PADA TN.M DENGAN POST ORIF FRAKTUR TIBIA 1/3 DISTAL SINISTRA DI
RUANG MAWAR 2 RSUD dr. SOESELO SLAWI
Disusun Oleh :
RITA ANDRIANI
D1022011
TAHUN 2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN POST ORIF FRAKTUR TIBIA
1/3 DISTAL SINISTRA DI RUANG MAWAR 2 RSUD dr. SOESELO SLAWI
—————————————————————————————————————
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
a. Nama : Tn. M
b. Tempat tanggal lahir : Tegal (09-10-1981)
c. Pendidikan terakhir : SLTP
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Menikah
f. Alamat : Ds. Balapulang kulon rt 07/rw 03
g. Org terdekat yg mudah dihubungi : Ny. S
h. Hubungan dengan pasien : Istri
i. Tanggal masuk rumah sakit : 01-02-2023
j. Dx. Medis : Post ORIF Fraktur tibia 1/3 distal sinistra
k. No. RM : 726030
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi di kaki kiri
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan jatuh terpeleset dari atap rumah ketika sedang
membetulkan genteng satu hari sebelum masuk rumah sakit.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan baru
pertama kali dirawat di rumah sakit.
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarganya yang mengalami
penyakit yang serupa dengan Tn.M.
6. Riwayat lingkungan
Pasien mengatakan lingkungan disekitar rumahnya bersih, terdapat ventilasi
dan pencahayaan rumah yang cukup.
7. Pola fungsi Kesehatan :
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan : Pasien tidak mengalami
gangguan sensasi penglihatan, pendengaran dan peraba, pasien dapat
berkomunikasi dengan baik.
b. Pola aktivitas dan latihan :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat bergerak dan melakukan
aktivitas sehari-hari.
Selama sakit : Pasien mengatakan sulit untuk bergerak karena nyeri
pada luka post operasi di kaki kiri.
c. Pola Nutrisi dan metabolik :
Sebelum sakit : Pasien makan 2-3 kali sehari dengan komposisi
makanan seperti nasi, lauk, dan minum air putih.
Selama sakit : Pasien makan 2-3 kali sehari, pasien mengatakan
menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan dan minum air putih 4-
5 gelas/hari.
d. Pola Eliminasi :
Sebelum sakit : Pasien BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali sehari pada
malam hari, kadang-kadang pasien terbangun untuk BAK.
Selama sakit : Pasien setelah operasi belum BAB, namun untuk BAK
pasien terpasang kateter, produksi urine 1000cc/24 jam.
e. Pola Istirahat dan tidur:
Sebelum sakit : Pasien tidur 7-8 jam sehari, pasien tidur siang 2 jam.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidurnya merasa tidak nyenyak.
Pasien tidur 3-4 jam dalam sehari.
f. Pola persepsi/kognitif : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik,
pandangan pasien baik dan jelas, pasien selalu menjawab pertanyaan
dengan jelas dan tepat.
g. Pola peran dan hubungan : Pasien mengatakan mampu berinteraksi dan
mengenal lingkungan dengan baik, pasien ramah dengan keluarga dan
lingkungan sekitarnya.
h. Pola toleransi dan koping terhadap stress : Pasien mengatakan jika
pasien memiliki masalah, pasien selalu membicarakan masalahnya
dengan istrinya karena istrinya orang yang paling dekat dengan pasien.
i. Persepsi diri / konsep diri :
- Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang
paling disukai dan bagian tubuh yang tidak disukai, pasien
mengatakan biasa- biasa saja.
- Identitas diri : Status pasien dalam rumah sebagai suami dan seorang
ayah dari anak-anaknya.
- Peran : Pasien sebagai kepala keluarga dan menjadi tulang
punggung keluarga dalam mencukupi kebutuhan keluarganya.
- Ideal diri : Pasien berharap dapat sembuh dari sakitnya sehingga
pasien dapat kembali melakukan aktivitas.
- Harga diri : Pasien mengatakan semangat dalam menjalani proses
pengobatan.
j. Pola seksual dan produksi : Pasien mempunyai 1 anak perempuan dan 1
anak laki-laki yang masih bersekolah.
k. Pola nilai dan keyakinan :
Sebelum sakit : Pasien beragama islam, dan pasien taat menjalankan
ibadahnya.
Selama sakit : Pasien tetap masih menjalankan ibadahnya , pasien yakin
jika penyakit yang dideritanya saat ini adalah cobaan dari Allah SWT
dan pasien yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Survey umum
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis
- TTV : TD : 103/73 mmHg
Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 93x/menit
RR : 20x/menit
- Antropometri : TB : 162 cm
BB: 65 kg
Warna Kulit : Sawo matang
Rambut : Hitam , pendek, bersih
Kuku : Normal, CRT < 2 detik
b. Kepala : Bentuk mesocephal, persebaran rambut merata.
Mata : Simetris, pergerakan mata normal, tidak ada gangguan
penglihatan.
Telinga : Pendengaran baik , telinga tampak bersih, tidak ada serumen.
Hidung : Tidak ada polip, penciuman normal.
Mulut : Bibir mukosa kering , lidah bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar typoid.
c. Jantung dan paru-paru
- Jantung : I : simetris
P: tidak ada nyeri tekan
P: suara pekak
A: bunyi lup dup
- Paru-paru: I : simetris
P: tidak ada nyeri tekan
P: sonor
A: bunyi vesikuler
- Abdomen : I : tidak ada pembengkakan
A: bising usus 10x/menit
P: suara tympani
P: tidak ada nyeri tekan
d. Genetalia : Terpasang kateter, bersih
e. Rektum dan anus : Tidak ada hemoroid
f. Ekstremitas
- Atas : Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kanan.
- Bawah : Terdapat luka post operasi pada kaki kiri.
9. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
INTERVENSI KEPERAWATAN
DO:
-Pasien tampak
meringis
kesakitan.
-TD : 135/85
mmHg
-Suhu : 36,2 ºC
-Nadi : 75x/menit
-RR : 20x/menit
- -Pasien tampak
melakukan teknik
relaksasi nafas
dalam.
- - Pemberian obat
ketorolac 30 mg
melalui intravena
IMPLEMENTASI HARI KE -2
A: Masalah teratasi
Jumat, 03 P: Hentikan Intervensi
3.Resiko Februari 2023
infeksi b/d 16.00 S: Pasien mengatakan nyeri pada luka
efek prosedur post operasi di kaki kiri sudah berkurang
invasif O:
-Terdapat luka post operasi pada
ekstremitas bawah kiri
-Terpasang sebuah drain berisi cairan
kurang lebih 5 cc cairan berwarna merah
-Luka di kaki kiri terlihat bersih.
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi