Anda di halaman 1dari 17

SKENARIO PBL 3

INFO 1
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Autoanamnesis
Seorang perempuan, Nn. N, berusia 37 tahun mengatakan tidak tahu mengapa dirinya
dibawa ke RS. Jiwa. Menurut pasien, dirinya dibawa paksa oleh tetangganya yang mengatakan
bahwa pasien marah sambil teriak-teriak padahal pasien merasa bahwa itu tidak benar. Pasien
mengatakan saat ini dirinya tidaak sakit hanya sedang cek kesehatan saja. Pasien adalah seorang
manager sebuah perusahaan yang memiliki anak buah sebanyak 990 orang, bila sudah boleh
keluar dari RSJ pasien akan lanjut bekerja di perusahaan tersebut. Pasien juga mengaku memiliki
bank di kota ini. Pasien digaji sebesar Rp 300.000 setiap bulannya. Menurutnya, dengan gaji
sebesar itu, pasien sudah bisa menghidupi kebutuhan sehari-harinya.
Alloanamnesis
Keluarga pasien mengatakan pasien dibawa ke RSJ karena merusak barang di rumahnya
seperti pintu dan sepeda motor. Pasien mulai mengalami perubahan perilaku sejak dua bulan
yang lalu. Pasien sering menyuruh-nyuruh kedua orang tuanya untuk melayani dirinya dan bila
orang tuanya tidak menuruti kemauan pasien, pasien menjadi marah-marah dan berbicara kasar.
Seminggu sebelum masuk rumah sakit pasien menjadi sering marah, sulit tidur, keluyuran, dan
berbicara sendiri.
Menurut ayahnya, pasien sangat sulit minum obat. Semenjak terakhir keluar dari rumah
sakit bulan oktober 2015 pasien hanya beberapa kali minum obat. Saat disuruh minum obat,
pasien menjadi marah dan mengancam orang tuanya.
Ibu pasien mengatakan pasien sakit seperti ini sejak pasien kelas 2 SMA tahun 1998. Saat
itu pasien putus hubungan dengan pacarnya yang sudah dijalaninya selama dua tahun karena
hubungan tersebut tidak direstui oleh orang tua pacar pasien. Semenjak itu pasien menjadi
pendiam dan sering mengurung diri di kamarnya. Peristiwa tersebut terjadi tidak lama setelah
pasien tidak naik kelas. Pasien sempat melanjutkan sekolahnya di Palembang selama delapan
bulan, di tempat kakaknya. Pasien minta pulang lagi ke rumahnya dengan alasan tidak betah.
Pasien sempat dibawa ke RS ketika pasien berada di Cirebon karena saat itu pasien
mengamuk. Namun baru beberapa hari, pasien sudah minta pulang. Akhirnya keluarga
membawa pasien berobat ke berbagai pengobatan alternatif sebelum akhirnya pasien dibawa ke
RSJ. Semenjak berobat di RSJ selama 15 tahun pasien sering mondok. Ayahnya mengatakan
pasien mondok di RSJ sudah lebih dari 10 kali. Menurut ibu pasien semenjak berobat ke RSJ
pasien sudah ada perbaikan namun pasien belum pernah benar-benar sembuh seperti sebelum
pasien sakit.
Sebelum sakit pasien adalah seorang yang tertutup jarang bercerita dengan orang di
rumah, pasien lebih senang menghabiskan waktu di rumahnya, di dalam kamar.

INFO 2
INFO 3
KLARIFIKASI ISTILAH

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa saja yang perlu ditanyakan pada pemeriksaan pskiatri?


2. Bagaimana afek pasien saat diperiksa?
3. Apa perbedaan dari gangguan psikotik dan non psikotik?
4. Apa saja lingkup tanda dan gejala psikiatri yang perlu dipahami?
5. Apa saja faktor organik: riwayat trauma kepala? Riwyaat kejang? Panas tinggi?
6. Apa saja faktor psikososial yang mendahului penyakit?

BRAINSTORMING

1. Autoanamnesis
 Pasien dibawa di RSJ sering marah sambil teriak teriak padahal pasien merasa
bahwa itu tidak benar  saat ini dirinya tidak sakit hanya sedang cek kesehatan
saja --> Pasien tidak mengetahui kondisi kesehatan dirinya mengapa dibawa ke
RSJ --> insight buruk, tilikan 1
 Pasien adalah seorang manager sebuah perusahaan yang memiliki anak buah
sebanyak 990 orang, bila sudah boleh keluar dari RSJ pasien akan lanjut bekerja
di perusahaan tersebut dan Pasien juga mengaku memiliki bank di kota ini. -->
Waham kebesaran
 Manager perusahaan dan bank namun, Pasien digaji sebesar Rp 300.000 setiap
bulannya, pasien sudah bisa menghidupi kebutuhan sehari-harinya. -->
Inkoherensi
 Pasien mengalami konflik yang cukup berat dengan keluarganya
 Terdapat fase perubahan hidup pada pasien di mana pasien sempat pindah ke
Palembang sementara
 Ingin tahu juga bagaimana afek pasien saat diperiksa
2. Alloanamnesis
 Dari hasil alloanamnesia
 Sebelum sakit pasien adalah seorang yang tertutup jarang bercerita dengan orang
di rumah, pasien lebih senang menghabiskan waktu di rumahnya, di dalam kamar.
--> gangguan kepribadian apakah ini ?
 pasien sakit seperti ini sejak pasien kelas 2 SMA tahun 1998. Saat itu pasien putus
hubungan dengan pacarnya yang sudah dijalaninya selama dua tahun karena
hubungan tersebut tidak direstui oleh orang tua pacar pasien. Semenjak itu pasien
menjadi pendiam dan sering mengurung diri di kamarnya --> adanya epidose
depresif dimasa lampau

3. Apa saja yang perlu ditanyakan pada pemeriksaan pskiatri?


 Riwayat Psikiatri :
o Identitas : Nama,alamat, umut, Status perkawinan, pekerjaan,
o KU
o RPS : kronologis, situasi pasien ketika kambuh, kepribadian dalam
keadaan normal,
o RPD (Psikiatri, Medis : trauma kepala, kejang, gang keadaran , HIV, sifilis
, Alkohol/zat lain)
o RPK Kepribadian anggota keluarga dan peran anggota keluarga kepada
pasien
o Riwayat Pribadi (awitan, faktor pencetus)
 Prenatal dan Perinatal  lama kehamilan, proses
kelahiran,trauma/cacat lahir, kehamilan yang dingginkan orang tua
atau bukan
 Perkembangan masa kanak kanak – remaja  makanan, sekolah,
pubertas
 Masa Dewasa
 Pekerjaan  jenis, konflik, sikaprekankeja
 Perkawinan  konflik
 Pendidikan, agama
 Hubungan social dengan masyarakat
 Riwayat tindakan kekerasan/kejahatan
 Riwayat sexual  awal puber, riw pelecehan seks,
orientasi sexual
 MImpi dan fantasi  mimpi buruk, khayalan,
 Pemeriksaan Status Mental
o Kesan Umum (Penampilan , Tatapan Mata)  lihat dari postur, sikap,
cara berpakaian dan dandan
o Contoh : tampak sakit jiwa, tampak tenang, tampak tua/muda, tidak rapi
o SIkap  dilihat Stupor katatonik, rigiditas katatonik,
Nonkooperatif,gaush, gelisaj
o Tingkah Laku  hipoaktif/hiperaktif
o Kesadaran  composmentis/somnolen/apatis/delirium/letargi/ kesadaran
berkabut
o Orientasi ( Waktu, Tempat, Orang, SItuasi) -- baik/buruk
o Proses Pikir
 Bentuk Pikir realistis atau tidak, autisme
 Isi Pikir  waham (kejar, bersalah, kebesaran,curuga) , thoughof
insertion,withdrawal,broadcasting ,
 Progresif Pikir  Flight of ideas, inkoherensi, neologisme,
asosiasi longgar blocking, riming, logirgea
o Roman Muka  hipomimik/hipermimik
 Afek  tumpul apropiate atau nonappropiate (Semua skizo pasti ga
appropriate)
o Gangguan Persepsi halusinasi visual auditorik olfaktori
o Hubungan Jiwa  baik/buruk
o Perhatian mudah ditarik sulit dicantum
o Gangguan Memori  baik/buruk Tanya makanan kemaren malam ,
suruh berhitung , lahirtahun berapa
o Gangguan Intelegensia  baik/buruk koasa kata dan pengetahuan (siapa
presiden Indonesia?)
o Insight/Tilikan  baik/buruk (menyadari pasien itu sakit atau ga )
4. Interpretasi Autoanamnesis
 Tidak tahu mengapa dirinya dibawa ke RS. Jiwa. Menurut pasien, dirinya dibawa
paksa oleh tetangganya yang mengatakan bahwa pasien marah sambil teriak-teriak
padahal pasien merasa bahwa itu tidak benar. Pasien mengatakan saat ini dirinya
tidak sakit hanya sedang cek kesehatan saja --> insight buruk, Tilikan 1 :
Penyangkalan total terhadap penyakitnya
 Pasien adalah seorang manager sebuah perusahaan yang memiliki anak buah
sebanyak 990 orang, bila sudah boleh keluar dari RSJ pasien akan lanjut bekerja
di perusahaan tersebut. Pasien juga mengaku memiliki bank di kota ini. Pasien
digaji sebesar Rp 300.000 setiap bulannya. Menurutnya, dengan gaji sebesar itu,
pasien sudah bisa menghidupi kebutuhan sehari-harinya. -->
 Bentuk Pikir : Non realistic
 Isi Pikir : Waham kebesaran
 Arus Pikir : Asosisasi longgar : gangguan arus piker dengan ide-ide yang
berpindah dari satu subjek ke subjek lain yang tidak berhubungan sama sekali.
 kalau dari info ada keterangan marah-marah/emosi, kemudian waham, emosi,
waham, disorientasi tempat/waktu/orang, tidak paham bahwa dirinya sakit jiwa,
kemudian merusak barang-barang dan membahayakan orang lain merujuk adanya
psikosis. bukan gejala neurosis
 kemudian adanya kesadaran compos mentis dan pf yang hasilnya dalam keadaan
normal bisa merujuk pada psikosis fungsional, bukan yang organik
5. Interpretasi Alloanamnesis
 Pasien sering menyuruh-nyuruh kedua orang tuanya untuk melayani dirinya dan
bila orang tuanya tidak menuruti kemauan pasien, pasien menjadi marah-marah
dan berbicara kasar. Seminggu sebelum masuk rumah sakit pasien menjadi sering
marah, sulit tidur, keluyuran, dan berbicara sendiri --> Mood Irritable : suasana
perasaan sensitive, mudah tersinggung, mudah marah, dan sering kali bereaksi
berlebihan terhadap situasi yang tidak disenanginya
 Saat sebelum sakit pasien adalah seseorang yang tertutup, jarang bercerita dengan
orang di rumah dan senang berdiam diri di kamar -> kepribadian premorbid
introvert
6. Apa perbedaan dari gangguan psikotik & non-psikotik
 Psikotik
o mengalami disoranisasi pikiran
o gangguan emosional
o disorientasi waktu, ruang, dan orang
o terkadang disertai halusinasi dan delusi
o psikotik bisa muncul dlm bentuk : skizofrenia, paranoia, mania depresif
psikosis
o psikosis dibagi menjadi 2 macam yaitu:
 organik yang terdapat patologi pada sistem organ (demensia,
delirium, sindrom waham organik)
 fungsional karena tidak ditemukan patologi sistem organ
(skizofrenia, gangguan afektif berat, gangguan paranoid, psikosis
akut, dll)
 Non psikotik
o gangguan neurotik
o sindrom perilaku yg berhubungan dengan gangguan fisiologi dan faktor
fisik
7. Apa saja lingkup tanda & gejala psikiatri yg perlu dipahami
 Kesadaran dan kognisi: nilai tingkat kesadaran scr kuantitatif dan kualitatif
o Kognisi: mengenal benda, situasi, dikaitkan dengan pengalaman belajar
dan intelegensi
o Termasuk kognisi : memori, konsentrasi, orientasi, kemampuan berbahasa,
berhitung, visuospasial, fungsi eksekutif, abstraksi, intelegensi
o BAGAIMANA MENILAI?
 Perhatian : kemampuan memusatkan, mempertahankan dan
mengalihkan perhatian.
 Orientasi : bagaimana mengenali W, T, O
 Memori : gangguan memori. Amnesia dan paramnesia
 Alam perasaan:
o Mood : suasana perasaan pervasif, bertahan lama, mewarnai persepsi
seseorang. Periksa dengan menanyakan perasaan dan observasi
o Afek : respons emosi, dinilai dari observasi terhadap stimulasi sesaat
 Perilaku motorik
o Ragam perbuatan yang dilandasi motif dan tujuan
 Alam pikiran
o Proses pikir primer/isi pikir (dereistic; waham : tidak logis, magis;
preokupasi; miskin isi pikir, obsesi, kompulsi)
o Gangguan bentuk (asosiasi longgar, inkoherensia, word salad, neologisme)
o Gangguan arus pikir (reming, blocking/terputus, flight of idea)
o Gangguan berpikir sampai ke tujuan (sirkumstansial, tangensial)
 Persepsi/penginderaan
 Pembicaraan dan kemampuan berbahasa
 Tilikan dan daya nilai sosial
o Daya nilai: Kemampuan menilai situasi dengan benar dan bertindak sesuai
situasi
o Tilikan: Kemampuan seseorang memahami sebab sesungguhnya dan arti
suatu situasi dan bagimana dia merespons secara kognitif dan perilaku
nyatanya
8. kalau cari tahunya udah harus sejauh itu, golden standard pemeriksaannya pemeriksaan
mental atau anamnesis ya?
 Anamnesis dan Pemeriksaan status mental sama sama pentingnya dan
behubungan
 Anamnesis untuk melihat kesadaran, kepribadian, afek, persepsi, arus pikir dll
Yang diinterpretasikan dalam pemeriksaan status mental
9. Diagnosis Multiaksial
 Axis 1 : skizofrenia
 DD : paranoid, simpleks, tak terinci
 Axis 2 : Gangguan Kepribadian Skizoid
 Axis 3 : tidak ada diagnosis
 Axis 4 : primary support groub
 Axis 5 : GAF 80-71

SASBEL

1. Mengetahui dan memahami perbedaan antara jiwa normal dan abnormal


Definisi sehat jiwa menurut WHO
• Menyadari potensi diri sendiri
• Mampu mengatasi tekanan hidup
• Bekerja secara produktif (tidak selalu dalam arti menghasilkan uang)
• Berkontribusi pada masyarkat

Definisi sehat jiwa menurut KEMENKES


• Santun dalam bersikap
• Empati terhadap penderitaan orang lain
• Nyaman saat bersama orang lain
• Yakin akan kemampuan diri sendiri
• Utamakan keseimbangan dalam semua aspek kehidupan
• Mampi beradaptasi terhadap perubahan dan tekanan hidup
• Aktif dan proaktid dalam kehidupan sosial
• Nyaman dengan apa yang ada dalam dirinya

• Perilaku manusia bermanifestasi dalam 3 aspek besar : perilaku, pikiran dan perasaan
• Kriteria gangguan jiwa : suatu kelompok gejala atau perilaku yang secara klinis
ditemukan bermakna dan yang disertai dengan penderitaan (distress) pada
kebanyakan kasus dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi seseorang
(disfungsi/hendaya)
• Gangguan jiwa adalah gangguan dalam alam pikiran, perasaan maupun perilaku
seseorang yang menimbulkan distress (penderitaan) maupun disfungsi (hendaya)
• Gangguan jiwa tidak sama dengan penyakit gila, tidak ada istilah gila dalam
kedokteran
• Gangguan jiwa mencakup kondisi bio-psikososial

2. Menjelaskan definisi dan macam-macam gangguan jiwa psikotik dan nonpsikotik


Sindrom psikosis meliputi :
1. Hendaya berat pada reality testing ability (RTA), terganggunya kesadaran diri
(awarenes),daya nilai norma sosial (judgement) dan daya tilikan diri (insight)
2. Hendaya berat pada fungsi mental
a. Gejala positif : Waham, halusinasi, inkoherensi, perilaku aneh atau tidak terhendali
b. Gejala negatif : afek tumpul, apatis, menarik diri,dst
3. Hendaya berat pada fungsi kehidupan sehari-hari : tidak mampu bekerja, menjalankan
hubungan sosial dan melakukankegiatan rutin

3. Menjelaskan definisi skizofrenia


Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, schizein yang berarti terpisah atau pecah dan
phren yang berarti jiwa. Terjadi pecahnya/ ketidakserasian antara afek, kognitif, dan
perilaku. Skizofrenia adalah suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama pada
proses pikir serta disharmonisasi antara proses pikir, afek atau emosi, kemauan dan
psikomotor disertai distorsi kenyataan,terutama karena waham dan halusinasi, assosiasi
terbagi-bagi sehingga muncul inkoherensi, afek dan emosi inadekuat, serta psikomotor
yang menunjukkan penarikan diri, ambivalensi dan perilaku bizar. Kesadaran dan
kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif dapat
berkembang dikemudian hari. Skizofrenia adalah gangguan yang berlangsung selama
minimal 6 bulan dan mencakup setidaknya 1 bulan gejala fase aktif. Sementara itu
gangguan skizofrenia dikarakteristikan dengan gejala positif (delusi dan halusinasi),
gejala negatif (apatis, menarik diri, penurunan daya pikir, dan penurunan afek), dan
gangguan kognitif (memori, perhatian, pemecahan masalah, dan sosial).

4. Menjelaskan etiologi dan faktor risiko skizofrenia


Faktor Resiko
 Mereka yang memiliki riwayat turunan skizofrenia dalam keluarga
 Mereka yang terjangkit virus saat berada dalam kandungan
 Penyalahguna/Pemakai narkoba
Etiologi
- Belum ada etiologi pasti, beberapa etiologi yang dilaporkan
 Biologi : disfungsi pada area otak tertentu
 Biokimia : peningkatan aktivitas dopamine sentral dan serotonin di SSP
 Genetik : Semakin dekat hubungan kekeluargaan, semakin tinggi risiko
 Faktor lingkungan

5. Menyebutkan kriteria diagnostik skizofrenia


Berdasarkan ICD-10 dan PPDGJ III, untuk mendiagnosa skizofrenia harus ada sedikitnya
satu gejala berikut ini yang jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu
kurang tajam atau kurang jelas):
A. Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang bergema dan berulang dalam
kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda.
Thought insertion or withdrawal = isi pikiran asing dari luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
(withdrawal).
Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum
mengetahuinya.
B. Delution of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh sesuatu kekuatan
tertentu dari luar.
Delution of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh sesuatu kekuatan
tertentu
dari luar.
Delution of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap
kekuatan dari luar.
Delution of perception = pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna
sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat.
C. Halusinasi auditorik:
- suara halusinasi yang berkomentar secara terus-menerus tentang perilaku pasien.
- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang
berbicara).
- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
D. Waham waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak
wajar dan sesuatu yang mustahil.

Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
A. halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham
yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang
jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau
apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus
menerus.
B. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation),
yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.
C. Perilaku katatonik, seperti gaduhgelisah, posisi tubuh tertentu, atau fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, dan stupor.
D. Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respon
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan
diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa
semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.
Gejala harus berlangsung minimal 1 bulan. Harus ada perubahan yang konsisten dan
bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi.

Kriteria Diagnosis Skizofrenia menurut DSM 5


A. Terdapat 2 atau lebih gejala berikut yang berlangsung selama 1 bulan (atau
kurang jika berhasil diobati). Salah satu gejala harus merupakan gejala no 1, 2,
atau 3:
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara tidak terorganisasi (inkoherensia, dsb)
4. Perilaku aneh atau katatonik
5. Gejala negatif (ekspresi/emosi datar, tidak berminat melakukan apapun)
B. Terdapat gangguan fungsi sosial dalam pekerjaan, hubungan interpersonal atau
kemampuan mengurus diri berkurang dibandingkan dengan sebelum onset gejala
C. Gejala bertahan selama minimal 6 bulan, dalam 6 bulan tersebut sudah meliputi 1
bulan gejala yang memenuhi kriteria A dan fase prodromal. Fase prodromal dapat
berupa gejala negatif atau beberapa gejala pada kriteria A dalam level yang tidak
terlalu berat.
D. Bukan merupakan gangguan skizoafektif atau bipolar dengan ciri psikotik,
karena:
1. Tidak terdapat episode depresi mayor atau manik pada saat gejala timbul
2. Jika terdapat gangguan mood, hanya terjadi singkat selama periode sakit
E. Gangguan tidak disebabkan oleh efek obat-obatan atau kondisi medis lain.
F. Jika terdapat riwayat spektrum autism atau gangguan komunikasi masa kanak,
diagnosis skizofrenia ditegakkan apabila gejala waham atau halusinasi yang jelas
ditambah gejala pada kriteria A lainnya sudah berlangsung selama 1 bulan.

6. Menjelaskan gambaran klinis skizofrenia


- Deskripsi umum : dapat sangat berantakan, menjerit, teragitasi hingga orang yg
terobsesi tampil rapi, sangat pendiam dan imobil
- Perilaku : dapat menjadi teragitasi atau kasar yang disebabkan karena respon
halusinasi. Pada stupor katatonik, perilaku pasien tampak seperti tidak bersyawa dan
mungkin memperlihatkan tanda membisu, negativism, dan kepatuhan otomatis
- Mood, perasaan, afek : menurunnya emosional yang kadang cukup parah shg disebut
sebagai anhedona serta emosi yang tidak tepat dan sangat aktif spt kemarahan,
kebahagiaan, dan ansietas yg ekstrim. Afek datar/tumpul, Afek tak serasi, Afek labil.
- Gangguan Persepsi : Halusinasi, Ilusi, Depersonalisasi, Derealisasi
- Gangguan Pikiran :
Gangguan Proses Pikir : Asosiasi longgar, Pemasukan berlebihan, neologisme,
terhambat, klang asosiasi, ekolalia, konkritisasi, alogia, dll
Gangguan isi pikir : waham (waham kejar, waham kebesaran, waham rujukan,
penyiaran pikiran, penyisipan pikiran)
- Sensorium dan kognisi : Orientasi : baik, Memori : baik(tapi tidak mungkin
dilakukan)
- Daya nilai dan Tilikan : buruk terhadap sifat dan keparahan gangguannya.
-
7. Menjelaskan diagnosis banding skizofrenia
Berdasarkan DSM IV
• Paranoid: Terdapat waham dan halusinasi auditori, namun tidak terdapat perilaku aneh
atau afek yang datar/tidak sesuai. Tema waham umumnya waham rujukan atau
waham kebesaran, tetapi dapat juga berupa waham cemburu atau yang bersifat
somatisasi.
• Disorganized: disebut juga skizofrenia hebefrenik.Terdapat gangguan pikiran dan afek
yang datar.
• Katatonik: pasien dapat tidak bergerak dalam waktu yang lama atau menunjukkan
gerakan yang tidak bertujuan. Gejala meliputi stupor dan fleksibilitas serea.
• Tidak terdiferensiasi: terdapat gejala psikotik namun belum memenuhi kriteria untuk
tipe paranoid, hebefrenik, atau katatonik.
• Residual: terdapat gejala positif dengan intensitas yang rendah.

8. Menegakkan diagnosis kerja multiaksial sesuai dengan kasus


a. Axis 1 : skizofrenia

DD : paranoid, simpleks, tak terinci, residual

b. Axis 2 : Gangguan Kepribadian Skizoid


c. Axis 3 : tidak ada diagnosis
d. Axis 4 : primary support groub
e. Axis 5 : GAF 80-71

9. Menjelaskan terapi skizofrenia baik farmakologis maupun nonfarmakologis


Obat anti Psikosis Golongan 1 (Antipsikosis Tipikal)
Mekanisme kerja : sebagai dopamine reseptor antagonis. Blockade dopamine pada
reseptor pasca sinaptik neuron diotak, khususnya sistem limbic dan sistem
ekstrapiramidal sehingga efektif untuk gejala positif.
Efek lainnya : APG Potensi Rendah : (Chlorpromazine) lebih bersifat sedasi lebih efektif
untuk pasien yang lebih agitatif
1. Golongan Phenotiazine :
a. Rantai Alifatik : chlorpromazine 150-600 mg/ hari
b. Rantai Piperazine : Perphenazine, Trifluoperazine, Fluphenazine
c. Rantai Piperidine : Thioridazine
2. Golongan Butyphenone : Haloperidol
3. Golongan diphenyl-buthyl-piperidine : Pimozide

Obat anti Psikosis Golongan 2 (Antipsikosis Atipikal)


Obat APG-2 bermanfaat untuk mengontrol gejala positif dan negative. Obat ini memiliki
efikasi yang lebih baik dan efek samping yg minimal.
Mekanisme Kerja : sebagai serotonine – dopamine reseptor antagonist (SDA). Obat ini
berafinitas terhadap dopamine D2 receptor dan serotonin 5HT2 Reseptor. Sehingga
bermanfaat untuk gejala positif dan negative

1. Golongan benzamide : Sulpiride


2. Golongan dibenzodiazepin : Clozapine, olanzapine quetiapine, zotepine
3. Golongan benzioxazole : risperidone, Aripiprazole

10. Menjelaskan prognosis skizofrenia

Prognosis Baik Prognosis Buruk


Jenis kelamin perempuan Jenis kelamin laki-laki
Usia onset dewasa Usia onset dini (anak/remaja)
Onset akut/mendadak Onset insidious
Tidak ada riwayat keluarga dengan Adanya riwayat keluarga dengan
skizofrenia skizofrenia
Ada faktor presipitasi yang mengawali Tidak ada faktor presipitasi yang
munculnya gejala mengawali munculnya gejala
Gejala positif Gejala negatif, gejala kognitif
Tidak ada ide bunuh diri/suicide Ada ide bunuh diri/suicide
Riwayat sosial dan okupasi baik Riwayat sosial dan okupasi buruk
Ketaatan berobat baik Ketaatan berobat buruk
Respon terhadap obat-obatan Respon terhadap obat-obatan
antipsikotik antipsikotik
baik buruk
Tidak ada komorbiditas dengan Adanya komorbiditas dengan
gangguan medis umum lainnya gangguan medis umum lainnya

Anda mungkin juga menyukai