I IDENTITAS PASIEN:
Nama (inisial) : Tn. SH
Tempat & tanggal lahir : Garut, 10 Juli 1986
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 31 tahun
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD (tidak tamat)
Pekerjaan :-
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Kp Sumur Kondang
1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : Tanggal 19 Januari 2018, pukul 13.30 WIB
Alloanamnesis : Tanggal 22 Januari 2018, pukul 17.00 WIB
A. KELUHAN UTAMA
Mengamuk
B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Dua tahun SMRSJ, pasien sering diminta tolong oleh ayahnya untuk membeli ayam
di rumah teman ayah pasien. Menurut keluarga pasien, 2 minggu setelah melakukan hal
tersebut pasien mulai gelisah, mudah marah, dan mudah tersinggung (irritable). Pasien
terlihat suka menyendiri sambil melamun (gejala negatif), berbicara sendiri dan sering
terlihat tersenyum sendiri (self-absorbed smiling). Pasien mengatakan kepada keluarganya
bahwa pasien mendengar suara bisikan bahwa dia dituduh mencuri ayam tetangganya
(halusinasi auditorik). Suara yang didengar oleh pasien adalah suara laki-laki dan
perempuan. Pasien tidak mengenali suara yang didengarnya.
Satu tahun SMRSJ pasien suka berbicara kasar (agresivitas verbal), membakar
kayu milik tetangga (agresivitas motorik), serta meludahi orang (agresivitas motorik)
termasuk keluarga tanpa sebab. Semakin hari pasien semakin sering marah dan berbicara
kasar. Ketika malam hari pasien suka keluyuran keluar rumah dan pasien sering mengalami
kesulitan tidur (insomnia). Keluarga pasien juga mengatakan pasien jika keluar rumah
sering memukul orang tanpa sebab. Pasien sering melepaskan pakaiannya dan berjalan-jalan
di sekitar rumahnya. Pasien menjadi jarang mandi dan membersihkan tubuhnya.
Kemudian 1 hari SMRSJ, pasien mengamuk tanpa sebab dan memukul orang,
merusak barang di rumah. Hal tersebut membuat warga resah sehingga keluarga pasien
memutuskan untuk membawa pasien ke RSJ Provinsi Jawa Barat.
2
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Ada riwayat merokok sejak usia 17 tahun, tidak minum alkohol, dan penggunaan
obat-obatan.
Tingkat
keparahan
gangguan
2016 2017 1 hari
Pasien dilahirkan dengan persalinan normal yang dibantu oleh bidan dengan berat
badan lahir 2500 gram dan langsung menangis spontan saat lahir. Pasien mendapatkan
ASI selama 2 tahun. Status imunisasi pasien tidak diingat oleh ayahnya. Tumbuh
kembang dari bayi hingga dewasa sesuai dengan usianya.
3
6. Kehidupan sosial dan perkawinan
Hubungan dengan keluarga dan teman baik tetapi setelah mengalami gejala tersebut
pasien sulit bersosialisasi dengan baik kepada keluarga maupun teman. Pasien
belum menikah.
E. RIWAYAT KELUARGA
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan : Pasien
4
3. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum wawancara : Pasien di bangsal, sedang duduk melipat kaki di ranjang
tempat tidur sambil melihat ke arah jendela dan meludah.
Selama wawancara : Pasien duduk dengan tenang, berbicara lambat, pasien
terkadang sulit menjawab pertanyaan dikarenakan pasien tidak dapat berbahasa
Indonesia. Kontak visual kurang.
Setelah wawancara: Pasien mau bersalaman dan langsung tiduran di kasur.
4. Sikap terhadap Pemeriksa
Kurang kooperatif
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Spontan, intonasi baik, volume bicara kecil, artikulasi
kurang jelas.
b. Gangguan berbicara : Tidak ada
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : tenang, euthym
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : Lambat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dangkal
d. Skala diferensiasi : Sempit
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian impuls : Kuat
g. Ekspresi : Wajar
h. Dramatisasi : Tidak ada
i. Empati : Tidak dapat berempati.
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Halusinasi auditorik, yaitu mendengar suara dituduh
mencuri ayam tetangganya.
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
5
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan : tidak tamat SD (sampai kelas 1)
2. Pengetahuan umum : kurang (tidak tahu presiden Indonesia saat ini)
3. Kecerdasan : kurang (penjumlahan sederhana tidak bisa)
4. Konsentrasi : kurang
5. Orientasi
a. Waktu : Baik, pasien mengatakan waktu saat wawancara adalah siang
hari.
b. Tempat : Kurang, pasien tidak tahu saat ini berada di mana.
c. Orang : Kurang, pasien tidak mengetahui bahwa pemeriksa adalah
seorang dokter.
6. Daya ingat`
a. Tingkat
Jangka panjang : Kurang (pasien tidak ingat tanggal lahir nya dengan
benar)
Jangka pendek : Baik (pasien ingat menu makanan yang ia makan tadi
pagi)
Segera : Kurang, (pasien tidak dapat menyebutkan nama
pemeriksa setelah pemeriksa memperkenalkan diri)
b. Gangguan :Tidak ada
7. Pikiran abstraktif : Kurang ( pasien tidak dapat membedakan pulpen dan
kertas)
8. Visuospatial : Kurang (pasien tidak dapat menggambar bentuk segi
tiga dengan benar)
9. Bakat kreatif : Belum dilakukan
10. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik (pasien dapat makan, mandi,
berpakaian sendiri)
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Spontan
b. Kontinuitas : Perseverasi
6
2. Isi pikir
a. Preokupasi dalam pikiran : Ada (pasien ingin pulang dan bekerja)
b. Waham : Tidak ada
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
e. Gagasan rujukan : Tidak ada
f. Gagasan pengaruh : Tidak ada
G. DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Buruk, (pasien akan marah atau diam bila menurutnya
orang tersebut tidak baik)
Uji daya nilai : Buruk, (pasien tidak dapat menilai baik dan buruknya
suatu keadaan)
Daya nilai realitas : terganggu, pada pasien ditemukan halusinasi auditorik.
H. TILIKAN : Derajat 1
I. RELIABILITAS : Buruk
7
8. Sistem kardiovaskular : BJ I & BJ II normal regular, murmur (-), gallop
(-)
9. Sistem respiratorius : Ronki (-), wheezing (-)
10. Sistem gastro-intestinal : Dalam batas normal
11. Sistem musculo-skeletal : Dalam batas normal
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status internus tidak ditemukan kelainan.
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Dalam batas normal
2. Tanda rangsang meningeal: Dalam batas normal
Refleks fisiologis : (+) normal
Refleks patologis : (-) negatif
3. Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
4. Pupil : Isokor, refleks cahaya +/+
5. Oftalmoscopy : Dalam batas normal
6. Motorik : Dalam batas normal
7. Sensibilitas : Dalam batas normal
8. Fungsi luhur : Baik
Kesimpulan : Hasil pemeriksaan pada status neurologik tidak ditemukan kelainan.
Satu hari SMRSJ, pasien mengamuk tanpa sebab dan memukul orang, merusak barang
di rumah.
Satu tahun SMRSJ pasien suka berbicara kasar (agresivitas verbal), membakar kayu
milik tetangga (agresivitas motorik), serta meludahi orang (agresivitas motorik) termasuk
keluarga tanpa sebab. Ketika malam hari pasien suka keluyuran keluar rumah dan pasien
sering mengalami kesulitan tidur (insomnia).
Dua tahun SMRSJ, pasien sering diminta tolong oleh ayahnya untuk membeli ayam di
rumah teman ayah pasien. Menurut keluarga pasien, 2 minggu setelah melakukan hal
tersebut pasien mulai gelisah, mudah marah, dan mudah tersinggung (irritable). Pasien
terlihat suka menyendiri sambil melamun (gejala negatif), berbicara sendiri dan sering
terlihat tersenyum sendiri (self-absorbed smiling). Pasien mengatakan kepada keluarganya
8
bahwa pasien mendengar suara bisikan bahwa dia dituduh mencuri ayam tetangganya
(halusinasi auditorik).
Dari pemeriksaan status mental didapatkan mood pasien euthym. Pada pasien terdapat
gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik. Tilikan pasien derajat 1.
Diagnosis Kerja :
F20.1 Skizofrenia hebefrenik
Untuk menegakan diagnosis
- Terdapat halusinasi auditorik
- Gejala > 1 bulan
- Senang menyendiri (solitary)
- Afek pasien tidak wajar disertai senyum sendiri (self-absorbed smiling)
Diagnosis Banding:
F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
Untuk menegakan diagnostik pasti :
- Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas, baik
depresif maupun kelainan perilaku terkait
- Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan sebaiknya ada
dua, gejala khas skizofrenia.
Aksis II : Tidak ditemukan gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Tidak ditemukan gangguan kondisi medik
Aksis IV : Stressor sosial: sering disuruh ayahnya membeli ayam
Aksis V : Skala GAF 60-51 (saat pemeriksaan)
9
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis 1 : Skizofrenia hebefrenik (F20.1)
Aksis II : Tidak ditemukan gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis III : Tidak ditemukan gangguan medik umum
Aksis IV : Stressor sosial : sering disuruh ayahnya membeli ayam
Aksis V : GAF 60-51
VIII. PROGNOSIS
Indikator prognosis baik :
- Faktor presipitasi jelas: sering disuruh ayahnya membeli ayam
Indikator prognosis buruk :.
- Gejala negatif
- Tidak bekerja
- Usia muda
- Belum menikah
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
IX. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik :-
2.Psikologi/psikiatrik : Agresivitas verbal, agresivitas motorik, halusinasi auditorik
3.Sosial/keluarga : Sering disuruh beli ayam oleh ayahnya.
X. PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka
R/ Risperidon tab 1 mg no. 10
S 1 dd tab 1
10
Terapi psikososial
Terapi kognitif
Tujuannya meringankan episode depresif dan mencegah kekambuhan dengan
membantu pasien mengidentifikasi dan menguji kognisi negatif,
mengembangkan cara berfikir positif, alternatif, dan fleksibel, serta melatih
respon perilaku dan kognitif yang baru.
Terapi interpesonal
Tujuan memfokuskan pada satu atau dua masalah interpersonal pasien saat ini.
Terapi perilaku
Tujuan mengubah perilaku agar mendapatkan umpan balik positif yang lebih
baik.
Terapi berorientasi psikoanalitik
Tujuannya adalah memberi pengaruh pada perubahan struktur atau karakter
kepribadian seseorang, bukan hanya untuk meredakan gejala.
Psikoedukasi terhadap pasien jika kondisi pasien sudah membaik:
Sosioterapi
11
Follow up
Tanya Jawab
Pagi, saya dengan dokter muda Gabriel. Saya Pasien menganggukkan kepala
ingin mengobrol sebentar boleh?
Cuma suara atau ada orang tidak di situ? Suara saja bisik-bisik
12
Tidak tau ya, kita main hitungan ya. Kalau Pasien menggelengkan kepala kemudian
5+2 berapa? diam sambil tersenyum
Ok. Sekarang di tangan saya ada 2 benda Pasien hanya diam dan menggelengkan
(pulpen & buku), coba sebutkan? kepala
Baiklah, sekarang coba saepul gambar Pasien hanya menggambar 1 garis lurus
segitiga?
Pernah main dengan teman atau perawat di Pasien hanya diam dan memalingkan wajah
sini tidak?
Kalau Saepul mukul orang itu baik atau Pasien hanya diam
tidak?
Saepul kalau misalnya liat buku saya jatuh, Pasien hanya diam
kira-kira Saepul mau ngapain?
Ok. Kalau begitu udahan dulu ya. Kapan- Pasien hanya diam kemudian tiduran di
kapan kita ngobrol lagi ya. Siang pak Saepul. kasur.
13
14