Oleh :
Pembimbing :
STATUS PASIEN
No. Status/Reg : 06 79 75
1
No. Status / No. registrasi : 06 79 75
Masuk RS : Jum’at, 04 Oktober 2019
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
No. Hp : 08219377991
2
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama dan Alasan MRSJ
Pasien kurang bersemangat dan aktivitas sehari-hari pasien menurun.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
1. Keluhan dan gejala
Pasien datang ke Poli RSJ Kota Kendari diantar oleh istrinya
dengan keluhan pasien kurang bersemangat. Berdasarkan alloanamnesis
dari istri pasien, pasien telah mengalami mati kemaluan / hilang syahwat
selama 10 tahun tanpa memberitahukannya kepada istrinya. Wajah
pasien saat datang berobat tampak terlihat murung seperti kehilangan
kegembiraan. Menurut pasien, pasien sering mendengar suara-suara
yang berbisik-bisik kepadanya sejak 1 tahun yang lalu. Pasien cepat
merasa lelah dan sering merasakan pinggangnya sakit, namun dianggap
biasa oleh pasien dan keluarga karena faktor usia. Pasien tidak
mengalami masalah terhadap pola tidurnya maupun terhadap makannya.
Ide bunuh diri (-).
Pasien tinggal berdua bersama istrinya. Pasien memiliki 4 orang
anak kandung, 3 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Hubungan
pasien dengan anggota keluarga lainnya harmonis. Pasien masih bekerja
sebagai seorang guru di Sekolah Dasar. Pasien rajin beribadah. Salah
satu anak pasien diketahui adalah seorang bidan. Pendidikan terakhir
pasien adalah Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Pasien mengalami disfungsi ereksi / impotensi sejak 10 tahun yang
lalu. Pasien juga memiliki asma. Penyakit yang sama dalam keluarga (-).
Riwayat pengobatan sebelumnya (-). Riwayat merokok (-). Riwayat
penggunaan NAPZA (-). Riwayat sering meminum kopi (+).
3
2. Hendaya/ disfungsi
Hendaya sosial
Ada. Pasien tidak mampu atau tidak mau melaporkan atau
memberitahukan gejalanya secara rinci.
Hendaya pekerjaan
Ada, pasien merasa saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti sudah
menurun.
Hendaya waktu senggang
Tidak ada. Pasien tidak gelisah dan pasien tidur cukup.
3. Faktor stress psikososial
Pasien sudah 10 tahun mengalami hilang syahwat (disfungsi
ereksi/impotensi).
4. Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya : Ada
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat fisik : Disfungsi Ereksi / Impotensi, Asma
2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Tidak ada
3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya
Tidak ada
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat pranatal dan perinatal
Kelahiran pasien merupakan kelahiran yang diharapkan. Pasien dilahirkan
secara normal, tanpa kelainan kongenital dengan usia kandungan cukup
dengan bantuan dukun. Saat hamil keadaan ibu pasien dalam keadaan
sehat.
2. Riwayat masa kanak awal (Usia 1-3 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak pada umumnya, pasien tidak
mengalami keterlambatan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
4
3. Riwayat masa kanak pertengahan (Usia 4-11 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang sama seperti anak lainnya. Pasien mampu
menyelesaikan jenjang pendidikannya di Sekolah Dasar.
4. Riwayat masa kanak akhir (Usia 12-18 tahun)
Pasien mampu melanjutkan pendidikannya disekolah dengan baik dan
bersosialisasi dengan teman sebayanya dengan baik.
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
Pasien lulus dengan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
b. Riwayat pekerjaan
Pasien merupakan seorang guru PNS.
c. Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dengan wanita pilihannya sendiri dan
memiliki 4 orang anak
d. Riwayat kehidupan sosial
Pasien dulunya merupakan pribadi yang terbuka dan senang
bersosialisasi
e. Riwayat kehidupan spiritual
Pasien merupakan pribadi yang taat beribadah/sholat
f. Riwayat forensik
Pasien tidak pernah terlibat proses hukum maupun polisi.
Ket : Laki-laki
Perempuan
Pasien
Meninggal
5
7. Riwayat kehidupan sekarang
Pasien saat ini tinggal dirumahnya bersama istrinya.
8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien sadar jika dirinya sedang sakit
1. Penampilan umum :
Keadaan umum Baik. Pasien berusia 54 tahun. Wajah sesuai dengan usia.
Pasien menggunakan baju kemeja berwarna kuning bergaris hitam,
memakai celana kain berwarna hitam dan memakai alas kaki berupa sendal
berwarna abu-abu. Penampilan pasien bersih dan rapi. Saat anamnesis
pasien tidak kooperatif.
2. Kesadaran : Composmentis
3. Perilaku dan Afek Psikomotor : Baik
4. Pembicaraan : Kurang merespon saat dilakukan
anamnesis, sehingga diperlukan
alloanamnesis dari istri pasien.
5. Sikap terhadap pemeriksa : Tidak kooperatif
B. Keadaan Afektif, Perasaan dan Empati
1. Mood : Hipotimia
2. Ekspresi afektif : Depresi
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat dirasakan
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan umum: Sesuai taraf
pendidikan
2. Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
6
c. Orang : Baik
3. Daya ingat
a. Panjang : Baik
b. Sedang : Baik
c. Pendek : Baik
4. Daya konsentrasi dan Perhatian : baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik. Pasien mandiri dalam
melakukan kebersihan dan perawatan diri sendiri.
D. Gangguan Persepsi
7
4. Tilikan
Derajat “6” Menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi
untuk mencapai perbaikan.
H. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya.
8
faktor usia. Pasien tidak mengalami masalah terhadap pola tidurnya maupun
terhadap makannya. Ide bunuh diri (-).
Pasien tinggal berdua bersama istrinya. Pasien memiliki 4 orang anak
kandung, 3 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Hubungan pasien dengan
anggota keluarga lainnya harmonis. Pasien masih bekerja sebagai seorang
guru di Sekolah Dasar. Pasien rajin beribadah. Salah satu anak pasien
diketahui adalah seorang bidan.
Pasien mengalami disfungsi ereksi / impotensi sejak 10 tahun yang
lalu. Pasien juga memiliki asma. Penyakit yang sama dalam keluarga (-).
Riwayat pengobatan sebelumnya (-). Riwayat merokok (-). Riwayat
penggunaan NAPZA (-). Riwayat sering meminum kopi (+).
Hasil pemeriksaan fisis dan status neurologi : IMT pasien adalah
23,8kg/m2 (Gizi Baik), tekanan darah 130/80 mmHg. Nadi, suhu dan
pernapasan pasien normal. GCS : E4V5 M6. Pupil isokor, bulat, refleks
fisiologis normal. Refleksi Patologi : tidak ada
9
halusinasi auditorik (+), tampak depresif, yang berlangsung kurang lebih 1
tahun, diagnosis sementara adalah: Episode Depresi Berat Dengan Gejala
Psikotik (F32.3)
1.
Aksis III
Dari hasil anamnesis terhadap riwayat kehidupan pasien ditemukan bahwa
pasien mengalami Gizi Baik, N00-N99 Terdapat penyakit sistem
genitourinaria.
Aksis IV
Dari hasil anamnesis terhadap pasien, pasien memiliki masalah berkaitan
dengan lingkungan sosial dan pekerjaan.
Aksis V
Global Assessment of Functioning (GAF Scale) 50-41 gejala berat (serious),
disabilitas berat.
V. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologik :
Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga membutuhkan
psikofarmaka.
2. Psikologik :
Terdapat gangguan dengan suasana perasaan sehingga membutuhkan
psikoterapi.
3. Sosiologik :
Terdapat hendaya pekerjaan, dan waktu senggang sehingga membutuhkan
sosioterapi.
4. PROGNOSIS
A. Faktor pendukung
- Tidak ada riwayat keluarga
10
- Keluarga mendukung pengobatan dan tidak mengucilkan keadaan
pasien
- Pasien di dampingi keluarga saat berobat
- Tidak ada riwayat penggunaan zat psikoaktif
- Tidak ada riwayat kejang atau trauma sebelumnya
- Keluarga cepat menyadari perubahan perilaku pasien
- Pasien diberikan resep pengobatan sehingga memudahkan monitoring
pengobatan pasien.
- Pasien menyadari dirinya sakit
B. Faktor penghambat :
- Akses pelayanan kesehatan yang jauh
- Pasien tidak kooperatif
- Terdapat faktor stressor
- Pasien mudah frustasi
Prognosis : Dubia ad Bonam
5. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmaka : Amitriptilin 25 mg
Alprazolam 1 mg
11
lingkungan yang kondusif dimana agar pasien merasa
nyaman berada di lingkungan keluarganya sehingga proses
penyembuhan pasien dapat terlaksana dengan baik.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
D. Fisik-biologis : Tidak ada
E. Psikometri : Tidak ada
7. DISKUSI
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Berdasarkan PPDGJ III, episode Depresif harus memenuhi:
Gejala utama:
- Afek depresif
- Kehilangan minat dan kegembiraan
- Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah
lelah dan menurunya aktivitas
Gejala lainnya:
a) Konsentrasi dan perhatian berkurang
b) Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
c) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
d) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
e) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
f) Tidur terganggu
g) Nafsu makan terganggu
Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik (F32.3)
- Episode depresi berat yang memenuhi kriteria :
Semua 3 gejala utama depresif (F32)
Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya episode
depresif (F32), dan beberapa diantaranya harus berintensitas
berat.
12
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi
psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau
atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara
rinci.
Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang-kurangnya
2 minggu, akan tetapi jika gejalanya amat berat dan beronset
sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan
diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu.
Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf
yang sangat terbatas.
- Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif. Waham biasanya
melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang
mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu.
Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang
menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk.
Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada stupor.
Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai
serasi atau tidak serasi dengan afek (mood-congruent).
8. DIALOG ANAMNESIS
DM : Dokter Muda
P : Pasien
IP : Istri Pasien
13
P : Iya, dok. Saya sendiri.
P : ...... (Diam)
IP : Beginilah dok, seperti yang bisa dokter lihat, terlihat lesu, tidak
bersemangat.
IP : Begini dok, ternyata sudah 10 tahun ini bapak mati kemaluannya, hilang
IP : Tidak pernah, dok. Hanya bapak sering bilang kalau dia sering dengar
IP : Kata suami saya, hanya suara-suara begtu dok. Tidak jelas. Karena
14
DM : Sudah berapa lama bapak dengar suara begitu ?
IP : Tidak, dok
DM : Bapak merokok, bu ?
IP : Tidak, dok
DM : Baik bu. Terima kasih atas informasinya. Nanti akan saya panggil lagi ya,
bu.
15
XII. FOLLOW UP
16