Dimulai dari pembukaan servik lengkap dan berakhir dg kelahiran bayi. Ada 3 fase : Fase I : Ibu mengatakan ingin meneran pd puncak kontraksi, mengeluh nyeri saat kontraksi, tenang saat tdk kontraksi, ibu dpt tidur. Fase II : Ibu semakin ingin meneran, sering mengubah posisi yg nyaman utk meneran, usaha meneran ritmik Fase III : Bagian presentasi sdh berada di perineum, usaha meneran semakin efektif utk melahirkan. Ibu akan lbh mengungkapkan rasa nyeri scr verbal berteriak, memaki-maki Tanda Obyektif persalinan kala II pd pemeriksaan dalam pemeriksa tdk dpt lagi meraba cerviks ( pembukaan dan pendataran serviks) Tanda yang lain : 1. Muncul keringat berlebihan diatas bibir 2. Muntah (kadang-kadang) 3. Aliran darah / show meningkat 4. Ekstremitas gemetar 5. Semakin gelisah saya sdh tdk tahan 6. Usaha meneran involunter Durasi tahap kedua Primara 254 – 75 menit rata –rata 57 menit / 1 jam Multipara : 13 – 17 menit rata – rata 14.4 menit / 15 menit Faktor yg perlu dipertimbangkan menilai kemajuan persalinan adalah : Pola DJJ, penurunan bagian presentasi, kualitas kontraksi uterus . DX Keperawatan : 1. Resti cidera ibu dan janin b/d penggunaan valsava manuver secara kontinu 2. Rendah diri situasional b/d kurang pengetahuan efek normal dan menguntungkan slm meneran 3. Koping individu tdk efektif b/d usaha meneran dan distensi perineum 4. Ansietas b/d ketdk mampuan menahan defekasi saat meneran 5. Ansietas b/d deficit pengetahuan dlm hal tdk mengetahui sebab sensasi pd perineum Perawatan kolaboratif Perencanaan utk pemantauan scr kontinu kala II tentang mekanisme persalinan, respons fisiologis, dan respon emosional ibu serta janin. Perawat meredalkan nyeri mengubah posisi ibu, memberi perawatan mulut, menjaga kebersihan ranjang tetap kering, menghindari keributan dan percakapana di luar yg mengganggu konsentrasi. POSISI 1. Jongkok : dibutuhkan alas yg keras dan penyangga, pd tempat tidur tersedia palang utk membantu ibu jongkok 2. Berbaring miring dg tungkai atas atas disangga/ditahan perawat atau tungkai diletakkan pd bantal 3. Fowler kepala ditopang dg bantal atau ditopang suami 4. Posisi tangan dan lutut 5. Berdiri dg beban tb menopang pd kedua kaput femur saat meneran tekanan pada asetabulum akan menambah diameter transversa pintu bawah panggul sampai 1 cm, hal ini bermanfaat utk penurunan kepala lambat karena oksiput gagal berputar dari posisi lateral ke posisi anterior. Upaya meneran : dimulai saat kepala janin masuk dasar panggul. Otomatis ibu ingin meneran. Ibu mulai mendorong kebawah dg mengontraksi otot abdomen sementara dasar panggul relaksasi. Usaha meneran adalah respon refleks involunter thd tek bagian presentasi pd reseptor regangan otot panggul Perawat memimpin meneran saat saat ibu ingin meneran. Perawat memantau pernafasan ibu agar ibu tdk menahan nafas lebih dari 5 detik tiap kali meneran memicu valsava manuver yg diakibatkan penutupan glotis shg meningkatkan tek intra thoraks dan cardiovaskuler Selain itu menahan nafas lebih dari 5 detik akan mengurangi perfusi oksigen ke placenta dan menyebabkan hipoksia janin. Disela – sela istirahat perawat menganjurkan ibu utk bernafas pendek dan cepat keras atau menghembuskan nafas perlahan-lahan melalui bibir sewaktu kepala bayi muncul. Denyut jantung janin Pemantauan janin kontinu, jika denyut melambat dan variabilitas menurub ibu miring utk mengurangi tekanan vena cava asenden dan aorta desenden pd uterus berikan oksigen dg masker 10-12 liter /menit. Dukungan suami/ pemimpin Pasangan dianbjurkan hadir pd saat kelahiran bayi. Karena proses pengarahan dpt meleahkan suami scr fisik dan emosional perawat menawarkan minuman dan makanan ringan. Saudara kandung bayi RS memberikan perhatian kpd kakak kandung utk melihat proses persalinan ibu, batasan usia anak diatas 3 tahun dan sudah dipersiapkan. Perawat perlu menilai tanda utama persalinan: 1. Penurunan kepala berjalan konstan dan pd akhirnya pd dasar panggul penonjolan perineum tjd tahap penurunan . Tjd crowing apabila bagian terlebar kepala meregang vulva sesaat sbm bayi lahir 2. Sesaat sbm lahir , perineum teregang ini saat yg tepat utk melakukan episiotomi 3. Bayi dilahirkan dg ekstensi eksternal kemudian beresitusi, bahu didlm shg berada pd dismeter antero posterior panggul , lalu rotsi eksternal kepala. Tubuh dilahirkan melalui fleksi lateral Setelah bayi lahir tempatkan bayi sejajar dengan plasenta utk mencegah hipovolemia ataupun hipervolemia janin. Pada saat ini tali pusat dapat di klem