DISLOKASI LENSA
Oleh :
Arhami Arman
K1A1 15 007
PEMBIMBING
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing
2
DISLOKASI LENSA
A. PENDAHULUAN
elastis. Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada
retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya
jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh
cahaya datang dari jauh, lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk
melihat objek yang dekat cahaya datang dari dekat, lensa mata akan
menebal.1
dari pupil, menandakan lepasnya lensa dari zonular zonii. Dislokasi lensa ke
ruang anterior atau pupil dapat menyebabkan blok pupil dan glaukoma
tidak memiliki gejala sisa yang merugikan. 1 Hampir 50% dari semua kasus
3
terjadi pada mata yang bahkan tanpa adanya trauma seperti kondisi ini
lebih besar dan kurang elastis. Nukleus dan korteks terbentuk dari lamellae
atas banyak fibril; fibril –fibril ini berasal dari permukaan korpus siliari dan
tubuh). Selain itu, terdapat sedikit sekali mineral seperti yang biasa ada di
4
Gambar 1. Lensa yang berstruktur bikonveks memanjang sampai
zonula fibers
C. DEFINISI
oleh karena ruptur komplit dari zonula zonii. 2 Lensa tersebut mengalami
dislokasi atau luksasi dimana lensa tersebut berada diluar fossa patella, pada
kamera okuli anterior, atau mengambang di vitreous, atau pada retina. Pada
okuler.6
D. ETIOLOGI
kelainan resesif dengan defek mental dan ciri skeletal). Sindrom tertentu
5
seperti pukulan tinju ke mata.3,5,8 Gangguan atau disfungsi serat zonular
E. EPIDEMIOLOGI
paling umum dari dislokasi lensa adalah trauma, yang menyumbang hampir
tampak lebih rentan terjadi trauma okular daripada wanita, oleh karena itu
lensa. Dislokasi lensa dapat terjadi di segala usia. Dapat terjadi saat lahir,
F. GEJALA KLINIS
menjadi lebih bundar (spherophakia) dan dan lensa yang menebal akan
keluar dari garis pandangan. Jika lensa mengalami dislokasi total kedalam
6
1. Luksasi Lensa Anterior
maka lensa dapat masuk kedalam bilik mata depan. Akibat lensa terletak
di dalam bilik mata depan ini maka akan terjadi gangguan pengaliran
rasa sakit yang sangat berat, muntah, mata merah dengan blefarospasme.
Terdapat injeksi siliar yang berat, edema kornea, lensa didalam bilik
Tekanan bola mata sangat tinggi. Dislokasi lensa ke dalam pupil atau ke
Pada trauma tumpul yang keras pada mata dapat terjadi luksasi
lensa sehingga lensa jatuh kedalam badan kaca dan tenggelam didataran
Mata ini akan menunjukkan gejala mata tanpa lensa atau afakia. Pasien
akan melihat normal dengan lensa + 12.00 dioptri untuk jauh, bilik mata
depan dalam dan iris tremulans. Lensa yang terlalu lama berada polus
7
Dislokasi ke vitreous seringkali menebabkan penglihatan kabur
peradangan chorioretinal.6
G. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
dalam waktu dekat. Dislokasi lensa akibat trauma dapat disertai dengan
keluhan nyeri pada mata dan mata merah. Pada pasien tanpa riwayat
terperinci untuk gejala dengan pasien tanpa trauma dan trauma ringan.
8
tipe dislokasi dan ada tidaknya defek lain pada mata. Subluksasi ringan
atau keluarga pasien. Gejala yang paling signifikan dari dislokasi lensa
bersamaan lainnya.
dilatasi fundus.
a. Tajam Penglihatan
9
bervariasi. Pada pemeriksaan refraksi dapat ditemukan
astigmatisme.
(katarak).
pasca trauma.
10
d. Pemeriksaan funduskopi
dislokasi lensa.
e. Pemeriksaan Keratometer
3. Pemeriksaan Laboratorium
H. DIAGNOSIS BANDING1
11
1. Dislokasi Intra Okular Lens (IOL)
Operasi katarak adalah operasi yang paling umum dilakukan oleh dokter
mulai dari pergeseran IOL sedikit dari sentral hingga luksasi ke segmen
bedah yang asli, atau dapat merupakan perkembangan pada saat periode
pasca operasi karena kekuatan eksternal (mis. Trauma, gosok mata) atau
aphakia yang tidak dikoreksi, ablasi retina, edema makula sistoid, atau
rongga vitreous, pasien dapat mengeluh efek floaters atau optik yang
tidak biasa.9
2. Katarak Traumatik
pada lensa atau trauma tumpul pada bola mata. Lensa menjadi putih
12
Pseudoexfoliation glaucoma (PXG) merupakan glaukoma sekunder
pada PXG antara lain peningkatan tekanan intra okular, defek papil saraf
lensa. Katarak, miosis dan sinekia posterior juga dapat dijumpai pada
pada segmen anterior mata dan pengendap terutama pada sudut bilik
13
I. TATALAKSANA
oleh karena itu, manajemen bersama dengan dokter anak atau internis
diperiksa.
dapat bermanfaat.
14
lensectomi diantaranya: Lensa di ruang anterior, Uveitis yang disebabkan
tidak dapat menerima koreksi optik (misalnya, pada anak untuk mencegah
ambliopia).11
tanpa terapi. Jika terjadi uveitis dan glaukoma yang tidak dapat
buruk. Teknik ekstraksi terpilih adalah lansektomi pars plana atau limbus
mengenai endothelial.6
J. KOMPLIKASI
jelek terhadap terapi di masa yang akan datang. Uveitis dan glaukoma
Komplikasi utama dislokasi lensa adalah kesalahan bias jenis apa pun
15
astigmatisme dan atau efek tepi lensa, glaukoma dan kadang uveitis yang
K. PROGNOSIS
beratnya trauma).11
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.aao.org/bcscsnippetdetail.aspx?id=f57c194d-bbf3-4caa-ae73-
6f715745c50c.
Blackwell
elsevierhealth.com
7. Ilyas, H., Yulianti R., S., 2017. Ilmu Penyakit Mata Ed.5. Fakultas
https://emedicine.medscape.com/article/1211159-overview#a6
11. Ausburger, J. 2018. Asbury & Vaughan General Ophtalmology Ed. 19th.
17