Anda di halaman 1dari 21

ASKEP KALA II

BY NIKEN SUKESI
KALA II

= Tahap dimana janin dilahirkan.


Dimulai dari pembukaan servik
lengkap dan berakhir dg kelahiran
bayi.
Ada 3 fase :
Fase I : Ibu mengatakan ingin meneran
pd puncak kontraksi, mengeluh nyeri
saat kontraksi, tenang saat tdk
kontraksi, ibu dpt tidur.
Fase II : Ibu semakin ingin
meneran, sering mengubah
posisi yg nyaman utk meneran,
usaha meneran ritmik
Fase III : Bagian presentasi sdh
berada di perineum, usaha
meneran semakin efektif utk
melahirkan. Ibu akan lbh
mengungkapkan rasa nyeri scr
verbal berteriak, memaki-maki
Tanda Obyektif persalinan
kala II pd pemeriksaan dalam
pemeriksa tdk dpt lagi meraba
cerviks ( pembukaan dan
pendataran serviks)
 Tanda yang lain :
1. Muncul keringat berlebihan
diatas bibir
2. Muntah (kadang-kadang)
3. Aliran darah / show
meningkat
4. Ekstremitas gemetar
5. Semakin gelisah saya sdh
tdk tahan
6. Usaha meneran involunter
 Durasi tahap kedua
Primara 254 – 75 menit 
rata –rata 57 menit / 1 jam
Multipara : 13 – 17 menit 
rata – rata 14.4 menit / 15
menit
 Faktor yg perlu
dipertimbangkan menilai
kemajuan persalinan adalah :
Pola DJJ, penurunan bagian
presentasi, kualitas kontraksi
uterus .
 DX Keperawatan :
1. Resti cidera ibu dan janin b/d
penggunaan valsava manuver
secara kontinu
2. Rendah diri situasional b/d
kurang pengetahuan efek normal
dan menguntungkan slm
meneran
3. Koping individu tdk efektif b/d
usaha meneran dan distensi
perineum
4. Ansietas b/d ketdk mampuan
menahan defekasi saat
meneran
5. Ansietas b/d deficit
pengetahuan dlm hal tdk
mengetahui sebab sensasi pd
perineum
 Perawatan kolaboratif
Perencanaan utk pemantauan scr
kontinu kala II tentang mekanisme
persalinan, respons fisiologis, dan
respon emosional ibu serta janin.
Perawat meredalkan nyeri
mengubah posisi ibu, memberi
perawatan mulut, menjaga
kebersihan ranjang tetap kering,
menghindari keributan dan
percakapana di luar yg
mengganggu konsentrasi.
 POSISI
1. Jongkok : dibutuhkan alas
yg keras dan penyangga, pd
tempat tidur tersedia palang
utk membantu ibu jongkok
2. Berbaring miring dg
tungkai atas atas
disangga/ditahan perawat
atau tungkai diletakkan pd
bantal
3. Fowler kepala ditopang dg bantal
atau ditopang suami
4. Posisi tangan dan lutut
5. Berdiri dg beban tb menopang pd
kedua kaput femur saat meneran
tekanan pada asetabulum akan
menambah diameter transversa
pintu bawah panggul sampai 1 cm,
hal ini bermanfaat utk penurunan
kepala lambat karena oksiput gagal
berputar dari posisi lateral ke posisi
anterior.
 Upaya meneran :
dimulai saat kepala janin masuk
dasar panggul. Otomatis ibu ingin
meneran. Ibu mulai mendorong
kebawah dg mengontraksi otot
abdomen sementara dasar
panggul relaksasi. Usaha
meneran adalah respon refleks
involunter thd tek bagian
presentasi pd reseptor regangan
otot panggul
Perawat memimpin meneran
saat saat ibu ingin meneran.
Perawat memantau
pernafasan ibu agar ibu tdk
menahan nafas lebih dari 5
detik tiap kali meneran
memicu valsava manuver yg
diakibatkan penutupan glotis
shg meningkatkan tek intra
thoraks dan cardiovaskuler
Selain itu menahan nafas
lebih dari 5 detik akan
mengurangi perfusi oksigen
ke placenta dan
menyebabkan hipoksia janin.
Disela – sela istirahat perawat
menganjurkan ibu utk
bernafas pendek dan cepat
keras atau menghembuskan
nafas perlahan-lahan melalui
bibir sewaktu kepala bayi
muncul.
 Denyut jantung janin
Pemantauan janin kontinu, jika
denyut melambat dan
variabilitas menurub  ibu
miring utk mengurangi tekanan
vena cava asenden dan aorta
desenden pd uterus berikan
oksigen dg masker 10-12
liter /menit.
 Dukungan suami/ pemimpin
Pasangan dianbjurkan hadir
pd saat kelahiran bayi.
Karena proses pengarahan
dpt meleahkan suami scr fisik
dan emosional perawat
menawarkan minuman dan
makanan ringan.
Saudara kandung bayi
RS memberikan perhatian
kpd kakak kandung utk
melihat proses persalinan
ibu, batasan usia anak diatas
3 tahun dan sudah
dipersiapkan.
 Perawat perlu menilai tanda
utama persalinan:
1. Penurunan kepala  berjalan
konstan dan pd akhirnya pd dasar
panggul
penonjolan perineum tjd tahap
penurunan . Tjd crowing apabila
bagian terlebar kepala meregang
vulva sesaat sbm bayi lahir
2. Sesaat sbm lahir , perineum
teregang ini saat yg tepat utk
melakukan episiotomi
3. Bayi dilahirkan dg ekstensi
eksternal kemudian
beresitusi, bahu didlm shg
berada pd dismeter antero
posterior panggul , lalu rotsi
eksternal kepala. Tubuh
dilahirkan melalui fleksi lateral
Setelah bayi lahir tempatkan
bayi sejajar dengan plasenta
utk mencegah hipovolemia
ataupun hipervolemia janin.
Pada saat ini tali pusat dapat
di klem

Anda mungkin juga menyukai