PSIKIATRI
0
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA Tahun : 2017
PALEMBANG Tanggal Masuk : 31-10-2017
MENGETAHUI
SUPERVISOR
1
RESUME
I. IDENTIFIKASI
Tn. Z / 49 tahun / Menikah / Islam / Warga Negara Indonesia / Tamat SMP /
Kurir /Sekayu
III.STATUS NEUROLOGIKUS
Tidak ada kelainan
2
membanting barang dikarenakan kecewa terhadap kakak kandungnya yang tidak
mau berbagi harta warisan dengannya. Pasien masih ada nafsu makan, tidur seperti
biasa, dan mandi 2x sehari. Ide bunuh diri tidak ada.
Riwayat Premorbid
Lahir : Lahir cukup bulan, spontan, ditolong bidan
Bayi : Tumbuh kembang baik.
Anak : Tumbuh kembang dan sosialisasi baik
Remaja : Pendiam, interaksi sosial baik
Dewasa : pendiam, mudah emosi
3
Riwayat Keluarga
- Pasien merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara
- Pasien memiliki kakak perempuan dan adik laki-
laki
- Keluhan yang sama dalam keluarga disangkal
- Hubungan antara pasien dan orang tua baik
- Hubungan antar saudara kurang baik
Riwayat Pendidikan
Tamat SMP
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai kurir lepas dan ojek sambilan
Riwayat Perkawinan
Pasien menikah 1x atas dasar suka sama suka pada tahun 1994 (usia saat ini 49
tahun), memiliki 2 orang anak, keduanya perempuan berusia 22 tahun dan 18 tahun.\
Psikopatologi
Keadaan umum:
Sensorium compos mentis, perhatian adekuat, sikap kooperatif, inisiatif
ada, tingkah laku motorik normoaktif, ekspresi fasial wajar, verbalisasi jelas,
cara bicara lancar, kontak psikis (mata, fisik, verbal) adekuat.
4
Keadaan spesifik:
- Keadaan afektif, mood: afek sesuai, mood iritable.
- Hidup emosi: labil, terkendali, bisa dirabarasakan
- Keadaan dan fungsi intelektual: daya ingat baik, daya konsentrasi
baik, orientasi tempat, waktu, dan personal baik, discriminative
judgement baik, discriminative insight buruk.
- Kelainan sensasi dan persepsi: halusinasi auditorik ada.
- Keadaan proses berpikir: waham paranoid ada, perasaan inferior ada.
- Keadaan dorongan instinktual dan perbuatan: impulsivitas ada.
- Kecemasan (anxiety) yang terlihat secara nyata (overt) tidak ada.
- RTA:terganggu
5
FORMULASI DIAGNOSTIK
6
pelangsing dan bersifat sebagai stimulan yang dicurigai amfetamin. Amfetamin dapat
menginduksi terjadinya psikosis. Pada pasien ini ditandai dengan adanya halusinasi
auditorik dan waham paranoid yang khas untuk gangguan psikosis yang diinduksi
amfetamin. Pada pasien juga didapatkan afek yang serasi dan tidak didapatkan
gangguan proses pikir sepereti yang biasanya didapatkan pada skizofrenia. Menurut
PPDGJ III, gangguan psikotik akibat penyalahgunaan zat onset lambat jika gejala
muncul lebih dari dua minggu setelah penggunaan zat, pada pasien ini 5 bulan.
Diagnosis aksis II pada pasien ini tidak ada karena pada perkembangan pasien hingga
dewasa tidak menunjukkan adanya gambaran atau gangguan kepribadian tertentu. Pada
aksis III didapatkan adanya riwayat hipertensi sehingga didiagnosis I00-I99 Penyakit
sistem sirkulasi. Pada aksis IV stressor masalah ekonomi dan keluarga. Pada aksis V
GAF Scale Score atau penilaian fungsi global pada pasien ini adalah 70-61 yaitu
beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AKSIS I : F15.75 Gangguan psikotik onset lambat pasca PGZ
AKSIS II : Tidak ada diagnosis
AKSIS III : I00-I99 Penyakit sistem sirkulasi
AKSIS IV : Masalah ekonomi dan keluarga
AKSIS V : GAF Scale saat ini 70-61...................................................................................
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
F 20.0 Skizofrenia paranoid
TERAPI
Psikofarmaka:
Risperidone 2 mg tablet 2 x
Trihexyphenydil 2 mg tablet 1 x 1
Clozapine 25 mg tablet 2 x
Psikoterapi:
Individual: Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien agar dapat
memotivasi dan memberikan pemahaman mengenai penyakitnya,
7
memotivasi pasien untuk minum obat secara teratur guna
meningkatkan kualitas hidupnya.
Keluarga: Menciptakan suasana yang nyaman bagi pasien untuk mendukung
proses penyembuhan penyakit, serta terus menerus mengingatkan
dan memotivasi pasien minum obat.
Lingkungan: Memberi dukungan sosial agar pasien tidak merasa diasingkan
Religi: Mengingatkan pasien agar selalu mendekatkan diri pada Allah
SWT.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TUGAS
1. Apa yang dimaksud dengan psikosis ?
Jawab:
Psikosis merupakan gangguan tilikan pribadi yang menyebabkan
ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya. Hasilnya,
terdapat realita baru versi orang psikosis tersebut. Psikosis adalah suatu
kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya,
tetapi gejala tersebut bukan merupakan gejala spesifik penyakit tersebut, seperti
yang tercantum dalam kriteria diagnostik DSM-IV (Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders) maupun ICD-10 (The International Statistical
Classification of Diseases) atau menggunakan kriteria diagnostik PPDGJ- III
(Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa).
8
- Organik
Gangguan yang disebabkan karena adanya kelainan pada struktur sistep saraf
pusat. Contoh: delirium dan demensia.
Sebab Terdapat penyakit lain (infeksi, Biasanya penyakit otak kronik (spt Alzheimer,
dehidrasi, guna/putus obat demensia vaskular)
Daya ingat Jangka pendek terganggu nyata Jangka pendek & panjang terganggu
9
3. Berapa lama waktu paruh risperidone?
Jawab:
Waktu paruh Risperidone dalam tubuh adalah lebih dari 24 Jam, oleh
karena itulah pemberian Risperidone pada dasarnya cukup dengan
pemberian 1x perhari.
10
Clozapin adalah obat antipsikotik yang efektif yang lebih jarang
disertai dengan efek samping miripparkinsonism dibandingkan dengan
antipsikotik konvensional, yang bekerja terutama denganaktivitas
antagonisnya pada reseptor dopamin tipe 2 (D2).Obat ini lebih efektif dalam
terapi pasien skizofrenik yang tidak berespons terhadap obatantipsikotik
konvensional.
FARMAKODINAMIK
11