Disusun oleh:
Pembimbing:
dr. Wahyu Nur Ambarwati, Sp.KJ
Menyetujui,
Pembimbing
I. Identitas
C. Umur : 23 Tahun
D. Alamat : Magetan
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Belum menikah
H. Pendidikan Terakhir : SMA
I. Tanggal MRS : 20 November 2020
1. Autoanamnesis :
Pasien berusia 23 tahun datang di antar oleh keluarga dan tetangganya. Pasien
mengaku bahwa dirinya dibawa ke IGD karena seluruh tangan dan kakinya nyeri. Saat
ditanya mengapa kaki dan tangannya nyeri, pasien berkata bahwa tiap hari dia
mengaduk semen sehingga nyeri. Pasien juga yakin bahwa kakinya kotor sehingga
pasien harus mandi dan menggosok kakinya sangat lama agar bersih; saat di IGD
pasien juga mengatakan bahwa kakinya kotor, padahal kaki pasien tidak kotor. Selama
di IGD, pasien terus-menerus menjentikkan jari tangan kanan. Jentikkan tersebut
diyakini pasien dapat mengurangi rasa nyeri di tangannya, jika tidak dilakukan maka
tangannya akan tetap nyeri. Selain itu pasien beberapa kali membuka masker dan
menjulur-julurkan lidahnya dengan alasan merasa mulutnya kering.
Pasien meyakini pikirannya dapat di baca atau tersedot keluar oleh orang lain.
Saar ditanya oleh siapa dan pikiran apa yang disedot dan dibaca orang lain, pasien
tidak menjawab. Selama dianamnesis, pasien beberapa kali meraba-raba alat
kelaminnya. Saat ditanya, pasien mengaku sering melakukan onani. Saat di konfirmasi
apa yang menyebabkan pasien sering onani, pasien menjawab pasien sering
membayangkan hal-hal berbau porno. Pasien tidak komunikatif saat di tanya, sering
diam, cenderung perhatiannya teralih. Pasien pernah bekerja sebagai kuli bangunan di
Tarakan,pasien merasa kesal dengan bosnya karena sering di marahi.Pasien merasa
mendengar suara-suara laki-laki ataupun perempuan yang mengatakan ganteng,dan
kata-kata lainnya.Pasien merasa di pengaruhi oleh suara-suara tersebut.Pasien juga
merasa bisa menyelamatkan orang lain yang meminta tolong kepadanya.Pasien melihat
ada orang yang meminta tolong kepadanya dari luar bangsal.Pasien kerap
menginjakkan kakinya di tanah,saat di tanya penyebabnya,pasien mengatakan melihat
tombol merah,saat di injak,dari tanah yang di injak akan muncul bunga cempaka putih
yang dapat di gunakan pasien sebagai sumber kekuatan,kemudian dari jentikan jari
pasien mengeluarkan macan.Pasien memiliki riwayar kejang saat kecil.
2. Aloanamnesis :
Pasien sudah pernah dirawat 4 tahun yang lalu,dan pernah di riwayat sebanyak 2
kali.Pasien berhenti minum obat sejak 10 hari yang lalu.
c. Riw. DM : Di sangkal
c. Riw. Kejang : Ada, sejak kecil namun pasien dan keluarga lupa kapan
tepatnya.
Keadaan waktu didalam kandungan dan kelahiran normal, tidak ada trauma
waktu lahir, pasien merupakan anak yang diharapkan
E. Riwayat Keluarga
Hubungan pasien dengan keluarga baik,pasien tinggal dengan kedua orang tua.
GENOGRAM
= Jenis kelamin laki-laki
= Pasien
= Meninggal
C. Alam Perasaan
1. Mood : Disforik
2. Afek : Datar
3. Keserasian : Serasi
1. Halusinasi : Visual,Auditorik(Commenting)
2. Ilusi : Di sangkal
3. Depersonalisasi : Di sangkal
4. Derealisasi : Di sangkal
E. Proses Pikir
3. Isi Pikir :
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
d. Situasi : Baik
2. Daya Ingat
a. Segera : Tidak dapat dinilai
b. Pendek : Tidak dapat dinilai
c. Panjang : Tidak dapat dinilai
3. Pikiran Abstrak : Tidak dapat dinilai
4. Visuospasial : Tidak dapat dinilai
5. Konsentrasi : Baik
6. Perhatian : Baik
7. Pengetahuan dasar : Tidak dapat dinilai
8. Bakat kreatif : Baik
9. Kemampuan menolong diri sendiri : Tidak dapat di nilai
G. Daya Nilai
Status Interna
TD : 129/70
Nadi : 106
RR : 20
Suhu : 36,9
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : dbn
Gastrointestinal : dbn
Urogenital : dbn
Gangguan Khusus : Epilepsi
Daftar Masalah
- Pasien berjenis kelamin laki-laki dengan usia 23 tahun dilarikan ke RSJD Surakarta
akibat marah dan mengamuk
- Gejala yang ditemukan pada pasien berupa:
o Gangguan suasana perasaan berupa mood disforik disertai afek datar
o Gangguan persepsi yaitu halusinasi visual dan auditorik (commenting)
- Gangguan bentuk pikir non realistik, dengan isi pikir waham thought of with-
drawal,waham thought of broadcasting,delusion of influence,delusion of
control,waham magical thinking dan arus pikir streotipi serta miskin isi
pembicaraan.
- Pasien memiliki riwayat kejang saat kecil,dan satu bulan yang lalu saat di rawat di
RSJD pernah mengalami kejang.
- Pasien sudah pernah dirawat 4 tahun yang lalu,dan pernah di riwayat sebanyak 2
kali.Pasien berhenti minum obat sejak 10 hari yang lalu.
- Pasien belum ada remisi sempurna selama gejala timbul
Formulasi Diagnostik
Pada pasien ini didapatkan gangguan pada perasaan, pikiran, dan perilaku yang
secara klinis mengganggu fungsi peran sosial dan perawatan diri pasien sehingga dapat
disimpulkan pasien menderita gangguan jiwa. Berdasarkan anamnesis di dapatkan
gangguan pada proses pikir yaitu bentuk pikir non realistik, dengan isi pikir
waham(waham thought of with-drawal,waham thought of broadcasting,delusion of
influence,delusion of control,waham magical thinking) dan gangguan persepsi yaitu
halusinasi (visual dan auditorik commenting) yang di alami setelah dan bersamaan saat
kejang (epilepsi),sehingga dapat ditegakkan diagnosa blok gangguan mental organic
(F.00-F.09) karena didapatkan riwayat penyakit atau gangguan kondisi medis umum
yakni kejang (epilepsi). Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan zat adiktif dan
psikoaktif, sehingga blok gangguan mental akibat zat dapat disingkirkan (F.10-F.19).
Maka diusulkan diagnosis axis I pada pasien ini adalah F06.2 Gangguan Waham
Organik (Lir-Skizofrenia) dengan diagnosis banding F06.0 Halusinosis Organik dan
F06.6 Gangguan Astenik Organik. Pada pasien ini belum didapatkan data mengenai ciri
ekspresi emosi sehingga axis II belum ada diagnosa. Pada axis III di temukan adanya
permasalahan yakni Epilepsi Idiopatik Umum dan Sindroma Epilepi.Pada pasien belum
di temukan adanya permasalahn yang menyebabkan terjadinya kondisi pasien,maka axis
IV belum ada diagnosa. Axis V pasien menunjukan adaya disabilitas berat dalam
beberapa fungsi dengan skala GAF 40-31.
Diagnosis Multiaxial
• Axis I : F06.2 Gangguan Waham Organik (Lir-Skizofrenia)
DD
Psikofarmaka
CPZ(Clorpromazine) 1 x 100 mg
Trihexyphenidyl (THP) 2 x 2 mg
Risperidone 2 x 2 mg
Psikoterapi
1. Terhadap pasien
- Mengedukasi pasien untuk selalu patuh minum obat
- Motivasi pasien untuk dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara bertahap.
- Membantu pasien dalam pemecahan masalah dan membuka pikirannya dalam
menghadapi masalah
2. Terhadap keluarga
- Memotivasi keluarga untuk membantu pengawasan minum obat
- Memberi penjelasan kepada keluarga terkait kondisi pasien
- Mengedukasi keluarga untuk tetap mensupport pasien, memberi suasana yang kondusif
bagi pasien,mendampingi pasien dengan tidak menyalahkan pasien dan tetap memberi
motivasi terhadap pasien.
Prognosis
Prognosis baik
No Keterangan Checklist
1. Onset lambat
2. Faktor pencetus jelas √
3. Onset akut
4. Riwayat sosial dan pekerjaan premorbid yang √
baik
5. Gangguan mood
6. Mempunyai pasangan
7. Riwayat keluarga gangguan mood
8. Sistem pendukung yang baik √
9. Gejala positif √
Prognosis buruk
No Keterangan Checklist
1. Onset muda √
2. Tidak ada faktor pencetus
3. Onset tidak jelas
4. Riwayat sosial, seksual, pekerjaan premorbid
jelek
5. Perilaku menarik diri/autistic
6. Tidak menikah, cerai/janda/duda √
7. Riwayat keluarga skizofrenia
8. Sistem pendukung yang buruk
9. Gejala negative
10. Tanda dan gejala neurologis √
11. Tidak ada remisi dalam 3 tahun
12. Banyak relaps
13. Riwayat trauma perinatal
14. Riwayat penyerangan √