Oleh :
Rafael Bisma Bratajaya Tanjoto S.Ked 1830912310094
Triska Dianti Wahyuningrum S.Ked 1830912320037
Hardiyanti Ruslan S.Ked 1830912320077
Pembimbing
dr. Achyar Nawi Husin, Sp.KJ
I. IDENTITAS PASIEN
Usia : 35 tahun
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Suku : Banjar
Bangsa : Indonesia
A. KELUHAN UTAMA
Sulit tidur
B. KELUHAN TAMBAHAN
Kadang pasien merasakan pusing berputar dan rasa melayang ketika berjalan.
1
C. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Autoanamnesis
serta rapi. Pasien mengenakan kaos putih, jaket, celana jeans biru dan sandal.
Perawakan pasien berkulit kuning langsat, berisi, tidak terlalu tinggi dengan
rambut pendek sebahu berwarna hitam. Pasien datang dengan ekspresi yang
terlihat senang. Saat dianamnesis pasien kooperatif. Ketika ditanya alasan yang
membuatnya datang adalah karena pasien hendak mengambil obat untuk keluhan
sulit tidur.
Pasien merasa sulit tidur sejak 7 bulan yang lalu. Pasien mengaku tidak
sulit tidur dirasakan setiap hari. Awalnya pasien merasa tidak ada masalah dengan
keluhannya, namun setelah diberi obat oleh salah satu tamu hotel untuk
kemudian dibawa ke tukang pijat. Tukang pijat tersebut mengatakan bahwa pasien
keluhan sulit tidur muncul, pasien mengatakan bahwa dirinya sering tidur larut
WITA (shift malam) dan baru tiba dirumah pukul 00.30 WITA. Pasien baru dapat
tidur sekitar pukul 02.00 WITA dan kebiasaan tidur tersebut berlangsung dalam
2
jangka waktu yang cukup lama. Keluhan mulai dirasakan muncul dan disadari
pasien ketika pasien tidak lagi bekerja di hotel pada shift malam, namun pasien
sulit tidur walaupun sejak pukul 21.00 WITA pasien memiliki waktu untuk tidur.
Awalnya pasien mengabaikan keluhan sulit tidur tersebut karena dirasa tidak
mengganggu aktivitasnya, sampai pasien merasa takut dirinya terkena stroke dan
Hingga kini pasien mengaku masih sulit tidur jika tidak meminum obat.
Pasien tidak lagi merasakan takut pada penyakitnya, karena pasien sudah
mengetahui bahwa pasien tidak terkena stroke. Ketika pasien sulit tidur, pasien
merasakan pusing berputar dan rasa melayang ketika berjalan serta sulit
mengkonsumsi obat dokter dan rutin kontrol. Pasien sudah tidak lagi bekerja pada
malam hari.
a) Riwayat psikiatrik
Pasien berobat untuk keluhan sulit tidurnya sejak November 2018 (kurang
lebih 7 bulan lalu). Awalnya pasien merasa tidak ada masalah dengan
keluhannya, namun setelah diberi obat oleh salah satu tamu hotel untuk
3
mendengar perkataan tukang pijat tersebut dan kemudian memutuskan
Pasien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit akibat suatu penyakit medis
lainnya.
a) Riwayat Prenatal
Tidak ada keterangan dari ibu pasien. Namun menurut pasien, dirinya lahir
Tidak ada keterangan dari ibu pasien, dan pasien tidak dapat mengingat.
Guilt
4
Menurut ibu pasien, pasien mulai berteman dengan teman sebaya dan
Confusion
Pasien belum menikah dan tinggal bersama ibu serta adik laki-lakinya.
menyimpang.
pasien dapat berkonsentrasi dengan baik dan tidak pernah merasakan pusing
5
berputar serta rasa melayang saat berjalan. Namun, sekarang pasien merasa
Pasien tinggal di rumah bersama ibu dan adik laki-lakinya. Pasien merupakan
anak ke-1 dari 2 bersaudara. Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki
normal, tidak merasa ada yang aneh dengan dirinya. Pasien berharap
12. Impian, fantasi dan nilai-nilai : Pasien tidak memiliki impian dan fantasi
yang spesifik
Genogram
6
Keterangan :
: laki-laki :Pasien
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan:
dipertahankan
B. Keadaan Emosi
1. Mood : Euthym
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi
C. Gangguan Persepsi
7
D. Pembicaraan
E. Proses pikir
Isi pikir : Waham curiga (-), Obsesi (-), Fobia (-), ide bunuh
diri (-)
2. Orientasi
a. Waktu : baik
b. Tempat : baik
c. Orang : baik
3. Daya ingat
4. Konsentrasi : baik
5. Perhatian : baik
8
7. Kemampuan visuospasial : baik
H. Daya Nilai
Tilikan :6
1. Status Interna :
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,4 oC
Kulit
9
Kepala dan Leher
Inspeksi : normosefali
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Inspeksi : hipersalivasi (-), perdarahan gusi (-), pucat (-), sianosis (-),
Toraks
Perkusi : sonor
10
Jantung
Abdomen
Perkusi : timpani
Punggung
Ekstremitas
Inspeksi : Gerak sendi normal, deformitas (-), kemerahan (-), varises (-)
2. Status Neurologis
11
Refleks fisiologis : dalam batas normal
3. Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis :
Ketika pasien sulit tidur, pasien merasakan pusing berputar dan rasa
pegawai hotel.
2. Aksis II : None
1. Organobiologik
12
Pasien tidak memiliki masalah terkait fisik
2. Psikologik
3. Sosiologik
VIII. PROGNOSIS
1. Psikofarmaka
THP 2x2 mg
13
2. Psikoterapi
menunjang kesembuhan.
kepribadian.
3. Sosioterapi
yang membantu.
X. DISKUSI
Laporan kasus ini mengangkat sebuah kasus Ny. L , 35 tahun yang datang
ke poliklinik psikiatri RSUD Ansari Saleh dengan keluhan sulit tidur. Pasien
merasa sulit tidur sejak 7 bulan yang lalu. Pasien mengaku tidak bisa memulai
dirasakan setiap hari. Awalnya pasien merasa tidak ada masalah dengan
keluhannya, namun setelah diberi obat oleh salah satu tamu hotel untuk
kemudian dibawa ke tukang pijat. Tukang pijat tersebut mengatakan bahwa pasien
14
menderita penyakit stroke. Pasien merasa takut setelah mendengar perkataan
keluhan sulit tidur muncul, pasien mengatakan bahwa dirinya sering tidur larut
WITA (shift malam) dan baru tiba dirumah pukul 00.30 WITA. Pasien baru dapat
tidur sekitar pukul 02.00 WITA dan kebiasaan tidur tersebut berlangsung dalam
jangka waktu yang cukup lama. Keluhan mulai dirasakan muncul dan disadari
pasien ketika pasien tidak lagi bekerja di hotel pada shift malam, namun pasien
sulit tidur walaupun sejak pukul 21.00 WITA pasien memiliki waktu untuk tidur.
Awalnya pasien mengabaikan keluhan sulit tidur tersebut karena dirasa tidak
mengganggu aktivitasnya, sampai pasien merasa takut dirinya terkena stroke dan
Hingga kini pasien mengaku masih sulit tidur jika tidak meminum obat.
Pasien tidak lagi merasakan takut pada penyakitnya, karena pasien sudah
mengetahui bahwa pasien tidak terkena stroke. Ketika pasien sulit tidur, pasien
merasakan pusing berputar dan rasa melayang ketika berjalan serta sulit
mengkonsumsi obat dokter dan rutin kontrol. Pasien sudah tidak lagi bekerja pada
malam hari.
15
Berdasarkan hasil anamnesis serta pemeriksaan status mental, dan merujuk
pada kriteria diagnostik dari PPDGJ III, penderita dalam kasus ini dapat
kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang
berlangsung setidaknya satu bulan dan menyebabkan gangguan signifikan atau gangguan
yang terjadi minimal 3 malam/minggu selama minimal satu bulan.2 Menurut The
yang terjadi hampir setiap malam,disertai rasa tidak nyaman setelah episode tidur
tersebut. 3
a. keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas
c. adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur (sleeplessness) dan peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hari.
penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan
pekerjaan.
16
Adanya gejala gangguan jiwa lain seperti depresi, anxietas atau obsesi tidak
gangguan, oleh karena luasnya variasi individu. Lama gangguan yang tidak
didiagnosis di sini, dapat dimasukkan dalam reaksi stress akut (F.43.0) atau
membuat pikiran menjadi aktif di malam hari, sehingga sulit untuk tidur.
insomnia.
menyertai depresi.
Kafein, nikotin dan alkohol. Kopi, teh, cola dan minuman yang
stimulan yang dapatmenyebabkan insomnia. Alkohol adalah obat penenang yang dapat
17
membantuseseorang jatuh tertidur, tetapi mencegah tahap lebih dalam tidur
tubuh.
Gejala gastrointestinal
Terapi tingkah laku bertujuan untuk mengatur pola tidur yang baru dan
mengajarkan cara untuk menyamankan suasana tidur. Terapi tingkah laku ini
18
- Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik.
- Terapi kognitif. Meliputi merubah pola pikir dari kekhawatiran tidak tidur
dengan pemikiran yang positif. Terapi kognitif dapat dilakukan pada konseling
- Kontrol stimulus Terapi ini dimaksud akan untuk membatasi waktu yang
- Restriksi Tidur. Terapi ini dimaksudkan untuk mengurangi waktu yang dihabiskan
Pengaturan Dosis :
o Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebih
19
Lama Pemberian :
20
DAFTAR PUSTAKA
21