Anda di halaman 1dari 19

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA


Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta-Barat

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus:
SMF ILMU JIWA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

Nama : Novia Kartina Tanda Tangan


Nim : 112016149
Dr. Pembimbing / Penguji : dr. Lenny Irawati Yohosua, Sp.KJ

NOMOR REKAM MEDIS : 047102


Nama Pasien : Tn. WS
Nama Dokter yang merawat : dr.Yunyun Setiawan, Sp.KJ
Masuk RS pada tanggal : 2 Oktober 2017 jam 12:24
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Diantar oleh ayah dan saudara pasien
Riwayat perawatan :
1. Tahun 2012 dirawat di Rumah Sakit Jiwa Prov. Jawa Barat
2. Tahun 2012 dirawat jalan di Rumah Sakit Umum Curug
3. Berobat jalan di puskesmas pada tahun 2013 sampai Agustus 2017 namun tidak rutin

I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. WS
Tempat & tanggal lahir : Subang, 23 Mei 1993
Usia : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Montir
Status perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Dusun Mekar Sari RT/RW 18/07 Kelurahan Pagon
Kabupaten Purwodadi-Subang

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Data diperoleh dari:
Autoanamnesis : 5 Oktober 2017, jam 12:00 di ruang Rajawali dengan hari perawatan
ke-3
Alloanamnesis dengan :
Nama: Tn. A
Status Keluarga: Ayah pasien
Tanggal: 8 Oktober 2017, pukul 10:30

A. KELUHAN UTAMA :
Gelisah dan tidur kurang (insomnia)

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG :


Dua bulan SMRS, ayah pasien menceritakan bahwa pasien mulai tidak rutin
dalam mengkonsumsi obat dan tidak mau kontrol lagi. Setiap mau minum obat, pasien
mulai marah dan ingin memukul ibunya yang memberi obat tersebut.
Dalam tiga minggu SMRS ini pasien mulai marah (agresivitas verbal), mondar-
mandir (gelisah), susah tidur (insomnia), bicara sendiri (autistik), mengamuk
(agresivitas motorik), memukul orangtua (agresivitas motorik), merusak alat rumah
tangga (agresivitas motorik), makan hanya sedikit dan lebih banyak merokok. Dalam
tiga minggu tersebut pasien tidak berobat dan hanya tinggal di rumah saja. Pasien juga
sering beranggapan melihat malaikat (halusinasi visual) mendapat bisikan agar jangan
berisik (halusinasi auditorik) dan sering beranggapan bahwa dirinya adalah seorang
penyanyi terkenal yang sering bertemu dengan banyak artis (waham kebesaran)
sekaligus merasa dirinya akan dibunuh oleh malaikat (waham kejar).

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


1. Gangguan psikiatrik :
Pada tahun 2011, pasien mengalami putus cinta yang membuat pasien sedih
(depresi) dan sering menangis tiba-tiba (depresi), sering mengamuk (agresivitas
motorik), merusak (agresivitas motorik), keluyuran (gelisah), makan dan tidur pasien
yang kurang (insomnia). Dalam satu tahun itu pasien tidak menjalani pengobatan medis
dan hanya pergi ke dukun namun tidak kunjung membaik.
Pada tahun 2012 keluarga pasien baru mulai membawa pasien ke RSJ Provinsi
untuk mengobati penyakitnya dan dirawat inap selama satu bulan. Setelah rawat inap
selama 1 bulan pasien dapat kembali melakukan aktifitas sehari-hari, dapat bersosialisasi
dengan orang di lingkungan rumahnya, dan memulai bekerja bengkel sebagai montir
sekitar 3 bulan. Pasien dibekali obat pulang haloperidol 5mg 2x1, Trihexyfenidyl 2mg
2x1, dan Chlorpromazin 100mg 2x1.
Sampai tahun 2017 ini pasien menjalani pengobatan tersebut dan meneruskan obat
yang didapati dari puskesmas dekat rumah. Namun dalam 2 bulan terakhir obat tidak
mau diminum sehingga gejala mengamuk (agresivitas motorik), marah-marah sendiri
(agresivitas motorik), memukul orangtua (agresivitas motorik) dilakukan oleh pasien.
Sehingga pada 2 Oktober 2017 pasien kembali dibawa keluarga dan menjalani rawat
inap kembali dengan melanjutkan obat dengan dosis yang sama.

Riwayat gangguan medik


Pasien tidak pernah mengalami kejang, penyakit berat atau trauma kepala, diabetes dan
hipertensi disangkal pasien.

2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif


Pasien merokok sebanyak 1 bungkus per hari. Pasien memiliki riwayat minum minuman
beralkohol yang tidak diketahui jenisnya. Riwayat narkoba disangkal.
3. Riwayat gangguan sebelumnya

2011 2012 2017

Agustus September

D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI :


1. Riwayat perkembangan fisik :
Pasien dilahirkan dengan persalinan normal ditolong bidan. Tidak ada kelainan pada
proses tumbuh kembang dari bayi sampai dewasa. Tidak ada riwayat trauma kepala, kejang,
operasi dan patah tulang.

2. Riwayat perkembangan kepribadian :


a. Masa kanak-kanak : pasien mengalami perkembangan kepribadian seperti anak
seusianya. Mulai dari kanak-kanak mampu aktif bergaul dengan orang lain di
lingkungannya.
b. Masa remaja : pasien memiliki hubungan pertemanan yang baik dengan
teman-teman dan keluarganya
c. Masa dewasa : pasien dapat menjalani hubungan baik dengan warga
sekitar sebelum mulai sakit

3. Riwayat pendidikan :
Pasien pendidikannya lulus SLTP. Selama pendidikan pasien tidak pernah tidak naik
kelas ataupun pindah sekolah.
4. Riwayat pekerjaan:
Pasien pernah bekerja sebagai penjaga toko bangunan dan menjadi montir di suatu
bengkel.

5. Kehidupan beragama:
Sholat jarang.

6. Kehidupan sosial dan perkawinan :


Pasien belum menikah.

E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien adalah anak pertama dari 3 bersaudara.

Pohon Keluarga

: Laki- laki : Laki- laki dan perempuan

sudah meninggal
: Perempuan : Pasien

F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG :


Pasien tinggal bersama orangtua dan dua saudaranya. Yang mencari nafkah selama ini
adalah ayahnya. Sebelum sakit, pasien aktif bersosialisasi dengan lingkungan rumahnya
dan sempat bekerja di 2 tempat.

III. STATUS MENTAL


A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan:
Seorang laki-laki, penampilan sesuai usia, memakai baju dan celana RSJ berwarna
hijau, tampak rapi. Postur tubuh normal. Perawatan diri tampak baik, kuku terawat,
kontak mata ada.
2. Kesadaran:
a. Kesadaran sensorium/neurologik: Compos mentis
b. Kesadaran Psikiatrik: tampak terganggu
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor: Pasien tampak berbaring.
4. Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif (pasien mendengarkan dan menjawab
pertanyaan).
5. Pembicaraan:
A. Cara berbicara: Normal, artikulasi jelas, volume bicara normal
B. Gangguan berbicara: Tidak ada

B. ALAM PERASAAN (EMOSI)


1. Suasana perasaan (mood) : Mood eutimik
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : cepat
b. Stabilisasi : stabil
c. Kedalaman : dalam
d. Skala diferensisasi : luas
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian impuls : lemah
g. Ekspresi : Sesuai mood
h. Dramatisasi : tidak ada
i. Empati : belum dapat dinilai

C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Ada, halusinasi visual ( pasien melihat malaikat sedang
menghukum pencuri) dan halusinasi auditorik ( pasien mendengar ada yang
menyuruh jangan berisik)
b. Ilusi : tidak ada
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada

D. SENSORIUM DAN KOGNITIF ( FUNGSI INTELEKTUAL)


1. Taraf pendidikan : SMP
2. Pengetahuan umum : baik (Pasien tahu nama presiden sekarang Jokowi)
3. Kecerdasan : rata-rata
4. Konsentrasi : baik (pasien bisa menghitung hitungan seperti 5 x 4)
5. Orientasi

a. Waktu : baik, pasien mengatakan waktu saat wawancara adalah siang hari.
b. Tempat : baik, pasien mengatakan bahwa ia saat ini berada di Rumah Sakit
c. Orang : baik, pasien mengetahui bahwa pemeriksa adalah dokter
d. Situasi : baik

6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang : baik (Pasien masih ingat dan menyebutkan tanggal
lahirnya dengan benar)
Jangka pendek : baik (Pasien ingat menu makanan yang ia makan siang
tadi)
Segera : baik
b. Gangguan : Tidak ditemukan adanya gangguan.
7. Pikiran abstraktif
Persamaan : Baik (dapat memberitahukan persamaan jeruk bali dan bola)
Perbedaan : Baik (pasien dapat membedakan jeruk bali dengan bola )
8. Visuospasial : baik ( dapat menggambar jam )
9. Kemampuan menolong diri sendiri : baik (mampu mandi, BAB dan BAK sendiri)

E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktifitas : Autistik
Kontinuitas : Koheren (Menjawab ketika pertanyaan diajukan tapi
kadang pasien juga berbicara secara spontan)
Hendaya bahasa : tidak ada

2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : tidak ada

Waham : waham kebesaran ( pasien mengaku penyanyi

terkenal dan memiliki banyak teman artis yang


terkenal)
Waham kejar ( pasien mengaku mau dibunuh oleh
malaikat pencabut nyawa)
Obsesi : tidak ada
Fobia : tidak ada
Gagasan rujukan : tidak ada
Gagasan pengaruh : tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS : Baik

G. DAYA NILAI

a. Daya nilai sosial : Tidak baik (pasien memukul orangtua dan marah-marah)
b. Uji daya nilai : baik (pasien kalau ada lampu merah mengatakan harus berhenti)
c. Daya nilai realitas: Terganggu, pada pasien ditemukan adanya halusinasi visual,
halusinasi auditorik, waham kejar dan waham kebesaran.

H. TILIKAN :
Tilikan derajat 1: dimana pasien tidak merasa bahwa ia sakit

I. RELIABILITAS : (Reality Testing Ability)/ RTA


Terganggu, pada pasien ditemukan adanya halusinasi visual, halusinasi auditorik, waham
kejar dan waham kebesaran.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. STATUS INTERNUS
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tensi : 120/70 mmHg
4. Nadi : 80x/menit
5. Suhu badan : 36,5C
6. Frekuensi pernafasan : 22x/menit
7. Bentuk tubuh : Normal
8. Sistem kardiovaskuler : Dalam batas normal
9. Sistem respiratorius : Dalam batas normal
10. Sistem gastro-intestinal : Dalam batas normal
11. Sistem musculo-sceletal : Dalam batas normal
12. Sistem urogenital : Dalam batas normal
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status internus tidak ditemukan kelainan.
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Gejala rangsang meningeal : Dalam batas normal
3. Mata : Dalam batas normal
4. Pupil : Dalam batas normal
5. Ofthalmoscopy : Belum dilakukan pemeriksaan
6. Motorik : Dalam batas normal
7. Sensibilitas : Dalam batas normal
8. Sistim saraf vegetatif : Belum dilakukan pemeriksaan
9. Fungsi luhur : Fungsi Bahasa: baik
Fungsi memori (ingatan): baik
Fungsi orientasi: baik
10. Gangguan khusus : Tidak ditemukan gangguan
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemui kelainan.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 15,8 g/dL
Leukosit : 9,400/ul
Hematokrit : 49 %
Trombosit : 260000/ul
Glukosa Sewaktu : 106 mg/dl
SGOT : 26 U/l (<35 U/l)
SGPT : 21 U/I (<45 U/l)
Ureum : 22,4 mg/dl
Kreatinin : 0,88 mg/dl (0,6-1,1 mg/dl)
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan penunjang tidak ditemukan kelainan.

VI. IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA


Seorang laki-laki berusia 24 tahun, beragama Islam, belum menikah, pendidikan
terakhir SLTP dan tidak bekerja. Pasien adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Pasien
dibawa oleh keluarga ke Rumah Sakit Jiwa karena gelisah dan tidur kurang (insomnia).
Pasien mengaku seorang penyanyi terkenal dan memiliki banyak teman artis yang
terkenal (waham kebesaran), pasien juga mengaku mau dibunuh oleh malaikat pencabut
nyawa (waham kejar), mendengar bisikan-bisikan yang menyuruh jangan berisik
(halusinasi auditorik), melihat malaikat sedang menghukum pencuri (halusinasi
visual).
Pada agustus 2017 pasien mulai putus obat karena pasien tidak mau meminum
obatnya lagi. Pasien mulai marah (agresivitas motorik), mondar-mandir (gelisah), susah
tidur (insomnia), bicara sendiri (autistik), mengamuk (agresivitas motorik), memukul
orangtua (agresivitas motorik), merusak alat rumah tangga (agresifitas motorik),
makan hanya sedikit dan lebih banyak merokok. Dalam tiga minggu tersebut pasien tidak
berobat dan hanya tinggal di rumah saja. Pasien tidak memiliki keluhan atau penyakit
lainnya. Di keluarga pasien juga tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa seperti
yang dialami pasien. Pada pemeriksaan fisik, neurologis, dan hasil medis menunjukkan
hasil dalam batas normal.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan seorang laki-laki, wajah sesuai umur,
rambut rapi, perawakan normal, kulit sawo matang, menggunakan seragam RSJ,
perawatan diri baik. Kesadaran psikiatrik tampak terganggu. Saat wawancara dengan
pasien, pasien tampak gelisah dan cukup kooperatif. Cara berbicara pasien cepat,
artikulasi jelas, dengan volume normal. Suasana perasaan (mood) pasien tampak eutimik
dengan kedalaman dalam dan skala diferensiasi luas. Pada pasien terdapat halusinasi
auditorik dan halusinasi visual. Proses pikir produktivitas autistik, pasien hanya
menjawab pertanyaan yang diajukan dengan kontinuitas koheren, jawaban sesuai
pertanyaan dan terarah. Isi pikiran pasien terdapat waham kejar bahwa mau dibunuh oleh
malaikat dan waham kebesaran dimana pasien mengaku penyayi terkenal dan memiliki
banyak teman artis yang terkenal. Tilikan derajat 1 karena pasien menyangkal total
terhadap penyakitnya.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


Susunan formulasi diagnostik ini berdasarkan dengan penemuan bermakna dengan urutan untuk
evaluasi multiaksial, sebagai berikut:
Aksis I: Berdasarkan iktisar penemuan bermakna, pada kasus ini dapat dinyatakan
mengalami:
1. Gangguan jiwa, atas dasar adanya gejala kejiwaan dan adanya timbul penderitaan
(distress) dan menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari hari (hendaya)
2. Gangguan jiwa ini sebagai gangguan mental non-organik/GMNO, karena:
a. Tidak terdapat faktor organik spesifik
b. Tidak ada gangguan kesadaran dan neurologi.
c. Tidak ada disorientasi, gangguan memori, ilusi.
3. Gangguan psikotik dibuktikan dengan adanya:
a. Halusinasi auditorik dan halusinasi visual
b. Waham kebesaran dan waham kejar
4. Working Diagnosis
Menurut PPDGJ-III, pasien ini mengalami gangguan ke dalam F20.
Skizofrenia karena terdapat waham kebesaran, waham kejar, halusinasi visual dan
halusinasi auditorik yang berlangsung lebih dari satu bulan. Pada pasien ini
penderita cenderung dititikberatkan pada F20.0 Skizofrenia Paranoid karena
adanya halusinasi dan waham yang menonjol dimana pasien mengatakan sering
mengaku sebagai seorang penyanyi terkenal dan memiliki banyak teman artis yang
terkenal (waham kebesaran), pasien juga mengaku mau dibunuh oleh malaikat
pencabut nyawa (waham kejar), mendengar bisikan-bisikan yang menyuruh
jangan berisik (halusinasi auditorik), melihat malaikat sedang menghukum
pencuri (halusinasi visual). Pasien tidak memiliki gangguan afektif, dorongan
kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata atau
tidak menonjol.

Differential Diagnosis
F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
- Kategori dipakai pada episode skizoafektif tipe depresif yang tunggal, dan
untuk gangguan yang berulang dimana sebagian besar episode didominasi
oleh skizoafektif tipe depresif.
- Afek Depresif yang menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas,
baik depresif maupun kelainan prilaku terkait seperti tercantum dalam
uraian untuk episode depresif (F32).
- Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan sebaiknya
ada dua gejala skizofrenia.
F22.0 Gangguan Waham Menetap
- Waham menjadi satu-satunya ciri khas atau gejala yang paling mencolok.
Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu sistem
waham) harus ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas
pribadi (personal) dan bukan budaya setempat.
- Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap /
full-blown (F32) mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat
bahwa waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat
gangguan afektif itu.
- Tidak boleh ada bukti tentang adanya riwayat penyakit otak sebelumnya
- Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada
dan bersifat sementara.
- Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar
pikiran, penumpulan afek,dsb).

Aksis II : tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental


Aksis III :Tidak ada gangguan
Aksis IV : masalah sosial (putus cinta)
Aksis V : GAF Scale 60-51 gejala sedang dan disabilitas sedang pada saat
dilakukan wawancara

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I
Diagnosis kerja : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Z91.1 Ketidak-patuhan terhadap pengobatan

Diagnosis banding : F25.1 Gangguan Skizoafektif tipe Depresif


F22.0 Gangguan Waham Menetap

Aksis II : Tidak ada ciri kepribadian dan retardasi mental


Aksis III : Tidak ada gangguan
Aksis IV : masalah sosial (putus cinta)
Aksis V : GAF 60-51 gejala sedang dan disabilitas sedang pada saat di lakukan
wawancara

IX. PROGNOSIS
1. Faktor yang mempengaruhi prognosis :

Faktor-faktor Baik Buruk


Onset usia Awitan usia 18tahun
Faktor presipitasi Putus obat
Onset Insidious
Riwayat pramorbid Baik
Menikah Belum menikah
Riwayat keluarga Riwayat keluarga (-)
Gejala Gejala positif (+)
Dukungan keluarga Keluarga mendukung
Sering relaps Ada riwayat relaps

2. Kesimpulan prognosis
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad functionam : dubia ad malam
- Quo ad sanationam : dubia ad malam
X. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik: tidak ditemukan kelainan fisik
Psikologi/psikiatrik: waham kejar, waham kebesaran, halusinasi auditorik, halusinasi
visual
Sosial/keluarga: ditemukan masalah sosial yaitu putus cinta

XI. TERAPI
1. Psikofarmaka
R/ Haloperidol 5 mg Tab No X
S 2 dd tab 1 pc
----------------------------------------------
R/ Trihexyphenidyl 2 mg tab No X
S 2 dd tab 1 pc
-----------------------------------------------
R/ Chlorpromazin tab 100 mg No.X
S 2 dd tab 1 pc
-----------------------------------------------
Pro: Tuan WS
Umur: 24 tahun

2. Psikoterapi
Psikoterapi suportif
Memotivasi pasien supaya minum obat teratur
memberikan informasi pada pasien mengenai jika putus minum obat
penyakitnya akan kambuh

Edukasi keluarga
Edukasi mengenai penyakit
Edukasi keluarga agar belajar menerima kondisi pasien
Edukasi minum obat teratur dan kontrol teratur
XII. LAMPIRAN

Follow Up

Kamis, 5 Oktober 2017, jam 12:00

Tanya Jawab Interpretasi


D : Selamat siang bapak,
perkenalkan nama saya novia P : Saya wanda
dokter muda dari Jakarta, maaf saputra,
dengan bapak siapa?

D : Bolehkah saya ngobrol- P : Boleh


ngobrol dengan bapak?

D : Pak Wanda saat ini umurya P : 24tahun


berapa?

P :Subang, 23
D :Tempat tanggal lahirnya? mei 1993

P :Senang
D :Suasana hati sekarang
bagaimana pak?
D :Bapak tau sekarang ada P : Di rumah
dimana? sakit Jiwa

D : Sudah jam berapa sekarang P : Jam 12siang


pak?

D : sebelumnya bapak tinggal P : di subang


dimana?

D : Sekarang masih ada keluhan P : Tidak ada


sakit perasaan atau badan tidak
pak?

D : Jadi sebenarnya bapak berada P : saya (agresifitas motorik)


disini karena apa? sebelumnya
sempat
ngamuk2,
ngelawan
orangtua
D : sebelumnya bapak ada P : tidak ada
trauma fisik?
D : atau sering dibully? P : ya kalo
dibully dulu
kecil mungkin
Cuma saling
bercanda satu
sama lain saja

D : bapak dulu bekerja? P : iya saya


pernah kerja di
karawang sebagai
penjaga toko
bangunan
D : ohh,,untuk sehari-hari bapak P : iya ada teman
banyak teman?
D : lebih sering dirumah atau P : saya akhir2
keluar pak? ini lebih suka
dirumah saja

D : bapak sebelum mengalami P : tidak ada, (halusinasi visual)


keluhan ini,ada sakit pada badannya? saya hanya
merasa sering
melihat
malaikat
menyiksa
orang-orang
yang suka
mencuri

D : terus apakah bapak ikut P : saya hanya


membantu dalam hal tersebut? melihat saja,
saya merasa
harus rajin
sholat baca
alquran

D : selain itu apakah bapak ada P : Iya saya (halusinasi auditorik)


mendengar sesuatu? merasa ada
yang
membisikkan
saya jangan
berisik dan
saya juga takut
dok, saya suka (waham kejar)
mau dibunuh
sama malaikat
yang sering
saya lihat itu

D : Bapak bisa melihat dan P : sering saya


mendengar hal tersebut sejak kapan? rasakan terutama sore
hari
D : sudah berapa lama pak? P : sering, saya
lupa

D : selain itu rutinitas bapak dulu P : saya penyayi (waham kebesaran)


seperti apa? terkenal grup one
direction
D : bukannya bapak orng P : ya saya kan
indonesia? bisa pergi
langsung,mereka
menelpon saya jika
ada kontes
D : bapak punya teman artis P : wah banyak (waham kebesaran)
lainnnya teman artis
saya, beyonce
miyabi saya
sering ketemu

D : tapi kan bapak lebih sering P : ya tidak apa-


dirumah katanya apa mereka
sering ajak
saya jalan

D : ohh begituu,,dulu bapak P : saya dulu


pernah ada riwayat pernah
penggunaan alkohol atau merokok,minu
narkotika tidak pak? m alkohol dan
pernah hirup
aibon 2kali

D : apa yang bapak rasakan? P : Cuma ikut


teman saja

D : bapak dulu pernah dirawat P : pernah dulu


begini juga tidak pak? ya saya sempat kerja
waktu sudah sembuh
itu jadi montir
D : bapak waktu kecil suka P : ya pergi jalan
sendiri atau pergi sama temen sama teman lah masak
pak? sendiri saja
D : di keluarga ada yang P : tidak ada
mengalami hal yang sama
tidak dengan apa yang bapak
rasakan sekarang?

D : maaf pak,kondisi rumah P : sudah milik


bapak apakah milik orangtua ayah saya
atau masing kontrak?

D : untuk anggota keluarga ber5 P : muat-muat


itu apakah muat dengan saja yang
ukuran rumahnya?? penting bisa
berkumpul
dengan
keluarga

D : ohh baik pak,mungkin hanya P : sama sama


ini yang perlu saya
obrolkan,terimakasih ya pak

D : Selamat siang P : Siang.

Anda mungkin juga menyukai