Oleh:
Pembimbing
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
LAPORAN PSIKIATRIK
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PSIKIATRIK
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 42 tahun
Suku/bangsa : Bugis
A g am a : Islam
Pendidikan : SMA
RIWAYAT PSIKIATRIK
tanggal 23 Mei 2023 pukul 10.30 WITA dan memperoleh data tambahan dari Rekam
Medis pasien.
2
● Keluhan dan gejala :
dengan keluhan utama mengamuk, adanya halusinasi dan riwayat putus obat.
Tahun 2013, pasien pernah menjalani rawat inap di RSJ Sambang Lihum.
Pada tahun 2019, pasien kambuh dan menjalani rawat jalan selama 6 bulan di
RS Kota Baru lalu putus obat karena merasa sudah sembuh. Tidak didapatkan
keterangan lebih lanjut karena pasien enggan membahas terkait masa lalu
pasien.
bicara kacau dan teriak. Pasien mengalami sulit tidur selama 4 hari dan tidak
sebelum kejadian pasien kabur dari rumah ke Batu Licin sendiri, kemudian
tiba-tiba gelisah namun tidak mau diajak berobat lalu mengamuk. Pasien
3
perilaku sesuai umur, emosi stabil, kontak mata cukup baik dan pasien dapat
berupa suruhan untuk melukai orang lain, perintah tersebut bergema di kepala
sehingga kepala terasa penuh, pusing dan sakit kepala. Pasien juga
seperti mengawasi pasien dari jauh. Pasien mengatakan bahwa pasien merasa
sebelumnya.
4
- Pasien memiliki riwayat hipertensi, Pasien menyangkal adanya riwayat
gangguan medis seperti kejang, trauma kepala, atau gangguan otak lain.
perkembangan disangkal.
lingkungannya
1. Riwayat Pendidikan
5
Pasien bersekolah hingga tingkat SMA.
2. Riwayat pekerjaan
3. Riwayat perkawinan
sebagai guru TK, Anak pertama saat ini bersekolah di pesantren dan
4. Kehidupan keagamaan
5. Riwayat psikoseksual
7. Riwayat hukum
Pasien mengisi waktu luang dengan berjalan jalan bersama isteri dan
anak.
Pasien tinggal dengan keluarganya, berisi isteri dan satu anak (anak
6
10.Riwayat keluarga
mestinya
7
12. Impian, fantasi dan nilai-nilai
Pasien merasa kehidupan yang saat ini sudah cukup dan berjalan normal.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum :
namun langsung dilepas karena sudah tenang dan dapat inj. Diazepam 10 mg
pendek, penampilan fisik sesuai gender, dan perilaku sesuai umur, kuku
gerakan abnormal.
3. Sikap terhadap pemeriksa: Pasien kooperatif, ada kontak mata, dan kontak
verbal.
B. Keadaan afektif (mood), perasaan, ekspresi afektif (hidup emosi) serta empati.
1. Mood: Cemas
2. Afek:
- Kualitas: Labil
8
- Kuantitas: Ringan
- Keserasian: kongruen
C. Gangguan persepsi:
1. Halusinasi A/V/G/T/O : A dan V
D. Pembicaraan :
E. Pikiran :
1. Proses pikir :
b. Arus pikiran:
pemeriksa.
9
2. Isi pikiran: Ditemukan adanya thought of echo, delution of influence, dan
bisikan perintah untuk melukai orang lain dan halusinasi visual melihat
2. Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
3. Daya ingat :
4. Konsentrasi : Baik
5. Perhatian : Baik
10
11. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
4. Tilikan : Derajat 3
A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Internistik :
Suhu : 36.2°C
Berat Badan : 75 kg
IMT : 26 (Overweight)
11
Kulit : Inspeksi: anemis (-), ikterik(-), edema (-), nodul (-),
(-/-)
(-)
Jantung :
thrill (-)
12
Abdomen :
Inspeksi : Datar
2. Status Neurologik :
- N. I : Baik
- N. XI : Baik (+/+)
13
Refleks fisiologis : Dalam batas normal
− Laboratorium
HEMATOLOGI
Hematokrit 34 35-45
HITUNG JENIS
Monosit 6% 2%-8%
MCH 29 pg 27-33
MCV 73 fl 80-95
14
MCHC 39 gr/dl 30-35
KIMIA DARAH
− EEG: (-)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
SESUAI PPDGJ III, termasuk kronisitas, diagnosis tambahan dan diagnosis yang
Diagnosis Banding :
15
- Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
(F31.2)
Aksis II : None
RENCANA TERAPI
Farmakologi:
- Clozapine 25 mg 2x1
- Haloperidol 5 mg 2x1
Nonfarmakologi:
Psikoterapi
1. Terapi kelompok
16
3. Psikoterapi individual
memberikan data bahwa terapi ini bermanfaat dan bersifat tambahan terhadap efek
untuk dilakukan dalam jangka waktu lama dan bukan hanya beberapa sesi, bulan atau
bahkan tahun.
4. Terapi kejuruan
kembali keterampilan lamanya atau membentuk keterampilan baru. Hal ini meliputi
lokakarya terlindung, klub kerja, dan program penempatan paruh waktu atau
5. Terapi suportif
mendukung, merawat, dan memberikan lingkungan yang baik untuk pasien sehingga
EDUKASI
17
1. Menyampaikan kepada pasien dan keluarga mengenai keadaan pasien dan
rencana terapi yang akan dilakukan, keamanan terapi, dan efek samping terapi.
2. Memberikan edukasi pada pasien agar patuh berobat dan menyampaikan efek
3. Meminta pasien atau keluarga yang menjaganya untuk segera kontrol dan
perlu dilakukan.
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
18
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
pertama dari tiga bersaudara. Bertempat tinggal di Jl. Bima Atas RT 008, Kotabaru,
dan inj. Haloperidol, kemudian pasien dirujuk ke RSJ Sambang Lihum pada 13 Mei
2023. Pasien memiliki halusinasi visual dan auditorik berupa bayangan berwarna
19
putih yang terasa mengawasi pasien dan bisikan yang memerintah untuk melukai
orang lain.
Pasien memiliki riwayat kabur ke Batu licin sendirian dan mengamuk serta
memukul orang disekitarnya. Pasien juga mengeluhkan sulit tidur selama 4 hari dan
Pada pasien terdapat pola perilaku atau psikologis yang secara bermakna dan
khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan hendaya (disfungsi) dalam
ditemukan adanya riwayat hipertensi namun tidak ditemukan adanya gangguan medis
umum seperti kejang, penurunan kesadaran, trauma kepala, demam, atau gangguan
otak lain. Berdasarkan hasil pemeriksaan tanda vital, ditemukan hasil bermakna TD
163/88 mmHg dan hasil laboratorium didapatkan bermakna pada leukosit 10.900
mcL.. Hal tersebut dapat menyingkirkan diagnosis gangguan mental organik atau
simtomatis (F0-F9), yang mana gangguan mental organik memiliki ciri khas yaitu
yang secara primer mempengaruhi otak secara fisiologis sehingga terjadi disfungsi
20
diagnostiknya adalah sebagai berikut:2
· Kategori ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik yang
· Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak
memuncak.
· Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik
Pada pasien ini ditemukan 3 gejala yang ada secara jelas yaitu, ditemukan
thought of echo, delution of influence, dan halusinasi. Pada pasien ini ditemukan
adanya keadaan mania dengan mood yang labil, suasana perasaan meningkat,
produktivitas bicara cukup dan kebutuhan tidur berkurang. Berdasarkan PPDGJ III,
maka kasus ini di titik beratkan pada gangguan skizoafektif tipe manik (F25.0)
gangguan skizoafektif tipe manik harus memenuhi adanya gejala afektif dan
21
PEMBAHASAN
gambaran baik skizofrenia rnaupun gangguan afektif (saat ini disebut gangguan
gangguan mood; namun, tetap merupakan diagnosis yang paling baik untuk pasien
konseptual telah diajukan. (1) Pasien skizofrenia yang memiliki gejala mood. (2)
Pasien dengan gangguan mood yang memiliki gejala skizofrenia. (3) Pasien
dengan gangguan mood dan skizofrenia secara bersamaan. (4) Pasien dengan
suatu tipe psikosis ketiga yang tidak berhubungan dengan skizofrenia maupun
suatu gangguan mood. (5) Pasien yang gangguannya merupakan proses yang
masih terus berlangsung di antara skizofrenia dan gangguan mood, dan (6) Pasien
berkisar 0,5 sampai 0,8 persen. Namun, gambaran tersebut merupakan perkiraan:
22
Pedoman diagnosis gangguan skizoafektif tipe manik berdasarkan PPDGJ-III
yaitu 1) kategori ini digunakan baik untuk episode skizofrenia tipe manik yang
skizoafektif tipe manik, 2) afek harus meningkat secara menonjol atau ada
peningkatan afek yang tidak begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau
kegelisahan yang memuncak, dan 3) dalam episode yang sama harus jelas ada
sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas.2
skizofrenik yang sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam episode yang
sama dari penyakit itu atau setidaknya dalam beberapa hari yang satu sesudah
(F30-F39) dan gangguan skizofrenia (F20-F24) yang khas tidak jelas. Gangguan
ini diberikan kategori yang terpisah karena cukup sering dijumpai sehingga tidak
penyakit skizofrenia yang sudah ada, atau dimana gejala-gejala itu berada
menetap jenis lain, diklasifikasikan dalam kategori yang sesuai dalam F20-
F29. Waham atau halusinasi yang tak serasi dengan suasana perasaan (mood)
gangguan skizoafektif.4
23
Suatu gangguan psikotik dengan gejala-gejala skizofrenik dan manik sama-
sama menonjol dalam satu episode penyakit yang sama. Kelainan afektif
biasanya mengambil bentuk elasi, disertai oleh meningkatnya rasa harga diri
jelas dan disertai oleh perilaku agresif serta ide-ide kejaran. Dalam kedua hal
rujukan, kebesaran atau kejaran mungkin ada, tetapi gejala-gejala lain yang
lebih khas dari gangguan skizofrenia harus ada untuk menegakkan diagnosis.
yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua, gejala
Pada pasien ini didapatkan adanya gangguan pola perilaku, gangguan afek,
perjalanan penyakit menunjukkan gejala psikotik yang jelas, dan sudah memenuhi
kriteria skizofrenia yakni adanya gejala psikotik yaitu halusinasi visual dan
auditorik dan gejala afektif yang sama menonjol dan secara bersamaan ada,
24
seperti gejala manik (banyak bicara, afek yang meningkat) sehingga diagnosis
(F25.2) dan Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik
(F31.2). Gejala psikotik ditandai oleh suatu abnormalitas dalam bentuk, isi pikiran,
persepsi, emosi dan perilaku. Pada pasien ini didapatkan perubahan yang
bermakna dalam mutu kehidupan dari beberapa aspek perilaku pribadi yang
gejala mania. Haloperidol memiliki efek samping sedasi yang lemah dan
perasaan tumpul, apatis, menarik diri, hipoaktif, dan lain-lain. sedangkan Clozapin
HT2A, reseptor muskarinik, dan reseptor histamin H1. Clozapin bekerja dengan
bekerja dengan menghambat reseptor dopamin, namun relatif lebih spesifik pada
25
D1, D4, dan D5, selain itu lebih selektif sehingga efek ekstrapiramidal dapat
olanzapine.
- Episode berulang
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & sadock's synopsis of psychiatry: behavioral
2010.
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III). Jakarta : Departemen
3. Kaplan HI, Saddock BJ, Greb JA. Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences /Clinical
4. First, M.B, et al, Schizoaffective Disorder Bipolar Typein Diagnostic Criteria From DSM
6. Kaplan HI, BJ Sadock, JA Grebb, Skizoafektif dalam Sinopsis Psikiatri, Jilid Satu,
8. Birnkrant J, Carlsen A. Crash course Psychiatry: The Psychotic Disorders and TheMood
disorders. In: Horton-Szar D, editor. U.K ed. China: Mosby Elsevier Inc.2007
9. Albers JL, Hahn RK, Reist C. Handbook of Psychiatric Drugs. 2005 edition. Current
10. Maslim R. Paduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Jakarta: PT Nuh Jaya.
1996
28