Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

Mata Kuliah : Keperawatan jiwa


Dosen Pengampu : EllyaQolina, S.Kep., M.Kep., Ns. Sp. Kep J

Disusun Oleh :
Azmy Nurul Fajri (18.008)

AKADEMI KEPERAWATAN ISLAMIC VILLAGE TANGERANG


2020/2021
Jl. Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang 15810
Telepon / Fax : 021-5462852, Website : www.akperisvill.ac.id

Email : info@akperisvill.ac.id, akperislamicvillage@yahoo.co.id


Kasus
Nn S usia 22 tahun dirawat di ruang RSJ. Klien dibawa ke RSJ karena sering marah-marah
dirumah semenjak ia tidak mendapatkan nilai yang memuaskan di lingkungan kampusnya,
karena sebelumnya klien selalu mendapatkan nilai bagus. Keluarga mengatakan dia selalu seperti
ini jika nilainya turun. Keluarga mengatakan klien merasa malu karena mendapatkan nilai yang
tidak memuaskan. Klien mengatakan ia mendengar suara bisikan-bisikan saat ia akan tidur,
Selain itu, keluarga klien juga mengatakan klien selalu berdiam diri di kamar dan kurang
bersosialisasi baik dengan orang yang berada di rumahnya dan tetangga sekitarnya.

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


AKADEMI KEPERAWATAN ISLAMIC VILLAGE

RUANG RAWAT : ISOLASI TANGGAL DIRAWAT : 01 September 2020

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : P (L/P) TanggalPengkajian : 02 September 2020
Umur : 24 Th No RM : 2541854

II. ALASAN MASUK


Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 1 Oktober 2020 pukul 11.00 WIB, Klien
dibawa ke RSJ karena sering marah-marah dirumah semenjak ia tidak mendapatkan nilai
yang memuaskan di lingkungan kampusnya keluarga klien juga mengatakan klien selalu
berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik dengan orang yang berada di
rumahnya dan tetangga sekitarnya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


JJJ. 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya √ Tidak

Pengobatan sebelumnya? Berhasil Kurang berhasil √ Tidak


2.
berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya Fisik

Aniaya Seksual

Penolakan

Kekerasan dalam Keluarga


Tindakan Kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 : = klien tidak mau berbicara, menunduk, tidak ada kontak mata
dengan perawat, klien hanya menjawab ya dan tidak saat diajak komunikasi.

Masalah Keperawatan : Gangguan komunikasi verbal

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Ya √ Tidak


Hubungan Keluarga :
Gejala :
Riwaya pengobatan :
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
5. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan :
Menurut keluarga klien seperti ini semenjak ia mendapatkan nilai yang kecil atau tidak
memuaskan, karena selama ini klien selalu mendapatkan nilai yang bagus.
Masalah Keperawatan : Gangguan citra tubuh

IV. FISIK
TandaVital: TD N = 80x/menit P =20x/menit Suhu =36C
=120/80MmHg
Keluhan Fisik Ya √ Tidak
Jelaskan : sudah dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan hasil TD:130/80 N:82x/ment
P:22x/mnit S: 36”C
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL
1. genogram

Ket : Laki laki X : meninggal : menikah : cerai


Perempuan : Klien : keturunan
Jelaskan : pasien mengatakan anak pertama dan anak satu-satunya.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri
a. Gambaran Diri : pasien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya

b. Identitas : pasien mengatakan anak pertama

c. Peran : pasien mengatakan ia tidak di anggap di rumahnya

d. Ideal Diri : pasien mengatakan ingin segera pulang kerumah

e. Harga Diri : pasien mengatakan ia sangat disayang oleh ibunya


Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan orang yang paling berarti di hidupnya ialah
kedua orang tuanya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat : pasien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien saat ini membatasi diri,
menjaga jarak dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : menarik diri

4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : pasien menganut agama islam
b. Kegiatan Ibadah : pasien mengatakan walau jarang beribadah namun selalu berdoa
dalam hati
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan
√ Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian
tidak sesuai tidak seperti
biasanya
Jelaskan : Penampilan pasien tidak seperti biasanya , terkadang baju terlihat lusuh
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu √ Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan : pasien tidak mau berbicara dengan keluarga dan orang di sekitar rumahnya

Masalah Keperawatan : isolasi sosial b/d perubahan status mental

3. Aktivitas Motorik :
√ Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : aktivitas motorik melakukan aktivitas sehari-hari di rsj

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan √ Putus asa Khawatir Gembira
berlebihan berlebihan
Jelaskan : pasien terlihat tenang

Masalah Keperawatan : harga diri rendah


1. Afek
√ Datar Tumpul Labil Tidak
sesuai
Jelaskan : pasien hanya menjawab ya dan tidak saat diajak komunikasi

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah
tersinggung

√ Kontak mata kurang Defensif Curiga


Jelaskan : pasien hanya menunduk saja

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

3. Persepsi
√ Pendengaran Penglihatan Perabaan Pengecapan Penghidu
Jelaskan : pasien mengatakan tidak mau berkomunikasi dengan orang sekitar
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking √ Pengulangan
pembicaraan/persevarasi
Jelaskan : tidak ada masalah prosses berpikir

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

5. Isi Pikir
√ Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis


Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir √ Kontrol pikir

Jelaskan : tidak ada masalah dalam proses berpikir

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

6. Tingkat Kesadaran
√ Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : pasien sadar penuh

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

7. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

√ Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi


Jelaskan : pasien mengatakan tidak ada gannguan memori

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan


8.Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih √ Tidak mampu Tidak mampu
berkonsentrasi berhitung sederhana
Jelaskan : pasien selalu terdiam

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

9. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan : pasien bisa memilih sesuatu tanpa bantuan

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10. Daya Tilik Diri


Mengingkari penyakit yang diderita √ Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

Jelaskan : keluarga pasien mengatakan karena pengurangan pegawai di tempatnya kerja dan
di tinggalkan istrinya 6 bulan yang lalu.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan √ Bantuan minimal Bantuan total


2. BAB / BAK √ Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi √ Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian / Berhias √ Bantuan minimal Bantuan total
5. Penggunaan Obat √ Bantuan minimal Bantuan total
6. Istirahat dan Tidur Tidur siang, lam 3 jam, jam 13:0 s.d. jam 15:00
Tidur malam, lama 9 jam, jam 20:00 s.d. jam 05:00
Tidak ada kegiatan sebelum tidur
7. Pemeliharaan lanjutan Ya Tidak
Perawatan lanjut √
Sistem pendukung √
8. Kegiatan didalam Ya Tidak
rumah
Mempersiapkan √
makanan
Menjaga kerapihan √
rumah
Pengaturan ruangan √
9. Kegiatan diluar rumah Ya Tidak
Belajar √
Transfortasi √
Jelaskan : pasien tidak ada masalah dalam pemiliharaan kesehatan, kegatan di
dalam rumah, dan kegiatan di luar rumah

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
√ Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif √ Menghindar
Olahraga Mencederai diri
√ Lainnya : √ Lainnya : pasien tidak mau berkomunikasi
Jelaskan : pasien mengurung diri dan tidak mau berkomunikasi.

Masalah Keperawatan : Isolasi sosial

IX. Masalah Psikososial dengan Lingkungan


√ Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : pasien merasa tidak ada
dukungan dari keluarganya.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : tidak ada masalah
√ Masalah dengan pendidikan, spesifik : pasien mendapatkan nilai yang rendah
Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Tidak ada masalah.
Masalah dengan perumahan, spesifik : Tidak ada masalah
Masalah ekonomi, spesifik: tidak ada masalah
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : tidak ada masalah
Masalah lainnya, spesifik : tidak ada masalah
Masalah keperawatan : Isolasi sosial

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :


√ Penyakit Jiwa Sistem Pendukung Faktor Presipitasi
Penyakit Fisik Koping Obat-obatan
Lainnya : tidak aada masalah
Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik Skizofrenia
Terapi Medik Haloperidol (HLP)                  5 mg                3x1
Trihexyphenidil (THP)            2 mg                3x1
Chlorpomazin  (CPZ)              100 mg            1x1
Terapi aktivitas kelompok (TAK)
XII. Daftar Masalah Keperawatan
1. Isolasi sosial
2. Halusinasi
3. Harga diri rendah

XIII. Analisa Data


Data Penunjang Masalah Keperawatan

Data subjek:
1. Pasien mendapatkan nilai yang
rendah.
2. Pasien sering marah-marah Isolasi Sosial

Data Objektif :
1. Klien lebih banyak berdiam diri
2. Kontak mata kurang
3. Klien sering menyendiri
4. Klien tidak pernah memulai
pembicaraan, maupun perkenalan
5. Afek tumpul (hanya mampu
tertawa saat ada simuluus perawat
tertawa

Data Subjektif :
1. Klien mengatakan mendengar
bisikan-bisikan
Halusinasi
Data Objektif :

1. Klien sering menyendiri


2. Klien terkadang berbicara sendiri
3. Klien sering bengong / melamun

Data Subjek : Harga Diri Rendah


1. Pasien mengatakan merasa malu
dengan nilai yang didapat .
2. Pasien tidak semangat beraktivitas
dan belajar.
3. Pasien malas melakukan perawatan
diri

Data Objektif
1. Klien mengatakan dirinya jelek,
badannya terlalu kurus.
2. Klien mengatakan malu bila bertemu
dengan orang yang baru dikenal.
3. Klien mengatkan takut berbicara
banyak karena takut menyakiti hati
orang lain

VII. Pohon Masalah

Resiko Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi

Isolasi sosial

Harga diri rendah

RENCANA STRATEGI PELAKSANAAN

TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI


Dx Keperawatan setelah 1x pertemuan klien SP 1 (Pasien) :
mampu :
: Isolasi Sosial 1. Mengidentifikasi penyebab
1. Membina hubungan saling isolasi sosial klien
TUK :
percaya 2. Berdiskusi dengan klien
Klien dapat 2. Menyadari penyebab tentang keuntungan
membina hubungan isolasi sosial, keuntungan berinteraksi dengan orang lain
saling percaya dan kerugian berinteraksi 3. Berdiskusi dengan klien
dengan orang lain tentang kerugian tidak
3. Melakukan interaksi berinteraksi dengan orang lain
dengan orang lain secara 4. Mengajarkan klien cara
TUM bertahap berkenalan dengan satu orang
5. Menganjurkan klien
Klien mampu
memasukan kegiatan latihan
berinteraksi dengan
berbincang – bincang dengan
orang lain
orang lain dalam kegiatan
harian
Dx Keperawatan : Setelah 2X interaksi dengan SP 1 (pasien)
Halusinasi klien, klien menunjukkan tanda 1. Mengidentifikasi jenis
TUK percaya kepada perawat halusinasi klien
Klien dapat 1. ekpresi bersahabat 2. Mengidentifikasi isi halusinasi
membantu 2. ada kontak mata klien
hubungan saling 3. menunjukkan rasa 3. Mengidentifikasi waktu
percaya senang halusinasi klien
TUM 4. mau berjabat tangan 4. Mengidentifikasi frekuensi
Klien dapat 5. mau duduk halusinasi klien
mengontrol berdampingan dengan 5. Mengidentifkasi situasi yang
halusinasi perawat menimbulkan halusinasi
6. mengungkapkan 6. Mengidentifikasi respons klien
masalah yang dihadapi terhadap halusinasi
7. Mengajarkan klien menghardik
halusinasi
8. Mengajarkan klien
memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
Dx Keperawatan : Setelah dilakukan interaksi SP 1 (Pasien)
Harga Diri selama 1x 15 menit diharapkan
Rendah : 1. Mendiskusikan kemampuan
TUK 1. klien dapat dan aspek positif yang dimiliki
Klien dapat mengungkapkan pasien
membina hubungan perasaannya 2. Membantu pasien menilai
saling percaya 2. ekspresi wajah bersahabat kemampuan yang masih dapat
3. ada kontak mata digunakan
TUM 4. menunjukkan rasa senang 3. Membantu pasien
Klien dapat 5. mau berjabat tangan memilih/menetapkan
melakukan 6. mau menjawab salam kemampuan yang akan dilatih
hubungan sosial 7. klien mau duduk 4. Melatih kemampuan yang
secara bertahap berdampingan sudah dipilih dan menyusun
8. klien mau mengutarakan jadwal pelaksanaan
masalah yang dihadapi kemampuan yang telah dilatih
dalam rencana harian.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
N Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf
O
1. Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial S : Klien mengatakan
merasa senang bisa
DS :
memulai berkenalan
1. Pasien mendapatkan nilai yang dengan orang lain
rendah. O: Klien dapat
mempraktikan cara
Data Objektif :
berkenalan dengan
1. Klien lebih banyak berdiam diri orang lain
A: Klien mampu
2. Kontak mata kurang
mengontrol dirinya
3. Klien sering menyendiri untuk berkenalan
dengan orang lain.
4. Klien tidak pernah memulai
P: - Anjurkan klien untuk
pembicaraan, maupun perkenalan
berkenalan lebih dari
5. Afek tumpul (hanya mampu tertawa satu orang.
saat ada simuluus perawat tertawa - Anjurkan klien
untuk mengikuti
kegiatan harian.
2 Diagnosa Keperawatan : Halusinasi S : Klien mengatakan
sudah tidak mendengar
Data Subjektif :
suara-suara bisikan lagi
1. Klien mengatakan mendengar bisikan-
O : Klien dapat
bisikan
mengontrol halusinasi
Data Objektif :
A : Masalah halusinasi
1. Klien sering menyendiri teratasi sebagian
2. Klien terkadang berbicara sendiri
P : Intervensi dilanjutkan
3. Klien sering bengong / melamun

3 Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah S : Klien merasa dirinya


Data Subjek : lebih baik setelah
1. Pasien mengatakan merasa malu dengan mengikuti kegiatan di
nilai yang didapat . RS.
2. Pasien tidak semangat beraktivitas dan O : klien dapat mengikuti
belajar. kegiatan di rs dan
3. Pasien malas melakukan perawatan diri tidak menghindar dari
orang lain.
Data Objektif A : masalah harga diri
1. Klien mengatakan dirinya jelek, rendah teratasi
badannya terlalu kurus. P : intervensi dihentikan
2. Klien mengatakan malu bila bertemu
dengan orang yang baru dikenal.
3. Klien mengatkan takut berbicara banyak
karena takut menyakiti hati orang lain

STRATEGI PELAKSANAAN
ISOLASI SOSIAL
STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1)
Pertemuan :1
Hari/ tanggal : Jumat/ 02 oktober 2020
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
a. Data Subyektif
Sukar didapat jika pasien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan
singkat, ya atau tidak, pasien mendapatkan nilai rendah dikampusnya.
b. Data Obyektif
 Klien lebih banyak berdiam diri
 Kontak mata kurang
 Klien sering menyendiri
 Klien tidak pernah memulai pembicaraan, maupun perkenalan
 Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat ada simuluus perawat tertawa

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial


3. Tujuan Tindakan Keperawatan
 Tujuan khusus
1. Klien mampu mengungkapkan hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya
isolasi social
2. Klien mampu mengungkapkan keuntungan berinteraksi
3. Klien mampu mengungkapkan kerugian jika tidak berinteraksi dengan orang
lain
4. Klien mampu mempraktekan cara berkenalan dengan orang lain
 Tindakan keperawatan
1. Mendiskusikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya isolasi social
2. Mendiskusikan keuntungan berinteraksi
3. Mendiskusikan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
4. Mendiskusikan cara berkenalan dengan satu orang secara bertahap

B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
Salam terapeutik : “Selamat pagi kak, saya azmy saya perawat sekaligus mahasiswa dari
Akper Ialamic Village Tangerang yang akan merawat kakak. “siapa nama kakak? Senang
dipanggil siapa ?” apa keluhan kakak hari ini?”.
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman kakak? Mau
dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau diruang ini saja ? mau berapa lama kak?
Bagaimana kalau 15 menit?”.

2. Fase kerja
“Apa yang kakak rasakan selama dirawat disini? O.. kakak merasa sendirian? Siapa saja
yang kakak kenal diruangan ini?”
“Apa saja kegiatan yang biasa kakak lakukan dengan teman yang kakak kenal?”
“Apa saja yang menghambat kakak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien
yang lain?”.
“Menurut kakak apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman ? wah benar, ada
teman bercakap-cakap. Apa lagi? ( sampai pasien menyebutkan beberapa ).
“Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya kak? Ya, apalagi? ( sampai
pasien menyebutkan beberapa ) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau
begitu maukah kakak belajar bergaul dengan orang lain?”.
“Bagus, bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain”
“Begini kak untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama
panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh nama saya Z senang dipanggil Z, asal
saya dari Maluku, hobi memancing”
“Selanjutnya kakak menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini :
Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya darimana/ hobinya apa ?”
“Ayo ibu dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan kakak. Coba berkenalan dengan
saya !.
“Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. bagus sekali”
“Setelah kakak berkenalan dengan orang tersebut kakak bisa melanjutkan percakapan
tentang hal-hal yang menyenangkan kakak bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang
hobi, tentang keluarga, dan sebagainya”.

3. Fase terminasi
“Bagaimana perasaan kakak setelah kita lathan berkenalan?”
“Kakak tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik sekali”.
“Selanjutnya kakak dapat mengingat-ngingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak
ada, sehingga kakak lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain”.
“Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak kakak berkenalan dengan
teman saya, perawat ani. Bagaimana kakak mau kan?”Baiklah sampai jumpa”.

Anda mungkin juga menyukai