Disusun Oleh :
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
A. Identitas pasien
Nama : Tn N
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Kangkung, Mranggen
Pendidikan : SMA
Ruang rawat : Lidya no 227 lantai 2
Agama : Islam
Tanggal MRS : 18 Desember 2021
Diagnosa medis : Illeus Obstruktif EC Hernia
B. Riwayat penyakit
1. Keluhan : pasien mengatakan luka post operasi terasa nyeri, pasien setiap
bergerak sedikit luka operasi makin nyeri
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien masuk RS tanggal 18 Desember 2021 dengan keluhan ada benjolan
diselangkangan sebelah kanan dan tidak bisa masuk lagi, 2 hari sebelum masuk
RS pasien merasa mual dan diare cair sedikit ampas, saat masuk RS pasien
merasa lemes dan agak demam
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan selama ini bekerja sebagai proyek dan tidak ada riwayat
penyakit seperti jantung, HT ataupun DM.
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti
yang diderita pasien
5. Pemeriksaan fisik
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda vital
1) Tekanan darah : 110/70 mmHg
2) Nadi : 92 kali/ menit
3) Pernapasan : 22 kali/ menit
4) Saturasi : 98%
5) Suhu : 36.90C
c. Kepala : rambut hitam ada sedikit uban, tidak ada nyeri tekan, mata simetris
kanan dan kiri tidak ada gangguan penglihatan, telinga bersih dan tidak ada
gangguan pendengaran, hidung bersih tidak terpasang NGT,
d. Leher : tidak ada pembesaran tiroid dan nyeri tekan atau lesi
e. Thorax : pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak terdengar
suara tambahan, suara nafas reguler dan tidak ada suara nafas tambahan
f. Jantung : dada simetris kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan, tidak
terdengar suara tambahan suara jntung normal
g. Abdomen: perut tampak datar, simetris dan sawo matang, nyeri tekan pada
perut kanan bagian bawah dekat selangkangan, terdapat luka post op
h. Punggung : tidak ada luka atau jejas dipunggung dan tidak ada
kelainan pada tulang belakang
i. Ekstremitas : terdapat kelemahan pada ekstremitas sebelah kiri,
terpasang infus pada tangan kanan RL 20 Tetes/ menit.
j. Genetalia : terpasang selang DC, urine 600 cc/ 7 jam jernih da tidak keruh
k. Integumen : kulit warna sawo matang dan tidak ada lesi
D. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
1) HB : 15,4 g/dl
2) Hematokrrit : 45,1 %
3) Leukosit : 11.890 /uL
4) Trombosite : 173.000
5) Waktu pembekuan : 4 menit
6) Waktu perdarahan : 7 menit
2. Radiologi
Ronsen : tidak ada keluhan
3. Data pengobatan
a. Injeksi Ceftriaxone 2x1 gr
b. Injeksi Ketorolac 3x1 ampul
c. Omeprazole 2x1 vial
d. Injeksi Alinamin F (drip) 1x1 ampul
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Kep Tujuan dan Kriteria Intervensi
hasil
1 Nyeri akut Tujuan : Manajemen Nyeri (I. 08238)
berhubungan Setelah dilakukan 1. Observasi :
asuhan keperawatan a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan agen
selama 3x24 jam frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
injuri fisik tingkat nyeri menurun b. Identifikasi skala nyeri
(prosedur dengan kriteria hasil : c. Identifikasi respon nyeri non verbal
1. Aktivitas menurun d. Identifikasi faktor yang memperberat dan
pembedahan)
(1) menjadi sedang memperingan nyeri
(3) e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
2. Keluhan nyeri tentang nyeri
meningkat (1) f. Identifikasi pengaruh budaya terhadap
menjadi sedang (3) respon nyeri
3. Meringis g. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
meningkat (1) hidup
menjadi sedang (3) h. Monitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikam
i. Minitor efek samping penggunaan obat
analgetik
2. Terapeutik
a. Berikan terapi non farkalogis untuk
mengurangi nyeri
b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan tidur
d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
3. Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
d. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
e. Ajarkan tekhnik non farmakologis untuk
mengatasi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan pemberian analgetik, jika
perlu
2 Risiko infeksi Setelah dilakukan Intervensi utama : Pencegahan infeksi (I.
berhubungan tindakan keperawatan 14539)
selama 3x24 jam 1. Observasi
dengan
diharapkan tingkat Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
tindakan infeksi menurun dan sistemik
invasif dengan kriteria hasil : 2. Terapeutik
1. Kemerahan a. Batasi jumlah pengunjung
meningkat (1) b. Berikan perawatan kulit pada daerah
menjadi sedang (3) ederma
2. Nyeri meningkat c. Cuci tangan sebelum dan sesudah
(1) menjadi sedang kontak dengan pasien
(3) d. Pertahankan tekhnik aseptik
3. Bengkak 3. Edukasi
meningkat (1) a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
menjadi sedang (3) b. Ajarkan cara mencuci tangan yang
benar
c. Ajarkan cara memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
d. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
e. Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Intervensi pendukung : Perawatan luka
(I.14564)
1. Observasi
a. Monitor karakteristik luka (drainase,
warna, ukuran dan bau)
b. Monitor tanda- tanda infeksi
2. Terapeutik
a. Lepaskan balutan dan plester secara
perlahan
b. Cukur rambut disekitar daerah luka
c. Bersihkan dengan cairan NaCl
d. Bersihkan jaringan nekrotik
e. Berikan salep yang sesuai
f. Pasang balutan sesuai jenis luka
g. Pertahankan tekhnik steril saat
melakukan perawatan luka
h. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat
dan drainase
i. Jadwalkan perbahan posisi setiap 2
jam
3. Edukasi
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
b. Anjurkan mengkonsumsi makanan
tinggi kalori dan tinggi protein
c. Ajarkan prosedur perawatan luka
secara mandiri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotik
4. Implementasi Keperawatan
No Hari/ tgl Diagnosa Implementasi Respon TTD
1 Selasa, 21 Nyeri akut 1. Mengidentifikasi karakteristik DS : pasien mengatakan
Desember berhubungan nyeri nyeri berkurang, skala
2021 dengan agen injuri 2. Mengajarkan tekhnik relaksasi nyeri 3 dan lebih
fisik (prosedur nafas dalam nyaman,
pembedahan) 3. Melakukan evaluasi tindakan DO : pasien tampak
4. Memberikan injeksi anti nyeri lebih nyaman, setiap
sesuai advise mau aktivitas pasien
tampak melakukan nafas
dalam dan tidak meringis
kesakitan lagi
Nadi : 85 kali/ menit
TD : 120/80 mmHg
2 Rabu, 22 Risiko infeksi 1. Menganjurkan pada pasien DS : pasien mengatakan
Desember berhubungan untuk membatasi jumlah setelah diganti merasa
2021 dengan tindakan pengunjung nyaman, nyeri berkurang
16.00 invasif 2. Melakukan perawatan luka DO : luka tampak bersih,
dengan mengganti balutan tidak ada pus,
(PBL) kemerahan dan bengkak
3. Menganjurkan pasien untuk mulai berkurang.
makan makanan yang bergisi
tinggi protein
5. Evaluasi Keperawatan
No Hari/ Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD
tanggal
1 Rabu, 22 Nyeri akut berhubungan S: pasien mengatakan nyeri berkurang, skala
Desember dengan agen injuri fisik nyeri 3 dan lebih nyaman
2021 (prosedur pembedahan) O : pasien tampak lebih nyaman, setiap mau
16.00 aktivitas pasien tampak melakukan nafas dalam
dan tidak meringis kesakitan lagi
Nadi : 85 kali/ menit
TD : 120/80 mmHg
A : masalah nyeri teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2 Kamis, Risiko infeksi S : pasien mengatakan setelah diganti merasa
23 berhubungan dengan nyaman, nyeri berkurang
Desember tindakan invasif O : luka tampak bersih, tidak ada pus,
2021 kemerahan dan bengkak mulai berkurang.
14.00 A : Masalah risiko infeksi teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Perawatan luka