HIPERPROLAKTINEMIA
Oleh :
Gabriel Susilo – 11.2016.044 Randy – 11.2016.378
Sulau Jalung – 11.2016.377 Lukfintia Filia – 11.2016.009
Rizka Chairani – 11.2016.263 Lund Mila E.B. Teme – 11.2016.273
Shella – 11.2016.264 Desi Arisanti – 11.2016.172
Agnes Christie – 11.2016.036 Veronica – 11.2016.253
Josephine Angela – 11.2016.160 Jessica Vanesa Yahyadi – 11.2016.323
Pembimbing:
dr. Eddi Junaedi, Sp.OG
1
HIPERPROLAKTINEMIA
2
Prolaktin merupakan hasil produksi utama kelenjar hipofisis yang
disintesa dan disekresi oleh sel-sel laktotrof dari kelenjar hipofisis anterior.1-7
Prolaktin juga dihasilkan di luar hipofisis, yaitu oleh kelenjar mammae, plasenta,
uterus dan limfosit T.7 Pada kehamilan, prolaktin juga disekresi oleh sel stroma
endometrium desidualis.4
Prolaktin merupakan hormon hipofisis yang unik, hal ini karena regulasi
oleh hipotalamus adalah melalui kontrol inhibitorik oleh dopamin hipotalamus.
Tidak seperti hormon hipofisis anterior lainnya, pengaruh hipotalamus dominan
adalah berupa inhibitori tonik. Hipotalamus mensekresi prolactin-release-
inhibiting factor (PIF) dan prolactin-releasing factor (PRF) yang mengatur
keseimbangan prolaktin dalam darah. Jika keseimbangan ini terganggu, maka
terjadilah hiperprolaktinemia yang seringkali ditemukan sebagai bagian dari
permasalahan endokrinologi, obstetric dan ginekologi.3,4,7,8
3
HIPERPROLAKTINEMIA
ETIOLOGI
4
tursika melebar. Selain itu pada keadaan-keadaan seperti nyeri prahaid,
galaktore atau kadar PRL yang tinggi harus dipikirkan adanya tiroid.5
5
4. Neurogenik, seperti adanya luka pada dinding dada misalnya luka operasi,
luka bakar, dan herpes zoster. hal ini adalah akibat refleks abnormal dari
stimulasi cedera tersebut sehingga terjadi peningkatan prolaktin. Refleks
tersebut berawal pada saraf intercostalis yang menjalar ke spinal cord lalu
menuju mesensefalon hingga sampai pada hipotalamus yang pada
akhirnya mengurangi pelepaskan dopamine.3
7. Idiopatik
6
Akromegali merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan
hiperprolaktinemia. Pada penderita akromegali, hormon prolaktin juga disekresi
bersama dengan hormon pertumbuhan. Tumor hipofisis non fungsional jug dapat
menekan tangkai hipofisis sehingga terjadi peningkatan prolaktin dalam kadar
antara 25-100 μg/L.9,10 Beberapa pasien hipotiroidisme primer dapat menderita
hiperprolaktinemia ringan akibat meningkatnya sintesa TRH (thyrotropin-
releasing hormone).
PATOFISIOLOGI
7
meningkatkan kadar prolaktin sebagai respons dari menyusui dengan
meningkatkan kadar adenosine 3’,5’-cyclic phosphate (cAMP).2
8
Gambar 2. Bagan penyebab hiperprolaktinemia.
MANIFESTASI KLINIS
9
menoragia atau galaktorea. Galaktorea jarang terjadi pada wanita postmenopause
akibat kurangnya estrogen.2,3 Pada fase lanjut dapat timbul gejala akibat
perluasan tumor (mis. nyeri kepala, gangguan visus, dan oftalmoplegi eksterna)
atau gejala-gejala akibat kegagalan kelenjar adrenal atau gangguan tiroid
sekunder.3
10
DIAGNOSIS
11
ng/mL, kecil kemungkina terjadi prolaktinoma bila kadar prolaktin kurang dari
100 ng/mL.2 Nilai prolakti serum pada pasien mikroadenoma biasanya kurang
dari 200 ng/mL dan pada pasie makroadenoma biasanya nilainya lebih dari 200
ng/mL. Jika kadar prolaktin adalah lebih dari 100 ng/mL atau kurang dari 250
ng/mL, harus dilakukan pemeriksaan radiologi, khususnya MRI. Jika dengan
MRI, diagnosis adenoma masih tidak dapat ditegakkan, maka didiagnosis sebagai
hiperprolaktinemia idiopatik.2,3
12
Gambar 3. Alur diagnosis hiperprolaktinemia
Pengukuran tunggal kadar prolaktin dalam satu sampel darah cukup untuk
menunjukkan suatu hiperprolaktinemia. Namun karena sifat alami sekresi
prolaktin yang pulsatil dan sekresi prolaktin dapat dipengaruhi stress, maka hasil
13
25-40 μg/L perlu diulang sebelum ditegakkan diagnosis hiperprolaktinemia.
Kebanyakan penyebab hiperprolaktinemia dapat disingkirkan dengan anamnesis
dan pemeriksaan fisis, tes kehamilan, penilaian fungsi tiroid dan fungsi ginjal.
Dalam kasus prolaktinoma, diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan MRI atau
CT scan sebagai alternatif.10
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
14
dengan intoleransi bromocriptine atau resisten terhadap obat tersebut, dapat
diberikan cabergoline. Terapi diberikan selama 12-24 bulan dan dihentikan
jika kadar prolaktin telah kembali ke nilai normal. Bromocriptine juga
dapat digunakan untuk mengecilkan ukuran makroadenoma. Jika
pengobatan medikamentosa gagal, maka indikasi untuk dilakukan
operasi.2,9
Operasi
• Indikasi untuk suatu operasi hipofisis antara lain adalah pasien dengan
intoleransi obat, tumor yang resisten terhadap terapi medikamentosa, atau
pada pasien dengan gangguan lapangan pandang yang persisten meskipun
telah diberikan terapi medikamentosa (manifestasi akibat penekanan
tumor).3,9
15
KOMPLIKASI
Komplikasi tergantung dari ukuran tumor dan efek fisiologik dari kondisi
tersebut; komplikasi hiperprolaktinemia antara lain adalah kebutaan, pendarahan,
osteoporosis, dan infertilitas.2
PROGNOSIS
16
DAFTAR PUSTAKA
17