Oleh:
Pembimbing
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
LAPORAN PSIKIATRIK
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PSIKIATRIK
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 42 tahun
Suku/bangsa : Bugis
A g am a : Islam
Pendidikan : SMA
Diperoleh dari autoanamnesis di Ruang Intensif Pria RSJ Sambang Lihum tanggal 23
Mei 2023 pukul 10.30 WITA dan memperoleh data tambahan dari Rekam Medis
pasien.
sering terdengar pada malam hari berupa suruhan untuk melukai orang lain,
perintah tersebut bergema di kepala sehingga kepala terasa penuh. Pasien juga
seperti mengawasi pasien dari jauh. Pasien mengatakan bahwa pasien merasa
stress karena ada masalah keluarga, namun tidak berkenan menceritakan lebih
lanjut.
2
Pasien mengeluhkan bahwa pasien tidak tidur sama sekali selama 2 malam
keterangan dari keluarga, 2 hari sebelumnya pasien kabur dari rumah ke Batu
Licin sendiri.
Pasien dapat menyebutkan nama dan umur, pasien merasa susah tidur selama
1 minggu karena terganggu oleh bisikan dan bayangan berwarna putih yang
sebelumnya.
● Riwayat psikiatrik :
3
● Riwayat penggunaan zat psikoaktif:
lain.
- Pasien sebelumnya seseorang yang ceria dan tidak ada keluhan dalam
bersosialisasi
perkembangan disangkal.
4
Pasien dapat berinteraksi dengan baik dengan teman sebayanya di
lingkungannya
1. Riwayat pendidikan
2. Riwayat pekerjaan
3. Riwayat perkawinan
Sudah menikah
4. Kehidupan keagamaan
5. Riwayat psikoseksual
tetangganya
7. Riwayat hukum
5
9. Riwayat kehidupan sekarang
sebagaimana mestinya
berjalan normal.
6
STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum :
penampilan fisik sesuai gender, dan perilaku sesuai umur, kuku tangan dan
kaki pendek.
gerakan abnormal.
3. Sikap terhadap pemeriksa: Pasien kooperatif, ada kontak mata, dan kontak
verbal.
B. Keadaan afektif (mood), perasaan, ekspresi afektif (hidup emosi) serta empati.
1. Mood: Cemas
2. Afek:
- Kualitas: Labil
- Kuantitas: Ringan
- Keserasian: Inkongruen
C. Gangguan persepsi:
1. Halusinasi A/V/G/T/O : A dan V
7
3. Depersonalisasi : tidak ada
D. Pembicaraan :
E. Pikiran :
1. Proses pikir :
b. Arus pikiran:
2. Isi pikiran : Tidak ditemukan waham, namun ada halusinasi auditorik dan
2. Orientasi
a. Waktu : Baik
8
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
3. Daya ingat :
4. Konsentrasi : Baik
5. Perhatian : Baik
9
4. Tilikan : Derajat 3
A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Internistik :
Suhu : 36.2°C
(-/-)
10
(+/+), perdarahan (-/-), ptosis (-/-), edem palpebra (-/-), dan
exoftalmus (-/-)
Mulut : perdarahan gusi (-), pucat (-), sianosis (-), stomatitis (-)
Paru : gerak nafas simetris, retraksi (-), nyeri (-), fremitus vokal
Jantung :
Palpasi : Iktus teraba ICS V linea aksilaris anterior sinistra, thrill (-)
Abdomen :
Inspeksi : Datar
11
Ekstremitas : Gerak sendi normal, deformitas (-), kemerahan (-), varises (-),
2. Status Neurologik :
- N. I : Baik
- N. XI : Baik (+/+)
12
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG (sesuai indikasi) :
− Laboratorium
HEMATOLOGI
Hematokrit 34 35-45
HITUNG JENIS
Monosit 6% 2%-8%
MCH 29 pg 27-33
MCV 73 fl 80-95
13
HbsAg non reaktif non reaktif
KIMIA DARAH
− EEG
(-)
(-)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
SESUAI PPDGJ III, termasuk kronisitas, diagnosis tambahan dan diagnosis yang
14
Aksis I : Skizoafektif Tipe Manik (F25.0)
Diagnosis Banding :
(F31.2)
Aksis II : None
RENCANA TERAPI
Farmakologi:
- Clozapine 25 mg 2x1
- Haloperidol 5 mg 2x1
Nonfarmakologi:
Psikoterapi
1. Terapi kelompok
15
Untuk memperbaiki distorsi kognitif, mengurangi distraktibilitas, serta
3. Psikoterapi individual
memberikan data bahwa terapi ini bermanfaat dan bersifat tambahan terhadap efek
untuk dilakukan dalam jangka waktu lama dan bukan hanya beberapa sesi, bulan atau
bahkan tahun.
4. Terapi kejuruan
kembali keterampilan lamanya atau membentuk keterampilan baru. Hal ini meliputi
lokakarya terlindung, klub kerja, dan program penempatan paruh waktu atau
5. Terapi suportif
mendukung, merawat, dan memberikan lingkungan yang baik untuk pasien sehingga
16
EDUKASI
dan rencana terapi yang akan dilakukan, keamanan terapi, dan efek
samping terapi.
3. Meminta pasien atau keluarga yang menjaganya untuk segera kontrol dan
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad sanationam : dubia
17
Ad fungsionam : dubia
pertama dari tiga bersaudara. Bertempat tinggal di Jl. Bima Atas RT 008, Kotabaru,
dan inj. Haloperidol, kemudian pasien dirujuk ke RSJ Sambang Lihum pada 13 Mei
2023. Pasien memiliki halusinasi visual dan auditorik berupa bayangan berwarna
Pasien memiliki riwayat kabur ke Batu licin sendirian dan mengamuk serta
memukul orang disekitarnya. Pasien juga mengeluhkan sulit tidur selama 1 minggu
Pada pasien terdapat pola perilaku atau psikologis yang secara bermakna dan
khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan hendaya (disfungsi) dalam
18
Terdapat pula penderitaan (distress) yang dialami oleh pasien. Dengan
ditemukan adanya riwayat hipertensi namun tidak ditemukan adanya gangguan medis
umum seperti kejang, penurunan kesadaran, trauma kepala, demam, atau gangguan
otak lain. Berdasarkan hasil pemeriksaan tanda vital, ditemukan hasil bermakna TD
163/88 mmHg dan hasil laboratorium didapatkan bermakna pada leukosit 10.900
mcL.. Hal tersebut dapat menyingkirkan diagnosis gangguan mental organik atau
simtomatis (F0-F9), yang mana gangguan mental organik memiliki ciri khas yaitu
yang secara primer mempengaruhi otak secara fisiologis sehingga terjadi disfungsi
· Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik yang
· Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak
memuncak.
19
· Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik
Pada pasien ini ditemukan 2 gejala yang ada secara jelas yaitu, ditemukan
gejala muncul kurang dari 2 minggu, perilaku mengamuk atau gaduh gelisah dan
halusinasi. Berdasarkan PPDGJ III, maka kasus ini di titik beratkan pada
kriteria diagnostik umum untuk diagnosis gangguan skizoafektif tipe manik harus
PEMBAHASAN
gambaran baik skizofrenia rnaupun gangguan afektif (saat ini disebut gangguan
gangguan mood; namun, tetap merupakan diagnosis yang paling baik untuk pasien
konseptual telah diajukan. (1) Pasien skizofrenia yang memiliki gejala mood. (2)
Pasien dengan gangguan mood yang memiliki gejala skizofrenia. (3) Pasien
20
dengan gangguan mood dan skizofrenia secara bersamaan. (4) Pasien dengan
suatu tipe psikosis ketiga yang tidak berhubungan dengan skizofrenia maupun
suatu gangguan mood. (5) Pasien yang gangguannya merupakan proses yang
masih terus berlangsung di antara skizofrenia dan gangguan mood, dan (6) Pasien
berkisar 0,5 sampai 0,8 persen. Namun, gambaran tersebut merupakan perkiraan:
yaitu 1) kategori ini digunakan baik untuk episode skizofrenia tipe manik yang
skizoafektif tipe manik, 2) afek harus meningkat secara menonjol atau ada
peningkatan afek yang tidak begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau
kegelisahan yang memuncak, dan 3) dalam episode yang sama harus jelas ada
sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas.(ppdgj III)
skizofrenik yang sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang
sama dari penyakit itu atau setidaknya dalam beberapa hari yang satu sesudah
21
(F30-F39) dan gangguan skizofrenia (F20-F24) yang khas tidak jelas.
Gangguan ini diberikan kategori yang terpisah karena cukup sering dijumpai
sebagian penyakit skizofrenia yang sudah ada, atau dimana gejala-gejala itu
dalam F20-F29. Waham atau halusinasi yang tak serasi dengan suasana
iritabilitas lebih jelas dan disertai oleh perilaku agresif serta ide-ide kejaran. Dalam
gejala lain yang lebih khas dari gangguan skizofrenia harus ada untuk menegakkan
22
umumnya terjadi dalam beberapa minggu. Suasana perasaan harus meningkat
secara menonjol atau ada peningkatan suasana perasaan yang tak begitu
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua,
Pada pasien ini didapatkan adanya gangguan pola perilaku, gangguan afek,
perjalanan penyakit menunjukkan gejala psikotik yang jelas, dan sudah memenuhi
kriteria skizofrenia yakni adanya gejala psikotik yaitu halusinasi visual dan
auditorik dan gejala afektif yang sama menonjol dan secara bersamaan ada,
seperti gejala manik (banyak bicara, afek yang meningkat) sehingga diagnosis
(F25.2) dan Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala
Psikotik (F31.2) .Ggejala psikotik ditandai oleh suatu abnormalitas dalam bentuk,
isi pikiran, persepsi, emosi dan perilaku. Pada pasien ini didapatkan perubahan
yang bermakna dalam mutu kehidupan dari beberapa aspek perilaku pribadi yang
23
gejala mania. Haloperidol memiliki efek samping sedasi yang lemah dan
perasaan tumpul, apatis, menarik diri, hipoaktif, dan lain-lain. sedangkan Clozapin
HT2A, reseptor muskarinik, dan reseptor histamin H1. Clozapin bekerja dengan
bekerja dengan menghambat reseptor dopamin, namun relatif lebih spesifik pada
D1, D4, dan D5, selain itu lebih selektif sehingga efek ekstrapiramidal dapat
olanzapine.
- Episode berulang
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III). Jakarta : Departemen
2. Kaplan HI, Saddock BJ, Greb JA. Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences /Clinical
3. First, M.B, et al, Schizoaffective Disorder Bipolar Typein Diagnostic Criteria From DSM
5. Kaplan HI, BJ Sadock, JA Grebb, Skizoafektif dalam Sinopsis Psikiatri, Jilid Satu,
7. Birnkrant J, Carlsen A. Crash course Psychiatry: The Psychotic Disorders and TheMood
disorders. In: Horton-Szar D, editor. U.K ed. China: Mosby Elsevier Inc.2007
Jaya. 1996