Perempuan
Preceptor:
dr. Tendry Septa, Sp. KJ(K)
dr. Cahyaningsih Fibri R, Sp. KJ, M. Kes
dr. High Boy Kalmulrubog, Sp.KJ
dr. Jenny Maria Carolina Siagian, Sp. KJ
Umur Status
14 Tahun Belum menikah
Pendidikan Agama
SMP Islam
Anamnesis
Dilakukan Alloanamnesis pada orangtua pasien dan
Autoanamnesis pada pasien pada Sabtu 14 Oktober 2023
Keluhan Utama
Alloanamnesis
• Sejak 1 tahun terakhir orangtua pasien merasa bahwa pasien lebih sering mengurung diri di kamar
dan terus bermain dengan hp. Orangtua pasien menjelaskan bahwa pasien sering berbicara
sendiri dan tertawa sendiri terutama saat menggunakan hp. Lalu ketika orangtua berusaha untuk
menegur, pasien marah dan membentak orangtuanya.
• Keluhan memberat sejak 1 bulan terakhir, menurut keluarga pasien mulai sering mengamuk dan
berkata bahwa ia melihat dakjal dan berhala yang terus memaki maki pasien dan berusaha
menyakitinya. Pasien juga berkata kepada orangtuanya bahwa sebentar lagi ia akan mati dan
masuk ke dalam neraka.
Riwayat Penyakit Sekarang
Alloanamnesis
• Pasien mulai berjalan-jalan sendiri terutama saat malam hari, dan pasien sering masuk ke
dalam rumah tetangga untuk meminta diberikan makanan dan menyusun piring-piring yang
tetangganya miliki.
• Menurut ibu pasien, sikap dan prilaku pasien mulai berubah sejak pasien kehilangan ayah
kandungnya yang meninggal dunia 3 tahun yang lalu.
• Pasien tidak bersosialisasi dengan tetangga ataupun teman-temannya di sekolah. Pasien lebih
banyak diam dan sibuk dengan hp nya.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Penyakit Psikiatri
Tidak pernah berobat ke psikiater dan tida k memiliki riwayat penyakit psikiatri.
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat Ekonomi
Kebutuhan sehari-hari pasien tercukupi. Pasien belum memiliki penghasilan sendiri dan
masih dibiayai oleh kedua orangtua pasien.
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-6 dari 6 bersaudara dan diasuh oleh orangtuanya sejak lahir.
Terdapat saudara dari ibu pasien yang juga pernah mengidap keluhan yang sama dan telah
berobat selama 24 tahun hingga sembuh total
Stressor Psikososial
Pasien kehilangan ayah kandungnya yang meninggal dunia sejak pasien berusia 11 tahun.
Genogram
Pasien merupakan anak Ke-6 dari enam bersaudara dan saat ini tinggal serumah dengan Ibu dan
Ayah tiri. Ayah kandung pasien sudah meninggal dunia.
Status Mental
Deskripsi Umum
Kesadaran Sikap Terhadap Pemeriksa
Penampilan
Pembicaraan Pikiran
Status Internus
Pada pemeriksaan kepala, mata, THT, leher, paru, jantung, abdomen,
dan ekstremitas kesan dalam batas normal.
Pemeriksaan Laboratorium
Ikhtisar
Penemuan
Bermakna
Anamnesis
Pasien sering mengurung diri di kamar, berbicara dan
tertawa sendiri saat bermain hp, marah dan
Identitas membentak orangtua, mengamuk dan berkata bahwa
ia melihat dakjal dan berhala yang terus memaki dan
berusaha menyakitinya sejak 1 bulan smrs.
Nn. YR, berusia 14 tahun,
islam, belum menikah, pelajar Hasil pemeriksaan bermakna :
• Halusinasi auditorik : pasien merasa
mendengar bisikan yang menghinda dirinya
• Halusinasi visual : pasien melihat berhala,
dakjal, dan bayangan-bayangan
Keluhan Utama • Halusinasi taktil : pasien merasa ada yang
bergerak di tubuhnya
Gaduh gelisah yang • Halusinasi gustatori : pasien merasa jika
memberat sejak 1 bulan melihat makanan lidahnya tidak enak
SMRS • Halusinasi somatik : pasien merasa terdapat
cacing di dalam tubuhnya
• Waham Kejar : pasien merasa ada berhala yang
ingin menyakiti dirinya
Anamnesis
Terdapat stressor psikososial yaitu kematian ayah kandung pasien 3 tahun yang lalu saat
pasien masih berusia 11 tahun.
Pada pemeriksaan status mental bermakna : Mood pasien disforik, afek terbatas, mood
dan afek serasi. Pasien memiliki halusinasi visual, auditorik, gustatorik, taktil, dan somatik.
Bentuk pikir dereistik. Pasien memiliki waham kejar. Sensorium dan kognisi pasien baik.
Pengendalian impuls saat diwawancara baik. Daya nilai pasien baik. Tilikan pasien derajat 2
yaitu ambivalensi terhadap penyakit. Kesan pasien dapat dipercaya. Reality Testing Ability
(RTA) terganggu karena terdapat halusinasi dan waham.
Formulasi Diagnosis
Menyingkirkan
Tidak ditemukan adanya gangguan pada
Gangguan mental organik (F.0)
kondisi medis umum
Menyingkirkan
Tidak ditemukan riwayat penggunaan Gangguan mental dan perilaku akibat
alkohol dan obat-obatan terlarang penggunaan zat psikoaktif (F.1)
Menyingkirkan
Tidak ditemukan gangguan kognitif Retardasi mental (F7)
Aksis II
Belum ada diagnosis Aksis IV
Terdapat faktor psikologis, hendaya sosial
dan hubungan interpersonal yang kurang
baik
Aksis V
GAF current 65-51
Daftar Masalah
1 Organobiologik Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan
Pada Nn. YR didapatkan keluhan yang menonjol berupa perubahan perilaku yang
dirasakan dalam 1 tahun sebelum masuk rumah sakit dan memberat dalam 1 bulan
terakhir. Perubahan perilaku berupa gaduh gelisah. Pada pasien ditemukan
halusinasi auditorik, visual, taktil, dan somatik. Pasien juga memiliki waham kejar.
Turut ditemukan gejala negatif dan kognitif skizofrenia.
Nn. YR
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia adalah penyakit mental yang ditandai dengan gejala positif (gangguan
pikiran, halusinasi ,delusi, perilaku tidak teratur), gejala negatif (menarik diri dari
sosial, apatis) dan gejala kognitif (fungsi eksekutif dan memori yang buruk). Hal ini
sering mengikuti perjalanan kronis dan dikaitkan dengan penurunan fungsi sosial
dan penurunan kemampuan untuk bekerja (Blackman & MacCabe, 2020).
Skizofrenia menyerang kurang lebih 24 juta orang atau 1 dari 300 orang (0,32%) di
seluruh dunia. Prevalensi atau angka kejadian pada Provinsi Lampung pada tahun
2018 sendiri adalah 6.01 permil atau ada 6 orang penderita skizofrenia dalam 1000
penduduk (Kemenkes RI, 2019).
PPDGJ III : Skizofrenia
1 gejala jelas dan 2 atau lebih gejala bila kurang jelas (a-d) atau setidaknya 2 gejala yang
harus ada secara jelas (e-h), yang berlangsung 1 bulan atau lebih.
o Pada Aksis II dinyatakan belum ada diagnosis, karena pada wawancara psikiatri
dan pemeriksaan status mental pasien tidak ditemukannya gangguan
kepribadian paranoid, skizoid, disosial, emosional tidak stabil, histrionik,
anankastik, cemas, dan dependen pada pasien.
o Pada aksis III berdasarkan anamnesis saat ini, tidak ditemukan riwayat penyakit
atau kelainan medis umum berupa.
Nn. YR
o Pada aksis IV, pasien memiliki masalah yang berkaitan dengan psikososial dan
lingkungan berupa membatasi diri dalam berinteraksi harian dengan teman-
teman sebaya terutama di lingkungan sekolah.
Stage 1A Stage 1B
••• •••
Stage 2
•••
Gunakan
Stage 3 antipsikotik
injeksi kerja
Pasien memiliki respon klinis yang tidak lama pada
memadai dengan dua uji antipsikotik yang stadium 2 atau 4
sesuai. jika diperlukan
••• untuk kepatuhan
pasien yang
Monoterapi clozapine direkomendasikan buruk atau
karena preferensi
Stage 4
•••
o Terapi Stabilisasi
Bertujuan untuk :
- Optimalisasi obat
- Edukasi kepatuhan minum obat
- Terapi wawasan untuk membantu pasien memahami penyakit dan obat