Blok REPRO
Kelompok 12
Skenario
Kata Asing
1. Primigravida : kondisi dimana seorang wanita hamil untuk pertama kalinya
2. Partus kasep: fase akhir dari persalinan yang berlangsung lama dan tidak mengalami
kemajuan sehingga menimbulkan komplikasi pada ibu, janin, atau keduanya seperti
dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, serta asfiksia dan kematian janin.
3. malposisi: posisi janin selain posisi oksipito-anterior
4. Inpartu : suatu keadaan dimana terjadinya kontraksi rahim secara teratur yang
mengakibatkan terjadinya pembukaan pada mulut rahim
5. Hodge : Bidang khayal untuk menentukan letak kepala janin saat turun dirongga
panggul.
○ hodge I ( yakni promontorium pinggir atas simfisis)
○ hodge II ( yakni hodge sejajar pinggir bawah simfisis)
○ hodge III ( yaitu shodge yang sejajar dengan spina ischiadika),
○ hodge IV ( yaitu hodge yang sejajar dengan ujung Cocxygis)
7. ekstrasi forcep: persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan tarikan cunam
(forsep) yang dipasang dikepala janin dengan tujuan mempercepat kala pengeluaran
janin dengan suatu alat bernama cunam
8. fetal distress: yaitu keadaan gawat janin biasanya akibat janin tidak memperoleh
oksigen yang cukup, ditandai dengan DJJ <100 permenit atau DJJ>160/menit
9. Perineoraphy : rekonstruksi otot dan jaringan pada pembukaan vagina dan telah
berhasil menurunkan "introitus" atau ukuran lubang vagina.
10. rupture perineum : perlukaan/robekan perineum yang terjadi saat persalinan
Derajat rupture :
• Rupture derajat 1 hanya pada selaput lendir vagina dengan / tanpa mengenai kulit
• Rupture derajat 2 : rupture pada selaput lendir vagina dan otot perineum sampai
spingter ani
• Rupture derajat 3 : seluruh perineum dan otot spingter ani
• Rupture derajat 4: rupture sampai mukosa rectum
Rumusan Masalah
1. Apa saja tanda2 inpartu?
2. Tanda dan gejala partus kasep
2. bagaimana cara pelaksanaan prosedur ekstrasi forcep dan idikasi dilakukan prosedur
tersebut?
3. Hal apa saja memacu terjadinya partus lama pada persalinan (penyebab dan faktor
resiko)
4. patogenesis terjadin KPD
5. Definisi malposisi (pemeriksaan apa saja yang dilakukan)?
6. hal apa saja yang menyebabkan terjadinya fetal distress? (penyabab, faktor resiko,
gejala)
7. Bagaimana cara menentukan derajat ruptur perineum dan bagaimana
penanganannya ?
8. Tatalaksana partus kasep
9. Komplikasi dari skenario tersebut? (Partus lama, ruptur, kasep)
Brain Storming
1. Apa saja tanda-tanda inpartu
- Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
- Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena
robekanrobekan kecil pada pada serviks.
- Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya
- Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada pembukaan
2. Tanda dan gejala partus kasep
Dibagi 2, pada ibu dan pada janin
- Pada ibu : kelelahan, terlihat dehidrasi, kulit dingin, turgor berkurang, mata cekung, takikardi, asidosis, urin
sedikit atau mengental atau hematuria
- Pada janin : gawat janin, denyut jantung >160x/m atau <120x/m, pada air ketuban terdapat meconium,
berbau dan berwarna hijau kental
Tanda tanda :
Mayor : denyut jantung ireguler, denyut jantung tidak normal (lebih atau kurang)
Minor : denyut jantung ireguler meskipun di hidrasi dan dilakukan perubahan posisi, terdapat
cairan meconium, Gerakan janin berkurang
Pada scenario DJJ 170x/menit, ada satu marker pada tekanan darah jika <120x/menit atau
>160x/menit. Bisa terjaid karena kpd dan juga malposisi.
Tata laksana : ibu diminta badan dimiringkan ke kiri diberikan oksigenmasker kemudian
oksitosin diberhentikan dahulu tapi diberikan tokolitik. Resusitasi intrauterine kurang lebih 20
menit. Ibu diberikan hidrasi untuk mengembalikan denyut jantung
7. Bagaimana cara menentukan derajat ruptur perineum dan bagaimana penanganannya ?
Ruptur perineum ada 4 (spontan)
1. Robekannya berada di superfisial yaitu melibatkan mukosa dan kulit perineal
2. Robekannya di daerah fascia dan otot sekitar vagina
3. Robek meluas hingga spingter ani eksternus
4. Robek hingga lumen anorectal
Ruptur perineum disengaja : melakukan episiotomy dengan pengguntingan bisa terjadi
karena adanya gawat janin, panggul terlalu kaku, sayatan lateral, medial, mediolateralis,
dan variasi medialateralis.
Tatalaksana :
Penjahitan, pada derajat 4 dijahit hingga lumen, lumen dahulu baru menjahit yang lain
(eksterna). Penjahitan daerah anus menggunakan Teknik jahitan dengan benang terputus,
tetapi kalau sepanjang lumen boleh menggunakan system sambung.
Derajat 1 tidak perlu penjahitan jika tidak ada perdarahan, deraja 2 dilakukan penjahitan,
derajat 3 dan 4 segera rujuk ke fasilitas rujukan.
8. Tatalaksana partus kasep
Merupakan partus lama, bayi harus bisa dilahirkan dengan selamat.
Tatalaksana awal : memantau ttv setiap 4 jam sekali (suhu tubuh,
tekanan darah), pantau gejala preekslamsia jika terjadi bisa berbahaya,
rehidrasi secara intravena karena terjadi pengurangan cairan untuk
menjaga ttv ibu dan janin serta agar ibu masih memiliki tenaga untuk
melahirkan normal.
Tatalaksana pada scenario dilakukan ekstrasi forceps, pasti ada nyeri
sehingga dapat diberikan morfin tergantung pada kondisi ibu.
Prinsipnya jika kpd dalam wkatu 24 jam harus dilahirkan, perhitungan
lahir normal atau sectio dipantau Kembali, jika tidak dapat terjadi
infeksi dan komplikasi lainnya.
Mindmap
Learning Objective
1. Komplikasi dari skenario tersebut? (Partus lama, rupture perineum)
1. Komplikasi dari skenario
Partus lama
1. Ruptur uteri : diakibatkan proses persalinan yang terjaid terus menerus dan berkepanjangan. Karena tidak kunjung
selesai amnion akan semakin terkikis dan menyebabkan pecah. Ketika pecah janin tidak lagi memiliki pelindung
sehingga akan memberikan tekanan. Karena tekanan terus menerus uterus akan terjadi rupture atau robek. Lebih
sering terjadi pada multipara terutama jika uterus telah melemah karena jaringan parut pada episiotomy kelahiran
sebelumnya.
2. Pembentukan fistula : partus berkepamnjangan menyebabkan amnion menipis dan pecah, sehingga tekanan
berpengaruh ke daerah sekitar uterus. Tekanan berkembang di daerah sekitar vesiko vaginal diantara kandung kemih
dna vagina, vesiko servikal, recto vagina. Fistula akan menyebabkan partumbuhan jalur baru yang dapat menyebabkan
perdarahan menyebar kemana mana.
3. Cerebral palsi : janin memasuki pintu canal lahir, akan menggunakan alat berupa forceps atau ekstraktor. Dapat
menyebabkan kerusakan pada otak sehingga terjadi cerebral palsi. Karena janin asfiksia atau kekurangan oksigen.
4. Cedeera otot dasar panggul : Ketika bayi sudah lahir dsasar panggul akan mendapat tekanan langsung dari kepala
janin dan juga tekanan kebawah karena ibu mengejan. Karena ini terjadi maka akan terjaid peregangan dan pelebaran
dasar panggul sehingga ada perubahan secara fungsional atau anatomi dapat menyebabkan inkontinensia
urinKematian janin : persalinan macet dan dibiarkan dapat menyebabkan kematian janin karena tekanan berlebihan
pada plasenta dan corda umbilicus.
5. Molase kepala janin : partus lama menyebabkan tekanan his yang kuat, kepala janin lama tertahan
dan semakin sering terjadi kontraksi semakin kuat, lempeng2 tengkorak kepala janin terdapat
tekanan sehingga tulang tulangs aling bertumpang tindih di sutura besar dimana batas median
tulang parietal yang berkontak dengan promontorium tumpeng tindih dengan yang disebelahnya.
Pada bayi normal jika kontraksi normal, proses molding itu normal, tetapi jika dipicu kontraksi his
yang kuat maka bisa menyebabkan cedera. Cedefra seperti perdarahan intracranial. Faktor yang
berkaitan adalah nuliparitas, stimulasi persalinan dengan oksitosin dapat memicu kontraksi yang
besar
6. Infeksi sepsis puerperalis : infeksi pada saat persalinan
7. Caput sucsedanum : terjadi apabila ditarik dengan forceps. Panggul sempit atau karena ditarik,
caput membesar dalam beberapa hari bisa ilang pembengkakannya.
8. Infeksi : bisa pada ibu atau janin. Pada ibu infeksi pada Rahim pada janin dapat terjadi asfiksia.
Kehabisan tenaga lalu perdarahan post partum semakin banyak dpaat menyebabkan kematian
maternal. Pada janin karena kpd janin dapat termakan cairan amnion dapat terjadi cedera atau
asfiksia. Omfeksi streprococcus grup B biasanya flora normal tubuh tetapi jika sudah menginfeksi
yang banyak terutama Rahim atau kandung kemih dapat berbahaya ke bayi apalagi Ketika kpd bisa
memicu infeksi pada bayi yang awalnya infeksi pada ibu saja bisa menular ke bayi dan menyebabkan
bayi keguguran atau bayi lahir dalam kondisi mati atau lahir meningitis, sepsis, penumoni.
Ruptur perineum
1. Hematoma : kelainan seperti luka berwarna kebiruan atau
kemerahan. Terjadi akibat partus persalinan karena tekanan kepala
janin ditandai dengan rasa nyeri pada perineum dan vulva berwarna
biru atau merah. Dapat terjadi apda vulva perineum, timbul dengan
nyeri. Memungkinkna banyak darah hilang, dalam waktu singkat
membiru danmenegang pada satu sisi pada rupture.
2. Infeksi : peradangan di genitalia kala nifas. Ada perlukaan tempat
masuk kuman atau bakteri dalam tubuh
3. Perdarahan : wanita dapat meninggal karena perdarahan pasca
persalinan sehingga dibutuhkan penilaian tekanan darah dengan
memantau ttv dan memperkirakan perdarahans serta tonus otot.