DISUSUN OLEH :
NANING MASRURI
201020206004
PROGRAM PENDIDIKAN NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ’AISYIYAH
YOGYAKARTA
2011
AKUT MIOCARD INFARK
A. PENGERTIAN
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung
akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang
(Brunner & Sudarth, 2002). Infark miocard akut adalah nekrosis miocard
akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. (Suyono, 1999)
a) Aterosklerosis.
b) Spasme
c) Arteritis
2) Faktor sirkulasi :
a) Hipotensi
b) Stenosos aurta
c) insufisiensi
3) Faktor darah :
a) Anemia
b) Hipoksemia
c) polisitemia
b. Curah jantung yang meningkat :
1) Aktifitas berlebihan
2) Emosi
3) Makan terlalu banyak
4) hypertiroidisme
c. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :
1) Kerusakan miocard
2) Hypertropimiocard
3) Hypertensi diastolic
2. Faktor predisposisi :
a. faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
1) usia lebih dari 40 tahun
2) jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita
meningkat setelah menopause
3) hereditas
4) Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.
b. Faktor resiko yang dapat diubah :
1) Mayor :
a) hiperlipidemia
b) hipertensi
c) Merokok
d) Diabetes
e) Obesitas
f) Diet tinggi lemak jenuh, kalori
2) Minor:
Inaktifitas fisik
Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif).
Stress psikologis berlebihan.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG
Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q. patologis
2. Enzim Jantung.
CPKMB, LDH, AST
3. Elektrolit.
Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas,
missal hipokalemi, hiperkalemi
4. Sel darah putih
Leukosit ( 10.000 – 20.000 ) biasanya tampak pada hari ke-2 setelah IMA
berhubungan dengan proses inflamasi
5. Kecepatan sedimentasi
Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI , menunjukkan inflamasi.
6. Kimia
Mungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ akut
atau kronis
7. GDA
Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.
8. Kolesterol atau Trigliserida serum
Meningkat, menunjukkan arteriosclerosis sebagai penyebab AMI.
9. Foto dada
Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau
aneurisma ventrikuler.
10. Ekokardiogram
Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau dinding
ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.
11. Pemeriksaan pencitraan nuklir
Talium : mengevaluasi aliran darah miocardia dan status sel miocardia
missal lokasi atau luasnya IMA
Technetium : terkumpul dalam sel iskemi di sekitar area nekrotik
12. Pencitraan darah jantung (MUGA)
Mengevaluasi penampilan ventrikel khusus dan umum, gerakan dinding
regional dan fraksi ejeksi (aliran darah)
13. Angiografi koroner
Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner. Biasanya
dilakukan sehubungan dengan pengukuran tekanan serambi dan mengkaji
fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi) Prosedur tidak selalu dilakukan pad fase
AMI kecuali mendekati bedah jantung angioplasty atau emergensi.
14. Digital subtraksion angiografi (PSA)
Teknik yang digunakan untuk menggambarkan
15. Nuklear Magnetic Resonance (NMR)
Memungkinkan visualisasi aliran darah, serambi jantung atau katup
ventrikel, lesivaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark dan
bekuan darah.
16. Tes stress olah raga
Menentukan respon kardiovaskuler terhadap aktifitas atau sering dilakukan
sehubungan dengan pencitraan talium pada fase penyembuhan.
E. PENATALAKSANAAN
1. Rawat ICCU, puasa 8 jam
2. Tirah baring, posisi semi fowler.
3. Monitor EKG
4. Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit
5. Oksigen 2 – 4 lt/menit
6. Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg
7. Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg
8. Bowel care : laksadin
9. Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infus
10. Diet rendah kalori dan mudah dicerna
11. Psikoterapi untuk mengurangi cemas
PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN
Initial Nama : Tn. M
Umur : 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta
Tanggal masuk : 29 Juli 2009
RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan kepala terasa pusing, klien mengaatakan dadanya nyeri
sudah 2 hari, klien mengatakan perutnta kembung dan klien mengatakan sesak
napas.
2. Riwayat penyakit sekarang
AMI-Non Stemi
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan penyakit gula ( DM )
4. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
keturunan atau penyakit menular.
X. PENGKAJIAN FOKUS
1. Survey
a. Airway :
b. Breathing
RR : 27 x/menit
Suara abnormal : Tidak ditemukan
c. Circulator
TD : 92/65 mmHg
Nadi : 71 x/menit
Suhu : 36.5° C
Capitalary refill : < 3 detik
Turgor kulit : baik
Perdarahan : tidak terlihat
d. Disability
Kesadaran : CM (Compos Mentis)
Nilai GCS : E 4 V 5 M 6 (score : 15)
Pupil : Isochor
2. Pola Aktivitas/ Latihan
a. Aktivitas : Tempat
b. Mobilitas : Sangat terbatas
c. Status mobilitas : Klien bedrest
d. Alat bantu jalan : Tidak ada
e. Keterbatasan : klien mengatakan lemes dan dadanya terasa sakit
f. Estremitas
Lengan kanan : Normal
Lengan kiri : Normal
Kaki kanan : Normal
Kaki kiri : Normal
3. ADLs (menggunakan kode 0: Mandiri, 1: dibantu
sebagian, 2: perlu bantuan orang lain, 3: perlu bantuan orang lain dan alat, 4:
tergantung)
a. Mandi :2
b. Berpakaian :2
c. Eliminasi :2
d. Mobilisasi ditempat tidur :2
e. Pindah :4
f. Ambulasi :4
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : CM (Compos Mentis)
c. TB/BB : .....cm/65 kg
d. Kepala : Tidak Ada kelainan
e. Mata : Pupil isochor, konjungtiva tidak anemis, tidak ada kemerahan
f. Hidung : Tidak terdapat secret, kedua lubang hidung bersih, tidak ada
perdarahan atau lubang hidung, klien menggunakan oksigen 3 L/menit Binasal.
g. Mulut : Tidak ada perdarahan gusi, membran mukus lembab.
h. Telinga : Tidak ada perdarahan, tidak ada secret, kedua daun telinga simetris,
tidak ada gangguan pendengaran.
i. Tengkuk : Tidak ada kaku kuduk
j. Dada : Bentuk simetris, tidak ada retraksi dada, terdapat nyeri dada
k. Jantung : Suara jantung normal
l. Paru-paru : Suara paru normal, tidak ada suara tambahan
m. Perut : Tidak ada asites, RR : 27 x/menit
n. Punggung : Tidak ada luka pada punggung, tidak ada kelainan tulang belakang.
o. Genitalia : Bersih, Klien tidak terpasang DC
p. Kulit : Turgor kulit baik
q. Tanda-tanda vital :
TD : 92/65 mmHg
HR : 65x/menit
RR : 27x/menit
T : 36.5oC
Asixra 1x1
o Obat Enternal :
Valium 2x1
Codocard 3x3
Lipitor 10 1x1
Ascardia 1x1
Plavix 1x1
Lacbulac CII
Sclolon 2x25
Hasil laboratorium
a. Pemeriksaan Hematologi
Tanggal : 29-07-2009
- HB : 15.2 gr/dl (13-18 gr/dl)
- AL : 372
- AT : 10.6
- HMT : 31.9
b. Pemeriksaan kimia darah
Tanggal :
- GDS : 199
- Ureum : 20
- Kreatinin : 1.2
- As. Urat : 2.7
- Kolestrol total : 227
- HDL : 50
- LDL : 150
XIII. POLA NILAI ATAU KEPERCAYAAN
1. Kegianatan keagamaan yang dijalani : sholat
2. Nilai /kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan : -
F. PATHWAYS
Aterosklerosis
Trombosis
Konstriksi arteri koronaria
Timbunan
Kerusakan pertukaran gas asam laktat meningkat Integritas membran sel berubah
nyeri
Intoleransi aktifitas
CATATAN PERKEMBANGAN
N DIAGNOSA IMPLEMENTASI S.O.A.P PARAF
KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan Tanggal 29-07-2009 30-07-2009 Viena
tidak 08.30 WIB Jam : 06.00 WIB
efektif:kardiopulm Memberikan O2 Binasal S:
onal dan perifer 4 lpm Klien mengatakan
tidak efektif Memasang SPO2 masih sesak
21.00 WIB Klien mengatakan
Memonitor vital sign dan pusing sekali
memonitor irama EKG
21.30 WIB O:
Melakukan pengkajian GCS Ku : Lemas
Reflek membuka mata : 4 Kes : CM
Reflek motorik : 6 TD : 92/65 mmHg
Reflek verbal : 5 HR : 65x/menit
22.00 WIB RR : 27x/menit
Memonitor TD, HR, RR, SPO2 : 98%
dan SPO2 GCS : 15 E4M6V5
24.00 WIB Terpasang O2 binasal 4
Memonitor keadaan umum lpm
klien dan memonitor
kenyamanan klien saat A:
istirahat Perpusi jaringan inefektif
03.00 WIB belum teratasi
Mengganti cairan P : Lanjutkan intervensi
05.00 WIB Monitor ku klien
Memonitor O2 Binasal 4 Monitor O2 klien
lpm Monitor TD,HR,RR
Memonitor TD, HR, RR, dan SPO2
dan SPO2 Monitor GCS
A : intoleransi Aktivitas
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Monitor irama EKG
4. Deficit perawatan 05.20 WIB S: Viena
diri berhubungan Memandikan klien klien mengatakan
dengan Kerusakan Mengganti linen dan masih lemas
neurovaskuler mengganti baju klien O:
05.40 WIB Ku lemas, Kes :CM
Membantu klien untuk Gigi dan mulut terlihat
sikat gigi bersih
Membantu klien BAK Klien terlihat masih
memerlukan bantuan
06.00 WIB penuh
Membantu klien untuk Klien terlihat masih
makan dan minum ditempat tidur
P : lanjutkan intervensi
Monitor irama EKG
4. Deficit perawatan 15.00 WIB S: Viena
diri berhubungan Membantu klien untuk klien mengatakan
dengan Kerusakan BAK masih lemas
neurovaskuler Membantu klien untuk O :
minum Ku lemas, Kes :CM
17.30 WIB Gigi dan mulut terlihat
Membantu klien untuk bersih
makan dan minum Klien terlihat masih
Membantu klien untuk memerlukan bantuan
minum obat penuh
Klien terlihat masih
20.00 WIB ditempat tidur
Membantu klien untuk
BAK A: MAsalah belum tertasi
P : lanjutkan intervensi
A:
Perpusi jaringan inefektif
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor ku klien
Monitor TD,HR,RR
dan SPO2
P : lanjutkan intervensi
Monitor irama EKG
4. Deficit perawatan 17.30 WIB S:- Viena
diri berhubungan Membantu klien untuk O :
dengan Kerusakan makan dan minum Ku cukup, Kes :CM
neurovaskuler Membantu klien untuk Gigi dan mulut terlihat
minum obat bersih
Klien terlihat masih
19.300 WIB memerlukan bantuan
Membantu klien untuk Klien terlihat masih
BAK ditempat tidur