Disusun oleh :
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik dan melengkapi salah satu
syarat menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter di bagian Ilmu Penyakit Mata
periode 26 Agustus – 21 September 2019
NIM : 012095977
Fakultas : Kedokteran
Mengetahui,
Pembimbing
2
1. LAPORAN KASUS
1.2. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 11 September 2019
di Poli Mata RSI Sultan Agung
3
Alergi : disangkal
Trauma : disangkal
Riwayat Keluarga
4
KETERANGAN OD OS
1. 2. VISUS
Tajam penglihatan 6/12 6/24 Commented [A3]: Tidak koreksi krn keluhan mata merah.
5
Folikel (-) (-)
Papil (-) (-)
9. 10. KONJUNGTIVA BULBI
Injeksi konjungtiva (-) (-)
Injeksi siliar (-) (-)
Injeksi episklera (-) (-)
Perdarahan (-) (-)
subkonjungtiva
Papil (-) (-)
Cobble stone (-) (-)
11. 12. SKLERA
Warna Putih Putih
Ikterik (-) (-)
13. 14. KORNEA
Kejernihan Jernih Jernih
Corpus alienum (-) (-)
Ulkus (-) (-)
6
PUPIL
Letak Sentral Sentral
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran ±3 mm ±3 mm
Reflek cahaya (+) (+)
LENSA
Kejernihan Keruh tidak Keruh tidak merata
merata
RETINA
Fundus reflek Tidak dilakukan Tidak dilakukan
7
Keluhan keluar secret (belek), infeksi pada mata disangkal, Pasien tidak ada
riwayat pemakaian kacamata sebelumnya.
Obyektif:
Status Oftalmologi
OCULI DEXTRA PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA
6/12 VISUS 6/24
Keruh tidak merata LENSA Keruh tidak merata
(-) INJEKSI KONJUNGTIVA (-)
(-) INJEKSI SILIAR (-)
Normal BILIK MATA DEPAN Normal
N TIO DIGITAL N
(+) IRIS SHADOW TEST (+)
8
Mengikuti terapi antibiotik dengan tepat dan menjaga higien untuk mencegah
infeksi pasca bedah
PROGNOSA
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
I. ANATOMI PALPEBRA
Gambar 1. Kelopak mata dan anterior bola mata. 1. Pupil, 2. Plica semilunaris, 3.
Lacrimal caruncle, 4. Kantus medial, 5. Konjunctiva, 6. Kelopak mata atas, 7. Bulu
mata, 8. Kantus lateral, 9. Margin kelopak mata, 10. Iris, 11. Kelopak mata bawah.
II. ENTROPION
Entropion adalah suatu keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau
margo palpebra kearah dalam. Hal ini menyebabkan 'trichiasis' dimana bulu mata yang
biasanya mengarah keluar kini menggosok pada permukaan mata. Hal ini dapat
10
lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Hal ini mungkin disebabkan
lempeng tarsal pada wanita rata-rata lebih kecil dibandingkan pada pria. Entropion
entropion sikatrik lebih sering pada palpebra superior dan paling sering didahului oleh
trakhoma.5
Gambar 2. Entropion
III. KLASIFIKASI
- Involusi
Paling sering terjadi sebagai akibat dari proses penuaan. Seiring dengan
elastik kelopak mata bawah. Gangguan ini paling sering ditemukan pada
11
Gambar 3. Entropion involusi kelopak mata atas. 7
Entropion involusi pada kelopak mata atas juga dapat terjadi. Penelitian Jorge
pada populasi. Kelemahan horizontal dari kelopak mata dapat diketahui dengan
kelopak mata lebih dari 6 mm. Asia merupakan predisposisi entropion involusi
- Sikatrik
Dapat mengenai kelopak mata atas atau bawah dan disebabkan oleh jaringan
posterior akibat berbagai sebab. Gangguan ini paling sering ditemukan pada
zooster, trakoma), tindakan bedah (enukleasi, koreksi ptosis) dan trauma (luka
bakar dan trauma kimia). Penggunaan obat glaukoma dalam jangka waktu yang
12
pemendekan konjungtiva secara vertikal sehingga terjadi entropion sikatrik
sekunder. Entropion sikatrik dapat mengenai kelopak mata atas atau bawah. 8
- Kongenital
terjadi trauma pada kornea yang menyebabkan terbentuknya ulkus pada bayi.
sementara pada epiblefaron kulit dan otot pratarsalnya menyebabkan bulu mata
memutari tepi tarsus 6,9. Entropion kongenital sering sering juga terdapat
terjadi pada usia remaja dan diturunkan secara autosomal dominan 10.
Entropion spastik akut biasanya terjadi pada iritasi maupun inflamasi okuli
dimana terjadi pembengkakan pada kelopak mata dan spasme otot orbikularis.
Keadaan ini juga paling sering terjadi setelah operasi intraokuler pada pasien
dengan kelopak mata preoperatif tidak menyadari atau memiliki kelopak mata
yang sedikit menekuk ke arah bola mata. Kontraksi otot orbikularis kelopak
mata yang tertahan menyebabkan rotasi ke dalam tepi kelopak mata. Hal ini
Taping pada kelopak mata, kauterisasi atau teknik penjahitan dapat digunakan
13
tindakan operasi untuk menghilangkan entropion secara permanen. Namun
pada beberapa kasus dapat digunakan toksin botullinum tipe A (Botox) untuk
Rambut yang mengiritasi mata dan menyebabkannya produksi air mata yang
berlebih sehingga mata sangat lembab. Rambut dapat mengikis kornea, menyebabkan
ulkus kornea. Ulkus kornea ini sulit untuk sembuh karena rambut yang terus
jelas, dan ini dapat menyebabkan jaringan parut, yang mengganggu penglihatan. 4
Keluhan yang sering timbul adalah rasa tidak nyaman seperti adanya sensasi
benda asing, mata berair, mata merah, gatal, mata kabur dan fotofobia 7. Entropion
kronis dapat menyebabkan sensitifitas terhadap cahaya dan angin, dapat menyebabkan
V. DIAGNOSIS
Sebagian besar pasien dengan entropion bermasalah dengan air mata yang terus
mengalir, iritasi, terasa ada benda asing di dalam mata dan mata merah yang persisten.
14
Dengan menggunakan slitlamp kadang-kadang dapat mengidentifikasi lipatan pinggir
punctata superfisial yang dapat menjadi ulkus dan formasi panus. Pasien dengan
entropion sikatrik mungkin terdapat keratinisasi pada tepi kelopak mata dan
simblefaron.5
Pemeriksaan fisik pada kelopak mata meliputi test snapback yaitu dengan cara
menarik kelopak mata dengan hati-hati ke arah luar lalu dilihat apakah kelopak mata
dapat kembali ke posisi semula, dan biasanya tes ini tidak menimbulkan rasa sakit. Dari
tes ini dapat dilihat kelemahan pada tonus kelopak mata yang horizontal. Pada pinggir
kelopak mata bawah selalu ditemukan kelengkungan ke arah limbus setelah entropion
terbentuk. Forniks inferior tidak selalu kelihatan dalam dan kelopak mata mungkin
dapay mudah dikeluarkan. Tanda klinis lainnya meliputi gambaran garis putih dalam
ukuran milimeter di bawah tarsal inferior akibat dari pergeseran dari retraktor kelopak
mata dan pergerakan yang sedikit atau tidak ada sama seklai dari kelopak bawah saat
melihat ke bawah. Pindahnya bagian superior dari orbikularis superior dapat dideteksi
dengan melakukan observasi yaitu menutup mata yang memerah setelah kelipak
15
Tarikan dari kelopak mata bawah dan atas menimbulkan bulu mata dan kulit
2. Distikiasis
Meibom.
3. Trikiasis
Kelainan berupa bulu mata yang mengarah ke kornea, sehingga timbul reaksi
4. Dermatokalasis
yang longgar dengan penonjolan dan kulit kelopak yang banyak. Perubahan
5. Epiblefaron
bulu mata masuk ke dalam. Orientasi dari tarsal plate normal selalu
VII. PENGOBATAN
menjauh dari bola mata dapat mengurangi gejala sementara terutama untuk involusi
atau spastik entropion. Pencukuran bulu mata bisa dilakukan di tempat lokasi trichiasis.
16
Terapi kontak lensa (hidrogel, hidrogel silikon, yang memiliki diameter lebih besar dari
tarsotomi pada entropion akibat trakoma. Pembedahan untuk memutar keluar kelopak
mata efektif pada semua jenis entropion. Sebuah tindakan sementara yang bermanfaat
pada entropion evolusional adalah dengan menarik kelopak mata bawah dan
Intervensi bedah diindikasikan jika salah satu dari berikut muncul persisten: iritasi
1. Entropion kongenital.
secara tidak serentak. Perbaikan epiblefaron diperlukan jika ada bukti keratopati
17
Suntikan toksin botulinum selalu efektif untuk paralisi orbikularis. Efek toksin
botulinum bertahan hanya sekitar 3 bulan, tetapi entropion tidak akan terulang
3. Entropion involusional.
Metode perbaikan entropion ini berdasarkan jenis dan tingkatan masalah. Salah satu
Setelah anestesi lokal, suatu goresan subsiliar dibuat 2 mm di bawah luka dari bawah
punctum menuju cabang cantal. Penutup kulit yang kecil disayat ke bawah di atas
tarsus, dan potongan otot orbikularis pretarsal disayat sampai batas tarsus. Septum
orbita digores dan dibuka, sehingga tepi fasia kapsulopalpebra yang tipis dapat terlihat.
Dengan adanya bantalan inferior orbita, yang kondisinya sama dengan keadaan
kelopak mata bawah terhadap levator, dapat ditutup dengan empat jahitan sesuai
dengan struktur mata. Suatu potongan tarsal yang mengarah ke samping menunjukkan
kelemahan kelopk mata bawah dan potongan tersebut sesuai dengan banyaknya
ketegangan kelopak. Tiga jahitan dengan silk 6.0 digunakan untuk menyambung
kembali fasia kapsulopalpebra bawah dengan perbatasan tarsal. Kelopak mata tidak
harus selalu dikoreksi dan banyaknya jumlah fasia kapsulopalpebral dapat dikonfirmasi
dengan melakukan follow up pasien. Kulit muka yang ditutup dengan jahitan 6.0 biasa,
dan jumlah tepi fasia kapsulopalpebral harus disatukan dengan tiga jahitan pusat untuk
18
Gambar 4. Operasi dengan perbaikan Gambar 5. Koreksi entropion
faisa kapsulopalpebra dengan teknik involusional dengan teknik Horizontal
inferior refraktorplication Shortening-Modified Brick.
b. Jahitan quickert.14
Jika pasien yang menderita involusional entropion dan tidak mampu maka teknik
dengan teknik ini sangatlah tinggi. Jahitan tiga double-kromik 5-0 ditempatkan
Jahitan melewati forniks sampai batas di bawah perbatasan inferior tarsal lalu
2
Gambar 6. Teknik 3 jahitan pada lateral, tengah dan medial kelopak mata.
4. Entropion sikatrik.5
Gambar 7. Prosedur Weiss. Dibuat atap marginal yang berada 2-4 mm dari
diangkat, dan dalam hitungan detik dibuat insisi sampai konjungtiva dan tarsus.
medial dan lateral melewati tarsus. Lalu dijahit tiga double-armed dengan silk 6-0
3
sampai tarsus, ke atas tarsus yang kemudian keluar melalui kulit dekat bulu mata.
Jahitan diikat di atas kapas untuk melindungi “pemasangan kawat”. Lalu dkoreksi
untuk pastinya. Kulit yang diinsisi ditutup dengan jahitan 6-0 biasa. Jahitan dan
diletakkan dengan jahitan yang bisa diserap dan kelopak akan dapat disembuhkan
VIII. KOMPLIKASI
1. Konjungtivitis
4
Peradangan pada konjungtiva. Akan terlihat lapisan putih yang transparan pada
2. Keratitis
Suatu kondisi dimaan kornea meradang. Masuknya bulu mata dan tepi kelopak
ke kornea dapat menimbulkan iritasi dan rasa sakit. Jaringan parut akan
3. Ulkus kornea
Ulkus kornea adalah ulkus yang terbentuk di kornea, dan biasanya disebabkan
oleh keratitis. Kondisi ini sangat serius karena dapt menyebabkan kehilangan
penglihatan. Sangat penting utnuk segera berobat ke dokter jika mata menjadi
maerah, mata terasa sakit atau seperti ada yang mengganjal di dalam mata.
IX. PROGNOSIS 5
penyakitnya.
5
TRIKIASIS
Definisi
Trikiasis adalah suatu kelainan dimana bulu mata mengarah ke dalam bola
mata yang dapat menggosok kornea atau konjunctiva yang dapat menyebabkan iritasi.
Trichiasis harus dibedakan daripada entropion, dimana pada entropion terjadi pelipatan
palpebra ke arah dalam. Kemungkinan dimana terjadinya entropion dan trikiasis
bersamaan dapat terjadi, dan dibutuhkan terapi untuk keduanya.7,8
Setiap orang dapat terjadi trikiasis, namun umumnya lebih sering terjadi
pada orang dewasa. Trikiasis dapat disebabkan oleh infeksi pada mata, peradangan
pada palpebra, kondisi autoimun, dan trauma. Proses penuaan juga merupakan
penyebab umum terjadinya trikiasis, karena kulit yang kehilangan elastisitas.9
Idiopatik
Blefaritis kronik : Margo palpebra meradang, menebal, berkrusta,
erythem dengan secret ringan dan telangiektasis pembuluh darah
Sikatriks : Dapat diakibatkan oleh luka palpebra oleh trauma.
Epiblepharon, penyakit kongenital yang terjadi dimana jaringan
longgar di sekitar mata membentuk lipatan yang abnormal kulit dan
otot pretarsal, menyebabkan bulu mata mengarah ke dalam.
Trachoma, suatu konjunctivitis folikular kronik yang berkembang
hingga terbentuknya jaringan parut. Pada kasus yang berat, trikiasis
dapat terjadi akibat jaringan parut yang berat.
6
Penyakit-penyakit lainnya yang dapat mengenai kulit dan membran
mukosa seperti Steven Johnson Syndrome dan cicatrical
pemphigoid.
7
bengkak. Abrasi kornea sampai dapat terjadi ulkus kornea, injeksi konjungtiva,
keluarnya cairan mucus, dan pandangan menjadi kabur dapat menyertai penyakit ini.1,7
II. 8. Penatalaksanaan1,4,13
Jika hanya sedikit bulu mata yang terlibat, trikiasis dapat diterapi dengan
mechanical epilation, yaitu membuang bulu mata yang tumbuh ke dalam dengan
forcep pada slit lamp. Karena pertumbuhan kembali dapat terjadi, epilasi berulang
diperlukan setelah 3-8 minggu.
8
kembali selama 20 detik (double freeze-thaw technique). Beberapa sumber
menyebutkan, membutuhkan 45 detik membekukan dengan 4 menit mencairkan secara
lambat untuk double freeze-thaw technique14. Bulu mata yang abnormal dapat diangkat
dengan forcep. Kekurangan dari cryotherapy adalah edema yang dapat bertahan
selama beberapa hari, kehilangan pigmen kulit melanosit yang dapat hancur pada suhu
-10o C sehingga dapat hancur terlebih dahulu sebelum folikel rambut dihancurkan,
penebalan margin palpebra, dan kemungkinan gangguan fungsi sel goblet. Metode ini
dapat dikombinasi dengan berbagai tehnik pembedahan dan dapat diulangi jika
persisten atau berulang.
II.9. Komplikasi
9
Apabila tidak ditangani dengan segera trikiasis dapat menyebabkan
komplikasi seperti iritasi pada permukaan bola mata yang kronik, abrasi kornea, terjadi
ulkus kornea, perforasi, sampai terjadinya infeksi bola mata. Komplikasi lebih lanjut
dapat menyebabkan kebutaan.
Prognosis umumnya baik. Tindak lanjut perawatan berkala dan perhatian terhadap
komplikasi, kekambuhan, atau komplikasi kornea dapat meningkatkankan prognosis
jangka panjang.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, H. Sidarta. 2009. Ilmu Penyakit Mata, Ed. 3. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI.
7. Park MS, Chi MJ, Baek SH. Clinical study of single-suture inferior retractor
repair for involutional entropion. Ophthalmologica 2006; 220: 327-31.
3
4