Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan Ibu

Melahirkan (Intra Natal Care)

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

Oleh : Nurmaulid
Definisi Persalinan
Proses pengeluaran hasil konsepsi yang
telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain dengan atau tanpa bantuan
Bentuk persalinan
 Spontan  kekuatan ibu sendiri
 Buatan  bantuan tenaga dari luar
 Anjuran  rangsangan
Penyebab mulainya persalinan
• Teori keregangan  ada batasan kemampuan
regangan otot rahim
• Teori penurunan progesteron penurunan prod.
Progesteron pada usia kehamilan otot rahim lebih
sensitif terhadap oksitosin
• Teori oksitosin internal penurunan prod
progesteron sensitifitas otot rahim mulai
persalinan
• Teori prostaglandin  meningkat diusia kehamilan
15 minggu meningkatkan kontraksi otot rahim
Faktor-faktor yang terlibat
1. Power  his, kontraksi otot dinding perut,
kontraksi diafragma pelvis, ketegangan dan
kontraksi ligamentum rotundum
2. Pasenger janin dan plasenta
3. Passage  jalan lahir
4. Posisi posisi ibu
5. Psikologi kondisi psikososial ibu
6. Penolong bagaimana tindakan/asuhan
yang diberikan oleh penolong, kurang
terampil berisiko bagi ibu dan bayi
Tahap-tahap persalinan
Kala I
 Dimulai sejak pembukaan 0-10(lengkap)
 Tanda dan gejala : pengeluaran lendir bercampur darah,
pengeluaran cairan, penurunan pendataran dan
pembukaan serviks, his disertai nyeri
 Dibagi 2 fase :
1. Fase laten  lambat, pembukaan s.d 3 cm, terjadi
dalam 7-8 jam
2. Fase aktifberlangsung 6 jam, 3 sub fase
-fase akselerasi dalam 2 jam s.d pembukaan 4
-fase dilatasi maksimalselama 2 jam pembukaan
berlangsung cepat s.d pembukaan 9
-fase deselerasi  dalam 2 jam s.d pembukaan lengkap
Perbedaan pada primigravida dan
multigravida

primigravida multigravida
Serviks mendatar dulu Pendataran dan
baru membuka pembukaan serviks
biasa terjadi bersamaan
Berlangsung 13-14 jam Berlangsung 6-7 jam
Mekanisme persalinan dengan
turunnya kepala janin
No Tahap Peristiwa
1 Kepala terfiksir PAP Sinklitismus
(engagement)
2 Penurunan (decent) Asinklitismus posterior *simfisis
3 Fleksi Asinklitismus anterior *promontorium
4 Fleksi maksimal Sinklitismus
5 Rotasi internal Putaran paksi dalam di dasar
panggul
6 Ekstensi Hipomochlion uuk dibawah simfisis
7 Ekspulsi kepala janin Berturut-turut lahir : uub, dahi, muka,
dagu
Rotasi eksternal Putaran paksi luar (restitusi)
8
9 Ekspulsi total Bahu depan, bahu belakang, seluruh
badan dan ekstremitas
Pemeriksaan dalam
1.Perabaan serviks
-lunak atau kaku
-mendatar
-masih tebal atau tipis
-pembukaan dan arah serviks
2.Ketuban
-sudah pecah atau belum
-pembukaan hampir lengkap pecahkan ketuban
3.Bagian terrendah dan posisinya
-leopold III dan IV
-kepala : keras bulat dan teraba sutura
-Letak kepala :
penurunan dasar bidang hodge
ada caput succadaneum/tdk, berapa besarnya
-bokong dikenal : lunak, denominatornya tluang sacrum
4.Keadaan patologis : tumor, kekakuan serviks, halangan
penurunan bagian terendah
Kala II
 Dimulai dari pembukaan lengkap (10) s.d
ekspulsi total (pengeluaran janin secara
lengkap)
 Tanda dan gejala : his semakin kuat dengan
interval 2-3’ durasi 50-100”, pecah ketuban,
adanya keinginan untuk mengejan akibat
penekanan pleksus frankenhauser,anus
membuka,vulva membuka,perineum
meregang, saat his kepala janin mulai
tampak
Persiapan persalinan
1.Persiapan ibu
- kebersihan ibu
- perawatan sayang ibu
- pengosongan kandung kemih
2.Persiapan penolong persalinan
Posisi ibu saat meneran
 Posisi duduk atau setengah duduk  paling
nyaman dan memudahkan penolong untuk
melahirkan kepala janin
 Posisi jongkok atau berdiri  membantu turunnya
kepala janin jika persalinan berjalan lambat
 Posisi merangkak  jika ibu merasa nyeri pada
punggung dan bila ada kesulitan pada proses
perputaran janin
 Posisi baring miring pada sisi kiri  memberi
relaksasi dan mencegah laserasi perineum
 Posisi terlentang pada punggung  aliran darah
dan O2 pd janin akan berkurang hipoksia
Episiotomi
Masa lalu rutin dilaksanakan utamanya pd
primipara, alasannya :
- Mencegah kerusakan sfingter ani
- Mencegah kerusakan pd otot panggul
- Mencegah trauma kepala janin
- Mudah memperbaiki dan penyembuhan lebih baik
Dapat menyebabkan :
- Meningkatnya jumlah darah yg keluar
- Bertambah dalamnya luka perineum bagian
posterior
- Meningkatnya kerusakan pd sfingter ani
- Meningkatnya rasa nyeri pada hari pertama post
partum
Episiotomi secara rutin tidak dianjurkan
Indikasi episiotomi
1.Mempercepat kelahiran  gawat janin
2.Mempercepat proses persalinan __.gawat
ibu
3.Mempermudah proses kelahiran 
perineum menyebabkan hambatan
kemajuan persalinan
Melakukan episiotomi
1.Lateralis
2.Medialis
3.Mediolateralis

Anda mungkin juga menyukai