suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itumuncul?
” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke
empat minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang,
pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu.
Begitu diulang- ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak
peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus ibu sudah bisa”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan baoak setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-
suara itu muncullagi, silakan coba cara tersebut
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
sp 2 pasien : melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua :
bercakap cakap dengan orang lain.
d. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? Jam berapa
bapak?Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?
Dimana tempatnya” ”Baiklah, sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah Utama :
Halusinasi Pertemuan ke : ke-2
Hari / Tanggal : 3 oktober 2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien tampak hanya tersenyum jika ditnyakan keluhan
- Tn.Atampak kontak mata kurang jika sedang berkomunikasi
Data Subyektif :
- klien mengatakan sering mendengar suara suara yamg mengoloknya.
2. Diagnosa keperawatan : Skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
klien tidak mencederai diri sendiri , orang lain dan lingkungan.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
d. Klien dapat memanfaatkan sistem atau keluarga
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
5. Tindakan keperawatan :
a. Membantu mengidentifikasi jenis halusinasi klien
a. Mengidentifikasi isi halusinasi klien ( apa yang didengar, dilihat atau dirasa)
b. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
c. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
d. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
e. Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
f. Melatih pasien mengontrol halusinasi
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
Sp 2 pasien : melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua : bercakap cakap
dengan orang lain
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah suara-
suaranya masih muncul ?
b. Evaluasi/validasi
Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan suara-
suaranya Bagus !
c. Kontrak waktu
Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan
selama 20 menit. Mau di mana? Di sini saja?
2. Fase Kerja
Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap- cakap dengan orang lain. Jadi kalau ibu mulai mendengar
suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk
ngobrol dengan bapak Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-
suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya
istri,anak ibu katakan: bu, ayo ngobrol dengan saya sedang dengar suara-
suara. Begitu ibu Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu.
Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya ibu!”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang
ibu pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini
kalau bapak mengalami halusinasi lagi.
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
Sp 3 pasien : melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga :
melaksanakan aktivitas terjadwal
d. Kontrak yang akan datang
Besok pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang
ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 10.00? Mau di mana/Di sini lagi? Sampai besok ya. Selamat
pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah Utama :
halusinasi Pertemuan ke : ke-3
Hari / Tanggal : 04 Oktober 2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien tampak hanya tersenyum jika ditnyakan keluhan
- Tn.A tampak kontak mata kurang jika sedang
berkomunikasi Data Subyektif :
- klien mengatakan sering mendengar suara suara yamg mengoloknya.
2. Diagnosa keperawatan :
3. Tujuan umum (TUM) :
Klien tidak mecederai diri sendiri,orang lain dan lingkungan.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
d. Klien dapat memanfaatkan sistem atau keluarga
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
5. Tindakan keperawatan :
a. Membantu mengidentifikasi jenis halusinasi klien
g. Mengidentifikasi isi halusinasi klien ( apa yang didengar, dilihat atau dirasa)
h. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
i. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
j. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
k. Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
l. Melatih pasien mengontrol halusinasi
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
Sp 3 pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga : melaksankan
aktivitas terjadwal
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini?
b. Evaluasi/validasi
Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ? Bagaimana hasilnya ?
Bagus !
c. Kontrak waktu
Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah
halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal. Mau di mana kita bicara? Baik
kita duduk di ruang tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30
menit? Baiklah.”
2. Fase Kerja
Apa saja yang biasa ibu lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak
sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut).
Bagus sekali ibu bisa lakukan. Kegiatan ini dapat ibu k lakukan untuk mencegah
suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi
sampai malam ada kegiatan.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga
untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang
telah kita latih untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita
masukkan dalam jadwal kegiatan harian ibu Coba lakukan sesuai jadwal
ya!(Saudara dapat melatih aktivitas yang lain pada pertemuan berikut
sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi sampai malam)
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
Sp 4 pasien : melatih pasien menggunakan obat secara teratur
d. Kontrak yang akan datang
Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti, kita membahas cara
minum obat yang baik serta guna obat. Mau jam berapa? Bagaimana kalau
jam 12.00 siang?Di ruang makanya! Sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah Utama :
halusinasi Pertemuan ke : ke - 4
Hari / Tanggal : 04 Januari 2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien tampak hanya tersenyum jika ditnyakan keluhan
- Tn.A tampak kontak mata kurang jika sedang
berkomunikasi Data Subyektif :
- klien mengatakan sering mendengar suara suara yamg mengoloknya.
2. Diagnosa keperawatan :
3. Tujuan umun (TUM) :
Klien tidak mencederai diri sendri,orang lain dan lingkungan.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Klien dapat membina dan mempertahankan hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
d. Klien dapat memanfaatkan sistem atau keluarga
e. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
5. Tindakan keperawatan :
a. Membantu mengidentifikasi jenis halusinasi klien
m. Mengidentifikasi isi halusinasi klien ( apa yang didengar, dilihat atau dirasa)
n. Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
o. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
p. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
q. Mengidentifikasi respons klien terhadap halusinasi
r. Melatih pasien mengontrol halusinasi
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
Sp 4 pasien : melatih pasien menggunakan obat secara teratur.
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi Bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-
suaranya masih muncul ?
b. Evaluasi/validasi
Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ? Apakah jadwal
kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum obat?
c. Kontrak waktu
Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang bapak
minum. Kita akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan
siang. Di sini saja ya ibu ?”
2. Fase Kerja
bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-
suara berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang ibu
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3
kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP)3 kali sehari jam nya sama
gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali
sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah
hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter,
sebab kalau putus obat, bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke
keadaan semula. Kalau obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan
obat lagi. bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan
obatnya benar, artinya bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar
punya bapak Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminumpada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum
sesudah makan dan tepat jamnya ibu juga harus perhatikan berapa jumlah obat
sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba
sebutkan!
Bagus! (jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya
pada jadwal kegiatan bapak Jangan lupa pada waktunya minta obat pada
perawat atau pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang.
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
d. Kontrak yang akan dating
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah Utama : Defisit perawatan diri
Pertemuan ke : ke - 1
Hari / Tanggal : 02 Januari 2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien mengatakan tidak mengganti baju
- klien mengatakan mengalami gatal sejak 2 bulan yang lalu Data
Subyektif :
- Baju anak tampak kotor
- Terdapat luka bekas garuk akibat gatal yang di alami oleh Tn.A
2. Diagnosa keperawatan : skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien tidak mengalami defisitperawatan diri.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
1. Klien dapat membina hubungansaling percaya dengan perawat
2. Klien dapat mengenal tentangpentingnya kebersihan diri.
3. Klien dapat melakukankebersihan diri dengan bantuanperawat.
4. Klien dapat melakukankebersihan perawatan diri secara mandiri
5. Klien dapat mempertahankankebersihan diri secara mandiri.
6. Klien dapat dukungan keluargadalam meningkatkan kebersihandiri.
5. Tindakan keperawatan :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias Untuk pasien laki-laki, latihannya meliputi:
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
3. Melatih pasien makan secara mandiri
b. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
c. Menjelaskan cara makan yang tertib
d. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
e. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang
baik
4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan
BAK Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan
BAK
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
Sp 1 pasien : mendiskusikan pentingnya kebersihan diri,cara-cara merawat diri dan
melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi, kenalakan saya mega”
”Namanya anda siapa, senang dipanggil
siapa?”
b. Evaluasi/validasi
“Dari tadi suster lihat b a p a k menggaruk-garuk badannya, gatal ya?”
” Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? ”
c. Kontrak waktu
Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya.
2. Fase Kerja
Berapa kali bapak mandi dalam sehari? Apakah bapak sudah mandi hari ini?
Menurut bapak apa kegunaannya mandi ?Apa alasan bapak sehingga tidak bisa
merawat diri? Menurut bapak apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri?
Kira-kira tanda- tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?,
badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kitatidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apa menurut bapak yang bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb.
Apa yang bapak lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja bapak
menyisir rambut? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”(Contoh untuk
pasien laki-laki)
Berapa kali bapak cukuran dalam seminggu? Kapan bapak cukuran terakhir? Apa
gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran 2x
perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya
“Berapa kali bapak makan sehari?
”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah
makan.
“Di mana biasanya bapak berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya...
kita kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa
membersihkan pakai air dan sabun”.
“Menurut bapak kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang
perlu kita persiapkan? Benar sekali..ibu perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk,
sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing bapak
melakukannya. Sekarang bapak siram seluruh tubuh bapak termasuk rambut lalu
ambil shampoo gosokkan pada kepala bapak sampai berbusa lalu bilas sampai
bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh
secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai
odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi bapak
mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih.
Terakhir siram lagi seluruh tubuh bapak sampai bersih lalu keringkan dengan
handuk. ibu bagus sekali melakukannya. Selanjutnya bapak pakai baju dan sisir
rambutnya dengan baik.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba
sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah bapak lakukan
tadi ?”. ”Bagaimana perasaan bapak setelah kita mendiskusikan tentang
pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba bapak ulangi lagi tanda-tanda
bersih dan rapi”
”Bagus sekali mau berapa kali ibu mandi dan sikat gigi...? dua kali pagi dan
sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya
bapak ..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T
( tidak ) tidak melakukani?
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
Sp 2 pasien : percakapan saat melatih pasien berdandan
d. Kontrak yang akan datang
Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?” Pagi-pagi sehabis makan.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah Utama : defisit perawatan diri
Pertemuan ke : ke - 2
Hari / Tanggal : 03 Oktober 2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien mengatakan tidak mengganti baju
- klien mengatakan mengalami gatal sejak 2 bulan yang
- lalu Data Subyektif :
- Baju anak tampak kotor
- Terdapat luka bekas garuk akibat gatal yang di alami oleh Tn.A
2. Diagnosa keperawatan : skyzofernia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien tidak mengalami defisitperawatan diri.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
1. Klien dapat membina hubungansaling percaya dengan perawat
2. Klien dapat mengenal tentangpentingnya kebersihan diri.
3. Klien dapat melakukankebersihan diri dengan bantuanperawat.
4. Klien dapat melakukankebersihan perawatan diri secara mandiri
5. Klien dapat mempertahankankebersihan diri secara mandiri.
6. Klien dapat dukungan keluargadalam meningkatkan kebersihandiri.
5. Tindakan keperawatan :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias Untuk pasien laki-laki, latihannya meliputi:
1. Berpakaian
2. Menyisir rambut
3. Bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
ii. Berpakaian
iii. Menyisir rambut
iv. Berhias
3. Melatih pasien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang
baik
5. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan
BAK Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan
BAK
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
Sp 2 pasien : percakapan saat melatih pasien berdandan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
Selamat pagi
bapak
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaimana mandinya?” sudah
dilakukan? Sudahditandai di jadual hariannya?
c. Kontrak waktu
Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana
kalau di ruang ini ? lebih kurang setengah jam”
2. Fase Kerja
Apa yang bapak lakukan setelah selesai mandi ?”apa bapak sudah ganti baju?
“Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian
yang bersih2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu”.
“Apakah bapak menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?”Coba kita
praktekkan, lihat kecermin, bagus…sekali!
“Apakah bapak suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ?”
Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah berdandan”.
“Coba bapak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”..
“Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju
seperti tadi ya! Mari kita masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam
berapa, lalu sore jam berapa ?
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
SP 3 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
d. Kontrak yang akan datang
Nanti siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama
dengan pasienyang lain.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah Utama : Defisit perawatan diri
Pertemuan ke : ke-3
Hari / Tanggal : 03 Oktober2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien mengatakan tidak mengganti baju
- klien mengatakan mengalami gatal sejak 2 bulan yang lalu

Data Subyektif :
- Baju anak tampak kotor
- Terdapat luka bekas garuk akibat gatal yang di alami oleh Ny.p
2. Diagnosa keperawatan : skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien tidak mengalami defisitperawatan diri.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Klien dapat membina hubungansaling percaya dengan perawat
b. Klien dapat mengenal tentangpentingnya kebersihan diri.
c. Klien dapat melakukankebersihan diri dengan bantuanperawat.
d. Klien dapat melakukankebersihan perawatan diri secara mandiri
e. Klien dapat mempertahankankebersihan diri secara mandiri.
f. Klien dapat dukungan keluargadalam meningkatkan kebersihandiri.
5. Tindakan keperawatan :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias Untuk pasien laki-laki, latihannya meliputi:
4. Berpakaian
5. Menyisir rambut
6. Bercukur
3. Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
v. Berpakaian
vi. Menyisir rambut
vii. Berhias
3. Melatih pasien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
5. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
c. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
d. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
e. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
SP 3 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
“Selamat siang
bapak ,”
b. Evaluasi/validasi
Wow...masih rapi deh
bapak”.
c. Kontrak waktu
Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita
latihan langsung diruang makan ya..!” Mari...itu sudah datang makanan.“
2. Fase Kerja
Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana bapak
makan?” “Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita
praktekkan! “Bagus!Setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap
kita berdoa dulu. Silakan ibu yang pimpin!. Bagus..
Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-
pelan. Ya, Ayo...sayurnya dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan piring, dan
gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!” Itu
Suster yani sedang bagi obat, coba...ibu minta sendiri obatnya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita makan bersama-sama”.
”Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan, duduk
yang baik, ambilmakanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas,
lalu cuci tangan.)”
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
SP4 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien melakukan
BAB/BAK secara mandiri
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
d. Kontrak yang akan datang
?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman
kalau jam 10.00 disini saja ya...!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Defisit perawatan diri


Pertemuan ke : ke-3
Hari / Tanggal : 04 Oktober 2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Obyektif :
- Klien mengatakan tidak mengganti baju
- klien mengatakan mengalami gatal sejak 2 bulan yang lalu
- Data Subyektif :
- Baju anak tampak kotor
- Terdapat luka bekas garuk akibat gatal yang di alami oleh Tn.A
2. Diagnosa keperawatan : skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien tidak mengalami defisitperawatan diri.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Klien dapat membina hubungansaling percaya dengan perawat
b. Klien dapat mengenal tentangpentingnya kebersihan diri.
c. Klien dapat melakukankebersihan diri dengan bantuanperawat.
d. Klien dapat melakukankebersihan perawatan diri secara mandiri
e. Klien dapat mempertahankankebersihan diri secara mandiri.
f. Klien dapat dukungan keluargadalam meningkatkan kebersihandiri.
5. Tindakan keperawatan :
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
a. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias Untuk pasien laki-laki, latihannya meliputi:
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Bercukur
3. Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
4. Melatih pasien makan secara mandiri
a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
5. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
SP4 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
“Selamat pagi Bapak ? Bagaimana perasaan bapak hari ini ?”
b. Evaluasi/validasi
Baik..! sudah dijalankan jadualkegiatannya..?”
c. Kontrak waktu
“Kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?
“ Kira-kira 20 menit ya...pak. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!
2. Fase Kerja
“Dimana biasanya bapak berak dan kencing?” “Benar bapak , berak atau kencing
yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada
saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di sembarang tempat
ya ” “Sekarang, coba ibu jelaskan kepada saya bagaimana cara ibu cebok?”
“Sudah bagus ya bapak, yang perlu diingat saat ibu cebok adalah Tono
membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada
tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh bapak ”. “Setelah bapak selesai cebok,
jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram
tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak
tersisa di kakus/ WC. Jika bapak membersihkan tinja/air kencing seperti ini,
berarti bapak ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada
kotoran/ air kencing”
“Setelah selesai membersihan tinja/air kencing, bapak perlu merapihkan kembali
pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana
telah tertutup rapi , lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita membicarakan tentang cara
berak/kencing yang baik?”
“Coba bapak jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik.” Bagus...!
“Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi”.
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
d. Kontrak yang akan datang
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan


Pertemuan ke 1
Hari / Tanggal : 02 Oktober 2023
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- klien mengatakan semasa kecil dari SD – SMA di pikuli oleh bapaknya
- klien mengatkan sering tiba tiba marah.
Obyektif :
- Tn.A tampak kontak mata kurang
Tn.A tampak sering terdiam dan melamun jika di Tanya.
2. Diagnosa keperawatan : Skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peransesuai tanggungjawab.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah / amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkanperilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara construksi dalam berespon terhadap perilaku
kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgam dari lingkungan untuk mengontrol langsung
amarahnya
5. Tindakan keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu.
2. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan
yang lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
3. Diskusikan perasaan, tanda-tanda, dan gejala yang dirasakan pasien jik
aterjadipenyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara fisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa
dilakukan pada saatmarah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan
5. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan
a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien ”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang
sehat”.
6. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan caraberikut :
a. Fisik :
1. Pukul kasur/ bantal, tarik napas dalam
2. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur atau bantal
b. Minum Obat :
1. Bantu pasien m inum obat dengan prinsip lima benar (benar nama pasien,
obat, cara minum obat, waktu minum obat, dan dosis obat)disertai
penjelasanmengenai kegunaan obat dan akibat berhneti minum obat
2. Susun jadwal minum obat
c. Sosial/ verbal:
1. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
2. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal :menolak dan
memintadengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
3. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
d. Spiritual :
1. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan ibadah
yangbiasa dilakukan sesuai keyakinan
2. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
e. Ikut sertakan pasien dalam TAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikanprilaku kekerasan
B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan
marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan,akibatnya,
serta cara mengontrol secara fisik.
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
“ Assalamualaikum ……
“ Selamat pagi Bapak Perkenelkan nama saya “mega”, saya perawat yang
dinas di ruang kenanga ini, hari ini saya dinas dari pukul 07.00-14.00. Saya
akan merawat bapak di rumah sakitr ini. Nama ibu siapa?? Senagn
dipanggil apa?? “
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan bapak saat ini, apakah masih ada perasaan kesal
atau marah? Apa yang terjadi di rumah ?”
c. Kontrak waktu
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah
bapak”“ Berapa lama kita berbincang-bincang?? Bagaimana kalau 10
menit pak ?? “
“ Di mana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang pak?? Di sini
atau diruangtamu?”
2. Fase Kerja
“ Apa yang menyebabkan bapak marah?? Apakah sebelumnya bapak pernah
marah? Lalu penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? O… ya,
jadi ada 2 penyebab ibu marah.”
“ pada penyebab marah itu ada sepertibapak pulang ke rumah dan istri
belum menyediakan makanan (misalnya ini penyebab marah pasien), apa
yang ibu rasakan?( tunggu respon pasien)
“ Apakah bapak merasakan kesal, kemudian dada bapak berdebar-debar,
mata melotot, rahang terkatup rapat dan tangan mengepal?
“ Setelah itu apa yang bapak lakukan?
“ O… iya, jadi bapak memukul anak ibu dan memecahkan piring? Apakah
dengan cara ini makanan akan terhidang? Iya, tentu saja tidak. Apa
kerugian cara yang bapak lakukan? Betul, istri jadi sakit dan takut, piring-
piring pecah.”
“ Menurut bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah ibu belajar
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian??
“ Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan bapak . Salah satunya
adalah dengan cara fisik.. jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.
“ Ada beberapa cara, bagaimana kalau kitsa belajar satu cara dulu?
“ Begini pak, kalau tanda-tamnda marah tadi sudah bapak rasakan maka
bapak berdiri, lalu tarik nafas dari hiudung, tahan sebentar, lalu keluarkan
atau tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan.
Ayo coba lagi!!!!!! Tarik dari hidung, bagus …… tahan, dan tiup melalui
mulut !!!! Nah, lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali, bapak sudah bias
melakukannya.” Bagaimana perasaanya??
“ Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehinga sewaktu0-
waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang
kemarahanibu ???
“ Iya, jadi ada 2 penyebab marah bapak (sebutkan) dan yang ibu rasakan
(sebutkan) dan yang ibu lakukan(sebutkan) serta akibatnya(sebutkan).”
“ Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah yang lalu,
apa yang ibu lakukan kalu marah?? Yang belum kita ketahui dan bahas
dan jangan lupa latihannya , berapa kali sehari ibu mau latihan napas
dalam??? Jam berapa saja ibu??
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
SP2 Pasien: Membantu pasien latihan mengendalikan prilaku kekerasan
dengan cara fisik kedua (Evaluasi latihan nafas dalam, Latihan cara fisik ke
2 pukul kasur dan bantal, Menyusun jadwal kegiatan harian cara ke 2)
d. Kontrak yang akan datang
“ Baiklah bagaimana kalau gitu 2 jam lagi saya datang dan kita latihan
cara yang lain untuk mencegah atau mengontrol marah. Tempatnya disini
saja ya bapak ???
“ Assalamualaikum..”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan


Pertemuan ke 2
Hari / Tanggal : 02 Oktober 2023
C. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- klien mengatakan semasa kecil dari SD – SMA di pikuli oleh bapaknya
- klien mengatkan sering tiba tiba marah.
Obyektif :
- Tn.Atampak kontak mata kurang
- Tn.A tampak sering terdiam dan melamun jika di tanya.
2. Diagnosa keperawatan : Skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peransesuai tanggungjawab.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah / amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkanperilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara construksi dalam berespon terhadap perilaku
kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgam dari lingkungan untuk mengontrol langsung
amarahnya
5. Tindakan keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu.
2. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan yang
lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
3. Diskusikan perasaan, tanda-tanda, dan gejala yang dirasakan pasien jik
aterjadipenyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara fisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa dilakukan
pada saatmarah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan
5. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan
a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien ”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat”.
6. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan caraberikut :
1. Fisik :
1. Pukul kasur/ bantal, tarik napas dalam
2. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur
atau bantal
2. Minum Obat :
1. Bantu pasien m inum obat dengan prinsip lima benar (benar nama
pasien, obat, cara minum obat, waktu minum obat, dan dosis obat)
disertai penjelasan mengenai kegunaan obat dan akibat berhneti
minum obat
2. Susun jadwal minum obat
3. Sosial/ verbal:
1. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
2. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal :menolak
dan memintadengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
3. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
4. Spiritual :
1. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan
ibadah yang biasa dilakukan sesuai keyakinan
2. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
3. Ikut sertakan pasien dalam TAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikanprilaku kekerasan
A. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
SP2 Pasien: Membantu pasien latihan mengendalikan prilaku kekerasan dengan cara
fisik kedua (Evaluasi latihan nafas dalam, Latihan cara fisik ke 2 pukul kasur dan
bantal, Menyusun jadwal kegiatan harian cara ke 2)
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
“ Assalamualaikum..Selamat pagi Bapak , Sesuai dengan janji saya 2
jam yang lalu,sekarang saya datang lagi.”

b. Evaluasi/validasi
“ Bagimana perasaaan bapak hari ini??? ”Adakah hal-hal yang
menyebabkan ibu marah???”

c. Kontrak waktu
“ Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah
dengan kegiatan fisik untuk cara yang ke 2.”
“ Mau berapa lama??? Bagaimana kalau 20 mernit?”
“ Dimana kita bicara?? Bagaimana kalu dirung tamu???”

2. Fase Kerja
“ Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal,
berdebar- debar, mata melotot, tangan mengepal, selain nafas dalam, bapak dapat
melakukan pukul bantal dan kasur.”
“ Sekarang mari kita latihan pukul bantal dan kasur. Mana tempat tidur ibu
???” Jadi nanti kalau bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan
lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul bantal dan kasur. Nah, coba
ibu lakukan !!!! pukul kasur dan bantal. Ya bagus sekali ibu melakukannya.”
“ kekesalan lampiaskan pada kasur dan bantal.”
“ Nah, cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah
kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi
??”
“ Ada berapa cara yang sudah kita latih, Coba bapak sebutkan lagi!!!!
YYa, bagus.
“ Mari kita masukkan dalanm jadwal kegiatan sehari-hari ibu . Pukul
bantal kasur m,au jam berapa??? Bagaiman kalau setiap bangun tuidur???
Baik, jam 05.00 pagi dan jam 15.00 sore lalu kalau ada keinginan marah
sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi ya pak!!! Sekarang kitsa buat
jadwalnya ya ibu !! Mau berapa kali sehari bapak latihanmemukul kasur
dan bantal serata tarik nafas dalam ini???”
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
d. Kontrak yang akan datang
“ Besok pagi kita ketemu lagi dan kita akan latihan cara mengontrol
marah dengan belajar bicara yang baik, mau jam berapa bapak , Baik
jam 10.00 pagi ya?? Sampai jumpa!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan


Pertemuan ke 3
Hari / Tanggal : 03 Oktober 2023
D. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- klien mengatakan semasa kecil dari SD – SMA di pikuli oleh bapaknya
- klien mengatkan sering tiba tiba marah.
Obyektif :
- Tn.A tampak kontak mata kurang
Tn.A tampak sering terdiam dan melamun jika di tanya.
2. Diagnosa keperawatan : Skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peransesuai tanggungjawab.

4. Tujuan Khusus (TUK) :


a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah / amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkanperilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara construksi dalam berespon terhadap perilaku
kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgam dari lingkungan untuk mengontrol langsung
amarahnya

5. Tindakan keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu.
2. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan yang
lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
3. Diskusikan perasaan, tanda-tanda, dan gejala yang dirasakan pasien jik a
terjadi penyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara fisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa dilakukan
pada saat marah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan
5. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan
a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien ”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat”.
6. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan caraberikut :
i. Fisik :
a. Pukul kasur/ bantal, tarik napas dalam
b. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul
kasur atau bantal
ii. Minum Obat :
a. Bantu pasien m inum obat dengan prinsip lima benar (benar
nama pasien, obat, cara minum obat, waktu minum obat, dan
dosis obat) disertai penjelasan mengenai kegunaan obat dan
akibat berhneti minum obat
b. Susun jadwal minum obat
iii. Sosial/ verbal:
1. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
2. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal :menolak
dan meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan
baik
3. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
iv. Spiritual :
1. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan
ibadah yang biasa dilakukan sesuai keyakinan
2. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
3. Ikut sertakan pasien dalam TAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikanprilaku kekerasan
A. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
“ Assalamualaikum Bapak , Sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita
ketemu lagi. Bagaimana bapak ,sudah dilakukan latihan tarik napas dalam
dan pukul kasur bantal
b. Evaluasi/validasi
Apayang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?”
“ Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.bagus. nah kalau tarik napas
dalamnya dilakukan sendiri tulis M, artinya mandarin ; kalau diingatkan
suster baru dilakukan tulis B, artinya; dibantu atau diingatkan. “ Nah kalau
tidak dilakukan tulis T, artinya; belum bias melakukan.”
c. Kontrak waktu
“ Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencagah
marah?”
“ Dimana enaknya kita berbincang – bincang? Bagaimana kalau ditempat
yang sama?“ Berapa lama ibu mau berbincang – bincang?”
“ Bagaimana kalau 15 menit?”
2. Fase Kerja
“ Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau
marah sudah disalurkan melalui tarik napas dalam atau pukul kasur dan bantal,
dan sudah lega, maka kita perlu bicara dengan orang yang membuat kita marah.
Ada 3 caranya ibu :
1. Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara rendah serta tidak
menggunakan kata – kata kasar. Kemarai bapak bilang penyebab marahnya
karena minta uang sama istri tidak diberi. Coba ibu minta uang dengan baik :
“ pak, saya perlu uang untuk membeli rokok . “ nanti bias dicoba disini untuk
meminta baju, minta obat dan lain – lain. Coba ibu praktekkan. Bagus pak .”
2. Menolak dengan baik, jika ada yang enyuruh dan bapak tidak ingin
melakukannya, katakana : “ maaf saya tidak bias melakukannya karena sedang
ada kerjaan”. Coba ibu praktekkan. Bagus pak“ .
3. Mengungkapkan perasaan kesal, jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal
bapak dapat mengatakan : “ saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu “ coba
prektekkan. Bagus !“
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap – cakap tentang cara
menaontrolmarah dengan bicara yang baik? “
“ coba bapak sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari.
“bagus sekali, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali
sehari bapak mau latihan bicara yang baik? Bias kita buat jadwalnya.”
“Bagus nnti dicoba yaibu ! “
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
d. Kontrak yang akan datang
“ Bagaimana kalau dua jam lagi ketemu lagi ? “
“ Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah
bapak yaitu dengan cara ibadah, bapak setuju? Mau dimana bapak ? Disini
lagi? ” Baik sampai nanti ya!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan


Pertemuan ke 4
Hari / Tanggal : 03 Oktober 2023
E. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- klien mengatakan semasa kecil dari SD – SMA di pikuli oleh bapaknya
- klien mengatkan sering tiba tiba marah.
Obyektif :
- Tn.A tampak kontak mata kurang
- Tn.A tampak sering terdiam dan melamun jika di tanya
2. Diagnosa keperawatan : Skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peransesuai tanggungjawab.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah / amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkanperilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara construksi dalam berespon terhadap perilaku
kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgam dari lingkungan untuk mengontrol langsung
amarahnya
5. Tindakan keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu.
2. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan yang lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
3. Diskusikan perasaan, tanda-tanda, dan gejala yang dirasakan pasien jik a
terjadi penyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara fisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa dilakukan
pada saat marah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan
5. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan
a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien ”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehat”.
6. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan caraberikut :
1. Fisik :
a. Pukul kasur/ bantal, tarik napas dalam
b. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur
atau bantal
2. Minum Obat :
a. Bantu pasien minum obat dengan prinsip lima benar (benar nama
pasien, obat, cara minum obat, waktu minum obat, dan dosis obat)
disertai penjelasan mengenai kegunaan obat dan akibat berhneti
minum obat
b. Susun jadwal minum obat
3. Sosial/ verbal:
a. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
b. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal :menolak dan
memintadengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
c. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
4. Spiritual :
a. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan
ibadah yang biasa dilakukan sesuai keyakinan
b. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
c. Ikut sertakan pasien dalam TAK dan stimulasi persepsi untuk
mengendalikanprilaku kekerasan
A. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
“ Assalamualaikum Pak, Sesuai dengan janji saya 2 jam yang lalu sekarang
saya datang lagi
“ baik, yang mana yang mau di coba?”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana bapak , latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakan
setelah melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa
marahnya.
c. Kontrak waktu
“ Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa
marah itu denganibadah?”
“ Dimana enaknya kita berbincang – bincang? Bagaiman kalau di tempat
tadi?”“ Bagaimana kalau 15 menit?”
2. Fase Kerja
“coba ceritakan kegiatan ibadah yang pak lakukan? “ “ Bagus,baik,yang mana
mau di coba?
“Nah,kalau mbak sedang marah coba mbak langsung duduk dan tarik nafas
dalam. Jikatidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks.”
“ apa kegiatan ibadah yang biasa ibu lakukan?”
“ coba pilih dua kegiatan yang ingain bapak
lakukan.”“ maei kita coba lakukan. “ Bagus
sekali!”
“ bapak bisa melakukan ibadah secara teratur untuk meredakan kemarahan.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“ bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ke
3 ini?”“ jadi,sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus.”
“ mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan bapak. Mau
berapa kali bapak sholat? Baik kita masukkan sholat…..dan……(sesuai
kesepakatan pasien)
“ coba bapak sebutkan lagi cara ibadah yang dapat baak lakukan bila ibu
merasamarah”
“ setelah ini coba ibu lakukan jadwal sholat sesuai jadwalyang telah kita buat
tadi”
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
d. Kontrak yang akan datang
“ besok kita ketemu lagi ya pak ?,nanti kita bicarakan cara ke 4 mengontrol
rasa marah. Yaitu dengan patuh minum obat. Mau jam berapa pak ? Seperti
sekarang saja,jam 1 ya?”
“ nanti kita akan membicarakan cara pengunaaan yang benar untuk
mengontrol rasamarah bapak,setuju pak?”
“Sampai jumpa bapak !”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah Utama : Resiko perilaku kekerasan


Pertemuan ke 5
Hari / Tanggal : 04 Oktober 2023
F. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Subyektif :
- klien mengatakan semasa kecil dari SD – SMA di pikuli oleh bapaknya
- klien mengatkan sering tiba tiba marah.
Obyektif :
- Tn.A tampak kontak mata kurang
- Tn.A tampak sering terdiam dan melamun jika di tanya
2. Diagnosa keperawatan : Skyzofrenia
3. Tujuan umum (TUM) :
Pasien dapat melanjutkan hubungan peransesuai tanggungjawab.
4. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Pasien dapat Membina Hubungan saling percaya
b. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab marah / amuk
c. Pasien dapat mengidentifikasi tanda marah
d. Pasien dapat mengungkapkanperilaku marah yang sering dilakukan
e. Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku Kekerasan
f. Pasien mengidentifikasi cara construksi dalam berespon terhadap perilaku
kekerasan
g. Pasien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol marah
h. Pasien dapat dukungan keluarga mengontrol marah
i. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar
j. Pasien dapat dukumgam dari lingkungan untuk mengontrol langsung
amarahnya
4. Tindakan keperawatan :
1. Bina hubungan saling percaya
a. Memberi salam atau panggil nama klien
b. Sebutkan nama perawat sambil menjabat tangan
c. Jelaskan tujuan interaksi
d. Jelaskan tentang kontrak yang akan dibuat
e. Beri sikap aman dan empati
f. Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu.
2. Diskusikan bersama pasien pennyebab prilaku kekerasan sekarang dan yang
lalu
a. Anjurkan klien mengnungkapkan yang dialami saat marah.
b. Obsevasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien.
c. Simpulkan tanda-tanda jengkel atau kesal yang dialami klien
3. Diskusikan perasaan, tanda-tanda, dan gejala yang dirasakan pasien jik a
terjadi penyebab perilaku kekerasan.
a. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara fisik
b. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara psikologis
c. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara sosial
d. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara spiritual
e. Diskusikan tanda dan gejala prilaku kekerasan secara intelektual
4. Diskusikan bersama pasien tentang prilaku kekerasan yang biasa dilakukan
pada saat marah
a. Verbal
b. Terhadap orang lain
c. Terhadap diri sendiri
d. Terhadap lingkungan
5. Diskusikan bersama klien akibat prilaku kekerasan yang ia lakukan
a. Berbicara akibat atau kerugian dari cara yang dilakukan klien.
b. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan oleh klien.
c. Tanyakan pada klien ”Apakah ia ingin mempelajari cara baru yang
sehat”.
6. Diskusikan bersama klien cara mengendalikan prilaku kekerasan, yaitu
dengan caraberikut :
1. Fisik :
a. Pukul kasur/ bantal, tarik napas dalam
b. Susun jadwal latihan mengungkapkan nafas dalam dan pukul kasur
atau bantal
2. Minum Obat :
a. Bantu pasien minum obat dengan prinsip lima benar (benar nama
pasien, obat, cara minum obat, waktu minum obat, dan dosis obat)
disertai penjelasan mengenai kegunaan obat dan akibat berhneti
minum obat
b. Susun jadwal minum obat
3. Sosial/ verbal:
a. Menyatakan secara asertif rasa marahnya
b. Bantu mengungkapkan rasa marahnya secara verbal :menolak dan
memintadengan baik, mengungkapkan perasaan dengan baik
c. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal
4. Spiritual :
a. Bantu pasien mengenmdalikan marah secara spiritual: kegiatan
ibadah yang biasa dilakukan sesuai keyakinan
b. Susun jadwal latihan ibadah dan berdoa
A. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutic
“Assalamualaikum Bapak,sesuai dengan janjisya kemarin hari ini kita
bertemu lagi”
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana pak? sudah di lakukan latihan tarik nafas dalam,pukul kasur
bntal,bicara yan baik dan sholat? Apa yang di rasakan setalahmelakukan
lathan secara teratur? Coba kita lihat kegiatannya?”
c. Kontrak waktu
“bagaimana kalau skarang kita bicara bincang dan latihan tentang cara
mium obat yang benar untuk menggontrol rasa marah?”
“dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat
kemarin?” “berapa lama ibu mau berbincang-? Bagaimana kalau 15
menit?”
2. Fase Kerja
(Perawat membawa obat pasien)
“ bapak sudah dapat obat dari dokter?” Berapa macam obat yang bapak
minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa bapak minum? Bagus!
“ Obatnya ada 3 macam pak, yang warnanya orange namanya CPZ, gunanya
agar pikiran tenang. Yang putih namanya THP agar rileks dan tidak tegang dan
yang merah jambu namanya HLP agar pikiran teratur dan rasa marah
berkurang. Semuanya ini harus bapak minum 3X sehari jam 07.00 pagi, jam satu
siang, dan tujuh malam”.
“ Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering maka untuk
mengatasinya dengan menghisap-hisap es batu”. “bila mata trasa berkunang
kunang,ibu sebaiknya istirahat dan jangan berktifitas dulu”
“ Nanti dirumah sebelum minum obat ini bapak lihat dulu label dikotak
obat apakahbenar nama bapak tertulis disitu, berapa osis yang harus diminum,
jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah namanya obatnya sudah
benar? Diisini minta obatnya pada perawat kemudian cek lagi apakah benar
obatnya!”. “ Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi ya
pak , karena dapat terjadi kekambuhan”.
“ Sekarang kita masukkan waktu minum obatna kedalam jadwal ya pak”.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap– cakap cara minum
obat yang benar?”.
“ Coba bapak sebutkan lagi jenis obat yang ibu minum!. Bagaimana cara
minum obat yang benar?”.
“ Nah, sudah beapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?.
Sekarang kita tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat. Jangan
lupa laksanakannya dengan teratur ya!”.
b. Evaluasi obyektif
c. Rencana tindak lanjut
d. Kontrak yang akan datang
“ Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana bapak
melaksnakan kegiatan dan sejauh mana dapat mencegah rasa marah.
Sampai jumpa….

Anda mungkin juga menyukai