SKIZOFRENIA HEBEFRENIK
Disusun Oleh:
Novia Kartina
11 2016 136
Pembimbing:
1
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk. Jakarta-Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Presentasi Kasus : 2 November 2017
SMF ILMU JIWA
PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 3
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Ny. HY (58 tahun)
Tempat tanggal lahir : Medan, 31 Desember 1959
Jenis kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Jawa
Agama : Tidak ada
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Medan
2
A. KELUHAN UTAMA
WBS dibawa oleh kapolsek karena mengamuk (agresivitas motorik) dan berbicara aneh
(neologisme).
4
3. Riwayat pendidikan
Pasien mengaku tidak pernah sekolah karena saat anak-anak tidak memiliki biaya.
4. Riwayat pekerjaan
WBS sempat menjadi gelandangan untuk beberapa bulan di daerah Medan kemudian
dibawa oleh seseorang untuk bekerja sebagai pengasuh anak, selama bekerja majikan
WBS baik kepadanya dan tidak pernah berbuat jahat. Setelah berhenti bekerja WBS
kemudian mengaku menikah dan menjadi ibu rumah tangga.
5. Kehidupan beragama
WBS tidak memiliki agama.
7. Riwayat Keluarga
Laki-laki
Perempuan
Pasien
5
banyak karang. Pada saat dilakukan wawancara pasien mengenakan kaos
berwarna pink dengan celana panjang berwarna hitam. Pasien tampak sesuai
umurnya. Kontak mata dan verbal cukup.
2. Kesadaran
Kesadaran Neurologis : Compos mentis
Kesadaran Psikiatri : Tampak terganggu
5. Pembicaraan
Cara berbicara : Suara jelas, keras, sesuai dengan topik.
Gangguan berbicara : Tidak ada.
B. ALAM PERASAAN
1. Suasana perasaan (mood): euthym
2. Afek ekspresi menumpul
a. Arus : Sedang
b. Stabilitas : stabil
c. Kedalaman : dangkal
d. Skala Diferensiasi : sempit
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian : lemah
g. Ekspresi : wajar
h. Dramatisasi : tidak ada
6
i. Empati : tidak dapat dinilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi : Ada, halusinasi auditorik dan visual (mendengar dan melihat
orang bernama ebel yang suka mengajaknya berhubungan
seksual)
b. Ilusi : Tidak ada
c. Depersonalisasi : Tidak ada
d. Derealisasi : Tidak ada
7
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Austistik
b. Kontinuitas : inkoherensi
c. Hendaya bahasa : Neologisme
2. Isi pikir
a. Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
b. Waham : Waham kebesaran(pasien mengaku sudah
hidup 1000 tahun dan di bangkitkan oleh Tuhan dan
memiliki banyak hotel)
c. Obsesi : Tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
e. Gagasan rujukan : Tidak ada
f. Gagasan pengaruh : Tidak ada
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Tidak terganggu
2. Uji daya nilai : Baik
3. Daya nilai reabilitas : Terganggu karena terdapat halusinasi dan waham
H. TILIKAN
Derajat 1: WBS tidak menyadari dan menyangkal bahwa dirinya sakit.
I. RELIABILITAS
Dapat dipercaya
B. Status Neurologik
1. Saraf kranial : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Gejala rangsang meningeal: Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Mata : Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Pupil : Tidak dilakukan pemeriksaan
5. Oftalmoskopi : Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Motorik : baik, kuat
7. Sensibilitas : Tidak dilakukan pemeriksaan
8. Sistim saraf vegetatif : Tidak dilakukan pemeriksaan
9. Fungsi luhur : Tidak dilakukan pemeriksaan
10. Gangguan khusus : tidak ada indikasi
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anjuran pemeriksaan penunjang: pemeriksaan darah rutin, SGOT dan SGPT,
pemeriksaan fungsi ginjal.
10
satisfied), senyum-senyum sendiri (self absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty
manner), tertawa menyerigai, (grimaces), manneriwme, mengibuli secara bersenda gurau
(pranks), keluhan hipokondriakal dan ungkapan dan ungkapan kata yang diulang-ulang
(reiterated phrases), dan proses pikir yang mengalami disorganisasi dan pembicaraan
yang tak menentu (rambling) dan inkoherensi.
Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir biasanya
menonjol, halusinasi dan waham biasanya ada tapi tidak menonjol ) fleeting and
fragmentaty delusion and hallucinations, dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan
(determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga prilaku tanpa tujuan (aimless)
dan tanpa maksud (empty of purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of
puspose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal, dan bersifatdibuat-buar terhadap
agama, filsafat, dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan
pikirannya.
11
Aksis II
Tidak ada kelainan atau gangguan kepribadian.
Aksis III
Tidak ditemukan gangguan fisik atau medis lainnya.
Aksis IV
Masalah ekonomi dan sosial.
Aksis V
GAF 60-51 gejala sedang dan disabilitas sedang pada saat di lakukan wawancara.
IX. PROGNOSIS
Ad Vitam: Dubia ad bonam
Ad Functionam: Dubia ad malam
Ad Sanationam: Dubia ad malam
X. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : Tidak ada
Psikologik/psikiatri : inkoherensi, halusinasi auditorik dan visual, waham
kebesaran
Sosial budaya : pernah diperkosa
12
XI. PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka
R/ clozapin tab 25 mg no. XXVIII
S 2 dd tab 1
---------------------------------------------------
Terapi Individu
Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai penyakitnya.
Memberikan informasi pada pasien mengenai pentingnya minum obat jika diberikan
dan kontrol secara teratur ke psikiater.
Memotivasi pasien untuk menghilangkan pikiran-pikiran yang membuat dirinya selalu
merasa curiga dan sakit yang ia alami
Kelompok
Pasien diharapkan untuk membina interaksi dengan teman sekamar di RS Jiwa
Pasien dibina untuk lebih terbuka akan masa lalu pasien yang memicu munculnya
gejala pada pasien
13