Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

Tn. S DENGAN PENYAKIT SELULITIS ABSES INGUINAL


DI BANGSAL NAKULA RSUP SURAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah (KMB II)
Pembimbing Klinik : Nina Adiana, AMK
Dosen Pembimbing : Sugiyarto, S.ST., Ners., M.Kes

Disusun Oleh :
Izathul Lutfah (P27220020069)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN 2022
A. Pengkajian
1. Identitas pasian
Nama : Tn. S
No. RM : 138635
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Tangggal lahir/Umur : 25 Juli 1965/ 56 Tahun
Alamat : Jajar, Laweyan, Surakarta.
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Penanggung jawab : Ny. Y (Anak)
Umur : 24
Alamat : Jajar, Laweyan, Surakarta

2. Riwayat kesehatan sekarang


a. Keluhan utama : Pasien mengatakan keluar nanah pada luka post operasi, Nyeri
pada luka post operasi.
b. Keluhan penyerta : Pasien mengatakan mual dan kaki masih agak lemas.

3. Riwayat kesehatan dahulu


Pasien mengatakan post operasi hernia satu minggu yang lalu.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Pasien mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama
sebelumnya.

5. Riwayat sosial
Pasien mengatakan hubungan dengan orang lain baik, dan tinggal di rumah bersama
keluarga. Kebutuhan dasar :
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan : pasien tampak gelisah mengenai
penyakitnya.
b. Pola aktivitas dan latihan (kegiatan sehari hari)
Sebelum sakit : pasien dapat beraktifitas seperti biasa.
Selama sakit : aktivitas pasien dibantu oleh keluarga selama dirawat.
c. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : keluarga mengatakan pasien tidak ada gangguan tidur.
Selama sakit : keluarga mengatakan pasien kurang nyenyak saat tidur.
d. Pola nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien biasa makan 2-3 kali dalam sehari,
dan minum teratur.
Selama sakit : pasien megatakan nafsu makan dan minum menurun.
e. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien BAK dan BAB teratur
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan pasien BAK dan BAB teratur
f. Pola koping stress
Sebelum sakit : keluarga mengatakan pasien terbuka dan adaptif dalam
berbicara dengan orang lain
Selama sakit : keluarga mengatakan pasien terbuka dan adaptif
g. Pola seksual reproduksi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami masalah
reproduksi sebelumnya.
Selama sakit : Pasien mengatakan masalah reproduksi sedikit terganggu.
h. Pola kepercayaan
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan pasien melakukan ibadah sesuai
dengan keyakinanya
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan pasien ada sedikit terhambat
dalam melakukan ibadah

6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Ku : sedang
Kesadaran: CM
GCS : 15
TD : 128/68 mmHg
N : 105 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,6 0C
Spo2 : 98 %
b. Pemeriksaan :
1) Kepala : bulat, simetis, bersih, tidak ada massa, benjolan maupun lesi.
2) Mata : sklera, conjungtiva, iris, kornea serta reflek pupil normal tidak ada
tanda-tanda iritasi.
3) Telinga : daun telinga, liang telinga, membran tympani normal tidak ada
pendarahan.
4) Hidung : simetris, penciuman normal.
5) Mulut : kebersihan mulut lidah, gigi baik.
6) Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, massa atau benjolan.
7) Thorax / Paru : bentuk thorax normal simetris, pola nafas dan otot bantu
nafas normal, batas paru kanan dan kiri jelas
8) Kardiovaskuler : batas jantung kanan dan kiri normal.
9) Abdomen : tidak asites, tidak ada massa atau nyeri tekan, bising usus
normal.
10) Kulit : warna kulit kemerahan, terdapat nanah, nyeri pada kulit bagian post
operasi hernia.
11) Ekstremitas : kaki terasa nyeri.
7. Pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium Kamis, 7 April 2022 :
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hemoglobin 16.9 13.0 -17.0 g/dl
Eritrosit 5.51 4.50-6.50 Juta/ul
Lekosit 7.960 4,000-10,000 /ul
Hematokrit 47.8 40.0-54.0 %
Trombosit 297,000 150,000-500,000 /ul
CT (Cloting Time) 5 3-8 menit
BT (Bleeding Time) 2 1-3 menit
8. Terapi Medis
a. Infus RL : 15 tpm
b. Injeksi Metamizole : 1 gr/ 8 jam
c. Injeksi Ceftriaxone : 2 gr/ 12 jam
d. Injeksi Metronidazole : 500 mg/ 8 jam
e. Injeksi Metoklopramide : 10 mg/ 8 jam
f. Injeksi Ranitidine : 50 mg/ 8 jam

B. Data Fokus
DS DO
1. Pasien mengatakan keluar 1. Pasien tampak gelisah.
nanah pada luka post operasi. 2. Pasien tampak meringis.
2. Pasien mengatakan nyeri pada 3. Pasien tampak protektif terhadap luka.
luka post operasi. 4. Luka post operasi tampak kemerahan.
3. Pasien mengatakan kaki masih 5. Pola tidur : pasien hanya sekitar 4 jam dan
agak lemas. sering terbangun.
4. Pasien mengatakan mual. 6. Pola makan : hanya habis ¼ dari makanan
5. Pasien mengatakan sulit tidur. yang telah disediakan.
6. Pasien mengatakan nafsu 7. TTV
makan menurun. Ku : sedang
Kesadaran : CM
GCS : 15
TD : 128/68 mmHg
N : 105 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,6 0C
Spo2 : 98 %

C. Analisis Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Agen Nyeri akut
a. Pasien mengatakan nyeri pada luka post pencedera (D.0077)
operasi. fisik (abses).
b. Pasien mengatakan sulit tidur.
c. Pasien mengatakan nafsu makan menurun.

DO :
a. Pasien tampak gelisah.
b. Pasien tampak meringis sakit menahan nyeri.
c. Pasien tampak protektif terhadap luka.
d. Pola tidur : pasien hanya sekitar 4 jam dan
sering terbangun.
e. Pola makan : hanya habis ¼ dari makanan
yang telah disediakan.
f. TTV
Ku : sedang
Kesadaran : CM
GCS : 15
TD : 128/68 mmHg
N : 105 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,6 0C
Spo2 : 98 %
2 DS : Efek Risiko
a. Pasien mengatakan keluar nanah pada luka prosedur infeksi
post operasi. invasif (post (0142).
b. Pasien mengatakan mual. operasi
c. Pasien mengatakan nafsu makan menurun. hernia).

DO :
a. Rubor : luka tampak kemerahan.
b. Dolor : nyeri pada sekitar luka post operasi.
c. Kalor : 36,6 0C
d. Tumor : tidak terjadi pembengkakan/ udem.
e. Fungsio laesa : luka mengganggu pergerakan.

D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (abses) dibuktikan dengan
pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi, sulit tidur, nafsu makan menurun,
pasien tampak gelisah, meringis, bersikap protektif, frekuensi nadi meningkat.
2. Risiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif.
E. Intervensi Keperawatan
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
DX
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Intervensi : Manajemen nyeri (I.
berhubungan intervensi keperawatan 08238)
dengan agen selama 2x24 jam maka
pencedera fisik tingkat nyeri menurun Observasi
(abses). dengan kriteria hasil : a. Identifikasi lokasi,
a. Keluhan nyeri karakteristik, durasi,
menurun frekuensi, kualitas dan
b. Sikap protektif intensitas nyeri.
menurun b. Identifikasi skala nyeri
c. Meringis menurun c. Identifikasi faktor yang
d. Gelisah menurun memperberat dan
e. Kesulitan tidur memperingan nyeri
menurun Terapeutik
f. Frekuensi nadi a. Berikan teknik
membaik nonfarmakologis
g. Tekanan darah b. Kontrol lingkungan yang
membaik memperberat nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
c. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
d. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
e. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi analgetik

2. Risiko infeksi Setelah dilakukan Intervensi : pencegahan infeksi (I.


dibuktikan intervensi keperawatan 14539)
dengan efek selama 2x24 jam maka
prosedur invasif. tingkat infeksi menurun Observasi
dengan kriteria hasil : Monitor tanda dan gelaja
a. Nafsu makan infeksi
meningkat Terapeutik
b. Kemerahan Cuci tangan sebelum dan
menurun sesudah kontak dengan pasien
c. Nyeri menurun dan lingkungan pasien
d. Cairan berbau Edukasi
busuk (nanah) a. Jelaskan tanda dan gejala
menurun b. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
c. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
d. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi/ obat pencegahan
infeksi, jika perlu

F. Implementasi
NO. HARI / IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX TGL /JAM
1. Jumat, 8 a. Mengidentifikasi S: Izathul
April 2022 lokasi, karakteristik, Pasien mengatakan
durasi, frekuensi, P : post operasi hernia, jika
05.00 WIB kualitas dan digerakkan nyeri
intensitas nyeri. bertambah, nyeri
b. Mengidentifikasi mengganggu pola tidur
skala nyeri dan nafsu makan.
c. Mengidentifikasi Q : nyeri tajam seperti
faktor yang ditusuk.
memperberat dan R : nyeri fokus di luka post
memperingan nyeri operasi.
d. Memonitor TTV S : skala nyeri 4
T : nyeri muncul terus
menerus.

O:
a. Pasien tampak gelisah.
b. Pasien tampak meringis
sakit menahan nyeri.
c. Pasien tampak protektif
terhadap luka.
d. TTV
TD : 128/68 mmHg
N : 105 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C
Spo2 : 98 %

06.00 WIB a. Menjelaskan S: Izathul


penyebab, periode a. Pasien mengatakan sudah
dan pemicu nyeri memahami penyebab,
b. Menjelaskan periode dan pemicu nyeri.
strategi meredakan b. Pasien mengatakan sudah
nyeri memahami strategi dan
c. Mengajarkan teknik teknik nonfarmakologis
nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
untuk mengurangi c. Pasien mengatakan sudah
nyeri memahami mengontrol
d. Menganjurkan nyeri.
memonitor nyeri
secara mandiri O:
Pasien tampak memahami
teknik nonfarmakologis
relaksasi nafas dalam.

Sabtu, 9 Melakukan tindakan S: Izathul


April 2022 kolaborasi : Pasien mengatakan
menginjeksi bersedia dilakukan injeksi
09.00 WIB Metamizole : 1 gr/ 8 Metamizole.
jam.
O:
Pasien tampak tenang saat
dilakukan injeksi.
11.00 WIB Memonitor TTV S : Izathul
dan keluhan nyeri. a. Pasien mengatakan nyeri
agak berkurang.
b. Pasien mengatakan tidur
masih sedikit terganggu.
c. Pasien mengatakan nafsu
makan masih rendah.

O:
a. Gelisah dan meringis
tampak menurun.
b. Sikap protektif tampak
menurun.
c. TTV
TD : 116/68 mmHg
N : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 0C
Spo2 : 98 %

2 Jumat, 8 Memonitor tanda S : Izathul


April 2022 dan gelaja infeksi a. Pasien mengatakan keluar
nanah (pus) pada luka post
05.00 WIB operasi.
b. Pasien mengatakan mual.
c. Pasien mengatakan nafsu
makan menurun.

O:
a. Rubor : luka tampak
kemerahan.
b. Dolor : nyeri pada sekitar
luka post operasi.
c. Kalor : 36,6 0C
d. Tumor : tidak terjadi
pembengkakan/ udem.
e. Fungsio laesa : luka
mengganggu pergerakan.

06.00 WIB a. Menjelaskan tanda S : Izathul


dan gejala infeksi. Pasien mengatakan sudah
b. Mengajarkan cara memahami tanda dan
mencuci tangan gejala infeksi serta cara
dengan benar mencuci tangan dengan
benar.

O:
Pasien tampak memahami
tanda gejala infeksi dan
cara mencuci tangan
dengan benar sesuai
dengan yang telah
dijelaskan.

Sabtu, 9 Melakukan tindakan S : Izathul


April 2022 kolaborasi : Pasien mengatakan
menginjeksi bersedia diberikan injeksi
09.00 WIB Ceftriaxone : 2 gr/ obat Ceftriaxone dan
12 jam dan injeksi Metronidazole.
Metronidazole : 500
mg/ 8 jam. O:
Pasien tampak tenang
ketika diberikan injeksi
obat Ceftriaxone dan
Metronidazole.

11.00 WIB Memonitor tanda S : Izathul


dan gelaja infeksi Pasien mengatakan mual
sudah berkurang dan
nafsu makan mulai
membaik.

O:
a. Nanah (pus) pada luka
tampak lebih berkurang
b. Rubor : kemerahan
tampak berkurang.
c. Dolor : nyeri berkurang
pada sekitar luka post
operasi.
d. Kalor : 36,5 0C
e. Tumor : tidak terjadi
pembengkakan/ udem.
f. Fungsio laesa : luka
masih mengganggu
pergerakan.

13.00 WIB a. Menganjurkan S: Izathul


meningkatkan a. Pasien mengatakan
asupan cairan. memahami untuk
b. Menganjurkan meningkatkan cairan dan
meningkatkan nutrisi yang dianjurkan.
asupan nutrisi. b. Pasien mengataan bersedia
c. Melakukan tindakan dilakukan injeksi obat
kolaborasi obat Metoklopramide dan
untuk lambung : Ranitidine.
menginjeksi
Metoklopramide :1 O :
0 mg/ 8 jam dan Pasien tampak tenang saat
injeksi Ranitidine : dilakukan injeksi
50 mg/ 8 jam. Metoklopramide dan
Ranitidine.

G. Evaluasi
Tanggal No. Evaluasi TTD
Dx
Senin, 4 1. S: Izathul
April a. Pasien mengatakan :
2022 1) P : post operasi hernia, jika digerakkan nyeri
bertambah, nyeri mengganggu pola tidur dan nafsu
makan.
2) Q : nyeri tajam seperti ditusuk.
3) R : nyeri fokus di luka post operasi.
4) S : skala nyeri 4
5) T : nyeri muncul terus menerus.
b. Pasien mengatakan sudah memahami penyebab, periode
dan pemicu nyeri.
c. Pasien mengatakan sudah memahami strategi dan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
d. Pasien mengatakan sudah memahami mengontrol nyeri.

O:
a. Pasien tampak gelisah.
b. Pasien tampak meringis sakit menahan nyeri.
c. Pasien tampak protektif terhadap luka.
d. TTV
TD : 128/68 mmHg
N : 105 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 0C
Spo2 : 98 %
e. Pasien tampak memahami teknik nonfarmakologis relaksasi
nafas dalam.

A : Masalah nyeri akut belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan
a. Monitor TTV dan keluhan nyeri.
b. Pemberian analgetik

2. S: Izathul
a. Pasien mengatakan keluar nanah (pus) pada luka post
operasi.
b. Pasien mengatakan mual.
c. Pasien mengatakan nafsu makan menurun.
d. Pasien mengatakan sudah memahami tanda dan gejala
infeksi serta cara mencuci tangan dengan benar.

O:
a. Rubor : luka tampak kemerahan.
b. Dolor : nyeri pada sekitar luka post operasi.
c. Kalor : 36,6 0C
d. Tumor : tidak terjadi pembengkakan/ udem.
e. Fungsio laesa : luka mengganggu pergerakan.
f. Pasien tampak memahami tanda gejala infeksi dan cara
mencuci tangan dengan benar sesuai dengan yang telah
dijelaskan.

A : Masalah resiko infeksi belum teratasi.

P : Intervensi dilanjutkan
a. Pemberian obat pencegahan infeksi.
b. Monitor tanda dan gelaja infeksi
c. Anjurkan meningkatkan asupan cairan.
d. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
e. Pemberian obat untuk lambung.

Selasa, 5 1. S: Izathul
April a. Pasien sudah dilakukan injeksi Metamizole.
2022 b. Pasien mengatakan nyeri agak berkurang.
c. Pasien mengatakan tidur masih sedikit terganggu.
d. Pasien mengatakan nafsu makan masih rendah.

O:
a. Pasien tampak tenang saat dilakukan injeksi.
b. Gelisah dan meringis tampak menurun.
c. Sikap protektif tampak menurun.
d. TTV
TD : 116/68 mmHg
N : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 0C
Spo2 : 98 %

A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian.

P : Intervensi dilanjutkan
a. Fasilitasi istirahat dan tidur
c. Monitor TTV dan keluhan nyeri.
d. Pemberian analgetik

2. S: Izathul
a. Pasien sudah dilakukan injeksi obat Ceftriaxone dan
Metronidazole.
b. Pasien mengatakan mual sudah berkurang dan nafsu
makan mulai membaik.
c. Pasien mengatakan memahami untuk meningkatkan
cairan dan nutrisi yang dianjurkan.
d. Pasien sudah dilakukan injeksi obat Metoklopramide dan
Ranitidine.

O:
a. Pasien tampak tenang ketika diberikan injeksi obat
Ceftriaxone dan Metronidazole.
b. Nanah (pus) pada luka tampak lebih berkurang
c. Rubor : kemerahan tampak berkurang.
d. Dolor : nyeri berkurang pada sekitar luka post operasi.
e. Kalor : 36,5 0C
f. Tumor : tidak terjadi pembengkakan/ udem.
g. Fungsio laesa : luka masih mengganggu pergerakan.
h. Pasien tampak tenang saat dilakukan injeksi
Metoklopramide dan Ranitidine.

A : Masalah resiko infeksi teratasi sebagian.

P : Intervensi dilanjutkan
a. Pemberian obat pencegahan infeksi.
b. Monitor tanda dan gelaja infeksi
c. Pemberian obat untuk lambung.

Anda mungkin juga menyukai