Anda di halaman 1dari 14

ASUKEP POST OPERASI HIPOSPADIA

RUANG AR RAHMAN RSU PKU MUHAMMADIYAH


BANTUL

Disusun oleh:
NANING MASRURI
201020206004

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2011
Nama Mahasiswa : Naning Masruri
Tempat praktek : RSU PKU Muhammadiyah Bantul
Tanggal praktek : Selasa, 21 Desember 2011

A. DATA IDENTITAS
Nama : An. T
TTL : Kulon Progo, 26 Mei 2007
Nama ayah/ibu : Tn. L/Ny. S
Pekerjaan ayah : Swasta
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat : Pengkol RT 62 Gulu Rejo Lendah
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia

B. KELUHAN UTAMA
Riwayat kehamilan dan kelahiran
1. Prenatal : Ibu menyatakan bahwa pada awal kehamilan merasa
mual-mual pada pagi hari. Usia kehamilan 5 bulan sering
mondok di rumah sakit dikarenakan KPD, selama
kehamilan ibu jarang minum tablet Fe dan Calk.
2. Intranatal : Ibu menyatakan anak lahir dengan spontan masa
kehamilan kurang bulan, di RSUD ditolong bidan
3. Pasca natal : Anak lahir dengan BB : 1.500 g dan PB : 46 cm, dirawat
di rumah sakit selama 25 hari

C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LAMPAU


1. Penyakit waktu kecil : Keluarga menyatakan, An. T tidak pernah
mengalami sakit parah, paling sakit yang diderita pilek diminumi obat
warung dalam 2 hari sembuh atau sakit diare dalam 1 hari sudah sembuh.
2. Dirawat di rumah sakit : Keluarga menyatakan An. T sebelumnya pernah
dirawat di RS Karen BBLSR
3. Obat-obatan yang digunakan : Jika sakit flu membeli obat bodreksin di
warung, jika diare minum diapet di warung
4. Tindakan (operasi) : Anak belum pernah menjalani tindakan operasi
apapun
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Pernah jatuh ketika bermain
7. Imunisasi : Lengkap

D. RIWAYAT KELUARGA DISERTAI GENOGRAM

Keterangan:
: Laki laki : Meninggal
: Perempuan : Klien

Pasien adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Ibu klien anak ragil dari 9
bersaudara dan ayak klien anak ke 4 dari 6 bersaudara. Didalam keluarga tidak
memiliki penyakit keturunan.

E. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Orang Tua
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Dekat, orang tua adalah orang yang
terpenting
3. Hubungan dengan teman sebaya : Hubungan dengan teman sebaya baik,
mempunyai banyak teman
4. Pembawaan secara umum : Orang tua menyatakan An. T aktif, senang
bergaul

F. KEBUTUHAN DASAR
1. Makanan yang disukai : -
Selera makan :
- Frekuensi : Sebelum sakit anak makan 2 x sehari, ketika sakit selera
makan menurun, makan sehari 1 kali harus dipaksa
- Porsi makanan : Ketika sakit, An. T hanya makan 5–6 sendok dari
porsi yang diberikan dari RS
- Pola makan : Sebelum sakit susah makan, lebih suka bermain bersama
teman-temannya
2. Pola tidur
- Ritual/kebiasaan sebelum tidur : Berdo’a
- Tidur siang : Jarang tidur siang
3. Mandi : Sebelum sakit mandi sendiri sehari 2 kali, ketika sakit di bantu
oleh Orang tua
4. Aktivitas bermain : An. T suka bermain bersama teman-temannya.
5. Eliminasi
- BAK : Dipasang kateter
- BAB : Pasien hari ini belum bisa BAB

G. KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosis medis : Hipospadia
2. Tindakan operasi : Chardektomy
3. Status nutrisi : Nafsu makan menurun, diet dari RS bubur
4. Obat-obatan :
- Inj. novalgin 3 x ½ ampul
- Inj. ceftaxin 2 x 25 mg
- Infuse RL 12 tpm
5. Tindakan keperawatan :
- Memberikan serta memonitor pemberian cairan infuse RL 12 tpm.
- Memonitor tanda-tanda vital
- Memonitor tanda-tanda infeksi
- Injeksi cefotaksin dan novalgin
6. Hasil laboratorium
Tanggal 15 Desember 2011
- Darah : - AL 14,8 rb/mmk (normal 4-11 rb/mmk)
- Hb 12,8 gr/dl (normal 11-17 gr/dl)
- AT 450 ribu (150-450 ribu)
- HMT 38 % (normal 32-52 %)
- GDS 92 mg/dl (80-120 mg/dl)
- Diff eosinofil 8% (normal 0-3 %)
- Diff stab 0 % (normal 2-6 %)
- Diff segmen 20 % (normal 40-70 %)
- Diff limfosit 66 % (20-40 %)
- APTT 32,4
- PPT 14,5
7. Hasil foto rontgent
- Mengarah proses spesifik aktif dan besar cor normal

H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Compos Mentis, lemah
2. TB/BB : 13 Kg
3. Mata : Tidak ada kelainan, tidak ada anemis
4. Hidung : Tidak ada polip
5. Mulut : Tidak ada luka, mukosa lembab
6. Telinga : Tidak ada cairan keluar dari teling, bersih
7. Dada : Simetris, tidak ada luka
8. Jantung : Suara jantung normal lup dup, tidak ada suara
jantung tambahan
9. Paru-paru : Suara nafas Vesikuler, tidak ada suara tambahan
10. Perut : Tidak asites
11. Punggung : Tidak ada luka
12. Ekstrimitas : Hangat
13. Warna kuku : Ping
14. Kulit : Cubit kulit perut kembali < 3 detik
15. Tanda vital : - Suhu : 36 0C
- Denyut nadi : 80 x/mnt

I. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


Kemandirian : sebelum sakit, An. T melakukan kebutuhannya secara mandiri.
Seperti makan, mandi, ganti baju

J. RINGKASAN RIWAYAT KESEHATAN


Keluarga menyatakan saluran kencing terdapat di bawah, anak T merasa malu,
pingin pipis seperti temannya

K. ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1 DS: Cidera fisik akibat Nyeri
- Orang tua mengatakan pembedahan
anaknya masih suka
mengeluh nyeri pada luka
operasinya.

DO:
- Keadaan umum anak
sedang.
- Ekspresi menahan nyeri
- skala nyeri II
2. DS : - Tindakan invasive Resiko infeksi
- Orang tua mengatakan
anaknya balutan bekas
oprasi nerembes (basah)
- Orang tua mengatakan
balutannya bau

DO :
- Balutan kotor
3. DS : Ketidaktahuan Kurang pengetahuan tentang
- Orang tua mengatakan orang tua tentang kondisi,
tidak tau cara merawat perawatan post prognosis,kebutuhan
anaknya setelah operasi pengobatan
- operasi
DO :
- Orang tua tampak
berhati-hati dalam
merawat anak

Diagnosa prioritas:
1. Nyeri akut berhubungan dengan Cidera fisik akibat pembedahan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis,kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan ketidaktahuan orang tua tentang perawatan post
operasi

NURSING CARE PLAND


No Diagnose Sasaran/Tujuan Intervensi Paraf
Keperawatan
1 Nyeri akut b/d NOC : Pain Managemen
cidera fisik - Pain Level - Lakukan pengkajian nyeri
akibat - Pain control secara komprehensif
pembedahan - Comfort level termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
Kriteria Hasil : frekuensi, kualitas dan
- Mampu mengontrol faktor presipitasi
nyeri (tahu penyebab - Observasi reaksi nonverbal
nyeri, mampu dari ketidaknyamanan
menggunakan tehnik - Gunakan teknik
nonfarmakologi untuk komunikasi terapeutik
mengurangi nyeri, untuk mengetahui
mencari bantuan) pengalaman nyeri pasien
- Melaporkan bahwa - Kaji kultur yang
nyeri berkurang dengan mempengaruhi respon
menggunakan nyeri
manajemen nyeri - Evaluasi pengalaman nyeri
- Mampu mengenali masa lampau
nyeri (skala, intensitas, - Evaluasi bersama pasien
frekuensi dan tanda dan tim kesehatan lain
nyeri) tentang ketidakefektifan
- Menyatakan rasa kontrol nyeri masa lampau
nyaman setelah nyeri - Bantu pasien dan keluarga
berkurang untuk mencari dan
- Tanda vital dalam menemukan dukungan
rentang normal - Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi
nyeri
- Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
intervensi
- Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeri tidak
berhasil
- Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration
- Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
- Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
- Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
- Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
- Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
- Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
- Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
(efek samping)
2 Resiko Infeksi NOC : NIC :
b/d tindakan - Immune Status Infection Control (Kontrol
invasive Resiko - Knowledge : Infection infeksi)
Infeksi b/d control - Bersihkan lingkungan
tindakan - Risk control setelah dipakai pasien lain
invasive - Pertahankan teknik isolasi
Kriteria Hasil : - Batasi pengunjung bila
- Klien bebas dari tanda perlu
dan gejala infeksi - Instruksikan pada
- Mendeskripsikan proses pengunjung untuk mencuci
penularan penyakit, tangan saat berkunjung dan
factor yang setelah berkunjung
mempengaruhi meninggalkan pasien
penularan serta - Gunakan sabun
penatalaksanaannya, antimikrobia untuk cuci
- Menunjukkan tangan
kemampuan untuk - Cuci tangan setiap sebelum
mencegah timbulnya dan sesudah tindakan
infeksi kperawtan
- Jumlah leukosit dalam - Gunakan baju, sarung
batas normal tangan sebagai alat
- Menunjukkan perilaku pelindung
hidup sehat - Pertahankan lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
- Ganti letak IV perifer dan
line central dan dressing
sesuai dengan petunjuk
umum
- Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
- Tingktkan intake nutrisi
- Berikan terapi antibiotik
bila perlu

Infection Protection
(proteksi terhadap infeksi)
- Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Monitor hitung granulosit,
WBC
- Monitor kerentanan
terhadap infeksi
- Batasi pengunjung
- Saring pengunjung
terhadap penyakit menular
- Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
- Pertahankan teknik isolasi
k/p
- Berikan perawatan kuliat
pada area epidema
- Inspeksi kulit dan
membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
- Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
- Dorong masukkan nutrisi
yang cukup
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
- Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara menghindari
infeksi
- Laporkan kecurigaan
infeksi
- Laporkan kultur positif
CATATAN PERKEMBANGAN HARI I
No Diagnosa Implementasi Respon Catatan Perkembangan
Keperawatan
Senin, 19 Desember 2011 / Shift pagi / 08.30 WIB – 14.00 WIB
1. Nyeri akut b/d cidera Jam 07.30 WIB Jam 07.30 WIB 13.0 WIB
fisik akibat - Mencuci tangan sebelum dan sesudah S : - S:
pembedahan melakukan tindakan O: - Orang tua mengatakan anaknya masih suka mengeluh
- Memonitor KU dan cairan infuse - Terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm nyeri
Jam 07.45 WIB Jam 07.55 WIB - Orang tua mengatakan anaknya susah tidur
- Mengkaji skala nyeri dengan face scale (0 S: O:
– 5) - Orang tua mengatakan anaknya - Terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm
masih suka mengeluh nyeri - Ekspresi menahan nyeri 2
O: - Injeksi norages sudah masuk
- Ekspresi anak menahan nyeri 2 - Anak terlihat kurang tidur suhu 36,5 ºC
A:
Jam 08.30 WIB Jam 08.40 - Masalah nyeri belum teratasi
- Pemberian injeksi norages 400mg S:- P:
O: - Lanjutkan intervensi
- Injeksi sudah masuk melalui selang Naning
infus
Jam 09.00 WIB Jam 09.05 WIB
- Mengevaluasi istirahat klien S:
- Orang tua mengatakan anaknya
susah tidur
O:
- Anak terlihat kurang tidur
Jam 10.00 WIB Jam 10.00 WIB
- Mengukur vital sign S:-
O:
- Suhu : 36,5 ºC
2. Resiko Infeksi b/d Jam 08.30 WIB Jam 08.30 WIB 13.30 WIB
tindakan invasive - Mencuci tangan sebelum dan sesudah S : - S:
Resiko Infeksi b/d melakukan tindakan O:  orang tua mengatakan balutannya nerembes
tindakan invasive - Memonitor KU dan cairan infuse - Terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm
 orang tua mengatakan balutannya bau
Jam 08.45 WIB Jam 08.50 WIB
O:
- Observasi balutan S:
 Orang tua mengatakan balutanya  obat antibiotik sudah masuk
nerembes  tidak ada pus
 Orang tua mengatakan balutanya bau  tidak ada tanda – tanda infeksi
O:
Balutan terlihat kotor A:
21.30 WIB 21.35 WIB Masalah resiko infeksi teratasi sebagian
Memberikan injeksi cefo125gr S:- P:
O: Lanjutkan intervensi
Obat cefo sudah masuk melalui selang
infus
05.00 WIB 19.20 WIB
Monitor tanda – tanda infeksi S:-
O: Naming
Tidak ada pus, tanda – tanda infeksi
tidak ada

07.00 WIB 07.25 WIB


Mengganti balutan S:-
O:
 Luka baik
 Tidak ada pus
 Tidak ada tanda-tanda infeksi
Selasa , 20 Desember 2011 / Shift pagi / 07.30 WIB – 14.00 WIB

1. Nyeri akut b/d cidera Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB
fisik akibat  Mencuci tangan sebelum dan sesudah S:- S:
pembedahan melakukan tindakan O:  Orang tua mengatakan anak nyeri sudah
Terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm
 Memonitor KU dan cairan infuse berkurang
Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB O:
Mengukur vital sign S :-  terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm
O :  Suhu: 36ºC
suhu : 36 ºC
 obat sudah diminumkan
Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB
Mengkaji skala nyeri dengan face scale (0 – S:
A:
5) orang tua mengatakan nyeri sudah
Masalah nyeri teratasi sebagian
berkurang
O:
P : lanjutkan intevensi
Skala nyeri 1
Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB Naming
Memberikan obat cefspan 2X1, Supralysin S:-
syrup 3X1, Alloris 3X1, Efexol 2X1 O:
Obat sudah diminumkan

2. Resiko Infeksi b/d Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB Jam 13.45 WIB
tindakan invasive  Mencuci tangan sebelum dan sesudah S:- S:-
Resiko Infeksi b/d melakukan tindakan O: O:
tindakan invasive
 Memonitor KU dan cairan infuse Terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm  balutan baik
Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB  tidak ada pus
observasi balutan S:-  tidak ada tanda – tanda infeksi
O:
Balutan baik
Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB A:
Monitor tanda – tanda infeksi S:- Masalah resiko infeksi teratasi
O: P:-
Tidak ada pus, tanda – tanda infeksi
tidak ada Naming

Rabu , 20 Desember 2011 / Shift Pagi/ 07.30 – 14.00WIB

1. Nyeri akut b/d cidera Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB Jam 13.45 WIB
fisik akibat  Mencuci tangan sebelum dan sesudah S:- S:
pembedahan melakukan tindakan O:  Orang tua mengatakan anaknya hari ini tidak
Terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm
 Memonitor KU dan cairan infuse mengeluh nyeri
Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB  orang tua mengatakan anaknya sudah bisa
Mengkaji skala nyeri dengan face scale (0 – S: tidur
5) Orang tua mengatakan anaknya hari O:
ini tidak mengeluh nyeri - terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm
O:- - suhu 36,5 ºC
Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB - klien terlihat tidur pulas
 pemberian injeksi norages 300mg S:- A:
O: Masalah nyeri teratasi
Injeksi sudah masuk melalui selang P:-
infus
Naming
Jam 07.45 WIB Jam 07.45 WIB
Mengevaluasi istirahat klien S:
orang tua mengatakan anaknya sudah
bisa tidur
O:
Anak terlihat tidur pulas
Jam 08.00 WIB Jam 08.10 WIB
Mengukur vital sign S:-
O:
Suhu : 36,5 ºC
2. Resiko Infeksi b/d Jam 07.30 WIB Jam 07.35 WIB Jam 13.30 WIB
tindakan invasive  Mencuci tangan sebelum dan sesudah S:- S:-
Resiko Infeksi b/d melakukan tindakan O: O:
tindakan invasive
 Memonitor KU dan cairan infuse Terpasang infuse Ka en 3B 10 tpm  balutan baik
Jam 07.45 WIB Jam 08.50 WIB  tidak ada pus
observasi balutan S:-  tidak ada tanda – tanda infeksi
O:
Balutan baik A:
Masalah resiko infeksi teratasi
Jam 08.00 WIB Jam 08.10 WIB P:-
Monitor tanda – tanda infeksi S:-
O: Naming
Tidak ada pus, tanda – tanda infeksi
tidak ada

Anda mungkin juga menyukai