Anda di halaman 1dari 8

MINI CASE

Skizo Afektif Episode Manik

Disusun oleh :
Charlos Rohy
112022209

Dokter Pembimbing :
dr. H. Muh Danial Umar, Sp.KJ., M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN


JIWA RUMAH SAKIT JIWA SOEHARTO
HEERDJAN (GROGOL)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA PERIODE 11 DESEMBER 2023 – 13 JANUARI 2024
I. IDENTITAS PASIEN

Nama Lengkap : Nn. I

Umur : 24 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum Menikah

Pendidikan Terakhir : SMP

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Agama : Islam

Alamat : Mangga Besar

Ruang Perawatan : Bangsal Cempaka

Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga : Keluarga

II. RIWAYAT PSIKIARTIK

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 18 Desember 2023
pukul 13.00 WIB di Bangsal Cempaka RSJ dr. Soeharto Heerdjan.

A. KELUHAN UTAMA

Pasien diantar dengan keluhan suka menjilat lantai dan gelisah. Pasien tidak bisa duduk
dengan tenang dan melakukan aktivias berulang seperti mondar-mandir tanpa tujuan dan
membuka tutup pintu berulang dan sering minum air dengan jumlah yang banyak.

B. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG


Pasien dibawa ke RSJSH pada tangga 14 Desember oleh keluarganya karena pasien
didapati sedang menjilat-jilat lantai dan pasien tidak bisa tenang dan sering melakukan suatu
hal berulang-ulang seperti membuka dan menutup pintu berulang-ulang kali. Pasien
menyatakan bahwa alasan pasien menjilat-jilat lantai karena disuruh oleh suara yang tidak
dikenal. Pasien tidak mempertanyakan dan langsung mengikuti apa yang didengarnya. Dan
pasien menyatakan bahwa tiak merasa terganggu dengan suara yang ia dengarkan. Pasien
juga menjadi tidak suka bergaul dengan lingkungan sekitar tanpa alasan yang jelas dan lebih
sering menghabiskan waktu dikamar. Pasien mengeluhkan sulit untuk tidur dan sering
terbangun ditengah tidurnya. Ketika pasien diminta untuk membantu kegiatan ayah dan
ibunya dirumah pasien tidak menghiraukan atau sering untuk menolak. Namun pasien
menyatakan bahwa hubungannya dengan keluarga baik-baik saja dan menggambarkan
kedekatannya dengan kedua adiknya.

Pasien mengatakan bahwa awalnya muncul suruhan untuk menjilat lantai setelah
kedua orang tua pulang dari arab sekitar bulan mei 2023. Setelah itu pasien merasa bahwa
adik bungsu nya menjadi lebih galak kepada dirinya sehingga pasien cinderung menjadi lebih
dekat dengan adik keduanya yang berusia 18 tahun. Pasien menyatakan bahwa adik keduanya
sedang dalam kondisi hamil dan enggan membahas tentang usia kehamilan dan status
perkawinan adiknya.

Ketika dikamar pasien sangat sering mendengarkan bisikan sehingga kejadian pasien
menjilat lantai atas suruhan bisikan tersebut didapati orang tuanya saat pasien berada
dikamar. Selain itu pasien menyatakan bahwa sebelumnya ia suka untuk bergaul dengan
tetangga sekitar dan sering menemani ibunya untuk menjahit tapi ia hanya melihat karena
belum tidak memiliki minat untuk bisa menjahit. Namun setelah mendengar suara-suara
tersebut ia menjadi malas bergaul karena merasa bergaul denga orang sekitar tidak di
perlukan sehingga ida lebih banyak menghabiskan waktu dikamar sendiri atau bergaul cukup
dengan kedua adiknya. Namun karena akhir-akhir ini adik nya bungsu nya menjadi lebih
galak kepada nya, ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan adik keduanya.

C. RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


1) Riwayat Gangguan Psikiatrik

Pasien dibawa ke RSISH pada November 2023 karena keluhan tiba-tiba mengamuk
dengan berteriak dan membanting-banting barang yang ada disekitarnya serta memukul
lemari dan meja, pasien juga sering sering menjilat lantai rumahnya. Pasien menyataka ia
sering meminum air dengan jumlah yang banyak sehingga pasien terkadang merasah begah
atau perutnya peuh hingga merasa mual serta tidak bisa tenang dan melakukan suatu aktivitas
berulang-ulang seperti mondar mandir dan mengambil lalu menaruh kembali barang yang
diambilnya tanpa makna yang jelas atau barang yang sebenarnya tidak ia butuhkan, kemudian
juga sering membuka tutup pintu dan lain. Ketika duduk pun pasien sering melakukan
gerakan berulang seperti memangku kaki merapikan rambut berulang kali sehingga nampah
seperti orang yang sedang gelisah..

2) Riwayat Gangguan Medik

Pasien tidak memiliki riwayat kejang, trauma kepala atau penyakit kronis seperti
diabetes melitus, paru, ginjal dan hipertensi.

3) Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak menggunakan NAPZA

D. RIWAYAT KELUARGA

Riwayat penyakit HT, DM, dan kejang disangkal.

Tidak terdapat keluhan serupa pada anggota keluarga pasien.

E. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Pasien lahir secara normal. Pendidikan pasien cukup sampai SMP, berdasarkan
pernyataan pasien, selama sekolah hubungan dengan teman dan guru baik serta hubungan nya
dengan tetangga sekitar juga baik. Pasien merupakan seorang yang aktif dalam bersosialisasi.
Pasien menyatakan tidak ingin melanjutkan pendidikannya ke bangku SMA dengan alasan
yang tidak jelas.

Pasien merupakan anak ke pertama dari 3 orang bersaudara. Pasien belum menikah,
Hubungan pasien dengan keluarga cukup baik dan dengan orang sekitar baik.
III. STATUS MENTAL

A. DESKRIPSI UMUM

1. Penampilan : Pasien perempuan, Penampilan sesuai usia,


menggunakan baju bersih.
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Perilaku dan psikomotor : Tampak gelisah, dan kontak mata dengan
pemeriksa baik
4. Pembicaraan :

Cara berbicara : Berbicara lancar, intonasi cukup, artikulasi


jelas

Gangguan berbicara : Tidak terdapat hendaya atau gangguan bicara

5. Sikap terhadap pemeriksa : Pasien bersikap kooperatif

B. ALAM PERASAAN

1. Mood : Hipertimia
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi

C. GANGGUAN PERSEPSI

1. Halusinasi : (+) Auditorik

2. Ilusi : Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak Ada

4. Derealisasi : Tidak ada


D. FUNGSI INTELEKTUAL
1. Taraf Pendidikan : SMP
2. Konsentrasi dan perhatian : Baik
3. Orientasi:
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
4. Daya ingat :
a. Jangka panjang : Baik
b. Jangka pendek : Baik
c. Segera : Baik
5. Kemampuan menolong diri : Baik
6. Visuospasial : Baik
7. Pikiran Abstrak : Baik

E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktivitas : Cukup Ide
b. Kontinuitas : Koheren
c. Hendaya Bahasa : Tidak ada hambatan
2. Isi pikir
a. Waham : Tidak ada
b. Preokupasi : Tidak Ada
c. Obsesi : Tidak Ada
d. Fobia : Tidak Ada

F. PENGENDALIAN IMPULS

Baik
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. RTA : Terganggu

H. TILIKAN

Tilikan Derajat 4

I. REABILITAS
Dapat dipercaya

IV. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis I : F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik


F30.2 Mania dengan Gejala Psikotik
Aksis II : F60.31 Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil (Tipe Ambang)
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Masalah dengan "primary support group" keluarga Aksis V40-31
Aksis V : 60-51 Gejala sedang (Moderate), disabilitas sedang
V. TATALAKSANA

Psikofarmaka:
 Asam Valproat 3 x 250 mg PO
 Haloperidol 2 x 500 mcg PO

Psikoedukasi:

 Mengedukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit pasien, gejala,


obat yang diberikan, efek samping obat dan prognosis

 Mengedukasi kepada pasien dan keluarga bahwa pasien harus rutin minum
obat dan rutin kontrol
 Mengedukasi keluarga untuk memberikan dukungan suportif kepada pasien.

 Mengedukasi pasien bahwa jika muncul suara, pasien menyatakan bahwa


suara itu tidak nyata.

VI. PROGNOSIS

 Ad vitam : Dubia ad bonam


 Ad functionam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai