IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. S
Umur : 20 tahun
Pekerjaan : Kasir
Agama : Islam
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Gelisah
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Seorang perempuan 20 tahun dibawa oleh keluarganya ke UGD jiwa
RSKD untuk pertama kalinya dengan keluhan gelisah, ingin jalan terus
keluar rumah dan mau membanting ibunya. Pasien mulai gelisah memberat
sejak empat hari yang lalu. Pasien mulai kambuh sejak kurang lebih satu
bulan terakhir. Awalnya pasien merasa sakit kepala, tidak bisa tidur,
terutama saat ingin memulai tidur, sering bicara sendiri, menyanyi sendiri,
menangis sendiri, kemudian membaik. Saat ini pasien menjadi lebih ceria,
selalu menegur orang walaupun tidak dikenal (lebih ramah). Pasien merasa
sangat cantik dan pintar menyanyi sehingga pasien akan ikut audisi
menyanyi agar bisa menjadi artis dan membahagiakan orang tuanya. Makan
dan minum pasien baik. Perawatan diri baik.
Awal perubahan perilaku dimulai sejak kelas 3 SMP. Pasien merasa
selalu diejek oleh teman-teman sekolahnya dengan sebutan tobe (to beleng/
orang bodoh), sehingga pasien mulai malas datang ke sekolah. Pasien selalu
terlihat murung, kemudian tiba-tiba berteriak-teriak sehingga keluarga
pasien membawa pasien berobat di dukun karena dianggap kesurupan.
Setelah beberapa saat pasien mulai membaik dan beberapa hari kemudian
pasien mau pergi ke sekolah. Pada saat pasien masuk SMA, pasien mulai
mendengar bisikan yang menyuruh pasien untuk menyakiti diri sendiri dan
orang-orang disekitarnya. Pasien berhenti sekolah pada saat kelas 2 SMA
karena selalu sakit. Pasien kembali seperti orang kesurupan, lalu di bawa ke
puskesmas dan diberi penenang. Pasien kembali normal dan bekerja sebagai
kasir di sebuah kafe milik tantenya. Saat bekerja di kafe, pasien merasa
rekan-rekan kerjanya iri hati terhadap pasien, karena pasien yang paling
muda dan paling cantik serta menjadi orang kepercayaan pemilik kafe.
Pasien suka menyuruh rekan kerjanya untuk membersihkan kafe, dan bila
tidak dituruti, pasien menjadi sangat marah dan berteriak-teriak. Pasien
terakhir dibawa ke puskesmas pada bulan November 2017. Pasien merasa
hanya tidurnya yang membaik, namun berbicara sendiri tetap saja sama.
Hendaya Disfungsi
- Hendaya Sosial ada
- Hendaya Pekerjaan ada
- Hendaya waktu senggang ada
Faktor Stressor Psikososial
Pasien merasa teman-teman sekolahnya selalu mengejeknya dan rekan-
rekan kerjanya iri hati terhadap pasien.
Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit sebelumnya
- Riwayat infeksi : tidak ada
- Riwayat trauma : tidak ada
- Riwayat kejang : tidak ada
- Alkohol : tidak ada
- Merokok : tidak ada
- Riwayat penggunaan NAPZA : tidak ada
d. Gangguan persepsi
o Halusinasi : Ada. Halusinasi auditorik.
o Ilusi : Tidak ada
o Depersonalisasi : Tidak ada
o Derealisasi : Tidak ada
e. Proses berpikir
o Arus pikiran :
Produktivitas : Cukup
Kontinuitas : Relevan
Hendaya berbahasa : Tidak ada
o Isi Pikiran
Preokupasi : Ada
Gangguan isi pikiran : Tidak ada
f. Pengendalian impuls : Baik
g. Daya nilai
Norma sosial : Tidak terganggu
Uji daya nilai : Tidak terganggu
Penilaian Realitas : Tidak terganggu
h. Tilikan (insight)
Derajat VI: Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh
pengobatan dari dokter
i. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya.
III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan fisik :
Status internus: TD : 120/80 mmHg,
N: 80 x/menit,
S: 36,5 ̊ C,
P : 20 x/menit.
V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
VIII. PROGNOSIS
Bonam
Faktor yang mempengaruhi
FOLLOW UP :
PEMBAHASAN
A. Definisi
Menurut PPDGJ III, gangguan afektif bipolar adalah suatu gangguan
suasana perasaan yang ditandai oleh adanya episode berulang (sekurang-
kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitas jelas
terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai
penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu
lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas
(depresi).1
Yang khas adalah bahwa biasanya ada penyembuhan sempurna antar
episode. Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung
antara 2 minggu sampai 4 -5 bulan, episode depresi cenderung berlangsung
lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi satu tahun
kecuali pada orang usia lanjut. Kedua macam episode tersebut sering terjadi
setelah peristiwa hidup yang penuh stres atau trauma mental lain (adanya
stres tidak esensial untuk penegakan diagnosis). 1
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV-
text revised (DSM IV-TR), gangguan bipolar dibagi menjadi empat jenis
yaitu gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, gangguan siklotimia, dan
gangguan bipolar yang tak dapat dispesifikasikan. 2
1) Pasien dengan episode kini manik yang berat dengan gejala psikotik
2) Pasien dengan riwayat kekambuhan setelah berhenti memakai antipsikotik
atipikal
3) Pasien dengan riwayat dominan episode manic
4) Pasien yang refrakter terhadap pemberian stabilisator mood
5) Siklus cepat
6) Pasien dengan tolerabilitas yang baik terhadap antipsikotik atipikal